Anda di halaman 1dari 26

Logika Hukum #2

HUKUM BERPIKIR DAN ISTILAH DALAM LOGIKA


HUKUM BERPIKIR

Asas atau Prinsip Identitas


Asas atau prinsip Non kontradiksi
Asas atau prinsip tidak ada jalan
tengah atau kemungkinan ketiga
Asas Identitas

(Principle of Identity)
A adalah A (A = A)
Setiap hal adalah apa adanya

Setiap hal adalah sama (identik) dgn


dirinya sendiri;

Setiap subjek adalah predikatnya sendiri


Sesuatu itu adalah sesuatu itu
sesuatu itu adalah dirinya sendiri

Aku adalah aku


aku adalah diriku sendiri
A=A
A adalah A

Apel adalah apel


kursi adalah kursi
meja adalah meja
botak adalah botak
bulan adalah bulan
bintang adalah bintang
HUKUM BERFIKIR
Asas Non Kontradiksi, yg dpt dirumuskan;
A adalah tidak sama dgn bukan A (Non-A)

atau A adalah bukan non A (tidak sama


dengan –A), dan dilambangkan dgn A= - A

Keputusan-keputusan yg saling kontradiksi tdk


dapat dua-duanya benar, dan sebaliknya tidak
dapat dua-duanya salah
Asas Non Kontradiksi

Tidak mungkin sesuatu pd waktu yg sama


adalah “sesuatu itu” dan “bukan sesuatu itu”

Tidak mungkin sesuatu hal yg pd waktu yg


bersamaan saling bertentangan

Tidak mungkin P adalah P dalam waktu yg


sama juga p adalah bukan P
Asas Non Kontradiksi
Tidak mungkin sesuatu pd waktu yg sama adalah “sesuatu
itu” dan “bukan sesuatu itu”

Tidak mungkin :
A adalah A dalam waktu yg sama juga
A adalah bukan A

Tidak mungkin :
Apel adalah Apel, dalam waktu yg sama juga
Apel adalah bukan Apel

Tidak mungkin:
Meja adalah Meja, dalam waktu yg sama juga
Meja adalah bukan Meja
3. Asas Tidak ada Kemungkinan
Ketiga,
Setiap hal adalah A atau bukan – A
Keputusan-keputusan yg saling Juga keputusan-keputusan itu tdk dpt
berkontradiksi menerima kebenaran dari sebuah
tidak dapat dua-duanya salah dan keputusan
juga tidak ketiga atau
dapat dua-duanya benar diantara keduanya; salah satu dari
dua
keputusan itu harus benar, dan
kebenaran yg
satu bersumber kebenaran yg lain.
Artinya tidak mungkin ada
kemungkinan ketiga
jika ada dua keputusan yg saling
kontradiksi, pastilah salah satu dari
diantaranya salah
4. Asas Alasan Yang Cukup (Principle of
Sufficient Reason); dapat dirumuskan tiap
kejadian harus mempunyai alasan yg cukup

5. Asas bahwa Kesimpulan tdk boleh


dilampaui daya dukung dari premis-premis
atau pembuktiannya (Do not go beyond the
evidence)
PREMIS DAN KESIMPULAN
TIAP PIKIRAN ITU DIUNGKAPKAN DENGAN PERNYATAAN

KEGIATAN PENALARAN MENGHASILKAN SEJUMLAH PERNYATAAN YG


DIPERTAUTKAN SEHINGGA MEMUNCULKAN PERNYATAAN TERTENTU

Pernyataan atau rangkaian pernyataan yg


dipertautkan satu dengan lainnya sehingga
memunculkan pernyataan tertentu itu dinamakan
PREMIS

Sedangkan pernyataan tertentu yg dimunculkan berdasarkan


pernyataan atau rangkaian pernyataan yg lainnya dinamakan
KESIMPULAN atau KONKLUSI
ARGUMEN ATAU
ARGUMENTASI
Kesatuan kumpulan yg dinamakan premis atau premis-premis
dan kesimpulan yg dihasilkan oleh kegiatan menalar itu
dinamakan ARGUMEN atau ARGUMENTASI
ARGUMEN DAN ARGUMENTASI
Dalam satu argumen dapat terjadi hanya ada satu premis
saja, jadi ada argumen yg hanya memerlukan satu premis
saja untuk menarik kesimpulan

MIS:
“Inem menikah dengan Jalal” Premis
“Jalal menikah dengan Inem” Kesimpulan
ARGUMEN DAN ARGUMENTASI
Namun, pada umumnya argumen memerlukan lebih dari
satu premis untuk sampai pada kesimpulan

MIS:
“Ahmad mencintai Maya”
Belum dapat disimpulkan “Maya mencintai Ahmad”
Karena masih diperlukan fakta lain
ARGUMEN DAN ARGUMENTASI
Dapat juga terjadi dari sebuah premis ditarik lebih satu
kesimpulan

MIS:
“Papan tulis itu putih”
Dapat disimpulkan
“tidak hijau”,
“tidak merah”
“tidak kuning”
Jenis Argumen

DEDUKTIF INDUKTIF
DEDUKTIF
Argumen yg premis-premisnya di dlm dirinya sudah memuat
kesimpulan

Hubungan Premis dengan kesimpulan disebut Hubungan


Implikatif

Pembuktiannya disebut konklusif artinya, jika premis-premis


diterima secara benar, dan prosedur memunculkan
kesimpulan berlangsung sah, maka kesimpulan itu harus
diterima sebagai pasti benar
INDUKTIF
Argumen yg kesimpulannya belum atau tidak tersirat di
dalam premis-premisnya

Hubungan premis dengan kesimpulan disebut hubungan


probabilitas

Pembuktiannya disebut inkonklusif artinya, kurang atau


tidak berkepastian

MIS: pada penarikan kesimpulan


berdasarkan statistik
VALIDITAS & KEBENARAN

Validus - Latin
Teori Korespondensi
Kuat, valid, sah, sahih Teori Koherensi
Validitas keabsahan, kevalidan Teori Pragmatif
sebuah argumen Teori Intersubjektivitas

Teori Korespondensi: Pernyataan sesuai kenyataan


Teori Koherensi: kesesuaian pernyataan dengan pernyataan
lainnya
Teori Pragmatif: yang benar yg efektif
Teori Intersubjektivitas: konsensus pakar
CONTOH VALIDITAS
Tuhan adalah Cinta Argumen tdk valid
Cinta adalah Buta Dan kesimpulannya salah
Jadi, Tuhan adalah buta

Semua orang sopan adalah peramah Pernyataannya benar


Beberapa petenis adalah bukan orang sopan Argumen tdk valid
Jadi, beberapa petenis adalah bukan peramah

Semua Mantan presiden adalah bertanggungjawab Argumen tidak valid


Sukarno adalah orang bertanggungjawab Semua pernyataan
Jadi, Sukarno adalah mantan Presiden benar

Revolusi Perancis terjadi sesudah revolusi Rusia Argumen valid


Revolusi Indonesia terjadi sesudah Revolusi Perancis kesimpulan benar
Jadi, Revolusi Indonesia terjadi setelah revolusi Rusia Tetapi satu premis
salah
KESIMPULANNYA

1. Dengan kesimpulan yg benar, di tarik dari premis-


premis yg salah melalui argumen yg valid

2. Dengan premis-premis dan kesimpulan


benar tetapi argumen tdk valid

3. Dengan premis-premis yg benar dan


kesimpulan yg salah melalui argumen yg
tidak valid
PROPOSISI
Proposisi dilihat dari substansinya adalah pendirian atau
pendapat tentang sesuatu hal,yakni pendirian atau pendapat
tentang hubungan antara 2 hal

Proposisi meski menggunakan kalimat tidak serta merta


identik dengan kalimat, sebab proposisi dapat diungkapkan
dengan kalimat yg berbeda-beda

Proposisi adalah pernyataan yg dapat diberi nilai benar atau


salah
MAHASISWA DAN UNIVERSITAS

Mahasiswa adalah orang yg belajar pada Universitas

Mahasiswa adalah peserta didik pada Universitas


SAYA BINATANG BERKAKI 4 DAN
BERGONGGONG

SAYA MELIHAT BINATANG BERKAKI 4 DAN BERGONGGONG

SAYA MENYEBUT ASU (DLM BAHASA JAWA)

SAYA MENYEBUT ANJING

SAYA MENYEBUT DOG


PROPOSISI
Proposisi dilihat dari bentuknya adalah sebuah pernyataan
tentang hubungan antara dua konsep (kelas)

Sebuah konsep yg dihubungkan dengan konsep lain


sedemikian rupa sehingga bersama-sama mewujudkan
sebuah proposisi yg disebut “term”

MIS:
“SEMUA MANUSIA ADALAH MAHLUK SOSIAL”
Termnya adalah
Konsep “manusia” dan konsep “mahluk sosial”
Term adalah kata/rangkaian kata yg berfungsi sbg
subjek/predikat

Anda mungkin juga menyukai