Anda di halaman 1dari 6

DASAR-DASAR LOGIKA

UJIAN AKHIR SEMESTER

Dosen pengampu :
Desri Gunawan, S.IP., M.A

NAMA :SHALSIANA RUSFATIHA


NIM :2105050037

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2021/2022
SOAL

1. Jelaskan apa yang anda pelajari dari mata kuliah ini?


2. Jelaskan 3 prinsip dalam logika menurut Aristoteles? Dan berikan contohnya?
3. Jelaskan aturan-aturan dalam pikir observasi dan berikan contohnya tiap-tiap aturan?
4. Jelaskan 4 macam tipe silogisme hipotetik? Dan berikan contohnya?
5. Jelaskan macam-macam kalimat definisi? Dan berikan contohnya?

JAWABAN

1. Pada mata kuliah ini saya diajarkan untuk berpikir secara logis, rasional, dan kritis agar
terhindar dari kesesatan berpikir. Mata kuliah ini juga menjabarkan hal-hal yang
berkaitan dengan proses penalaran manusia secara sistematis dan normatif dalam
menyelesaikan masalah untuk menarik kesimpulan menuju kebenaran. Dan juga
menyusun kata dan kalimat dalam berargumentasi secara lisan maupun tulisan.

2. 1) Prinsip Identitas (The principle of identity)


Aksioma pertama tersebut bunyi bukumnya adalah “suatu itu adalah suatu itu” atau
"sesuatu itu adalah dirinya sendi” atau “A=A”. “A” adalah merupakan variabel yang
dapat diisi oleh sembarang konstanta. Turunan atau konstantadari variable “A”
misalnya dapat berbunyi “Aku” maka akan berlaku: “Aku” adalah “Aku” atau “Aku”
adalah Diriku sendiri”
Dari prinsip diatas dapat diambi contoh seperti Alah SWT sebagai tuhan sangat
berbeda dengan tuhan-tuhan lain selain dirinya. Jadi dari contoh ini kita dapat
simpulkan bahwa bahwa Allah sebagai tuhan umat Islam tidak sama dengan tuhan
orang Hindu, Budha, Kristen, dan lain-lain.
2) Prinsip Nonkontradiksi (The Principle Of Noncontradiction)
Prinsip nonkontradiksi dapat dirumuskan sebagai berikut: ’Tiap-tiap hal itu tidak
dapat positif dan negatif dalam waktu yang bersamaan” atau Iebih tegas lagi:
“Pengakuan dan pengingkaran suatu pernyataan tidak mungkin keduanya benar”.
Ambillah contoh sederhana, tidak mungkin “Ahmad adalah mahasiswa” dan
“Ahmad adalah bukan mahasiswa” benar pada saat yang sama. Kita contohkan lagi
tidak mungkin orang yang mencuri dikatakan lagi berman kepada Allah SWT.
3) Prinsip Tiada Jalan Tengah (The Principle Of Excluded Middle)
Prinsip ini berbunyi, “Sesuatu haruslah negatif atau positif”. Rumusnya A mestiah
B atau bukan B. Pada dasamya, dari hukum ini dapat ditarik suatu makna bahwa
suatu (benda) tidak mungkin memiliki dua sifat yang berlawanan. Sesuatu (benda)
hanya memiliki sifat salah satu di antaranya. Jevons mengatakan bahwa dalam
hukum ini tidak mungkin ada alternatif yang ketiga atau jalan tengah. Jawabannya
haruslah “ya” atau “tidak”.

3. Beberapa aturan pikir observasi:


a. Subjek pada proposisi asli (yang menggandung gagasan pokok) tidak boleh
mengalami perubahan. Contohnya pada obversi Proposisi A
Premis : Semua lemari adalah kayu
Konklusi : Semua kayu bukan lemari
b. Kualitas proposisi asli diubah dari nafirmatif menjadi negatif atau sebaliknya dari
negatif menjadi alfirmatif. Contohnya:
Alfirmatif : Dia mau pergi bersama teman-temannya.
Negatif : Dia tidak mau pergi bersama teman-temannya.
c. Kualitas pada proposisi asli tidak boleh berubah: artinya, jika proposisi tersebut
adalah partikular/ universal, maka obversinya juga partikular/ universal. Contohnya
pada proposisi partikular: Tidak semua hewan itu liar. Jadi obversinya juga nanti
akan masih bersifat partikular.
d. Predikat pada kedua proposisi harus dijadikan kontradiktif artinya, jadikanlah
negatif jika prediket itu afirmatif. Contohnya:
Afirmatif : Itu semua (dapat) terjadi.
Negatif : ini semua (tidak) mustahil.

4. 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:


a. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent
Contoh:
Premis Mayor : Jika hujan , saya naik mobil
Premis Minor : Sekarang hujan .
Konklusi : Jadi saya naik mobil.
b. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya
Contoh:
Premis Mayor : Bila hujan , bumi akan basah
Premis Minor : Sekarang bumi telah basah .
Konklusi : Jadi hujan telah turun
c. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent
Contoh:
Premis Mayor : Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul .
Premis Minor : Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa,
Konklusi : Jadi kegelisahan tidak akan timbul
d. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya
Contoh:
Premis Mayor : Bila mahasiswa turun kejalanan, pihak penguasa akan gelisah
Premis Minor : Pihak penguasa tidak gelisah
Konklusi : Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan

5. Macam-macam kalimat definisi:


a. Definisi nominal
Berdasarkan situs Stanford Encyclopedia of Philosophy, definisi nominal
adalah definisi yang menjelaskan arti suatu istilah yang berisi informasi cukup
untuk memberikan pemahaman tentang istilah tersebut. Definisi nominal
merupakan definisi yang sederhana karena bisa berupa penjelasan sinonim
suatu istilah saja.
Misalnya:
• Atlet adalah olahragawan
• Seruling adalah alat musik tiup
• Amfibi adalah hewan yang hidup di darat dan di air
b. Definisi paradigmatis
Menurut Pamela S. Maykut dan Richard Morehouse dalam Beginning
Qualitative Research: A Philosophic and Practical Guide (1994), paradigma
adalah seperangkat asumsi yang menyeluruh dan saling berhubungan tentang
sifat realitas. Sehingga kalimat definisi paradigmatis adalah kalimat yang bersisi
nilai-nilai yang dipandang seseorang dan bertujuan untuk memengaruhi
pembacanya. Misalnya:
• Buku tesebut ditulis dengan sangat kreatif sehingga menarik untuk
dibaca.
• Tidak baik bagi anak perempuan untuk keluar malam karena banyak
bahaya saat malam.
c. Definisi luas
Kalimat definisi luas merupakan kalimat yang menjelaskan suatu objek secara
umum dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Kalimat definisi luas biasanya
bersisi fakta yang singkat, pada, jelas, dan aktual. Contohnya:
• Kerangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang dengan bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda.
• Diabetes adalah penyakit yang ditimbulkan akibat terlalu banyak
mengonsumsi gula.

d. Definisi formal
Kalimat definisi formal berisi kalimat penjelasan yang dusun berdasarkan
logika yang dapat diterima karena sesuai dengan yang berlaku di masyarakat.
Kalimat definisi formal disebut juga dengan definisi terminologis yang tidak
mengandung perumpanan dan memiliki dua makna atau menggabungkan dua
frasa.
Contoh kalimat definisi formal:
• Manusia merupakan makhluk hidup yang paling pintar karena memiliki
akal.
• Geologi berasal dari bahasa Yunani “geo” yang artinya bumi dan “logos”
yang artinya alasan.
• Kepramukaan adalah kegiatan di luar sekolah yang bertujuan
membentuk karakter unggul siswa.
e. Definisi operasional
Definisi operasional yakni kalimat definisi yang berisi pedoman untuk
melakukan sesuatu. Kalimat definisi operasional merupakan kalimat berisi
petunjuk untuk melakukan sesuatu. Contohnya:
• Kocok terlebih dahulu sebelum diminum.
• Penelitian harus dilakukan dengan pengambilan sampel acak setiap
populasi yang sama variannya.
• Kaleng tersebut harus disimpan di tempat sejuk karena gas di
dalamnya bisa meledak jika terkena panas.

Anda mungkin juga menyukai