Anda di halaman 1dari 15

RASIONALITAS DAN AKTUALITAS PANCASILA

Disusun Oleh:

Rima Latifah (20220420186)

Priska Duana Putri (20220420201)

Nabila Amalya Wardah (20220420209)

Muhammad Fauzan 'Azhim (20220420216)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2022 / 2023

1
Kata Pengantar

Alhamdulilahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan kami rahmat berupa kemampuan, kekuatan, dan keberkahan pikiran kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rasionalitas dan
Aktualitas Pancasila” dengan baik dan tepat waktu.

Secara umum, makalah ini menjelaskan tentang berpikir dan mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Penulis berharap makalah ini bisa memberikan manfaat pengetahuan
bagi pembacanya. Penulis juga berharap pembaca dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini agar menjadi
panduan dalam mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Dalam pembuatan makalah ini tentu banyak rintangan yang kami temui. Bukan hal
yang tidak mungkin jika makalah ini memiliki kekurangan maupun kesalahan baik dalam hal
penulisan, tata bahasa, maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu, untuk perbaikan makalah
ini penulis sangat mengharapkan saran, masukan, ataupun kritikan yang membangun dari
pembaca. Demikianlah makalah ini disusun. Atas perhatian dan waktunya, penulis
mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 3 Oktober 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................................ 2
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 3
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Rasionalitas................................................................................................................. 6
2.2 Pengertian Aktualitas .................................................................................................................... 6
2.3 Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................................................................................... 7
2.4 Nilai-Nilai Aktualitas Pancasila ...................................................................................................... 9
2.5 Pancasila Masih Diterima Oleh Masyarakat ............................................................................... 12
BAB III .................................................................................................................................................... 14
PENUTUP ............................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori pilihan rasional, kadang disebut teori pilihan atau teori tindakan rasional adalah
kerangka pemikiran untuk memahami dan merancang model perilaku sosial dan ekonomi.
Asumsi dasar teori pilihan rasional adalah seluruh perilaku sosial disebabkan oleh perilaku
berdasarkan logika dan nalar masing-masing individu untuk membuat keputusan. Teori ini
berfokus pada penentu pilihan individu untuk melakukan sesuatu hal sesuai tujuan tertentu.
Dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan sikap aktualisasi, sikap aktualitas akan
membentuk moral dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Sikap aktualisasi harus
dimiliki oleh setiap masyarakat dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari. Sikap
aktualisasi merupakan sikap pendewasaan diri dalam mencapai suatu tujuan dalam
bermasyarakat. Sikap aktualisasi ini yang akan mendasari kehidupan bermasyarakat terjalin
dengan baik dan menciptakan kekompakan bermasyarakat.
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing
oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah pasti perlu memiliki dasar
negara dan ideologi negara yang kuat. Tanpa adanya dasar negara dan ideologi negara yang
kuat, maka bangsa dan negara akan rapuh oleh karena itu peran ideologi sangat penting
untuk sebuah negara.
Dalam mencapai kesejahteraan hidup, tidak jarang individu akan memiliki perbedaan
pendapat antara individu satu dengan yang lainnya, karena manusia akan cenderung
menggunakan pola pikir sesuai dengan latar belakang lingkungannya untuk mencapai
kesejahteraan hidup masing-masing individu. Adanya banyak perbedaan di kehidupan
bermasyarakat dan bernegara jika tidak didasari oleh sikap saling menghormati antar
sesama masyarakat akan terjadi perpecahan atau perselisihan antar warga. Sehingga dalam
kehidupan bermasyarakan dan bernegara perlu ditanamkan sikap rasionalitas dan aktualitas
dalam Pancasila untuk menjunjung norma-norma Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Dalam kesempatan ini, dilihat dari pembahasan diatas, penulis akan mengkaji materi
tentang rasionalitas dan aktualitas dalam Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah

4
Penulis telah menyusun permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Adapun
Sebagian permasalahan yang ingin dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
• Apa definisi dari rasionalitas itu?
• Apa definisi dari aktualitas itu?
• Bagaimana peran Pancasila sebagai dasar negara?
• Bagaimana nilai-nilai aktualitas Pancasila?
• Sampai saat ini, apakah Pancasila masih diterima masyarakat?

1.3 Tujuan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang disusun oleh penulis di atas, tujuan dalam
penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
• Untuk mengetahui definisi dari rasionalitas dan aktualitas.
• Untuk mengetahui peran Pancasila sebagai dasar negara.
• Untuk mengetahui nilai-nilai aktualitas Pancasila.
• Untuk mengetahui eksistensi Pancasila dalam masyarakat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasionalitas

Secara etimologis, rasionalitas berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “rasio”.
Rasio artinya kemampuan kognitif seseorang untuk memilah yang benar dan salah dari
sekian banyak pilihan yang ada dalam kenyataan. Dari pernyataan tersebut, definisi dari
rasionalitas adalah kemampuan berpikir dengan menggunakan akal sehat seseorang
untuk memilih langkah yang paling benar diaantara pilihan langkah-langkah benar yang
lain.
Rasionalitas (rationality) adalah istilah yang berkaitan dengan pola pikir atau
cara berpikir untuk bertindak sesuai nalar dan logika pada manusia. Secara rinci,
rasionalitas bisa dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan manusia untuk memenuhi
rencana-rencana atau tujuan jangka panjang dan untuk meyakinkan seseorang dalam
melakukan sesuatu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan segala resiko,
hambatan, dan manfaat dari tindakan yang akan dilakukan.
Jenis rasionalitas manusia ada 2 yaitu rasionalitas tujuan dan rasionalitas nilai.
Rasionalitas tujuan (zwekrationaliteit) adalah rasionalitas yang mengakibatkan
sesorang atau kumpulan orang ada dalam satu tindakan untuk mewujudkan tujuan.
Rasionalitas tujuan ini adalah rasionalitas yang mementingkan tujuan tanpa
memperhatikan rasionalitas nilai. Sedangkan rasionalitas nilai (wetrationaliteit) adalah
rasionalitas yang memperhatikan nilai atau etika yang memperbolehkan atau melarang
penerapan langkah tertentu untuk mewujudkan tujuan dan mengutamakan kesadaran
atas nilai-nilai etika dan religious.

2.2 Pengertian Aktualitas

Aktualisasi adalah suatu wujud aktivitas guna merealisasikan perencanaan atau


cita-cita disertai penerapan norma dengan aksi atau perbuatan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi aktualisasi adalah aktivitas merealisasikan suatu rencana
atau cita-cita dengan tetap menaati norma yang berlaku. Sedangkan aktualisasi
Pancasila berarti menjabaran nilai- nilai Pancasila dalam wujud norma- norma, dan
merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6
Nilai- nilai Pancasila wajib dimengerti dan diamalkan oleh setiap warga negara
Indonesia, walaupun di tengah arus globalisasi di Indonesia. Generasi milenial menjadi
obyek utama yang wajib didorong dan didukung untuk tetap mengamalkan nilai-nilai
luhur Pancasila. Ini bertujuan supaya Pancasila tidak tergerus oleh berbagai faham yang
dapat memecah kedaulatan bangsa.

2.3 Pancasila Sebagai Dasar Negara

Dasar negara adalah landasan dan sumber-sumber dari segala sumber hukum
negara sekaligus sebagai cita-cita hukum baik tertulis maupun tidak tertulis bagi negara.
Setiap negara pasti memiliki dasar negara. Karena dasar negara digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam negara
Indonesia, dasar negara yang dimiliki yaitu Pancasila. Menurut Ani, S. R (2017)
Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan terbuka berarti nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan dinamika
kehidupan masyarakat Indonesia secara operasional pancasila bersifat aktual, adaptif,
dan maknanya dapat diperbaharui.
Pancasila sebagai dasar negara berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan ketatanegaraan Indonesia harus berdasarkan Pancasila. Segala peraturan-
peraturan yang berlaku di Indonesia semua harus bersumber dari Pancasila itu sendiri.
Semua tindakan dan kekuasaan pada masyarakat harus berlandaskan peraturan hukum
yang berlaku dimana peraturan hukum yang berlaku juga bersumber dari Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia
untuk menjaga eksistensi bangsa Indonesia, karena dalam setiap sila dalam Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan keribadian dari
bangsa Indonesia sendiri.
Secara yuridis, Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat dalam susunan
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia itu sendiri yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

7
perwakilan” dapat dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar negara
Indonesia.
Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Nilai-
nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila merupakan arahan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi pedoman di segala sektor
kehidupan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-
nilai Pancasila di berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1) Implementasi Pancasila di Bidang Politik
Perjalanan dan perkembangan politik negara harus mendasar pada nilai-
nilai Pancasila. Sehingga segala penyelesaian masalah dengan cara
menghalalkan segala cara demi mendapatkan hasil harus diakhiri karena tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
Pada bidang politik, nilai-nilai Pancasila yang dapat diimplementasikan
antara lain: saling menghormati dan menghargai pendapat dan pilihan setiap
orang tanpa terkecuali, ikut serta dalam proses pemilihan pemimpin di segala
tingkatan, dan tidak menyebarkan isu politik yang belum jelas kebenarannya.
2) Implementasi Pancasila di Bidang Ekonomi
Kebijakan dan pelaksanaan ekonomi yang ada di Indonesia harus
berlandaskan Pancasila. Karena Pancasila adalah dasar kehidupan dalam
negara Indonesia. Implementasi nilai-nilai Pancasila pada bidang ekonomi
yaitu bergabung dengan koperasi, membeli dan mempromosikan produk lokal,
membuat lapangan pekerjaan, dan aktif melakukan kerjasama ekspor dan
impor.
3) Implementasi Pancasila di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu
kewajiban bagi setiap warga negara. Hanya saja untuk bidang pertahanan dan
keamanan yang berperan secara langsung yaitu TNI dan Polri. Pertahanan dan
keamanan memiliki tujuan agar persatuan tetap terjaga. Hal ini mengacu pada
sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Penerapan dalam sila ini yaitu
melakukan aktivitas bela negara, menjaga kerukunan antar umat beragama, ikut
serta dalam kegiatan ronda malam, menjadi tentara nasional atau polisi, dan
siap berkorban untuk keamanan negara.
8
4) Implementasi Pancasila di Bidang Sosial Budaya
Pancasila bersifat humanistik yang artinya Pancasila berdasar pada nilai
yang sumbernya berasal dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
sosial yang berbudaya. Implementasi Pancasila di bidang sosial dan budaya
yaitu dengan saling menghargai dan menjaga antar manusia, berhubungan baik
dengan masyarakat di luar suku atau agama, dan mempelajari budaya antar
daerah yang ada di Indonesia.
5) Implementasi Pancasila di Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah sarana utama untuk mengajarkan nilai-nilai yang ada
pada Pancasila kepada generasi muda. Nilai yang diajarkan dimulai dari hal
yang sederhana hingga nilai-nilai yang kompleks. Implementasi nilai-nilai
Pancasila di bidang pendidikan yaitu melaksanakan upacara bendera, tidak
memilih-milih teman, dan menjaga kerukunan.

2.4 Nilai-Nilai Aktualitas Pancasila

Aktualitas merupakan kegiatan melakukan realisasi atau aktivitas untuk


mewujudkan antara pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualitas Pancasila adalah
memberi penjabaran nilai-nilai nilai Pancasila dalam bentuk norma kemudian
merealisasikan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, serta ideologi bangsa
dan negara diwujudkan dan diaktualisasikan dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Aktualitas Pancasila dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif. Aktualitas Pancasila objektif yaitu
aktualisasi Pancasila di berbagai bidang kehidupan ketatanegaraan. Misalnya dalam
bidang kelembagaan, perekonomian, dan kebudayaan. Kelembagaan yang dimaksud
antara lain lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain itu, dalam bidang politik
ekonomi yaitu penjabaran ke dalam undang-undang GBHN pertahanan, keamanan,
pendidikan dan bidang kenegaraan lainnya.
Aktualitas Pancasila subjektif adalah aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam
setiap individu terutama dalam aspek moral yang kaitannya dengan hidup
bermasyarakat dan bernegara. Aktualita yang subjektif harus dilakukan oleh semua

