Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR

PENGETAHUAN
KELOMPOK 1
Dosen Pengampu : Dr.Hj. Siti Chodijah M.Ag
Anggota Kelompok
NIM
1. Khalda Arvia Fredella Indrayana 1238030191
2. Natasya Aurelya 1238030192
3. Safta Nasdalihin 1238030211
4. Willis Putri salsabilla 1238030199
DASAR DASAR PENGETAHUAN

PENALARAN SUMBER PENGETAHUAN

LOGIKA KRITERIA KEBENARAN


1. PENALARAN
Penalaran merupakan suatu proses berpikir
dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan.

Pengembangan pengetahuan manusia


disebabkan oleh :
1. Komunikasi
2. Analitik
HAKIKAT PENALARAN
seperti yang disebutkan di awal tadi, penalaran merupakan
suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk
menemukan pengetahuan yang benar.
CIRI-CIRI PENALARAN
1. adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut
logika
2. sifat analitik dari proses berpikirnya yang menyandarkan
diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang
dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran
yang bersangkutan
2. LOGIKA
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan
pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu
mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir itu harus dilakukan
dengan suatu cara tertentu.
Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih(valid) jika penarikan
kesimpulan tersebut menurut cara tertentu, yang disebut LOGIKA.
Logika didefinisikan sebagai pengkajian berpikir secara sahih.
2 CARA PENARIKAN KESIMPULAN
1. Logika Deduktif terkait dengan penarikan kesimpulan dari hal yang
bersifat umum bersifat individual(khusus). yang menjadi kasus
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogisme.
Silogisme disusun dari dua buah pernyataan (premis mayor
dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.
CONTOH

2. Logika Induktif erat kaitannya dengan penarikan kesimpulan dari


kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum
Misal ada fakta bahwa kambing punya mata, singa punya mata,
ayam punya mata. Maka dapat disimpulkan bahwa semua binatang
punya mata.
3. SUMBER PENGETAHUAN
A. MENDASARKAN DIRI PADA RASIO
kaun rasional mengembangkan paham yang di kenal
rasionalitas.
menggunakan metode deduktif dalam menyusun
pengetahuannya.
premis yang di pakai didapatkan dari ide yang menurutnya
jelas dan dapat di terima.
idenya bersifat apriosi
masalah utama cara berpikir ini adalah ketentuan kriteria
untuk mengetahui kebenaran dari suatu ide.
B. MENDASARKAN DIRI PADA PENGALAMAN
• mengembangkan pahan yang di sebut dengan
empirisme.
• menggunakan metode induktif dalam menyusun
pengetahuannya.
• meyakini bahwa pengetahuan di dapat dari
pengalaman yg konkret lewat tangkapan pancaindera.
• masalah utama dari cara berpikir ini adalah
menentukan kausalitas dari dua fakta yang dikira
terkait dan kebingungan mendefinisikan pengalaman
juga pancaindera yang sangat terbatas.
C. INTUISI
bersifat personal dan tidak bisa diandalkan
tanpa proses penalaran sehingga tidak dapat di
jadikan dasar untuk menyusun pengetahuan.

D. WAHYU
pengetahuan yang du sampaikan oleh Tuhan kepada
manusia.
pengetahuan ini di dasarkan pada hal hal ghaib.
kepercayaan adalah titik tolak dalam agama.
4. KRITERIA KEBENARAN
Kriteria kebenaran adalah ukuran atau penilaian terhadap sesuatu yang
dapat digolongkan sebagai sesuatu yang benar.Tidak semua manusia
mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya
benar.Hal ini disebabkan karena adanya dasar kebenaran yang mereka
percaya yang menyebabkan perbedaan dalam suatu kriteria kebenaran

MACAM-MACAM TEORI KEBENERAN


A. Teori Koherensi
Dikembangkan oleh Plato (347-427 S.M) dan Aristoteles (322-384 S.M).Teori
koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar apabila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan pernyataan
sebelumnya.Contoh Matahari terbit dari arah timur.
B. Teori Korespondensi
Dikembangkan oleh Betrand Rusell (1872-1970).Teori korespondensi
dinyatakan suatu pernyataan adalah benar jika materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.Contoh nya Diluar terjadi hujan.
C. Teori Pragmatis
Dicetuskan oleh Charles.S Pierce (1839-1914).Dalam teori pragmatis
kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.Artinya suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu
atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis
dalam kehidupan manusia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai