Anda di halaman 1dari 6

“PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN”

Dosen Pengajar : I Gusti Ayu Harini, SKM,M.Kes

Oleh :

Nama : Putu Alya Sertinia Putri

NIM / Absen : P07120121085 / 05

Kelas : 1.3

Prodi / Jurusan : D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2022
1. Menerapkan Motto Diri Sendiri Dalam Kehidupan Masing-Masing

Motto : Kerjakan yang kau bisa, jangan pedulikan orang lain, karena itu hanya
akan membuatmu terhambat dan terlambat.

Saat kita memperdulikan orang lain dan terlalu mamasukan perasaan


orang lain , saat itu kita akan merasa kesulitan. Ketika perasaan kita dan perasaan
orang lain tersebut tercampur kita akan kesusahan untuk melakukan pekerjaan
sehingga,kita terhambat dan bahkan bisa telambat.
Tidak banyak orang yang mampu percaya pada diri sendiri, dan tidak sedikit
pula yang menghiraukan orang lain agar ia tak dihambat pekerjaanya. Yakin pada
kemampuan diri sendiri adalah hal paling penting yang saya lakukan dalam
mengerjakan sesuatu. Sebagai contoh ketika saya mengerjakan tugas bersama
teman saya tetapi pada saat itu saya mengalami perbedaan pendapat dengan teman
saya atau dalam artian jawaban kami berbeda , saya akan tetap yakin dengan
jawaban saya sendiri , karena bila kepercayaan diri itu tumbuh secara natural dari
diri saya sendiri, saat itu juga saya sudah tidak perlu orang lain atau bahkan
memikirkan mereka. Contoh lain ketika saya bercerita kepada teman mengenai
cita-cita saya sebagai seorang perawat mereka bilang hayalan saya teralu tinggi ,
tapi saya tetap optimis dan yakin bahwa saya bisa menjadi seorang perawat
dengan kemampuan saya sendiri, Terlalu mencampurkan perasaan orang lain
dapat berbahaya bagi diri sendiri. Berjalanlah sendiri dan resiko atau rewardnya
akan kita rasakan sendiri.
Namun disisi lain kritik dan masukan orang lain juga tetap saya dengar untuk
saya bergerak maju dan lebih baik. Ambil kritik atau masukan yang baik dan
buang sejauh-jauhnya kritik yang tidak berguna atau bahkan hanya sebuah
umpatan semata.
2. Memiliki Self Awarness Yang Luas

Self awareness atau kesadaran diri merupakan salah satu kemampuan


seseorang dalam memahami perasaan, pikiran, serta evaluasi diri. Sehingga hal
itu akan membantu seseorang dalam memahami kekuatan, kelemahan, dorongan,
hingga nilai yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga orang lain. Mungkin
banyak Individu termasuk saya yang merasakan lelah terhadap hal yang
dilakukan, Tidak bisa menerima komentar dari orang lain, dan merasa diri tidak
lebih baik dibandingkan orang lain.Kemudian Kemampuan untuk mengendalikan
emosi , Emosi merupakan suatu reaksi mental dan psikologis yang muncul
secara spontan ketika seseorang berhadapan dengan suatu kondisi. Ada 4 emosi
dasar, yaitu: senang, sedih, marah, dan takut. Keempat emosi ini kemudian
berkembang menjadi berbagai nuansa emosi yang biasa digambarkan
dalam emotion wheel (roda emosi).Sebenarnya tidak ada emosi yang benar/salah,
karena ini merupakan reaksi manusiawi dalam menghadapi sesuatu. Perilaku yang
mengikuti munculnya emosi lah yang bisa dinilai benar atau salah. Tidak hanya
emosi negatif seperti takut, marah, atau sedih saja yang bisa menunjukkan
perilaku yang salah. Emosi positif seperti bahagia juga bisa merugikan jika tidak
paham bagaimana cara mengendalikannya. Emosi tersebut bisa timbul akibat
kita tidak pernah paham dengan diri sendiri yang akhirnya bisa menggangu
kesehatan mental, lebih parahnya akan berdampak langsung dengan lingkungan
sekitar, Dan lingkungan lainya.

Sehingga untuk mencegah terjadinya hal tersebut saya sudah mulai


membangun self awareness dengan cara :

1. Menjauhkan pikiran negatif.

2. Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

3. Belajar untuk bersyukur.


4. Mengubah mindset dengan hal hal baik.

5. Menempatkan diri pada lingkungan yang baik.

Ketika saya sudah mulai mengenali diri sendiri, saya merasakan banyak
perubahan positif yang berdampak pada kesehatan diri secara emosional , fisik ,
maupun mental , lebih percaya diri, tidak minder, dapat berkomunikasi secara
efektif , terbuka terhadap segala perbedaan. Tidak hanya itu saya juga dapat lebih
memahami situasi sosial, memahami orang lain, serta memahami harapan orang
lain terhadap dirinya. Jadi ini mempermudah saya untuk bisa merefleksikan diri,
menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi serta
mengetahui kekuatan maupun kelemahan sendiri. Meski mungkin bukan hal yang
mudah untuk melakukannya, namun saya tidak ragu untuk mencoba. Sebab
memiliki self-awareness dapat berpengaruh positif jika kita dapat
mengendalikannya dengan baik.
3. Menerapkan Etika Bertelepon

Etika bertelepon adalah tata krama, sopan-santun,tata pergaulan dalam


bertelepon (menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan
jelas, tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat.

(Untuk mengawali percakapan, ucapkan salam terlebih dahulu dan


memperhatikan kepada siapa kita berbicara. Hal ini buat mengetahui kedudukan
orang tadi, apakah umurnya lebih tua atau tidak. Maka menurut itu usahakan
menggunakan bahasa formal serta nada bicara yang tidak buru buru. Dengan
begitu kita tidak akan menyinggung perasaan berdasarkan lawan bicara.)

C: “Om Swastyastu , Selamat pagi, dengan perawat C ruangan dahlia, boleh saya
tau dengan siapa saya berbicara?”

A: “Om Swastyastu , Selamat pagi perawat C, saya perawat A dari IGD”

C: “Oh perawat A, ada yang bisa saya bantu, perawat A?”

A: “Mohon maaf sebelumnya, mohon maaf mengganggu waktu perawat C.

Mohon izin menyampaikan bahwa pada pukul 09.00 WITA akan ada pasien dari

IGD yang akan di bawa keruangan dahlia, Tolong untuk mempersiapkan 1

ruangan untuk pasien.”

C: “Baik, Sekarang saya akan menyiapkan ruangan untuk pasien tersebut”

A: “Baik terima kasih perawat C atas kesediaannya”

C: “sama sama perawat A”

Perawat A pun menutup telepon. Lalu perawat B memanggil pasien untuk di

lakukan pemeriksaan lebih lanjut.


(Kemudian hal terakhir yg paling krusial artinya mengucapkan salam ketika
mengawali juga mengakhiri perbincangan di telepon. Mengucapkan salam ketika
mengawali maupun mengakhiri telepon bertujuan buat memberikan tata bahasa yg
sopan pada lawan bicara.)

Anda mungkin juga menyukai