1. Qorri Nurzanah
Pada upaya untuk mengatasi keputusan itu di terdapat aspek kognitif. Aspek kognitif itu
meliputi penalaran dialetik (mengenal konteks, situasi, berorientasi pada perubahan
yang bermanfaat). Saya kurang paham dengan aspek kognitif tersebut bu?
Jawab : Banyak faktor, contoh mau KB suntik tapi tensinya tinggi ya kita sarankan tidak
boleh KB hormonal harus KB selain hormonal. Gak mudah bidan mengambil keputusan
kalau tidak tau ilmunya.
Jawab : Nah inilah yg selalu ibu bilang kalau di kelas, kalau di kelas kalian ibu gak tau
apa pernah menjelaskan atau belum, sebagai seorang bidan kita itu adalah role model
(dilihat, diperhatikan, diikuti, dikagumi dll) sehingga kita harus mempunyai kepribadian
yg baik, dapat dicontoh, tutur katanya tdk menyinggung dll, sehingga masyarakat akan
mudah percaya dan yakin akan kompetisi dan profesionalisme bidan. Makanya di
kampus banyak ilmu utk membentuk karakter kalian ke arah sana, ada etika,
keterampilan, konseling, ilmu pengetahuan, organisasi dll. Utk apa? Untuk
mempersiapkan kalian terjun ke lapangan. Kalau kemampuan semua diatas kurang,
maka akibatnya adalah masyarakat tdk percaya tdk yakin, ada kan bidan yg laku dan
tidak laku, yg tdk laku Krn apa biasa nya contoh judes, komunikasi nya kurang,
jelasinnya gak ngerti dll. Nah di kuadran 2 ini harus bisa kalian/ bidan pelajari
(kekurangan saya apa ya?) Ibu kan suka bilang jadi bidan harus 5S, jgn pendiam. Dll
Diperbaiki ya, duh saya presentasi suka grogi, ya latihan bicara depan kelas jgn malu
kan teman semua perempuan semua. Dilatih ya semua kekurangan kalian, dan perkuat
kekuatan kalian.
Jawab : Iya contoh ada kewenangan bidan ada yg bukan, ketika kita mendiagnosis
bahwa oh ini dilihat dari tanda gejalanya ibu mengalami KET (kehamilan ektopik/hamil
diluar kandungan) tapi kan kita tidak bisa menyampaikan Krn bukan kewenanhan dan
kita jg tdk bisa periksa USG dan transvaginal yg merupakan kewenangan dr obgyn, jadi
kita hanya bisa deteksi dini dan menganjurkan utk di konsulkan ke dr obgyn utk
pemeriksaan lanjut, ceritanya ada kasus sama seperti itu bidannya bilang ke pasien "Bu
ibu hamilnya diluar kandungan" ibunya langsung stress, ketika dia periksa ke dr obgyn
ternyata hanya kencing batu dan keluhan nya jg masih ringan.
5. Betty Indriastuti
Di materi yang terakhir tertulis pada saat klien marah2 kita sebaiknya diam dan
menunggu beberapa saat, lalu bagaimana jika klien tersebut sudah mulai main fisik Bu?
Jawab : Pertama gak mungkin pasien tersebut main fisik kalau petugasnya nyebelin
dalam arti ( diam tapi cuek, acuh tak acuh, sinis, dan ada gestur 2 yg menimbulkan
reaksi), makanya kan kalau praktek sering dosen komentari sikap perilaku kalian nah itu
kuadran 4 kadang kita tidak tahu orang lain bisa menilai. Jadi harus belajar diam yg
seperti apa? Diamnya mendengar kan dengan baik, jgn mengalihkan perhatian, sekali2
kita mengangguk dan berkata "baik pak, nanti saya sampaikan pak dll". Kalau kita
sudah sesuai prosedur tapi mendapatkan serangan fisik ya dilaporkan.
Kebanyakan sih kalau dari versi pasien, petugasnya cuek. Makanya jadi begitu, versi
petugas karena sedang sibuk. Nah ini nanti di manajemen perlu di perhatikan lagi utk
menangani kasus2 seperti ini.
6. Fitra Anjani
dalam pengambilan keputusan itu kan ada model single yang Consider the four
priinciples (mempertimbangkan 4 prinsip) dalam prinsip etika yaitu otonomi,
benefisien, non-malefisien. Untuk penjelasan 4 prinsip etika ini apa Bu, masih kurang
paham Bu
Jawab: Otonomi ini adalah etika nya klien boleh mengambil keputusan sesuai keinginan
nya walaupun keputusan nya baik atau buruk, tapi kita sudah informed consen terlebih
dahulu ya contoh kasus SC atau operasi ada ya oke ada yg menolak.
Benefisien adalah etika kita untuk berbuat baik untuk klien walaupun kita dalam kondisi
yang kurang baik.
Justis atau keadilan adalah etikanya dalam memberikan asuhan pada setiap individu
harus adil dan sesuai jgn sampai sudah waktunya diberi obat, makan di periksa tapi telat
atau perlakuan nya tidak sama antara kelas VIP dan kelas 3.
Jawab: Nah ini bidan harus kreatif, banyak bidan2 yg sangat memperhatikan pasiennya,
ada yg memberikan kartu ucapan, ada yg memberikan SMS atau wa ucapan selamat
ulang tahun pada bayinya, mengingatkan kunjungan, atau minum obatnya, bingkisan
setelah lahiran, atau foto2 lahiran. Dll senyuman dan sentuhan menepuk 2 ibu jg bisa.
Jawab : Iya ini harus punya jiwa sosial yg tinggi jg ya, biasanya bidan baik kalau
kliennya datang ke klinik nya, setelah itu ya tdk menjalin komunikasi lagi, biar
hubungan baik dan terus menerus, di luar itu jg bidan bisa memberikan informasi,
contoh: buatlah grup klien yg sudah datang ke klinik kita. Setiap hari share di grup wa
misalnya " grup wa bidan Nadya", misal share tumbuh kembang bayi, share jadwal
posyandu, share informasi bayi panas, diare dll, nanti banyak klien yg bertanya diskusi
ya bidannya jawab. Itu salah satu contoh membina hubungan baik.
9. Nurazizah
di tujuan HAM ada "Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain".
yang di maksud memenuhi kebutuhan ya itu seperti apa ibu .terimakasih
Jawab : Iya ini hubungan antara manusia (HAM), kalimat ini menempatkan diri kita
sebagai bidan yg membantu klien kita utk memecahkan masalah nya, contoh klien kan
datang mengeluh misalkan saya pusing lemah letih lesu, nanti bidan akan cari tau tuh
penyebabnya di anamnesa, dan di periksa, keluarlah hasil pemeriksaan ternyata kliennya
anemia, akhirnya kan di perikan konseling tentang makan yg mengandung zat besi dan
minum fe. Jadi saling membutuhkan manusia satu dengan yg lainnya sesuai dgn
kompetensi dan profesionalisme seseorang.
Pertemuan 2 : 25/4/2020
Jawab : Pertama fokus ke Maslah , ke dua batasi waktu biar tdk terlalu lama jadi tdk
efektif.
Jawab : Ya dalam dunia kesehatan ini analisis nya harus disertai dengan pemeriksaan
penunjang jadi akurat, permasalahan nya adalah fasilitas kesehatan tdk semua lengkap,
dan terkadang banyak kasus emergency. Contoh perdarahan, kejang, infeksi dll, yg
membutuhkan tindakan cepat, oleh sebab itu petugas mengambil tindakan yg risikonya
rendah utk kasus2 tersebut karena keterbatasan, contoh dgn adanya Corona, APD
terbatas petugas tdk mau tertular tapi harus menolong akhirnya menggunakan jas hujan.
Ketika petugasnya positif disalahkan pemerintah karena tdk menggunakan standar APD
yg benar (padahal APD nya jg gak ada), petugas tersebut meminimalisir risiko dgn tidak
menularkan ke orang banyak dgn berkorban menolong pasien agar tidak menyebarkan
ke masyarakat luas dan dia garda terdepan yg akhirnya kena)
Jawab : Banyak, terbatasnya fasilitas, SDM dll. Kemudian pendidikan dan pengetahuan
serta adat istiadat masyarakat, ada juga sosial ekonomi. Oleh karena itu utk menangani
problematika Masy tdk bisa satu pihak tetapi harus semua pihak.
Jawab : Nah ini susah kasusnya, karena sulit merubah kebiasaan atau perilaku orang,
sebenarnya yg baik adalah kita fokus ke Maslaah dan penangannya saja. Harus bisa
balik lagi ke pembicaraan awal, jgn mengikuti alur pembicaraan yg gosip tadi.
Jawab : Ya memang tdk bisa ikut campur urusan orang lain, tugas kita apa yg di
tanyakan dibutuhkan klien kita bantu jawab.