Anda di halaman 1dari 6

Tanya Jawab Presentasi Kelompok 1

1. Tadi dijelaskan mengenai tahap2 penyelesaian masalah ada 6 tahap. Bisa


diberikan contoh penyelesaian masalah sesuai dg tahap2 tersebut.
Terimakasih (Pertanyaan Kitri Winda S, Abs. 12)
Jawab : (Duwi Kristiana, Abs. 01)
Contoh tahapan pemecahan masalah misal ada AKI di suatu
faskes :
1. Merumuskan masalah : mengetahui dan merumuskan masalah
secara jelas, yaitu ada kejadian kematian ibu
2. Menelaah masalah : menggunakan pengetahuan untuk
memperinci menganalisa masalah dari berbagai sudut, yaitu
dapat memakai 5W1H seperti rumuskan apa penyebab AKI,
bagaimana kronologi kejadiannya, kapan terjadinya, dll.
3. Merumuskan hipotesa : berimajinasi dan menghayati ruang
lingkup, sebab-akibat dan alternatif penyelesaian, yaitu
Analisis faktor2 kejadian AKI tersebut, mgkn ada hubungan
kejadian AKI dg 3T (terlambat merujuk, terlambat mengambil
keputusan, terlambat mendapatkan pelayanan) atau terhubung
sumber daya fasilitas kesehatan yg kurang memadai atau
hubungan ketidakpatuhan/ kurang pengetahuan ibu dalam
melakukan pemeriksaan hamil.
4. Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis : cari
data-data terkait dari hipotesis dl.
5. Pembuktian hipotesis : hubungkan data-data yg tadi telah
ditemukan, benarkah sesuai dg hipotesis tadi.
6. Menentukan pilihan penyelesaian : Dari pembuktian hipotesis
dapat diperoleh suatu pemecahan masalah untuk dapat
mengambil keputusan. Misalnya : peningkatan sumber daya di
fasilitas pelayanan kesehatan, dengan peningkatan
keterampilan inhouse training nakes, penambahan sarana yg
lbh memadai, Sosialisasi/ penekanan untuk lebih melakukan
deteksi awal risti atau mgkn dapat memunculkan suatu
kreativitas aplikasi tertentu guna mendeteksi risti sehingga
dengan bbrp pengambilan keputusan tsb angka kematian ibu
dapat dicegah/ diturunkan.

2. Salah satu metode berfikir kritis adalah dengan cara berdebat apakah
dengan metode tersebut bisa menghasilkan problem solving. Terimakasih
(Pertanyaan Olivia Mei S, Abs. 10)
Jawab : Delvia Lutfi, Abs. 41)
Metode Berdebat digunakan ketika ada bagian yang memiliki
pendapat yang lebih saling bertentangan. Kuncinya adalah bahwa
masing-masing pihak menyampaikan diskusi yang mereka anggap
benar, disertai dengan bukti.
Tujuan dari debat ini adalah untuk menentukan pikiran mana yang
paling benar. Dalam perdebatan, biasanya ada mediator yang
bertindak sebagai fasilitator dan memastikan bahwa masing-masing
pihak tidak melampaui etika atau aturan yang ada dalam diskusi.
Metodenya ini memang menghasilkan problem solving/ pemecahan
masalah .

