Anda di halaman 1dari 7

PENYIMPULAN LANGSUNG, EKUIVALENSI, KONVERSI,

DAN LAIN-LAIN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Logika
Dosen Pengampu : Abdullah, M.AG

Disusun Oleh:
Kelompok 8-MZWB
1. Anti Baqiatus Sholekhah (1950310036)
2. Abdul Rohman Suhuda (1950310040)
3. Iid Devia Herawati (1950310048)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logika adalah ilmu penalaran pemikiran untuk mengetahui sebuah
kebenaran.ilmu ini melatih manusia untuk berfikir lebih dalam sehingga lebih
teliti dalam memahami suatu hal.umumnya logika serng dikaitkan dengan
pemahaman menurut akal (logis).
Dalam logika dikenal juga istilah “penyimpulan” yaitu hal
pemikiran.berpangkal pada putusan tertentu,kita sering kali dapat secara
predikat yang sama.

B. Rumusa masalah

Dari pelajaran latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berkut :
1. Apa pengertian penympulan langsung ?
2. Apa definisi penyimpulan langsung dan macam-macamnya?

C. Tujuan penulsan

Dari rumusan masalah diatas tujuan penulisan makalah yaitu:


Untuk mengetahui pengertian penyimpulan langsung untuk mengetahui definisi
penyimpulan langsung dan macam-macamnya.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian penyimpulan langsung
Penyimpuln langsung yaitu premis yang dapat terdiri dari satu,dua atau lebih
putusan,berpangkat pada keputusan tertentu,kita sering kali dapat secara langsung
menympulkan suatu putusan baru (kesimpulan),dengan memakai subjek dan predikat
yang sama.ini disebut penyimpulan langsung (immediate inference).
Contoh : S=P sedangkan penengah diantara keduanya bisa disebut M sebagai
term penengah.
Jadi ketika ada dua putusan S=P adalah “jiwa manusia tidak dapat mati”harus ada
alasan untuk menghubungkan putusan satu dengan yang lain yaitu M seperti yang ada
diatas, dan alasan penghubung antara S dan P adalah M (rohani) bahwa “jiwa
manusia=rohani tak dapat mati”
Penyimpulan dalam bahasa artinya mencari dalil,mencari keterangan,mencari
indikator atau mencari petunjuk
B.Definisi penyimpulan langsung dan macam-macamnya
Penyimpulan langsung (immedate inference) adalah sebuah penalaran,yang
premisnya dapat terdiri dari satu,dua,atau lebih keputusan dengan berpangkal pada
putusan tertentu,kita dapat secara langsung menyimpulkan suatu keputusan baru
(kesimpulan),dengan memakai subjek dan predikat yang sama.
Sistem logika yang mengenai penalaran langsung itu didasarkan atas proposisi
kategorik bentuk S=P.dalam bentuk proposisi kategorik yang demikian itu baik term
untuk subyek maupun untuk predikatnya menunjuk kepada suatu substantive,dan dalam
bahasa berupa kata benda. Bentuk ini adalah bentuk proposisi kategorik yang dipakai
sebagai standar dalam system aristoteles.

Ada beberapa macam penyimpulan langsung dalam logika,antara lain:


 Ekuivalensi
Ekuivalensi adalah mengatakan hal yang persis sama.keputusan-
keputusan itu sebenarnya tidak menyatakan keputusan itu yang baru,hanya
perumusannya berlainan,tetapi dalam menggunakan sebjek dan predikat yang
sama. Contoh: ”tak ada orang Belgia yang menjadi jago pencak” berarti dapat
disimpulkan bahwa “tak ada jago pencak yang berbangsa Belgia”
 Pembalikan
Membalik suatu putusan berarti menyusun suatu putusan baru, dengan
jalan menggantikan subjek dan predikat.
Contoh: “pegawai negeri itu bukan pegawai swasta” jadi “pegawai itu bukan
pegawai negeri”.
Hukum-hukum atau aturan pembalikan, agar pembalikan putusan tidak menjadi
kesimpulan yang salah:
a. Putusan A hanya boleh dibalik menjadi putusan I
“semua jendral itu manusia” tetapi “tidak semua manusia itu jendral.
Kesimpulannya bahwa A luasnya lebih kecil dibanding B jadi A hanya
dapat dibalik dengan A bukan dengan B. Sedangkan apabila B diletakkan
pada A maka luas A tidak akan cukup. Maka dari itu A hanya dapat dibalik
menjadi putusan I.
b. Putusan E selalu boleh dibalik (E jadi O,O jadi E)
“anjing itu bukan kucing” jadi “kucing itu bukan anjing”. Sebab dalam
putusan negatif universal maka seluruh luas S dipisah-pisahkan dari seluruh
luas P
c. Putusan I dapat dibalik jadi putusan I lagi
Dalam putusan afirmatif, P adalah partikular. Jika putusan ini dibalik, P
yang partikular itu menjadi S yang partikular dan S yang partikular itu
menjadi P yang partikular juga. Contoh:”ada buah-buah yang merah” jadi
“ada barang-barang merah yng merupakan buah”
d. Putusan O tidak dapat dibalik
Contohnya:”ada manusia yang bukan dokter” jadi “ada dokter yang bukan
manusia”. Maka dapat disimpulkan O tidak dapat dibalik karena apabila
dibalik akan terjadi kesalahan separti diatas.
 Obversi
Obversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada
proposisi lain yang semakna dengan mengubah kualitas pertanyaan aslinya.
Contohnya:”kebanyakan orang soleh tidak hidup sampai tua”, konversinya
adalah “kebanyakan orang soleh mati muda”.
Obversi dari keempat bentuk proposisi:
~ bentuk A menjadi E
~ bentuk I menjadi O
~ bentuk E menjadi A
~ bentuk O menjadi I
Contoh obversi:
Premis :”manusia adalah makhluk berpikir”
Konklusi :”manusia bukan non makhluk berpikir”
Kedua proposisi itu, premis dan konklusinya adalah ekuivalen.
 Kontraposisi
Kontraposisi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi lain
yang semakna, dengan menukar kedudukan subjek dan predikat pernyataan asli
dengan mengontadiksikan masing-masingnya.
Contohnya:”semua merpati itu burung” kontraposisinya adalah “semua yang
bukan burung itu bukan merpati”
 Konversi
Konversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada
proposisi lain yang semakna dengan menukar kedudukan subjek dan predikat
pertanyaan selanjutnya.
Contohnya: “tidak satu pun mahasiswa adalah buta huruf” konversinya “tidak
satu pun yang buta huruf adalah mahasiswa”
 Inversi
Inversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi lain yang
semakna dengan mengontradiksikan subjek dan predikat yang pernyataan
aslinya.
Contohnya:”yang belum bayar tidak boleh masuk” inversinya menjadi “yang
sudah bayar boleh masuk”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bardasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
~ Penyimpulan Langsung adalah hasil pemikiran manusia yang merupakan sebuah
putusan dari premis-premis yang dapat diperoleh dengan memakai subjek dan
predikat.
~ Macam-macam penyimpulan langsung, diantaranya: ekuivalensi, pembalikan,
obversi, kontraposisi, konversi, dan inversi.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa listiana, logika. Kudus, Media Ilmu Pres, 2017


Masdi, logika, Kudus, 2009
Poespropodjo & T Gilarso, logika ilmu menalar, Bandung, CV.Pustaka Grafika,
Bandung, 2017

Anda mungkin juga menyukai