Anda di halaman 1dari 5

Hasil Diskusi Komunikasi dan Konseling

(22/4/2020 & 25/4/2020)


Pertemuan 1 : 22/4/2020

1. Qorri Nurzanah
Pada upaya untuk mengatasi keputusan itu di terdapat aspek kognitif. Aspek kognitif itu
meliputi penalaran dialetik (mengenal konteks, situasi, berorientasi pada perubahan
yang bermanfaat). Saya kurang paham dengan aspek kognitif tersebut bu?

Jawaban : ada 3 domain: kognitif, afektif, psikomotorik. Kognitif lebih ke ilmu


pengetahuan/teori, afektif adalah sikap perilaku kita, psikomotorik adalah keterampilan
kita. Jadi mengambil keputusan harus tau ilmunya jg. Kita harus memberitahu klien
contoh pengen pake KB kita kasih tau dulu apa itu KB , manfaatnya, keuntungan,
kerugian nya dll, sehingga yg tadinya tdk tau menjadi tahu, dan dia akan memutuskan
mau pake KB yg mana setelah dijelaskan semua metode KB.

2. Satiana Fitri Anisa


Apa saja yang harus kita pertimbangkan dalam pengambilan keputusan, bu?

Jawab : Banyak faktor, contoh mau KB suntik tapi tensinya tinggi ya kita sarankan tidak
boleh KB hormonal harus KB selain hormonal. Gak mudah bidan mengambil keputusan
kalau tidak tau ilmunya.

3. Anisa Eka Putri


Untuk daerah buta pada konsep johary window yang berada pada kuadran 2 ini
mengapa jika semakin lebar daerah ini komunikasinya akan sulit dan pada setiap orang
sulit untuk dihilangkan tetapi hanya bisa dikurangi? Contohnya seperti apa ya bu...?

Jawab : Nah inilah yg selalu ibu bilang kalau di kelas, kalau di kelas kalian ibu gak tau
apa pernah menjelaskan atau belum, sebagai seorang bidan kita itu adalah role model
(dilihat, diperhatikan, diikuti, dikagumi dll) sehingga kita harus mempunyai kepribadian
yg baik, dapat dicontoh, tutur katanya tdk menyinggung dll, sehingga masyarakat akan
mudah percaya dan yakin akan kompetisi dan profesionalisme bidan. Makanya di
kampus banyak ilmu utk membentuk karakter kalian ke arah sana, ada etika,
keterampilan, konseling, ilmu pengetahuan, organisasi dll. Utk apa? Untuk
mempersiapkan kalian terjun ke lapangan. Kalau kemampuan semua diatas kurang,
maka akibatnya adalah masyarakat tdk percaya tdk yakin, ada kan bidan yg laku dan
tidak laku, yg tdk laku Krn apa biasa nya contoh judes, komunikasi nya kurang,
jelasinnya gak ngerti dll. Nah di kuadran 2 ini harus bisa kalian/ bidan pelajari
(kekurangan saya apa ya?) Ibu kan suka bilang jadi bidan harus 5S, jgn pendiam. Dll
Diperbaiki ya, duh saya presentasi suka grogi, ya latihan bicara depan kelas jgn malu
kan teman semua perempuan semua. Dilatih ya semua kekurangan kalian, dan perkuat
kekuatan kalian.

4. Elya Tiana Rahayu


Pada Tipe-tipe pengambilan keputusan ada Pengambilan keputusan yang ditangguhkan,
dialihkan pada orang lain yang bertanggung jawab. Bagaimana contohnya ya bu? Masih
belum ada bayangan. Lalu,adakah persyaratan dalam pengambilan keputusan ini?

Jawab : Iya contoh ada kewenangan bidan ada yg bukan, ketika kita mendiagnosis
bahwa oh ini dilihat dari tanda gejalanya ibu mengalami KET (kehamilan ektopik/hamil
diluar kandungan) tapi kan kita tidak bisa menyampaikan Krn bukan kewenanhan dan
kita jg tdk bisa periksa USG dan transvaginal yg merupakan kewenangan dr obgyn, jadi
kita hanya bisa deteksi dini dan menganjurkan utk di konsulkan ke dr obgyn utk
pemeriksaan lanjut, ceritanya ada kasus sama seperti itu bidannya bilang ke pasien "Bu
ibu hamilnya diluar kandungan" ibunya langsung stress, ketika dia periksa ke dr obgyn
ternyata hanya kencing batu dan keluhan nya jg masih ringan.

Kemudian persyaratan pengambilan keputusan ya bidan memberikan informasi dan


klien yg memutuskan. Jadi harus sesuai kewenangan bidan. Yg ada kan contoh
dilapangan "Bu bidan saya mau KB, trus kata bidannya suntik KB aja ya Bu" nah ini
gak boleh.

5. Betty Indriastuti
Di materi yang terakhir tertulis pada saat klien marah2 kita sebaiknya diam dan
menunggu beberapa saat, lalu bagaimana jika klien tersebut sudah mulai main fisik Bu?

Jawab : Pertama gak mungkin pasien tersebut main fisik kalau petugasnya nyebelin
dalam arti ( diam tapi cuek, acuh tak acuh, sinis, dan ada gestur 2 yg menimbulkan
reaksi), makanya kan kalau praktek sering dosen komentari sikap perilaku kalian nah itu
kuadran 4 kadang kita tidak tahu orang lain bisa menilai. Jadi harus belajar diam yg
seperti apa? Diamnya mendengar kan dengan baik, jgn mengalihkan perhatian, sekali2
kita mengangguk dan berkata "baik pak, nanti saya sampaikan pak dll". Kalau kita
sudah sesuai prosedur tapi mendapatkan serangan fisik ya dilaporkan.

Kebanyakan sih kalau dari versi pasien, petugasnya cuek. Makanya jadi begitu, versi
petugas karena sedang sibuk. Nah ini nanti di manajemen perlu di perhatikan lagi utk
menangani kasus2 seperti ini.

6. Fitra Anjani
dalam pengambilan keputusan itu kan ada model single yang Consider the four
priinciples (mempertimbangkan 4 prinsip) dalam prinsip etika yaitu otonomi,
benefisien, non-malefisien. Untuk penjelasan 4 prinsip etika ini apa Bu, masih kurang
paham Bu
Jawab: Otonomi ini adalah etika nya klien boleh mengambil keputusan sesuai keinginan
nya walaupun keputusan nya baik atau buruk, tapi kita sudah informed consen terlebih
dahulu ya contoh kasus SC atau operasi ada ya oke ada yg menolak.

Benefisien adalah etika kita untuk berbuat baik untuk klien walaupun kita dalam kondisi
yang kurang baik.

Non-malefisien adalah etika tidak membahayakan atau merugikan klien, dalam


memberikan asuhan harus hati2 ya jgn sampai pasiennya sudah merembes pecah
ketuban malah disuruh pulang.

Justis atau keadilan adalah etikanya dalam memberikan asuhan pada setiap individu
harus adil dan sesuai jgn sampai sudah waktunya diberi obat, makan di periksa tapi telat
atau perlakuan nya tidak sama antara kelas VIP dan kelas 3.

7. Deuis Widiana Rahayu


seorang bidan memberikan penghargaan terhadap klien selain dengan kalimat"
pujian,apakah ada cara lain yg bisa bidan lakukan?

Jawab: Nah ini bidan harus kreatif, banyak bidan2 yg sangat memperhatikan pasiennya,
ada yg memberikan kartu ucapan, ada yg memberikan SMS atau wa ucapan selamat
ulang tahun pada bayinya, mengingatkan kunjungan, atau minum obatnya, bingkisan
setelah lahiran, atau foto2 lahiran. Dll senyuman dan sentuhan menepuk 2 ibu jg bisa.

8. Nadya Surya Praditha


Nadya izin bertanya bu, Sikap yang harus dimiliki bidan dalam membina hubungan baik
dengan klien seperti apa ya bu?

Jawab : Iya ini harus punya jiwa sosial yg tinggi jg ya, biasanya bidan baik kalau
kliennya datang ke klinik nya, setelah itu ya tdk menjalin komunikasi lagi, biar
hubungan baik dan terus menerus, di luar itu jg bidan bisa memberikan informasi,
contoh: buatlah grup klien yg sudah datang ke klinik kita. Setiap hari share di grup wa
misalnya " grup wa bidan Nadya", misal share tumbuh kembang bayi, share jadwal
posyandu, share informasi bayi panas, diare dll, nanti banyak klien yg bertanya diskusi
ya bidannya jawab. Itu salah satu contoh membina hubungan baik.

9. Nurazizah
di tujuan HAM ada "Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain".
yang di maksud memenuhi kebutuhan ya itu seperti apa ibu .terimakasih

Jawab : Iya ini hubungan antara manusia (HAM), kalimat ini menempatkan diri kita
sebagai bidan yg membantu klien kita utk memecahkan masalah nya, contoh klien kan
datang mengeluh misalkan saya pusing lemah letih lesu, nanti bidan akan cari tau tuh
penyebabnya di anamnesa, dan di periksa, keluarlah hasil pemeriksaan ternyata kliennya
anemia, akhirnya kan di perikan konseling tentang makan yg mengandung zat besi dan
minum fe. Jadi saling membutuhkan manusia satu dengan yg lainnya sesuai dgn
kompetensi dan profesionalisme seseorang.

Pertemuan 2 : 25/4/2020

10. Lilis Suminar


Apa yang harus kita lakukan untuk mencapai komunikator yang efektif?

Jawab : Pertama fokus ke Maslah , ke dua batasi waktu biar tdk terlalu lama jadi tdk
efektif.

11. Salsa Bellinda Azzahra


apakah perkembangan usia itu sangat penting sebagai komunikator dalam kebidanan ?
Mengapa ?

Jawab : Iya sebenarnya yg di perlukan adalah emosi yg stabil dan kedewasaan.


Sebenarnya usia tdk pengaruh, tapi dgn banyaknya pengalaman berinteraksi akan
memperluas wawasan nya.

12. Adillia Zahwa


Dalam tujuan analisis keputusan, terdapat keputusan dalam Uncertainy (ketidakpastian)
dan keputusan dalam situasi risk (dengan probability). bagaimana contoh dari dua
keputusan tersebut?

Jawab : Ya dalam dunia kesehatan ini analisis nya harus disertai dengan pemeriksaan
penunjang jadi akurat, permasalahan nya adalah fasilitas kesehatan tdk semua lengkap,
dan terkadang banyak kasus emergency. Contoh perdarahan, kejang, infeksi dll, yg
membutuhkan tindakan cepat, oleh sebab itu petugas mengambil tindakan yg risikonya
rendah utk kasus2 tersebut karena keterbatasan, contoh dgn adanya Corona, APD
terbatas petugas tdk mau tertular tapi harus menolong akhirnya menggunakan jas hujan.
Ketika petugasnya positif disalahkan pemerintah karena tdk menggunakan standar APD
yg benar (padahal APD nya jg gak ada), petugas tersebut meminimalisir risiko dgn tidak
menularkan ke orang banyak dgn berkorban menolong pasien agar tidak menyebarkan
ke masyarakat luas dan dia garda terdepan yg akhirnya kena)

13. Aura Amelia


apa saja kesulitan kesulitan pada saat pengambilan keputusan, dan bagaimana cara
mengatasinya

Jawab : Banyak, terbatasnya fasilitas, SDM dll. Kemudian pendidikan dan pengetahuan
serta adat istiadat masyarakat, ada juga sosial ekonomi. Oleh karena itu utk menangani
problematika Masy tdk bisa satu pihak tetapi harus semua pihak.

14. Rena Mutia Hadist


contoh model komunikasi linear itu kaya gimana ya Bu?
Jawab : Ya linier itu sejalur, sesuai dgn kekhususan nya.

15. Cici Delima


Saat2 sulit dalam penerapan KIP kalien mengharapkan sesuatu dari konselor,contoh nya
harapan apa ya bu yg harus di kasih oleh konselor?

Jawab : Pertama ya kepercayaan, kenyamanan, dan kepastian.

16. Eva Nurmalasari


Bagaimana sikap yang harus kita miliki ketika berhadapan dengan klien yang selalu saja
bergosip tanggapan apa yang harus kita berikan jika klien tersebut ketika di nasihati
malah balik marah kepada kita apakah kita harus mendukung apa yang klien tersebut
ungkapkan?

Jawab : Nah ini susah kasusnya, karena sulit merubah kebiasaan atau perilaku orang,
sebenarnya yg baik adalah kita fokus ke Maslaah dan penangannya saja. Harus bisa
balik lagi ke pembicaraan awal, jgn mengikuti alur pembicaraan yg gosip tadi.

17. Ayu Zulfa Nafisah


Kita berusaha untuk berempati kepada orang lain, tapi terkadang orang tersebut tidak
mau urusannya diikut campuri oleh yang lain. Bagaimana cara mencegah hal ini
terjadi ?

Jawab : Ya memang tdk bisa ikut campur urusan orang lain, tugas kita apa yg di
tanyakan dibutuhkan klien kita bantu jawab.

18. Yuli Amelia


dalam mengambil keputusan yg baik dikenalkan dengan 3 K, apabila seorang bidan
tidak mengikuti langkah 3 K gimana bu, contoh nya dari langkah 1 langsung ke langka
3, bagaimana bu?

Jawab : Mengurangi pemahaman klien

Anda mungkin juga menyukai