Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR

PENALARAN Oleh
Inna Noor Inayati
INDUKTIF DAN DEDUKTIF PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
STIKES UMMI BOGOR
Disampaikan dalam
MK Berfikir Kritis dalam Pelayanan Kebidanan
TOPIK MATERI
◦ KONSEP PENALARAN
◦ PENALARAN
DEDUKTIF
◦ PENALARAN INDUKTIF
◦ METODE ILMIAH
1 2
KONSEP PENALARAN
FILSAFAT ILMU
◦ Filsafat ilmu adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh manusia
dalam rangka menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan oleh dirinya.
◦ Filsafat merupakan upaya manusia mnegumpulkan pengetahuan sebanyak
mungkin dalam proses pengaturan kehidupan secara sistematik membawa
ke tindakan yang lebih layak
◦ Mempelajari filsafat ilmu diharapkan manusia dapat mengunakan
penalarannya untuk menemukan kebenaran, bersifat logika, deduksi dan
induksi sebagai landasan dalam bertindak dan akhirnya dapat mengunakan
meteode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuan
PENALARAN
◦ Manusia adalah makhluk yang mengembangkan pengetahuan dengan cara
bersungguh-sungguh, dengan pengetahuan ini dia mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk.
◦ Penalaran merupakan kemampuan berfikir cepat, tepat dan mantap dan menarik
kesimpulan berupa pengetahuan
◦ Perbedaan pengetahuan manusia dan hewan adalah hewan hanya diajarkan hal-hal
yang menyangkut kelangsungan hidupnya (survival) , sedangkan manusia dalam
kehidupannya akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan kelangsungan
hidupnya, memikirkan hal yang baru, mengembangkan budaya dan memberikan
makna dalam kehidupan.
◦ Penalaran manusia terjadi karena manusia mempunyai bahasa dan manusia
mampu mengembangkan pengetahuan
◦ Penalaran di awali dengan berfikir yang merupakan suatu kegiatan untuk
menemukan pengetahuan yang benar
CONTOH PENERAPAN LOGIKA
◦ Manusia yang mengalami penyakit serak pada tenggorokan maka
pengobatannya dapat dilakukan dengan minum air putih logikanya air
putih adalah cairan yang diperlukan manusia untuk menjaga LOGIKA
keseimbangan tubuh, memberi kekuatan kepada leukosit untuk
menjalankan tugasnya menghasilkan makrofag untuk membunuh Asas-asas yang
patogen yang masuk, menjadikan kekebalan tubuh meningkat menentukan pemikiran
sehingga luka yang dihinggapi bakteri akan sembuh dan akhirnya yang lurus, tepat, dan
tenggorokan menjadi lapang dan dikatakan sembuh sehat dengan
mempertimbangkan,
menguraikan,
membandingkan, serta
menghubungkan
pengertian yang satu
dengan penegertian
◦ Adanya suatu pola pikir secara luas (logika)
di mana berfikir logis diartikan sebagai CIRI
kegiatan berfikir menurut suatu pola tertentu PENALARAN
◦ Bersifat analitik suatu kegiatan berfikir yang
menyandarkan diri kepada suatu analisis dan
kerangka berpikir yang dipergunakan untuk
analisis (logika penalaran)
◦ Kegiatan analisis yang mempergunakan
logika ilmiah (penalaran ilmiah)
Perasaan merupakan penarikan kesimpulan yang
tidak berdasarkan penalaran (INTUISI)
PENALARAN DEDUKSI
◦ DEDUKSI adalah cara berpikir dimana dari pernyataan
yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus
(SILOGISMUS/PREMIS/RASIONALISME)
◦ KESIMPULAN merupakan pengetahuan yang didapat dari
penalaran deduktif
UMUM KHUSUS
Contoh Deduksi
◦ Semua makhluk hidup memerlukan udara (Premis mayor)
◦ Dewi adalah makhluk hidup (Premis minor)
◦ Jadi Dewi memerlukan udara (Kesimpulan)
◦ Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa di Kota
Jakarta. Kemacetan tersebut diseabkan oleh
beberapa faktor antara lain. Pertama, jumlah Contoh Kalimat
kendaraan yang ada di Jakarta tidak seimbang Deduksi
dengan luasnya jalan. Kedua, Kurangnya
kedisiplinan bagi semua pengguna jalan raya.
Ketiga, Kemunculan tempat-tempat yang
menganggu lalu lintas seperti pasar, rel kereta
api, pedagang kaki lima, halte yang tidak
difungsikan, banjir, dan sebagainya. Yang
terakhir, Ketidak tegasna aparat yang
berwenang dalam menindak para pelanggar lalu
lintas
PENALARAN INDUKSI
◦ INDUKSI merupakan cara berpikir di mana ditarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus yang bersifat
individua/khusus (EMPIRISME)
◦ INDUKSI Menarik kesimpulan yang bersifat umum atau
bersifat lebih umum berdasarkan atas pemahaman atau
pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus.
KHUSUS UMUM
Contoh Induksi
Semua binatang mempunyai mata (KHUSUS) dan semua
manusia memiliki mata (KHUSUS), dapat ditarik kesimpulan
bahwa semua makhluk mempunyai mata (UMUM)
CIRI PENALARAN INDUKTIF

01 02 03 04 05 06
Penyimpulan Penalaran Analogi dan Metode Observasi Penalaran
secara kausal; berdasarkan komparasi: verifikasi: (pengamatan) berdasarkan
menemukan probabilitas mencapai kebenaran : diuji dengan kontradiksi::
sebab-sebab /statistic/pen kesimpulan bahan yang pengalaman menunjukan
yang aksiran dengan mengawali yang dapat kesesatan
mendasari secara analogi penalaran diulangi
Contoh Kalimat Induksi
1. Setelah ujian anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa nilainya
melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai tepat pada standar kelulusan, dan tidak
ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa dikatakan kegiatan belajar di kelas
ini cukup berhasil (2)

2. Belajar di masa tua membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki
pada masa ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah
karena terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa dikatakan belajar di
waktu tua seperti melukis di atas air (3)
3. Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akibat kita
erring membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan saat ini.
Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap hari (1)

4. Andi suka menolong setiap orang. Dia selalu ramah kepada siapapun. Tidak seperti adiknya
Anto yang suka menjahili orang. Anto terkanal karena kenakalannya daripada prestasinya.
Itulah mengapa kedua saudara ini mendapat perlakuan beda dari teman-temanya (5,6)
◦ Metode analisis ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek
ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milahkan pengertian yang
satu dengan penegrtian yang lainnya
METODE
◦ Analitis Apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu
dengan pengalaman. Atau dengan kata lain, sebuah istilah yang ILMIAH
dipakai untuk menjelaskan bahwa seseorang dapat berpikir dan
memiliki asumsi tentang segala sesuatu, sebelum bertemu dengan Metode ilmiah
pengalaman dan akhirnya mengambil kesimpulan
merupakan prosedur
◦ Analitis Aposteriori menerapkan metode analisis terhadap
sesuatu bahan yang terdapat di alam empiris atau dalam
dalam mendapatkan
pengalaman sehari-hari untuk memperoleh sesuatu pengetahuan pengetahuan yang
tertentu. disebut ILMU.
◦ Metode sintesa ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek
tertentu dengan cara menggabungkan pengertian yang satu
dengan pengertian yang lainnya sehingga menghasilkan sesuatu
pengetahuan yang baru
◦ Metode penyelidikan ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang
sistematis
Langkah Metode Ilmiah
◦ Harus menanamkan rasa ingin tahu dalam suatu hal sehingga memunculkan pertanyaan pada diri
(Rumusan Masalah)
◦ Mengumpulkan informasi sehingga dapat menyusun kerangka berpikir dalam Pengajuan
Hipotesis
◦ Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang
diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan
◦ Pengujian hioptesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
◦ Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaina apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Hipoteisi yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan
ilmiah

PENELAAHAN ILMIAH UNTUK MENGHASILKAN ILMU


PENGETAHUAN TERBARU
METODE ILMIAH
KASUS: Sakit gigi
Metode ilmiah sederhana yang dapat dilakukan: CONTOH KASUS
◦ 1. Menentukan obyek penelitian -> gigi PENERAPAN
◦ 2. Mengidentifikasi permasalahan -> gigi sedang sakit, tapi kita METODA ILMIAH
tidak tahu apa penyebabnya
◦ 3. Menetapkan kerangka berpikir -> kita ingin mencari tahu
SEHARI HARI
penyebab gigi kita sakit sehingga kita menetapkan beberapa
parameter pengujian untuk mengeetahui penyebabnya.
◦ 4. Menyusun teori atau hipotesis -> gigi kita sakit karena ada
makanan yang tersangkut
◦ 5. Melakukan penelitian untuk membuktikan hipotesis -> kita
pergi ke dokter untuk memeriksakan gigi kita.
◦ 6. Menyusun hipotesis baru berdasarkan penelitian jika
hipotesis yang lama kurang tepat. -> setelah melalui pemeriksaan
dokter, ternyata tidak ditemukan makanan yang menyangkut, tapi
ada bagian gigi yang sudah membusuk.
◦ 7. Menjelaskan hasil penelitian -> kita mengetahiu bahwa gigi kita
sakit bukan karena adanya makanan yang tersangkut, tetapi
ternyata sudah membusuk (Hipotesis di tolak)
◦ 8. Menyajikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi.
ILMU
Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan PENGETAHUAN
dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka DALAM AL-
barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah QUR’AN
mengambil bagian yang banyak.”
(HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).
“Dan katakanlah wahai Muhammad: Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu.”
(QS Thaha ayat 114).
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk
mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya
jalan menuju surga.”
(HR Bukhari dan Muslim).
JAZAKAILLAH
KHAIRAN
"Pengetahuan tidak ada
nilainya kecuali Anda
mempraktikkannya."
(Anton Chekhov)

Anda mungkin juga menyukai