Anda di halaman 1dari 6

Orientasi Penggunaan Panduan Praktis Untuk Caregiver Informal Dalam

Perawatan Jangka Panjang Bagi Lanjut Usia Angkatan 2


Kamis, 15 Juli 2021

1. Materi 1 : “Perawatan Lansia Secara Umum dan Pertolongan Pertama Pada


Keadaan Darurat”
Narasumber : Bapak Harjito

Perawatan lansia bertujuan untuk memberikan pelayanan terhadap para lansia.


Perawatan ini dilihat dari beberapa aspek mulai dari kebersihan, perawatan kulit,
obat-obatan, kemandirian lansia, ibadah, komunikasi, dsb. Kemanan lngkungan untuk
lansia harus diperhatikan seperti posisi kamar yang dilantai dasar, tempat tidur yang
tidak terlalu tinggi, terdapat pembatas, lantai tidak licin dan rata, dijauhkan dari alat
yang berbahaya dan lain-lain. Untuk mempertahankan tingkat kemandirian lansia,
lansia dapat secara mandiri mengurus dirinya sendiri, namun tetap didampingi oleh
Caregiver seperti dalam mengonsumsi vitamin ataupun obat-obatan lainnya. Obat-
obatan yang diberikan kepada lansia dipisahkan secara terjadwal, misalnya
memberikan obat pagi hanya dipagi hari tidak sekaligus memberikan obat untuk siang
dan malam. Dapat di iringi dengan bahasa tubuh untuk lebih mempermudah
komunukasi. Semakin bertambah umur lansia semakin merasakan stress, itula tugas
caregiver untuk memberikan hiburan agar lansia merasakan kebahagiaan dan refleksi.

 Sesi Tanya Jawab


1) PKM Bandar Jaya_Herlina
Pertanyaan : Adakah trik khusus untuk membujuk lansia resti c untuk makan
dan minum dan berapa lama idealnya ganti popok/pampers pada lansia tingkat
kemandirian?
2) PKM Selawi Lahat_Yossi
Pertanyaan : Dalam pemberian obat pada lansia dengan komorbit yang diderita
seperti TBC, DM, HT, dan sebagainya mana yang diprioritaskan? Dan hal apa
saja yang harus diperhatikan?
 Jawaban
(via chat pak Harjito)
2. Materi 2 : “Perawatan Lansia Dengan Masalah Khusus”

Narasumber : dr. Rahmiati

Mempertahankan tingkat kemandirian lansia melalui aktivitas fisik pada lansia


ketergantungan berat dan total. Adapun hal yang perlu dilakukan dalam melakukan Gerakan
pasif :

1. Lakukan pada satu sendi dalam satu kali (8 hitungan)


2. Jaga persendian dengan cara sokong seluruh bagian tubuh atas dan bawah
persendian
3. Lakukan gerakan dengan tidak ragu-ragu, lembut dan perlahan
4. Perhatikan ekspresi wajah lansia
5. Hindari resiko lansia jatuh saat melakukan gerakan pasif

Membantu BAK dan BAB pada lansia terdapat beberapa cara yaitu dengan
menggunakan popok sekali pakai atau dengan menggunakan pispot

Perawatan kulit sekeliling stoma :

1. Iritasi biasanya disebabkan oleh kulit yang terkena tinja atau cairan tinja
2. Gunakan stoma powder
3. Re-evaluasi produk yang digunakan
4. Bersihkan area sekitar stoma dengan air hangat atau sabun antiseptic
5. Bersihkan lendir yang keluar dari stoma
6. Bersihkan kulit di sekitar stoma dengan air hangat dan waslap
7. Bilas kulit sampai bersih
8. Keringkan kulit di sekitar stoma

Teknik melakukan Bladder training dirumah :

1. BAK pada waktu yang teratur, pilih interval waktu contohnya setiap satu jam
2. Pergi ke kamar mandi setiap jam toileting yang telah dijadwalkan untuk melatih
kandung kemih
3. Tingkatkan interval toileting 15-30 menit selama 4 hari berikutnya
4. Jangan menambah interval waktu sampai interval waktu awal dipenuhi
5. Buat jadwal khusus toileting dan jangan melanggar jadwal
6. Jika terpaksa harus melakukan, diperbolehkan tetapi tetap mengikuti jadwal

 Sesi Tanya Jawab


1) Dinkes Muba_Kendesa, AM.Kep
Pertanyaan : Bagaimana cara perawatan mandiri di rumah jika lansia dalam
keadaan bedrest total setelah selesai operasi, terkhusus di daerah bokong (gluteus
maximus) atau sperawatan dekubitus?
Jawaban : Harus mennghindari posisis yang lama mislnya duduk kadang miring
dan sebagainya. Kemudian di bagian belakang kepala, tumit kaki, yang termasuk
riskan tertekan, di daerah itulah yang harus diperhatikan agar tidak terjadi luka
dekubitus
2) PKM Pseksu_Endang Dwi
Pertanyaan : Sekedar berbagi pengalaman,,lansia,,waktu itu nenek setruk,setiap
dimandikan anak/cucunya,itu mengatakan malu,,,jadi kami bimbing utk
mengerjaka mandi,,,agar tertanam keyakinan igin sembuh,,walaupun geraknya
lambat,,,itulah pengalaman saya dr Puskesmas pseksu,,,mungkin ada kawan2 yg
mengalami sama seperti saya.
Jawaban : Tetap kita jaga privasinya karena beliau masih punya rasa malu. Saat
memandikan dapat ditutupi atasnya dan sebagainya.
3. Materi 3 : “Pencatatan dan Pelaporan Serta Tindak Lanjut Pelatihan Caregiver
Informal di Tingkat Masyarakat”
Narasumber : Ibu Zurviani

Tujuannya agar nantinya diadakan pelatihan untuk keluarga, kader ataupun


relawan sebagai caregiver untuk merawat lansia dalam melakukan PJP (Perwatan
Jangka Panjang). Tujuan Panduan Praktis yaitu sebagai panduan bagi caregiver dalam
PJP bagi lansia. Caregiver harus mampu melakukan tindakan pertolongan pertama
lalu merujuk ke tenaga kesehatan seperti puskesmas, seluruh persiapan dalam
perujukan lansia akan disiapkan oleh caregiver seperti data dan obat pribadi dan lain-
lain. Data pribadi dan riwayat penyakit berujuan agar tenaga kesehatan tau tindakan
apa yang harus diberikan.
Setiap puskesmas diharapkan sudah memberikan buku lansia untuk setiap
lansia agar mereka mengerti dan selalu dibawa kepuskesmas untuk memantau
kesehatan. Selain buku untuk lansia terdapat juga buku panduan untuk caregiver agar
kegiatan yang dilakukan berkesinambungan. Dilakukan Pemantauan, Pembinaan dan
Pelaporan Paska Pelatihan dan Pelaksanaan PJP paling tidak dipantau 3 bulan sekali
agar caregiver tidak merasa dilepas dari pantauan, mecegah caregiver stress akibat
keluh kesah untuk melakukan pelaporan.

 Sesi Tanya Jawab


1) PKM Bungamas_Bedaria Harahap
Pertanyaan : Lansia katagori apakah yg memerlukan Caregiver dan jika
nanti ada pelatihan utk Caregiver dari manakah dananya ?
Jawaban : Terutama untuk lansia yang memiliki ketergantungan sedang atau
total, kalaupun masih mandiri yang memiliki perawatan jangka panjang
misalnya paska ooperasi yang membutuhkan caregiver. Walaupun dia
manndiri yang melakukan aktivitasnya sedniri mungkin saja dia
membutuhkan caregiver di rumah. Untuk kategori yang memiliki kebutuhan
ringan, sedang, maupun total jelas membutuhkan caregiver atau pendamping.
2) Suharwati_PKM Pagar Agung
Pertanyaan : Sasaran data PJP lansia atau bukan?
Jawaban : Sasarannya sudah jelas menetapkan yaitu caregiver internal yaitu
bukan basic kesehatan seperti keluarga, kader kesehatan lansia, petugas
sosial, masyarakat, relawan, dan sebagainya. Sasaannya diharapkan jumlah
seperti 20 orang dari relawan misalnya 20 orang, dan sebagainya.
3) PKM Cinta Karya_Muba_Barikilqodri
Pertanyaan : Pada bagian output untuk targetnya ditentukan sendiri atau
tidak dan bagaimana cara menghitungnya? Untuk pelatihan Caregiver
sumber dananya bagaimana?
Jawaban : Untuk menentukan targetnya bisa satu desa dulu, seperti satu
desa terssebut mempunyai berapa keluarga lansia. Berapa oranglansia di
wilayah kerja tersbeut. Misalnya ada 40 keluarga lansia yang ditemukan dan
harus dilatih. Untuk dana kalau bisa diusulkan APBD atau APBN atau dana
puskesmas sendiri yang tidak menyalahkan konteks atau dana desa. Dana
BOK juga bisa, dana desa 30% dapat digunakan untuk kesehatan. Atau bisa
juga pihak ketiga. Prabumulih dapat memnafaatkan sumber dana dari
pemerintah, dan sebagainya. Dan bisa diusulkan oleh pengelola program dan
kepala puskesmas.

Pesan Ibu dr. Lisa Marniyati :

Program ini dapat menggunakan sumber dana yang ada, dengan bukti sumber dana
darimana. Pendataan yang dilakukan secara rutin tiap bulan dengan koordinasi kab/kota.
Tujuan dibuat program ini adalah untuk membantu lansia pada perawatan jangka panjang
sebagai pendamping kebutuhan lansia tersebut. Agar keluarga tidak mengeluarkan biaya dan
mendukung kemandirian lansia untuk mengeluarkan biaya hanya pada caregiver.
Menumbuhkan rasa simpati pada anggota keluarga dengan cara memberikan pelatihan
sebagai caregiver. Dengan adanya program ini juga dapat meminimalisir masalah Kesehatan
lain. Misal tidak mau makan, akan menimbulkan penyakit baru seperti malnutrisi. Mental
seorang lansia menjadi lebih baik dengan adanya caregiver yang berasal dari keluarganya
sendiri. Diharapkan program ini nantinya akan meningkatkan status kesehatan lansia.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai