Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI MODUL 3.

1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI
PEMIMPIN

Model 3: Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi)

PENJELASAN :

1. Topi Putih
Dengan “memakai” topi putih, saya bisa fokus kepada data yang tersedia. Lihatlah
informasi yang saya punya, dan temukan pelajaran dari semua informasi tersebut.
Telitilah ruang-ruang kosong dari susunan informasi saya, dan cobalah untuk mengisinya
atau temukan hikmahnya. Ketika memakai topi ini, saya akan menganalisa tren-tren lama
dan mengekstrapolasi data-data historikal.

Topi putih: tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi.


Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini.

2. Topi Merah
Ketika mengenakan Topi Merah, saya akan melihat masalah melalui intuisi, reaksi
berantai, dan emosi. Cobalah untuk berpikir bahwa semua orang akan bereaksi secara
emosional terhadap perencanaan baru. Dengan topi ini, saya bisa mencoba untuk
mengerti mengapa orang merespon sedemikian rupa; mungkin karena mereka tidak
memahami alasan saya.

Topi merah: gambarkan perasaan Anda terkait dengan topik yang sedang dibahas,
misalnya perasaan saat mempelajari materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok.
3. Topi Hitam
Topi hitam akan memberikan pandangan mengenai sisi buruk dari semua keputusan.
Pahamilah dengan hati-hati dan defensif. Mengapa keputusan ini bisa gagal? Topi ini
sangat penting karena memberikan saya kesempatan untuk menghilangkan hal-hal
negatif, mengganti beberapa keputusan yang salah, atau menyiapkan perencanaan untuk
menanggulangi hal-hal buruk.

Topi Hitam membantu saya untuk membuat perencanaan yang lebuh “kuat” dan
fleksibel. Topi ini juga memungkinkan saya untuk menemukan cacat-cacat yang fatal dan
resiko-resiko sebelum memulai tindakan apapun. Topi Hitam adalah tokoh utama dalam
teknik ini, yang akan memberikan manfaat terbesar. Alasannya adalah, beberapa orang
sukses terbiasa untuk berpikir positif sehingga tidak melihat masalah sejak awal. Hal ini
akan menyebabkan kurangnya persiapan dalam menghadapi masalah yang mungkin
muncul.

Topi hitam: tuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang
dibahas.

4. Topi Kuning
Memakai Topi Kuning membantu saya untuk berpikir positif. Inilah sudut pandang
positif yang membantu saya melihat keuntungan dari semua keputusan dan value di
dalamnya. Pemikiran Topi Kuning memungkinkan saya untuk terus maju walaupun
keadaan sedang sulit.

Topi kuning: tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut.

5. Topi Hijau
Topi Hijau mewakili sisi kreatif. Disini saya bisa mengembangkan solusi kreatif bagi
semua masalah. Topi ini memungkinkan saya mengeksplorasi, dimana ide-ide kreatif
mendapatkan paling sedikit kritik. Sangat banyak perkakas kreatifitas yang bisa saya
gunakan disini.

Topi hijau: jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.

6. Topi Biru
Topi Biru adalah topi untuk kontrol proses. Topi ini dipakai oleh mereka yang memimpin
meeting. Ketika situasi sulit terjadi dan ide-ide mulai kering, pemakai Topi Biru akan
mengalihkan aktifitas tim menuju Topi Hijau. Ketika perencanaan lain dibutuhkan,
mereka akan mengarahkan kepada Black Hat.
Topi biru: tarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah
mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Refleksi saya selama dua minggu ini, yaitu :


Dua minggu ini saya mempelajari materi yang cukup melimpah, antara lain adalah
1. Empat Paradigma Dilema Etika
2. Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
3. Tiga Prinsip Resolusi Dilema
4. Dilema Etika (benar vs benar)
5. 9 Langkah dalam mengambil keputusan

Materi ini adalah materi menarik dan paling susah karena ada di posisi orang yang
mengambil keputusan penting, jika keputusan yang kita ambil itu salah maka masalah justru
akan semakin banyak. Di dunia nyata terkadang kita di hadapi oleh berbagai dilema dalam
pengambilan keputusan. Oleh karena itu materi ini membuat saya makin memahami hal-hal yang
terkait dengan kepemimpinan saya guru dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
dilemma etika (benar vs benar). Cara terbaik dalam menentukan pengambilan keputusan yang
paling baik adalah melalui 3, 4, dan 9 artinya melalui 3 prinsip resolusi dilemma, 4 paradigma
dilema etika, dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. 3 prinsip itu antara lain adalah (1)
Berpikir berbasis Hasil Akhir, (2) Berpikir berbasis peraturan, (3) Berpikir berbasis rasa peduli. 4
Paradigma dilemma etika antara lain (1) Individu lawan kelompok, (2) Rasa keadilan lawan rasa
kasihan, (3) Kebenaran lawan kesetiaan, (4) Jangka pendek lawan jangka Panjang). 9 langkah
dalam pengambilan keputusan antara lain, (1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, (2)
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, (3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan
dengan situasi ini, (4) Pengujian benar atau salah, (5) Pengujian paradigma benar lawan benar,
(6) Melakukan prinsip resolusi, (7) Investigasi opsi trilemma, (8) Buat keputusan, (9) Lihat lagi
keputusan dan refleksikan. Semua ini adalah hanya panduan, bukan suatu metode yang kaku
dalam penerapannya. Jika kita terus melatih dalam pengambilan keputusan maka ketrampilan
kita akan semakin terasah dan makin baik. Hal yang terpenting dalam mengambil keputusan
adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan
universal.
Pada topi hitam, hambatan-hambatan yang saya dapatkan adalah sikap ragu-ragu dalam
mengambil keputusan.
Pada topi kuning, hal-hal positif yang di dapat dalam mempelajari materi ini sangat banyak
dan berpengaruh langsung pada peserta didik maupun pada ekosistem sekolah secara
keseluruhan. Pengambilan keputusan yang tepat akan berpengaruh besar pada kemajuan sekolah.
Pada topi hijau, ide-ide saya berikutnya adalah saya akan banyak belajar dalam pengambilan
keputusan dari masalah yang paling mudah dahulu dan kemudian masalah kompleks.
Topi biru, adalah kesimpulan dari semua yang saya tulis. Semua materi modul 3.1 yang saya
pelajari sangat bermanfaat bagi saya jika nanti di beri kesempatan untuk memimpin yang diberi
kekuasaan dalam pengambilan keputusan baik rringan maupun berat. Apapun masalahnya,
sebelum saya membuat keputusan maka saya akan berpedoman pada 3,4 dan 9.

Anda mungkin juga menyukai