Anda di halaman 1dari 10

8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

ANDY'S LIBRARY
Sharing and Learning Together

LOGIKA & KEBENARAN


Juni 12, 2013

LOGIKA DAN KEBENARAN

PENDAHULUAN

Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling tinggi, dianugerahi oleh akal pikiran yang
berguna bagi manusia dalam mencari dan menemukan jawaban atas berbagai permasalahan.
Berpikir dikatakan menjadi bagian dari kehidupan manusia (Suwardi Endraswara, 2012: 175).
Dengan kata lain semua orang sudah, sedang, dan akan melakukannya sepanjang waktu
selama hidup. Dengan berpikir kita dapat mampu menarik sebuah kesimpulan atau
menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi.

Sejak kecil manusia sudah mulai berpikir tetang segala sesuatu disekitarnya, sebagai
contoh: anak kecil akan selalu bertanya: apa ini? Atau apa itu? Kepada orang tuanya tentang
sesuatu yang sedang dilihat dan/atau dipikirkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga
sering mendengar ungkapan omonganmu tidak logis atau kalau ngomong yang logis dong.
Kedua ungkapan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah tidak logis sama dengan tidak
masuk akal? Atau apakah yang tidak logis itu sama dengan tidak benar? Kalau berbeda
apakah yang dimaksud tidak logis tersebut? Apakah yang dimaksud dengan benar itu sendiri?
Apakah yang logis itu selalu benar? Bagaimana sesuatu dikatakan benar?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, seputar kelogisan dan
kebenaran sesuatu, maka makalah ini disusun untuk memaparkan dan memberikan
pengertian serta pemahaman yang jelas tentang logika dan kebenaran meliputi: pengertian
logika dan kebenaran, macam-macam logika dan kebenaran, manfaat logika dalam
pengembangan ilmu, dan cara penemuan kebenaran, serta kebenaran ilmiah dan non-ilmiah.

PEMBAHASAN

A. LOGIKA
1. Pengertian Logika

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 1/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

Dalam lsafat ilmu, logika sangat dibutuhkan untuk menjelaskan dan


memahami sebuah gejala keilmuan. Hadiatmaja dan Kuswa Endah melalui
Suwardi Endraswara (2012: 174) menyatakan bahwa logika adalah cabang lsafat
umum yang membicarakan masalah berpikir tepat, yaitu mengikuti kaidah-kaidah
berpikir yang logis.
Logika berasal dari kata Yunani yaitu logos yang berarti ucapan, kata, akal
budi, dan ilmu (Suwardi Endraswara, 2012: 173). Secara leksikal, Oxford Advanced
Learners Dictionary mende nisikan logika sebagai (1) the science of thinking about
or explaining the reasons for something, (2) a particular method or system of
reasoning, dan (3) a way of thinking or explaining something, whether right or wrong.
Hal senada juga ditegaskan oleh Karomani (2009: 14) yang mende nisikan logika
sebagai suatu kajian tentang bagaimana seseorang mampu untuk berpikir dengan
lurus.
Logika adalah ilmu tentang metode dan prinsip yang memelajari segenap asas,
aturan dan tata cara mengenai penalaran yang benar untuk membedakan yang
benar dan yang salah. Logika merupakan ilmu sekaligus keterampilan berpikir guna
memeroleh argumentasi yang nalar ketika digunakan untuk memandang sebuah
fenomena (Suwardi Endraswara, 2012: 175).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa logika adalah ilmu atau cara
tertentu yang digunakan seseorang dalam rangka berpikir lurus guna mencari
alasan, penjelasan, dan jawaban atas sebuah permasalahan.
2. Macam-macam Logika
Logika sebagai sarana berpikir manusia apabila dipandang dari aspek waktu, maka
logika dapat dibedakan menjadi dua, meliputi:
a. Logika tradisional atau logika naturalis atau logika kodratiah/alamiah (second
order), yaitu cara berpikir sederhana berdasarkan kodrat atau naluri trah
manusia yang sejak lahir sudah dilengkapi alat berpikir, sebagai contoh:
Makan tidak sama dengan minum.
Seseorang yang lapar pasti ingin makan.
Seseorang yang haus pasti ingin minum.
Logika tradisional ini sering disebut juga logika bahasa atau logika
linguistik karena logika jenis ini sering berfungsi untuk menganalisa bahasa
(Suwardi Endraswara, 2012: 178). Menurut Noeng Muhadjir (2011: 23-24) logika
tradisional terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Logika formil deduktif Aristoteles.
Disebut deduktif karena pembuktian diambil dari premis mayor yang
dipandang mutlak benar, untuk membuktikan kasus (yang disebut premis
minor) dan apabila terdapat kecocokan (dalam makna implisit) dengan
premis mayor, maka kesimpulan kasus itu benar. Sedangkan disebut formil
karena kebenaran diuji berdasarkan sinkrunnya proposisi-proposisi mayor-
minor dan term tengahnya, bukan diuji berdasarkan kebenaran materiil.
Contoh:

Semua manusia (subyek mayor) dapat mati (predikat mayor)

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 2/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

Si Ali (term tengah) itu manusia (subyek mayor)


Jadi: Si Ali (term tengah) dapat mati (predikat mayor)
2. Logika materiil axiomatik Euclides.
Logika jenis ini disebut materiil karena pembuktian kebenaran berdasarkan
bukti empiris. Kebenarannya didasarkan pada cocoknya rasio dengan bukti
empiris. Logika ini juga disebut axiomatik karena pembuktian kebenaran
berdasar axioma atau kebenaran universal. Contohnya:
Matahari terbit dari dari Timur dan terbenam di Barat.
b. Logika Modern atau logika arti sialis atau logika matematika/simbolik atau
logika ilmiah ( rst order), yaitu jenis logika yang menerapkan prinsip-prinsip
matematik terhadap logika tradisional dengan menggunakan lambang-lambang
(non-bahasa). Dengan kata lain logika jenis ini menggunakan cara berpikir
matematis. Fakta yang dipakai adalah fakta-fakta obyektif yang andal, sehingga
daya tahan logika ini agak lama. Dengan kata lain logika jenis ini mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika
dipatuhi akan membimbing manusia untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan
yang lurus dan sah (Suwardi Endraswara: 2012: 181-186). Sebagai contoh:
A > B (A lebih besar dari B)
A = C (A sama dengan C)
C > B (C lebih besar dari B) atau B < C (B lebih kecil dari C)
c. Logika Linguistik atau Logika Bahasa
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa logika bahasa/linguistik (second order)
digunakan untuk mengambil kesimpulan fakta-fakta bahasa dan sastra.
Terdapat dua teori terkait pemahaman bahasa dan sastra yaitu: (1) formal
thinking yaitu teori bahasa platonik, bahwa manusia sebenarya dapat bepikir
formal sehingga menghasilkan subyek, predikat, dan objek, dan (2) subjective
thinking, yaitu teori bahasa chomsky, bahwa sesuatu yg diekspresikan berada
dalam pikiran manusia (Suwardi Endraswara, 2012: 181).
Logika bahasa adalah cara berpikir menggunakan gagasan yang diawali dengan
hal-hal atau fakta yang bersifat khusus yang dituangkan dalam beberapa
kalimat atau berupa kalimat penjelasan berdasarkan penjelasan itu berakhir
pada kesimpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik. Dengan kata
lain logika bahasa menggunakan alur berpikir induktif. Contohnya:

Kuda Sumba punya sebuah jantung (Penjelasan)


Kuda Australia punya sebuah jantung (Penjelasan)
Kuda Amerika punya sebuah jantung (Penjelasan)
Kuda Inggris punya sebuah jantung (Penjelasan)
Setiap kuda punya sebuah jantung (Kalimat Topik)
Bahasa yang baik dan benar dalam praktik kehidupan sehari-hari hanya dapat
tercipta apabila ada kebiasaan atau kemampuan dasar dari setiap orang untuk
berpikir logis. Sebaliknya, suatu kemampuan berpikir logis tanpa kemampuan
bahasa yang baik, maka ia tidak akan dapat menyampaikan isi pikiran kepada
orang lain.

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 3/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

d. Logika Matematis
Logika matematika seperti telah dibahas di atas, adalah sebuah alat berpikir
yang menggunakan pernyataan-pernyataan (statements) majemuk termasuk di
dalamnya:
1. Bahasa untuk merepresentasikan pernyataan.
2. Notasi yang tepat untuk menuliskan sebuah pernyataan.
3. Metodologi untuk bernalar secara objektif untuk menentukan nilai benar-
salah dari sebuah pernyataan.
4. Dasar-dasar untuk menyatakan pembuktian formal dalam semua cabang
matematika.
e. Logika Filoso s
Menurut Russell melalui Suwardi Endraswara (2012: 183-185) membagi logika
ke dalam tiga tipe yaitu: logika tradisional klasik, logika evolusionisme, dan
logika atomisme.
1. Logika tradisional klasik
Perhatian utama adalah para lsuf Yunani yang menekankan pasa rasio
sebagai perhatian utamanya. Dengan kata lain rasio merupakan satu-
satunya keabsahan yang sahih. Metode deduksi apriori digunakan dalam
tipe ini untuk mengkaji fenomena yang ada. Semua realitas adalah suatu
kesatuan dan tidak ada perubahan. Logika dalam bentuk ini dikonstruksikan
melalui proses negasi. Dunia dibentuk oleh logika dan disempurnakan oleh
pengalaman.
2. Logika evolusionisme
Logika tipe ini menekankan dan mendasarkan pada ilmu pengetahuan.
Evolusionisme bukan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya dan juga bukan
metode untuk memecahkan masalah. Filsafat sesungguhnya adalah suatu
yang lebih kuat sekaligus lebih longgar, menguak harapan-harapan tentang
keduniaan dan membutuhkan beberapa disiplin ilmu supaya berhasil dalam
mempraktikkannya.
3. Logika atomisme
Logika tipe ini mempunyai tujuan untuk mengupas habis struktur hakiki
bahasa dan dunia. Tujuan ini dicapai melalui jalan analisis. Logika tipe ini,
didasarkan pada pemikiran matematis.
f. Logika Pragmatik
Pragmatisme adalah aliran lsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah
segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat
kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan
demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan
bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang
ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual,
konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan
perbedaan diterima begitu saja. Representasi realitas yang muncul di pikiran
manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 4/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan


demikian, lsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-
pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat meta sik.
3. Manfaat Logika
Jenis-jenis logika yang telah dipaparkan satu-persatu di atas, secara historis tentu
ada makna dan manfaatnya bagi manusia. Menurut Suwardi Endraswara (2012:
178) memaprakan secara singkat manfaat logika yang dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak
yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan bahkan seluruh
lapangan kehidupan.
b. Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan
mengembangkan daya pemikiran dan menimbilkan disiplin intelektual.
c. Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang kita peroleh
berdasarkan otoritas, emosi, dan prasangka.
d. Logika membantu kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu membedakan
yang benar dan yang salah.
e. Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat dan teratur karena
dengan berpikir demikian seseorang dapat memeroleh kebenaran dan
menghindari kesalahan.

B. KEBENARAN

1. Pengertian Kebenaran
Maksud hidup ini adalah untuk mencari kebenaran. Kebenaran ini menurut kamus
besar Bahasa Indonesia adalah keadaan (hal dsb) yang cocok dengan keadaan
(hal) yang sesungguhnya. Sementara menurut Sya i dikutip oleh Marwar didalam
artikelnya, Kebenaran dalam perspektif lsafat ilmu mengatakan bahwa
kebenaran itu adalah kenyataan. Kenyataan yang dimaksud itu tidak selalu yang
seharusnya terjadi. Kenyataan yang terjadi bisa saja berbentuk ketidakbenaran
(keburukan). Jadi, ada dua pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti
nyata-nyata di satu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari keburukan
(ketidakbenaran).
Kebenaran adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyataan ini pasti, dan
tidak dapat dipungkiri lagi. Manusia selalu ingin tahu kebenaran, karena hanya
kebenaranlah yang bias memuaskan rasa ingin tahu, dengan kata lain tujuan
pengetahuan ialah mengetahui kebenaran.
Kita manusia bukan hanya sekedar ingin tahu, tetapi ingin mengetahui kebenaran.
Kita juga selalu ingin memiliki pengetahuan yang benar. Kebenaran ialah
persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Pengetahuan yang benar adalah
pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya.
2. Macam-macam Kebenaran
Terdapat banyak pandangan mengenai teori kebenaran dalam kaitannya dengan
pengembangan ilmu, di antaranya adalah kebenaran empiris, kebenaran rasional,

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 5/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

kebenaran ilmiah, kebenaran intuitif,dan kebenaran relegius.


a. Kebenaran empiris.
Empiris adalah suatu keadaan yang bergantung bukti atau konsekuensi
yang teramati oleh indera. Data empiris yang dihasilkan dari percobaan atau
pengamatan (Wikipedia).Jadi, empiris itu artinya kelihatan jelas, ada
pembuktiannya, bias kita dengar, sentuh, berdasarkan pada hal-hal yang
kelihatan dan sudah diuji kebenarannya. Merupakan hal yang dapat diinderawi,
hal yang dirasakan oleh manusia dengan inderanya. Secara lebih jelas dengan
contoh berikut ini:
1. Api itu panas.
2. Es itu dingin.
3. Daun itu hijau.
b. Kebenaran Rasional.
Rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut
pikiran yang sehat; cocok dengan akal. Rasionalisme adalah pandangan
bahwa kita mengetahui apa yang kita pikirkan dan bahwa akal mempunyai
kemampuan untuk mengungkapkan kebenaran dengan diri sendiri, atau bahwa
pengetahuan itu diperoleh dengan cara membandingkan ide dengan ide
Basman (2009: 30).
Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berpikir, sehingga
kemampuannya tersebut dapat menangkap ide atau prinsip tentang sesuatu
yang pada akhirnya sampai kepada kebenaran, yaitu kebenaran rasional.
Sebagaicontohberikut:
Ketika TV kita tidak berfungsi dengan baik maka dapat dipikir bahwa dan
dipastikan kalau ada komponen di dalam TV yang rusak atau sudah perlu
diganti. Pemikiran tentang ada sesuatu yang tidak beres ini merupakan suatu
hal rasional yang timbul dari fenomena TV dan dapat dipastikan pikiran
rasional ini benar.
c. Kebenaran Ilmiah.
Kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang muncul dari hasil penelitian
ilmiah dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah yang berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat
dasar ilmu.
Oleh karena itu, kebenaran ilmiah sering disebut sebagai kebenaran nisbi
atau relatif. Sifat kebenaran ini sesuai dengan sifat keilmuan itu sendiri yang
dapat berubah sesuai dengan perkembangan hasil penelitian, karena suatu
teori pada masa tertentu bisa jadi merupakan kebenaran, tetapi pada masa
berikutnya bisa jadi sebuah kesalahan besar. Contoh kebenaran ilmiah:
1. Bumi itu bulat dan tidak datar.
2. Air mendidih pada 100C
d. Kebenaran Intuitif.
Intuitif merupakan suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan
seketika. Unsur utama bagi pengetahuan adalah kemukinan adanya sesuatu
bentuk penghayatan langsung (intuitif) Bergson dalam Muslih (2004: 68).

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 6/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

Pendekatan ini merupakan pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui proses


penalaran tertentu.
Intuisi bersifat personal dan tidak bias diramalkan.
Bahwa intuisi yang dialami oleh seseorang bersifat khas, sulit atau tidak
bisa dijelaskan, dan tidak bisa dipelajari atau ditiru oleh orang lain. Bahkan
seseorang yang pernah memperoleh intuisi sulit atau bahkan tidak bias
mengulang pengalaman serupa, misalnya, seorang yang sedang menghadapi
suatu masalah secara tiba-tiba menemukan jalan pemecahan dari masalah
yang dihadapi atau secara tiba-tiba seseorang memperoleh informasi
mengenai peristiwa yang akan terjadi.
e. Kebenaran Religius.
Kebenaran religius ialah kebenaran Ilahi, kebenaran yang bersumber dari
Tuhan. Kebenaran ini disampaikan melalui wahyu. Manusia bukan semata
makhluk jasmani yang ditentukan oleh hokum alam dan kehidupan saja, ia
juga makhluk rohaniah sekaligus, pendukung nilai.
Kebenaran tidak cukup diukur dengan interes dan rasio individu, akan
tetapi harus bisa menjawab kebutuhan dan memberi keyakinan pada seluruh
umat. Karena itu kebenaran haruslah mutlak, berlaku sepanjang sejarah
manusia. Contoh kebenaran religius:
1. Tentang madu.
2. Alkitab atau Alquran.

PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa logika dan kebenaran dalam
lsafat ilmu sangat dibutuhkan dan menjadi tujuan dalam menyelesaikan permasalahan yang
sedang dihadapi. Logika, lsafat, dan ilmu saling berkaitan satu dengan yang lainnya guna
memperoleh sebuah kebenaran yang sahih. Dengan kata lain, ketiga-tiganya merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Ilmu seharusnya bermain di atas logika dan
didukung oleh data (kon rmasi). Tanpa logika ilmu kurang bermakna. Logika akan
mengarahkan seorang peneliti ketika mencari kebenaran. Logika mengutamakan kesadaran
dan dan nalar yang jernih dalam segala hal. Logika yang nalar harus didukung oleh kon rmasi,
artinya ada penjelasan dan pemahaman mendalam. Kon rmasi dapat menjadi jalan mencapai
kebenaran ketika didukung oleh strategi berpikir logis.
Kebenaran menjadi cita-cita tertinggi yang dikejar oleh lsafat ilmu. Kebenaranpun
perlu didukung oleh fakta-fakta (data). Kebenaran yang didukung oleh fakta (data), diperoleh
melalui aplikasi berpikir metodologis. Dengan kata lain, fakta (data) merupakan modal untuk
menemukan kebenaran yang logis. Kebenaran dan fakta selalu menggunakan logika.

DAFTAR PUSTAKA

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 7/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

Basman. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gusepa.


Depdiknas.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.Edisi III. Jakarta: Balai
Pustaka.
Endraswara, Suwardi. 2012. Filsafat Ilmu, Konsep, Sejarah, dan Pengembangan Metode Ilmiah.
Yogyakarta: PT. Buku Seru.

Muhadjir, Noeng. 2011. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Axiologi First Order, Second Order &
Third Order of Logics dan Mixing Paradigms Implementasi Methodologik (Edisi IV).
Yogyakarta: Penerbit Rake Sarasin.
Mawardi, Imam. 2008. Kebenaran dalam perspektif lsafat ilmu. Diunduh pada tanggal 1
November 2012 dari http://mawardiumm.wordpress.com/2008/06/02/kebenaran-
dalam-perspektif- lsafat-ilmu/.
http://miazart.blogspot.com/2011/02/teori-tentang-kebenaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Empiris.
Muslih, Mohammad. 2004. FilsafatIlmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka
Teori Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Belukar.
Susmanto, Daryo. 2012. Kebenaran Ilmiah dan Kebenaran Akal. Diunduh pada tanggal 1
November 2012 dari http://daryosusmanto.blogspot.com/2012/06/kebenaran-ilmiah-
dan-kebenaran-akal.html.

Filsafat Ilmu

eko saputra 13 Okt 2016 09.26.00


Cari Tiket Pesawat Murah?,Booking di sell tiket aja!
Dapatkan segera hanya di SELL TIKET.com tiket murah. Klik disini:
selltiket.com
Booking langsung tanpa antri..
CEPAT,.TEPAT,.DAN HARGA Di Jamin Murah!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


No handphone : 085363402103
PIN : D364EDCB
BALAS

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 8/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

Masukkan komentar Anda...

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLINGUISTIK - ETNOGRAFI KOMUNIKASI - MODEL "SPEAKING"


HYMES
April 29, 2013

KOMUNIKASI ETNOGRAFI - MODEL "SPEAKING" HYMES


Oleh
Casimirus Andy Fenanlampir

BACA SELENGKAPNYA

INTERFERENSI dan CAMPUR KODE


Juni 12, 2013

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, peneliti memaparkan empat pembahasan pendahuluan
tentang penelitian ini. Pokok pembahasan tersebut meliputi: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A.Latar Belakang Manusia merupakan

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Radius Images

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 9/10
8/15/2017 LOGIKA & KEBENARAN

ANDY BETTAND

Follow 18

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Label

Laporkan Penyalahgunaan

http://bettand90.blogspot.co.id/2013/06/logika-kebenaran.html 10/10

Anda mungkin juga menyukai