9
warga tanpa terkecuali baik warga negara Indonesia biasa, aparat penyelenggara
negara, dan penguasa negara terutama dari kalangan elit politik dalam kegiatan politik
perlu menjaga diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana yang
terkandung dalam Pancasila.
Untuk menjaga konsistensi dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam
praktik hidup berbangsa dan bernegara, maka perlu Pancasila formal yang abstrak-
umum-universal itu ditransformasikan menjadi rumusan Pancasila yang umum,
kolektif, dan bahkan menjadi Pancasila yang khusus individual (Suwarno, 1993: 108).
Artinya, Pancasila menjadi sifat-sifat dari subjek kelompok maupun individu, sehingga
menjiwai semua tingkah laku dalam lingkungan praksisnya dalam bidang kenegaraan,
politik, dan pribadi.
Aktualisasi nilai Pancasila dituntut untuk melakukan pembaharuan dan
penyesuaian. Arti dari pembaharuan ini adalah perbaikan yang dilakukan dari dalam
dan melalui sistem yang ada. Dengan kata lain, pembaharuan mengadakan adanya
dinamika internal yang ada dalam diri Pancasila. Aktualisasi Pancasila juga harus
disesuaikan dengan perkembangan yang ada agar eksistensi Pancasila sebagai dasar
negara dan tujuan hidup bangsa tetap ada.
Aktualisasi Pancasila harus dilaksanakan di berbagai bidang kehidupan. Aspek
yang dimaksud antara lain:
a. Aktualisasi Pancasila dalam bidang politik
Sistem politik di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila. Demokrasi
Pancasila adalah sistem pemerintahan yang dilakukan dari rakyat, sehingga
semua unsur dalam organisasi sosial politik harus mengikuti pedoman
pengamalan Pancasila. Saat ini Indonesia mengalami globalisasi di semua
bidang kehidupan. Tetapi perlu diperhatikan, bahwa setiap rencana politik
Indonesia di era reformasi dalam menghadapi arus globalisasi harus sejalan
dengan apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan rakyat Indonesia dengan
berlandaskan Pancasila.
b. Aktualisasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi
Dengan hadirnya teknologi informasi, kini perekonomian telah
melampaui batas negara. Kemajuan ini mendorong globalisasi ekonomi
yang membentuk pasar bebas. Pasar bebas ini memberikan dampak poitif
dan dampak negative juga. Menurut Pancasila, ekonomi berdasarkan atas
kebersamaan dan kekeluargan yang berarti walaupun terjadi persaingan
10
dalam ekonomi namun tetap dalam tujuan bersama sehingga tidak terjadi
persaingan bebas yang mematikan salah satu pihak. Dengan ini, pelaku
ekonomidi Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan
persaingan bebas. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang
ekonomi harus berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan. Jadi, antara
pelaku ekonomi tidak saling menjatuhkan.
c. Aktualitas dalam Bidang Sosial Budaya
Saat ini, budaya kebarat-baratan dan pola hidup konsumtif sudah mulai
terjadi di Indonesia. Bahkan budaya tersebut menggeser nilai-nilai lokal
yang selama ini dipertahankan. Oleh karena itu, harus ada tindakan agar
budaya asli bangsa Indonesia tidak tergeser oleh budaya kebarat-baratan.
d. Aktualitas dalam Bidang Hukum
Pancasila lahir dengan suasana perjuangan dengan melihat pengalaman
dan gagasan bangsa lain, tetapi tetap berakar dan bersumber pada
kepribadian dan gagasan bangsa Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, Pancasila
dapat diterima sebagai dasar negara oleh masyarakat Indonesia.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memiliki lima nilai penting yang
menjadi jiwa Indonesia. Dalam setiap sila-sila dalam Pancasila memiliki nilai yang
harus diimplementasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara. Penjabaran sila-sila
tersebut antara lain:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


Dalam sila ini, nilai yang terkandung yaitu nilai ketuhanan. Beberapa
implementasi dalam nilai ini yaitu dengan memeluk agama sesuai keyakinannya,
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati pemeluk agama lain, dan
tidak memaksa orang lain untuk ikut memeluk agama tertentu.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradap
Nilai yang ada dalam sila ini yaitu nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan ini
adalah nilai yang menjadi dasar bersosialisasi dalam masyarakat Indonesia.
Implementasi nilai kemanusiaan yaitu mengakui persamaan derajat, saling
menghormati, menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, dan berani membela
kebenaran.
3) Persatuan Indonesia

11
Persatuan Indonesia adalah sila ketiga Pancasila yang memiliki nilai persatuan.
Persatuan adalah suatu hal yang membuat negara utuh. Implementasi dari nilai
persatuan yaitu mementingkan kepentingan Bersama di atas kepentingan pribadi,
menjunjung tinggi persatuan, sikap rela berkorban, rasa cinta terhadap tanah air,
dan rasa bangga atas negara dan bangsa Indonesia.
4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Sila keempat ini memiliki nilai kerakatan. Implementasi dari nilai ini yaitu
menghormati keputusan orang lain, menyelesaikan masalah dengan musyawarah
untuk mencapai mufakat, tidak memaksakan pilihan orang lain, dan menerima
dengan lapang dada atas keputusan bersama.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila yang kelima memiliki nilai keadilan. Keadilan menjadi hal yang paling
serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi dari nilai ini yaitu
tidak membeda-bedakan teman, bersikap adil, tidak mendiskriminasi, bersikap
toleransi, dan bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata.

2.5 Pancasila Masih Diterima Oleh Masyarakat

Saat ini, nilai-nilai Pancasila masih diterima oleh masyarakat. Semua sila-sila
dalam Pancasila masih digunakan sebagai landasan dalam menjalankan berbagai
kehidupan di negara Indonesia ini. Walaupun tetap ada penyimpangan-penyimpangan
terhadap nilai-nilai Pancasila, namun sebagian besar masyarakat masih menjadikan
Pancasila sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa masih menjadi pedoman masyarakat
Indonesia dalam bidang keagaman. Implementasinya yaitu dengan memeluk agama
sesuai dengan keyakinannya, meyakini bahwa Tuhan itu satu, dan menghormati
kegiatan ibadah agama lain.
Sila yang kedua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Saat ini, mulai
banyak pelanggaran-pelanggaran terhadap sila ini. Sehingga nilai-nilai Pancasila
harus selalu dikaji dengan menyesuaikan perkembangan zaman agar masyarakat mau
untuk menaatinya. Implementasi dari sila ini yaitu bersikap adil terhadap semua
manusia, namun saat ini sudah banyak orang yang hanya berperilaku adil terhadap

12
orang yang berkuasa saja. Namun tidak sedikit juga yang masih berperilaku adil
kepada setiap orang tanpa membedakan ras, budaya, dan agamanya.
Sila yang ketiga adalah Persatuan Indonesia. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang memiliki berbagai keragaman budaya, ras, dan adat istiadat. Karena
keberagaman tersebut sangat mungkin negara kita mengalami perpecahan. Oleh
karena itu, dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara perlu landasan
persatuan untuk kebersamaan dan keutuhan negara Indonesia. Sila ini harus tetap
dipegang teguh oleh masyarakat agar kehidupan sosial antarmanusia terjaga dengan
baik.
Sila yang keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam setiap kehidupan
manusia, pasti ada berbagai pilihan yang harus dipilih salah satu untuk melaksanakan
kehidupan selanjutnya. Namun pilihan-pilihan ini tidak hanya pilihan sebagai
individu, tetapi juga pilihan yang harus diambil oleh sekelompok orang. Dalam
sekelompok orang pasti memiliki pilihan-pilihan yang berbeda-beda karena
hakikatnya pikiran manusia itu berbeda-beda. Agar dapat menentukan pilihan yang
semua orang setuju, maka perlu musyawarah secara kekeluargaan.
Sila yang kelima adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan adalah suatu hal yang penting dalam melaksanakan kehidupan
ketatanegaraan. Mulai dari individu, kelompok, instansi, dan golongan harus bersikap
adil terhadap semua masyarakat. Saat ini, keadilan belum sepenuhnya terlaksana di
Indonesia. Banyak kasus yang memperlihatkan bahwa keadilan hanya untuk orang-
orang yang berpangkat atau orang yang berkuasa. Namun, tidak sedikit juga yang
sudah berperilaku adil dalam setiap aspek kehidupan.
Sila-sila dalam Pancasila sudah diterima sejak lahirnya Pancasila. Karena
Pancasila lahir berdasarkan keinginan dan identitas negara Indonesia. Seiring dengan
berjalannya waktu dan adanya arus globalisasi, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dan
tergeser oleh budaya atau paham yang berasal dari luar. Oleh karena itu, saat ini tugas
kita semua adalah mengkaji kembali dan mengembangkan nilai-nilai yang ada pada
Pancasila sesuai perkembangan zaman yang berlangsung saat ini. Agar masyarakat
kembali menjadikan Pancasila sebagai pedomannya dalam beraktivitas.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rasionalitas dan aktualitas Pancasila harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rasionalitas Pancasila adalah berpikir dengan akal mengenai rencana-rencana yang akan
dilakukan dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Aktualitas Pancasila adalah
merealisasikan rencana-rencana yang sudah dirancang dengan berpedoman pada nilai luhur
Pancasila. Oleh karena itu, pemikiran dan perilaku kita harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
pada Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung lima sila yang saling kait-mengait. Kelima
sila itu memiliki dimensi rasionalitas dan aktualitas yang relevan. Selebihnya merupakan
tuntutan hendak pendalaman uraian, peneguhan kepercayaan, serta intentitas komitmen untuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Nilai-nilai pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya
mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebab apabila bangsa Indonesia mampu
mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat
diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia,
meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Safitri, A.O. & Dewi, D. A. (2021). PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM BERBAGAI BIDANG. Journal of Education,
Psychology and Counselling, 3(1), 88-94.
Djoneri, E., Ravena D., & Heniarti D.D. (2022). Rasionalitas Kebijakan Formulasi Penanganan
Konflik Ideologi Pancasila dalam Perspektif Kebijakan Kriminal, 6(1), 42-67.
Melviana, Putri, D. A., Al Qomariah, Nisa, N.H., & Nugraha, R.G. (2022). AKTUALISASI
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KONTEKS KEKINIAN. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), 2253-2259.
Eddy, I. W.T. (2018). AKTUALISASI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA. DHARMASMRTI, 18(1), 1 – 134.
Tarwan, N.S.M. & Dwi, D.A. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern. Mahaguru :
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 79-87.
Handayani, P.A. & Dewi, D.A. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 6-12.

15

Anda mungkin juga menyukai