3. Mengenai permasalahan masih banyak mahasiswa kebidnan yang kurang


peka dn kurang aktif dalam menanggapi kasus kebidanan yg masih banyak
terjadi yang bisa dilihat ketika praktik klinik mengingat mahasiswa
kebidanan adalah bekal untuk generasi pelayanan kebidanan selanjutnya.
pertanyaanya menurut kelompok bagaimana cara memecahkan masalah
tersebut dengan mengaplikasikan teori berfikir kkritis dan berfikir kreatif
dan cara pemecahan maslah yang sudah kelompok satu tadi jelaskan.
Terimakasih. (Pertanyaan Putri Utami, Abs. 05)
Jawab : (Ni Putu Seri W, Abs. 48) dan (Elita Mustika Y, Abs. 09)
Kurangnya percaya diri dan kurangnya berlatih sehingga
mahasiswa tersebut kurang PD dalam menyampaikan pendapatnya.
Sehingga mahasiswa sulit untuk berfikir kritis dan kreatif. Hal yang
dapat dilkukan mahasiswa tersebut harus lebih banyak berlatih,
menstimulasi diri untuk memberikan pendapat, contohnya seprti
penugasan klinik, laporan tertulis, dan memberi kesempatan pada
mahasiswa tersebut agar bias lebih aktif dalam memberikan
pendapat. Kemudian dengan pemecahan maslah melalui kegiatan
Analisa situasi klinik, menyusun perencanaan, penerapan
pengetahuan, pemecahan akan nilai dan keyakinan. Selain itu juga
mahasiswa bisa memotivasi dirinya melalui teman yang lebih aktf.
Sehingga ada acuan kepada mahasiswa tersbut untuk berani
berbicara dan menuangkan ide- idenya.
Untuk masalah mahasiswa yang kurang peka dan kurang aktif
dalam masalah2 masalah kebidanan.. berdasarkan dari tahap
penyelesaian masalah seperti yg sudah dijelaskan tadi, disini kita
perlu pertama2 merumuskan masalah terlebih dahulu. Kita perlu
melihat dari berbagai sudut pandang, tidak hanya minat mahasiswa
saja, tetapi adakah masalah diluar dari itu Misalnya dilihat dari
kepribadian mahasiswa.. karena ada mahasiswa yang pintar secara
teori tapi dia pendiam sehingga dia kesulitan dalam berkomunikasi
untuk menyampaikan pendapatnya. Sehingga bisa muncul
permasalahan seperti tadi kurang minat atau kurang aktif dalam
menanggapi masalah kebidanan, untuk mengatasi masalah seperti
itu kita bisa menerapkan metode pembelajaran seperti yg sudah kita
pelajari di metode khusus, yaitu ada preconference bed side
teaching post conference dan lainnya, disana kita bisa menggali
lagi apakah mahasiswa tersebut sudah menguasai teori, apakah dia
punya kesulitan, memberi kesempatan pada mahsiswa utuk
berpendapat, dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan
tindakan.. sehingga kita bisa memberi evaluasi kepada mahasiswa
mengenai apa2 saja yang masih perlu diperbaiki oleh mahasiswa
tersebut sehingga diharapkan juga bisa meningkatkan kepercayaan
diri mahasiswa untuk menanggapi berbagai kasus kebidanan.

Hasil Presentasi Kelompok 2


Pertanyaan
Devi Natalia (20)
Design seperti apa yang dimaksud dan yang harus dikembangkan? Berikan contoh
konkrit design tersebut pada contoh kasus penolakan episiotomi yang sudah
diangkat pada slide terakhir di PPT!
Jawaban
Eva Erviana (15)
Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasarkan aktifitas intelegensia untuk
mencapai tujuan, yaitu meliputi menemukan cara-cara atau metode,
mengembangkan metode, menganalisa tindakan yang dilakukan.
Contoh saat melakukan periksan dalam perineum kaku dan harus dilakukan
tindakan episiotomi, sebelum kita lakukan tindakan episiotomi kita harus
menjelaskan terlebih dahulu alasan serta proses melakukan tindakan tersebut dan
komplikasi yang mungkin timbul bila tindakan tersebut tidak dilakukan. Jika ibu
tetap menolak mendapat tindakan maka sebagai bidan sebaiknya melakukan
rujukan dengan melakukan informed consent terlebih dahulu agar kemudian hari
jika terjadi komplikasi bidan tidak di gugat oleh pasien maupun keluarga pasien.

Hasil diskusi kelompok 3 moral reasioning

Pertanyaan:
Saat ini masih banyak paradigma bawahan utk selalu mengikuti atasan padhal hal
tersebut tidak sesuai hati nurani dan bawahan tau bahwa hal tersebut salah.
pertanyaanya menurut kelompok bagaimanakah cara mengubah paradigma
tersebut agar bawahan bisa mengembangkan dirinya mengenai mana tindakan yg
benar dan salah sesuai potensinya tanpa takut disalahkan atasan?
Jawaban:
1. Kita berpegang prinsip dengan SOP yang berlaku dan evidance based terbaru.
Ketika kita melihat bahwa atasan kita yang salah adalah yang utama adalah
mengajak berdiskusi dengan cara yang baik dan tidak menyinggung karena kita
memiliki etika.
2. Mengajak berdiskusi dengan cara berpikir kritis dan memberikan dtaa sesuai
evidance based terbaru dan sesuai SOP yang berlaku dengan menghormati dan
menghargai pendapat masing2 sehingga menemukan jalan keluar terbaik. Tidak
mudah menyalahkan.

PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK 4

Pertanyaan : Delvia Lutfiawaliah


Bagaimanakah Cara yg tepat untuk mengatasi seseorang yang memiliki
Kecemasan yg sangat Over, sehingga ia kesulitan untuk Berfikir dalam kondisi
tersebut. Mohon penjelasannya

Jawaban :
Devi Nathalia
Terkadang overthinking muncul karena kita masih berpikiran sempit, kenpaa bisa
berpikir sempit karena kita kurang bersosialisasi atau menutup diri dari pergaulan
sosial, kemudian bisa juga karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan. Jadi
caranya banyak membaca baik itu jurnal, edukasi di sosial media yang membuat
pengetahuan kita meningkat, sehingga ketika kita menemukan masalah maka kita
sudah paham penyelesaiannya karna sudah mempelajarinya. Karna kadang
overthinking muncul dari keragu-keraguan, karena bingung untuk memutuskan
sehingga antisipasinya harus punya pola pikir yang luas dengan banyak belajar
dan berinteraksi. Belajar untuk self love. Mencintai diri sendiri, karena menurut
psikolog orang yang overthinking adalah mereka yang gak mencintai dirinya, dan
lebih sering membandingkan diri dengan orang lain sehingga membuat mentalnya
down. Maka belajar mengenali diri, cintai dan apresiasi dirimu seperti kasih
reward kalau sudah berhasil mencapai sesuatu.

Afifah Nur Anzani


Setiap orang itu pinter, kalo udah tau sumber masalah nya apa. Pasti tau koping
buat masalah itu apa. Lingkungan juga sangat berpengaruh. Kalo lingkungannya
isinya semua negatif. Ya alamat kita juga ke bawa negatif terus. Kalo aku
disaranin dokter coba hidup sehat, sama banyakin aktivitas yg positif. Kayak
olahraga gitu. Kayak untuk kasus ku olahraga jadi koping buat ngatasin kalau aku
lagi overthinking.

Putri Utami
Selain dari teori yang sudah dijelaskan teman-teman, ada juga hal yang berkaitan
dengan mengurangi over thinking yaitumembiasakan diri menempatkan diri pada
masalah yang membuat orang tersebut overthinking misalnya bidan yang
overthinking terhadap kasus kegawatdaruratan obstetri bidan tersebut tidak mau
menangani kasus tersebut karena overthinking dan ketakutan yang luar
biasa,maka bidan yang lain berkewajiban untuk mendukung bidan tersebut untuk
tetap memberikan asuhan dan tindakan pada kasus kegawatdaruratan obstetri
tersebut,sehingga dengan demikian bidan yang over thinking terhadap kasus
kegawatdaruratan obstetri akan terbiasa dengan masalah tersebut sehingga akan
lebih terlatih dalam menangani kasus yang berkaitan dengan kegawatdaruratan
obstetri dan overthinking pun akan berkurang dengan keberhasilan yang
dilakukan bidan dalam menangani kasus tersebut

Anda mungkin juga menyukai