Anda di halaman 1dari 4

Nama : ARDHI SAPUTRA

Prodi : S1 Ilmu Komunikasi

NPM : 05230000009

Mata Kuliah : Dasar Dasar Logika

Dosen Penguji :

Jawaban Ujian Tengah Semester

DASAR DASAR LOGIKA

1. Asas pemikiran dalam logika adalah prinsip-prinsip dasar yang digunakan untuk
memastikan kebenaran dan konsistensi dalam berpikir dan berargumen. Beberapa
asas pemikiran yang penting dalam logika adalah sebagai berikut:

1. Asas Identitas: Setiap objek atau konsep memiliki identitas yang unik. Dalam
logika, ini berarti bahwa suatu objek atau konsep adalah dirinya sendiri dan tidak
bisa menjadi yang lain. Contohnya, "Bumi adalah Bumi" atau "Angka 5 adalah
angka 5".

2. Asas Non-Kontradiksi: Tidak mungkin suatu pernyataan dan kebalikannya


benar secara bersamaan. Dalam logika, ini berarti bahwa suatu pernyataan tidak
bisa bersifat benar dan salah pada saat yang sama. Contohnya, "Saya sedang tidur
dan tidak sedang tidur" adalah pernyataan yang bertentangan dan tidak mungkin
benar.

3. Asas Tertentu atau Tidak Tertentu: Setiap pernyataan harus bersifat tertentu
atau tidak tertentu. Dalam logika, ini berarti bahwa suatu pernyataan harus jelas
dan tidak ambigu. Contohnya, "Saya memiliki satu saudara laki-laki" adalah
pernyataan yang tertentu, sedangkan "Saya memiliki beberapa saudara laki-laki"
adalah pernyataan yang tidak tertentu.

4. Asas Penyimpangan: Jika dua pernyataan memiliki kesamaan dalam hal


kebenaran, maka jika salah satu pernyataan benar, pernyataan lainnya juga benar.
Dalam logika, ini berarti bahwa jika dua pernyataan memiliki nilai kebenaran
yang sama, maka jika salah satu pernyataan benar, pernyataan lainnya juga benar.
Contohnya, jika pernyataan "Semua manusia adalah makhluk hidup" benar, maka
pernyataan "Beberapa manusia adalah makhluk hidup" juga benar.

Asas-asas pemikiran ini membantu dalam membangun argumen yang logis dan
konsisten dalam logika.

2. Pengetahuan dan ilmu adalah dua konsep yang saling terkait, tetapi memiliki
perbedaan yang penting. Berikut adalah perbedaan antara pengetahuan dan ilmu
beserta contohnya:

1. Pengetahuan:

- Pengetahuan merujuk pada pemahaman atau informasi yang dimiliki oleh


seseorang tentang suatu subjek atau topik.

- Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman, belajar, pengamatan, atau


studi.

- Pengetahuan bersifat luas dan dapat mencakup berbagai bidang atau topik.

- Contoh: Seseorang memiliki pengetahuan tentang sejarah dunia, bahasa Inggris,


atau teknologi informasi.

2. Ilmu:

- Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah yang


sistematis, terstruktur, dan teruji.

- Ilmu melibatkan pengamatan, pengujian, eksperimen, dan analisis data untuk


memahami fenomena alam atau sosial.

- Ilmu memiliki kerangka konseptual dan metodologi yang khas untuk


memvalidasi pengetahuan.
- Contoh: Fisika, biologi, ekonomi, atau psikologi adalah ilmu yang memiliki
metode dan prinsip-prinsip yang khusus untuk mempelajari fenomena dalam
bidang tersebut.

Dalam ringkasan, pengetahuan adalah pemahaman umum atau informasi yang


dimiliki oleh seseorang, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ilmiah yang teruji. Pengetahuan dapat mencakup berbagai bidang,
sedangkan ilmu memiliki kerangka konseptual dan metodologi yang khas.

3. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran dalam


berbagai bidang pengetahuan. Berikut adalah beberapa metode yang umum
digunakan:

1. Metode Empiris:

- Metode empiris melibatkan pengamatan langsung dan pengalaman nyata untuk


memperoleh pengetahuan.

- Contoh: Dalam ilmu biologi, peneliti dapat menggunakan metode empiris


dengan mengamati perilaku hewan di alam liar untuk memahami pola perilaku
mereka.

2. Metode Deduktif:

- Metode deduktif melibatkan penarikan kesimpulan yang logis berdasarkan


premis atau asumsi yang diberikan.

- Contoh: Dalam matematika, menggunakan metode deduktif, seseorang dapat


membuktikan teorema dengan mengikuti langkah-langkah logis dari premis yang
diberikan.

3. Metode Induktif:
- Metode induktif melibatkan penarikan kesimpulan umum berdasarkan
pengamatan atau data spesifik.

- Contoh: Dalam ilmu sosial, peneliti dapat menggunakan metode induktif


dengan menganalisis data survei untuk mengidentifikasi tren atau pola perilaku
masyarakat.

4. Metode Eksperimental:

- Metode eksperimental melibatkan pengujian hipotesis melalui desain


eksperimen yang terkontrol dan pengumpulan data yang sistematis.

- Contoh: Dalam fisika, peneliti dapat menggunakan metode eksperimental


dengan melakukan percobaan di laboratorium untuk menguji hipotesis tentang
hukum-hukum fisika.

5. Metode Filosofis:

- Metode filosofis melibatkan pemikiran kritis, analisis konsep, dan argumen


logis untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran.

- Contoh: Dalam etika, menggunakan metode filosofis, seseorang dapat


mempertimbangkan berbagai argumen dan teori untuk memahami apa yang benar
atau salah dalam suatu situasi moral.

Metode-metode ini digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan untuk


mencapai kebenaran yang lebih baik dan memperluas pemahaman kita tentang
dunia. Penting untuk diingat bahwa metode yang digunakan dapat bervariasi
tergantung pada bidang pengetahuan dan tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai