Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wahyu Aldi Prabowo

Kelas : S7D
NIM : 202043502479
Mata Kuliah : Ilmu Filsafat

1) Perbedaan antara metodologi dan metode


Metode adalah prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu, terutama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Metodologi adalah prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk pembentukan konsep,
preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri.

2) Sepuluh unsur metodologi yang dirumuskan Anton Bakker


a) Interpretasi
Artinya menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif melainkan
harus bertumpu pada evidensi objektif untuk mencapai kebenaran yang autentik. Dengan
interpretasi ini diharapkan manusia dapat memperoleh pebgertian, pemahaman atau
Verstehen. Pada dasarnya interpretasi berarti tercapainya pemahaman yang benar
mengenai ekspresi manusiawi yang dipelajari.

b) Induksi dan Deduksi


Dikatakan oleh Beerling, bahwa setiap ilmu terdapat penggunaan metode induksi dan
deduksi, menurut pengertian siklus empiris. Siklus empiris meliputi beberapa tahapan,
yakni observasi, induksi, deduksi, kajian ( eksperimentasi ) dan evaluasi.

c) Koherensi Intern
Yaitu usaha untuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat dengan
menunjukkan semua unsur structural di lihat dalam suatu struktur yang konsisten,
sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relation.

d) Holistis
Yaitu tinjauan secara lebih dalam untuk mencapai kebenaran secara utuh, dimana objek
dilihat dari interaksi dengan seluruh kenyataannya. Identitas objek akan terlihat bila ada
korelasi dan komunikasi dengan lingkungannya.

e) Kesinambungan Historis
Jika ditinjau dari perkembangannya, manusia itu adalah makhluk historis. Manusia
disebut demikian karena ia berkembang dalam pengalaman dan fikiran. Dalam
perkembangan pribadi itu harus dapat dipahami melalui suatu proses kesinambungan.

f) Idealisasi
Idealisasi merupakan proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk
memperoleh hsil yang ideal atau sempurna.

g) Komparasi
Adalah usaha memperbandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga dapat
menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Komparasi dapat diadakan dengan objek lain yang
sangat dekat dan serupa dengan objek utama. Komparasi juga dapat diadakan dengan
objek lain yang sangat berbeda dan jauh dri objek utama. Dalam perbandingan itu
dimaksimalkan perbedaan-perbedaan yang berlaku untuk dua objek, namun sekaligus
dapat ditemukan beberapa persamaan yang mungkin sangat strategis.
h) Heuristika
Adalah metode untuk menemukan jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan masalah.
Heuristika benar-benar dapat mengatur terjadinya pembaharuan ilmiah dan sekurang-
kurangnya dapat memberikan kaidah yang mengacu.

i) Analogikal
Adalah filsafah meneliti arti, nilai dan maksud yang diekspresikan dalam fakta dan data.
Dengan demikian, akan dilihat analogi antara situasi atau kasus yang lebih terbatas
dengan yang lebih luas.

j) Deskripsi
Seluruh hasil penelitian harus dapat dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan
memungkinkan dapat dipahami secara mantap.

3) Prinsip metodologi “Verifikasi” yang dikemukakan oleh Alfed Jules Ayer dan prinsip
metodologi “Falsifikasi” oleh Karl Raimubd Popper
Dalam prinsip verifikasi Ayer, suatu pernyataan yang bermakna (meaningful) –yang dapat
dipahami secara kognitif– merupakan suatu pernyataan terbuka terhadap observasi dan dapat
diverifikasi secara empiris, atau dapat ditempuh suatu jalan untuk verifikasi dan observasi,
jika tidak, suatu pernyataan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai suatu pengetahuan
atau mencapai ilmu pengetahuan (dimana hal ini sangat selaras dengan tradisi positivisme
logis). Sebagaimana pernyataan Ayer, prinsip verifikasi berfungsi untuk menguji apakah
suatu kalimat mengekspresikan hipotesis empiris yang murni

Prinsip falsifikasi Popper menganut faham bahwa suatu teori hanya akan sangat bermakna
apa bila telah dapat difalsifikasi (dibuktikan salah), bukan hanya melalui proses pembuktian
kebenaran dengan melakukan verifikasi. Metodologi falsifikasi Popper membawanya pada
permasalahan bukan sekedar merujuk pada otoritas.

4) Jelaskan dan berikan contoh


a) Enam cara penemuan kebenaran
1. penemuan secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan Yaitu penemuan yang berlangsung tanpa
disengaja. Dalam sejarah manusia, secara kebetulan itu banyak juga yang berguna
walaupun terjadinya tidak dengan cara yang ilmiah, tidak disengaja,dan tanpa
rencana.Cara ini tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali
pengetahuan atau ilmu.
2. penemuan’ coba dan ralat’(trial and error)
Penemuan cobadan ralat terjadi tanpa ada kepastian akan berhasil atau tidak berhasil
kebenaran yang dicari. Memang ada aktivitas mencari kebenaran, tetapi aktivitas itu
mengandung unsur spekulatif atau untung-untungan. Penemuan dengan cara ini
kerap kali memerlukan waktu yang lama, karena memang tanpa rencana, tidak
terarah, dan tidak diketahui tujuannya. Cara coba dan ralat ini pun tidak dapat
diterima sebagai cara yang ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran.
3. penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan, misalnya orang-orang yang
mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering di terima sebagai kebenaran meskipun
pendapat itu tidak didasarkan pada pembuktian ilmiah. Pendapat itu tidak berarti
tidak ada gunnya. Pendapat itu tetap berguna, terutama alam merangsang usaha
penemuan baru bagi orang-orang yang menyangsikannya. namun demikian
adakalanya pendapat itu ternyata tidak dapat dibuktika kebenarannya.
4. penemuan secara spekulatif
Cara ini mirip dengan cara coba dan ralat. Seseorang yang menghadapi suatu
masalah yang harus dipecahkan pada penemuan secara spekulatif, mungkin sekali
iamembuat alternatif pemecahan. Kemudian memilih salah satu alternatif
pemecahan, sekali pun tidak yakinbenar mengenai keberhasilannya.
5. penemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional
Dalam menghadapi masalah, manusia berusaha menganalisisnya berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang
tepat.Cara berfikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam memecahkan
masalah adalah dengan cara berpikir analitis dan cara berpikir sintetis.
6. penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah
Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah yang dilakukan penelitian.
Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf
keilmuan.Penyaluran sampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa
ada sebab bagi setiap akibat, sddan bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari
penjelasannya secara ilmiah. pada setiap penelitian ilmiah melekat ciri-ciri umum
yaitu pelaksanaannya yang metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang logis
dan koheren. Artinya, di tuntut adanya sistem dalam metode maupun dalam hasilnya.

b) Teori kebenaran Koherensi, teori kebenaran Korespondensi, dan teori kebenaran


Pragmatis
1. Teori kebenaran Koherensi
Menurut teori ini kebenaran adalah keruntutan pernyataan. Pernyataan-pernyataan
dikatakan benar apabila ada keruntutan di dalamnya, artinya pernyataan satu tidak
bertentangan secara logika dengan pernyataan2 yang lain.
Contohnya, Semua segitiga mempunyai sudut yang berjumlah 180° Penggaris ini
berbentuk segitiga Jadi, jumlah sudut penggaris ini 180 °
2. Teori kebenaran Korespondensi
Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan. Sesuatu
pernyataan dikatakan benar apabila ada bukti empiris yang mendukungnya.
Contohnya, Semua besi bila dipanaskan akan memuai. Jakarta adalah ibukota negara
RI Pancasila adalah dasar negara RI Orang Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa. Sebagian besar mahasiswa FIP adalah perempuan.
3. Teori kebenaran Pragmatis
Menurut teori ini sesuatu pernyataan atau pemikiran dikatakan benar apabila dapat
mendatangkan manfaat atau kegunaan pada banyak orang. Jadi, tidak cukup bila
suatu pernyataan dilihat secara korespondensi atau koherensi. Hal yang lebih penting
adalah apakah pernyataan itu dapat dilaksanakan, ditindaklanjuti dalam perbuatan
yang bermanfaat. Apabila sesuatu itu bermanfaat bagi manusia berarti sesuatu itu
benar. Apabila suatu ide yang brilian dapat dilaksanakan secara operasional barulah
ide tersebut benar.
Contohnya, Pernyataan “Semua besi bila dipanaskan akan memuai” mempunyai
kebenaran pragmatis bagi tukang pandai besi atau pabrik untuk mengolah besi
sehingga menjadi alat-alat yang bermanfaat bagi manusia.

5) Jelaskan syarat-syarat definisi yang anda ketahui dan berikan contoh definisi yang
memenuhi syarat definisi yang benar
1. Penggunaan kata adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu, dan yakni
2. Kalimatnya berisi penjelasan arti ataupun makna suatu objek
3. Digunakan dalam karya ilmiah untuk memberikan fakta
4. Digunakan dalam karya fiksi untuk menguatkan cerita
5. Maknanya tidak berubah jika kalimat dibalik (objek berada di awal maupun di akhir
kalimat)
6. Diakhiri tanda titik

Contohnya,
1) Buku tersebut ditulis dengan sangat kreatif sehingga menarik untuk dibaca.
2) Tidak baik bagi anak prempuan untuk keluar malam karena banyak bahaya saat
malam.

6) Proposisi untuk penalaran


a) Jelaskan prinsip penalaran
Prinsip dasar penalaran menurut pendapat Aristoteles dikategorikan menjadi 3 bagian[9]
yakni prinsip identitas berbunyi sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri, prinsip
kontradiksi berbunyi sesuatu tidak dapat sekaligus dan hal itu dan bukan hal itu pada
waktu yang bersamaan atau sesuatu pernyataan tidak mungkin mempunyai nilai benar
dan tidak benar pada waktu yang sama. Dalam arti kata lain bahwa sesuatu tidaklah
mungkin secara bersamaan seperti "w" dan "non w", prinsip eksklusi tertii berbunyi
prinsip penyisihan jalan tengah atau prinsip tidak adanya kemungkinan ketiga.

b) Berikan contoh Proposisi Universal Afirmatif (A)


Proposisi Universal Afirmatif, disebut proposisi tipe A dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menerangkan keadaan yang berlaku kepada semua anggota di dalam
suatu kelompok benda tanpa kecuali.
Contohnya, Seluruh bangsa Indonesia terdiri dari manusia.

Proposisi Universal Negatif (E)


Proposisi Universal Negatif, disebut proposisi tipe E dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menerangkan keadaan yang tidak berlaku kepada semua anggota di
dalam kelompok suatu benda tanpa kecuali.
Contohnya, Semua manusia tidak abadi.

Proposisi Partikular Afirmatif (I)


Proposisi Partikular Afirmatif, disebut proposisi tipe I dalam ilmu Logika, yaitu
proposisi yang menjelaskan keadaan yang hanya berlaku bagi sebagian anggota di
dalam kelompok suatu benda.
Contohnya, Beberapa orang ada yang jahat.

Proposisi Partikular Negatif (O)


Proposisi Partikular Negatif, disebut proposisi tipe O dalam ilmu Logika, yaitu proposisi
yang menjelaskan keadaan yang tidak berlaku untuk sebagian anggota di dalam
kelompok suatu benda.
Contohnya, Sebagian manusia tidak percaya Tuhan.

c) Jelaskan dan contohkan penalaran Induksi dan Deduksi


Penalaran induksi merupakan proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat khusus
menjadi hal yang bersifat umum. Penalaran induksi biasanya mengambil kesimpulan
dari premis umum seperti pengamatan, data, atau fakta. Kemudian mengambil
kesimpulan dengan spesifik atau hipotesis.
Contohnya, Hewan membutuhkan makanan

Penalaran deduksi merupakan proses nalar yang menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Nilai kebenaran dalam penalaran deduktif
bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduanya bersama-sama. Umumnya penalaran
deduktif mengambil kesimpulan secara logis berdasarkan premis yang ditemukan.
Premis adalah asumsi, pemikiran, dan landasan kesimpulan yang dianggap benar.
Contohnya, Hamdan suka mengonsumsi makanan bergizi

d) Jelaskan dan berikan contoh Silogisme


Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yakni dari premis-
premis umum (mayor) dan khusus (minor). Silogisme juga disebut sebagai penyimpulan
tidak langsung karena konklusi diambil dari dua permasalahan yang dihubungkan
dengan cara tertentu.
Contohnya, Semua pencuri tidak disenangi (premis mayor).

7) Jelaskan ilmu itu bebas nilai dan ilmu tidak bebas nilai
Ilmu itu bebas nilai
Ilmu bebas nilai dalam bahasa Inggris sering disebut dengan value free, yang
menyatakan bahwa ilmu dan teknologi adalah bersifat otonom. Ilmu secara otonom tidak
memiliki keterkaitan sama seklai dengan nilai. Bebas nilai berarti semua kegiatan terkait
dengan penyelidikan ilmiah harus disandarkan pada hakikat ilmu itu sendiri.

Ilmu itu tidak bebas nilai


Ilmu yang tidak bebas nilai (value bond) memandang bahwa ilmu itu selalu terikat
dengan nilai dan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek nilai.
Perkembangan nilai tidak lepas dari dari nilai-nilai ekonomis, sosial, religius, dan nilai-
nilai yang lainnya.

8) Jelaskan pendekatan ontologis, epistemologis, dan axiologis dalam ilmu


Kata Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasaYunani. Kata
Ontologi berasal dari kata “Ontos” yang berarti “berada (yang ada)”.Kata Epistemologi
berasal dari bahasa Yunani artinya knowledge yaitu pengetahuan.3Kata tersebut terdiri dari
dua suku kata yaitu logia artinya pengetahuan dan epistemeartinya tentang pengetahuan.4
Jadi pengertian etimologi tersebut, maka dapatlahdikatakan bahwa epistemologi merupakan
pengetahuan tentang pengetahuan. Dankata Aksiologi berasal dari kata “Axios” yang berarti
“bermanfaat”. Ketiga katatersebut ditambah dengan kata “logos” berarti”ilmu pengetahuan,
ajaran dan teori”.5Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam
nyata inidan bagaimana keadaan yang sebenarnya. 6 Epistemologi adalah ilmu
yangmembahas secara mendalam segenap proses penyusunan pengetahuan yang
benar.7Sedangkan Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai
yangditinjau dari sudut kefilsafatan.8Dengan demikian Ontologi adalah ilmu pengetahuan
yang meneliti segalasesuatu yang ada. Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang
teori, sedangkanAksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan.

a) Ontologis
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari
metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek telaah ontologi
adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang
yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan
yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya.
b) Epistemologis
Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu
pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan
yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya. Objek telaah epistemologi
adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana kita mengetahuinya,
bagaimana kita membedakan dengan lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi
ruang serta waktu mengenai sesuatu hal.
c) Axiologis
Demikian pula aksiologi pengembangan seni dengan kaidah moral, sehinggaketika seni
tari dangdut Inul Dartista memperlihatkan goyangnya di atas panggungyang ditonton
khalayak ramai, sejumlah ulama dan seniman menjadi berang.Dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, penemuan nuklirdapat menimbulkan bencana perang,
penemuan detektor dapat mengembangkan alatpengintai kenyamanan orang lain,
penemuan cara-cara licik ilmuan politik dapatmenimbulkan bencana bagi suatu bangsa,
dan penemuan bayi tabung dapatmenimbulkan bancana bagi terancamnya perdaban
perkawinan.

9) Jelaskan 6 sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuan menurut Abbas Hamami
a) Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness), artinya suatu sikap yang diarahkan untuk
mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif dengan menghilangkan pamrih atau
kesenangan pribadi.
b) Bersikap selektif, yaitu suatu sikap yang tujuannya agar para ilmuan mampu
mengadakan pemilihan terhadap segala sesuatu yang dihadapi.
c) Adanya rasa percaya yang laak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat
indra serta budi (mind).
d) Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa
pasti (conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahalu telah mencapai
kepastian.
e) Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuan harus selalu tidak puas terhadap
penelitian yang telah dilakukan, sehingga selalu ada dorongan untuk riset, dan riset
sebagai aktivitas yang menonjol dalam hidupnya.
f) Seorang ilmuan harus memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk
mengembangkan ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih
khusus untuk pembangunan bangsa dan negara.

10) Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Pancasila sebagai paradigma pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia! Dengan mengacu pada Pancasila
sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jelaskan
menurut anda setuju atau tidak setuju bahwa teknologi kloning dikembangkan di
Indonesia! Berikan alasannya!

Pancasila sebagai landasan pengembangan IPTEK


a) Sila Ketuhanan yang maha ESA
Sila ini menekankan bahwa pengembangan IPTEK dimaknai sebagai bentuk syukur
pemberian akal oleh Yang Maha ESA. Sehingga dalam proses pengembangan IPTEK
tidak dibuat untuk mencederai keyakinan umat beragama.
b) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus dengan cara-cara yang
berprikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusia yang
sekarang maupun yang akan datang agar bisa mensejahterakan manusia.
c) Sila Persatuan Indonesia
Sila ini mengingatkan agar pengembangan IPTEK ditujukan untuk seluruh tanah air dan
bangsa secara merata. Selain itu, sila ini juga memberikan kesadaran bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia dapat meningkat dengan adanya kemajuan IPTEK.
d) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Sila ini menekankan agar membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk
dapat mengembangkan IPTEK dan merasakan hasilnya sesuai kemampuan dan
keperluan masing-masing sehingga tidak terjadi monopoli IPTEK.
e) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan pada
keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai