Anda di halaman 1dari 21

Primasari Syam, SKep

Kodrat manusia
-

Selalu ingin tahu.


Mencari kebenaran untuk memperbaiki hidupnya.

Dengan mengumpulkan pengalaman yang diperoleh


sepanjang hidupnya, manusia menemukan jalan untuk
memperoleh pendekatan kebenaran .

Metode yang dipakai untuk mencari kebenaran dan


pengetahuan umumnya, didasarkan pada Ilmu
pengetatahuan

mencari kebenaran melalui:


- Periode Trial and Error
- Periode Kewibawaan dan Tradisi
- Periode Hipotesis dan eksperimen

Periode Trial and Error


Melalui percobaan berkali-kali dan kegagalan.
Diperoleh pemecahannya secara kebetulan
Jika ingin diulangi caranya harus diubah.
Metode ini seringkali digunakan oleh pejabat.
Sebaiknya dihindari.

Periode Kewibawaan dan Tradisi


Periode Kewibawaan
- Diawali dengan yang serba gaib tidak dapat dilihat/didengar .
- Kemudian orientasinya berubah pada manusia yang dianggap
tokoh berwibawa dapat dilihat dan didengar tokoh agama,
orang yang sedang berkuasa, politikus, pandai, yang dituakan dsb.
- Lebih maju dari Trial and Error ada yang benar-benar berilmu.
- Suka disanjung, tidak mau dikritik menentukan arah hidup (ABS)
- Ucapan tokoh dianggap sebagai doktrin.
- Masyarakat harus menyesuaikan dengan kemauan tokoh
Copernicus dan Galileo ----> sebagai buronan gereja
- Pada saat itu kewibawaan seseorang adalah sumber kebenaran
The master always says the truth; padahal kita tahu bahwa
There is no authority in science.

Sampai saat ini masih merupakan hal yang biasa terjadi dan
erat
kaitannya dengan budaya maupun kepercayaan penduduk di
daerah2
tertentu.

Mencari kebenaran melalui suatu tradisi seringkali bersumber


pada
ketidakbenaran menghambat kemajuan IP pola berfikir
diubah

. Bertanam dan menuai padi,

Masih banyak terdapat di kalangan orang-orang terpelajar.

Periode Hipotesis dan Eksperimen

. Metode argumentasi yang hanya didasarkan pada akal sehat saja,


sering menyesatkan dan menjauhkan dari kebenaran, sebab tidak
disertai dasar dan fakta yang kuat mengarah pada spekulasi.
. Baru setelah banyak penemuan mutakhir / pengalaman yang disertai
dasar dan fakta, orang mulai berfikir secara hipotetik ada

praduga

yang diikuti dengan pencarian fakta / bukti-bukti epiris sebagai


bahan
penunjangnya awal periode hipotesis dan eksperimen.
. Mencari kebenaran pada periode ini, lebih didasarkan pada suatu
keterpaduan jalan fikiran secara deduktif dan induktif , sehingga
terciptalah cara mencari kebenaran melalui suatu penelitian.
. Cara berfikir Deduksi dan induksi akhirnya menjadi dasar penting
terbentuknya Metode Ilmiah (Scientific Method) seperti sekarang.

Bagaimana keterpaduan terjadi antara pandangan deduktif dan


induktif yang akhirnya mendapatkan kebenaran ?
-

Apa yang dimaksud dengan berfikir deduktif ?

Salah satu cara berfikir deduktif Silogisme :

Silogisme terdiri dari 3 pernyataan :


. Premis mayor
. Premis minor
. Kesimpulan

Aturan berargumentasi yang sistematis untuk mendapatkan


suatu kesimpulan.

Premis mayor = pernyataan awal yang dianggap benar sebagai dasar argumentasi.
Premis minor = merumuskan kebenaran mengenai subyek.
Jika premis2nya diragukan kebenarannya, maka silogismenya diragukan kepastiannya
sebagai sumber iP.

* Kesimpulan yang ditarik melalui deduksi tidak mencerminkan hal-hal


yang baru seperti pernyataan-pernyataan pada kedua premisnya.

Silogisme dianggap tidak menambah unsur-unsur baru


tentang kebenaran, artinya silogisme tidak merupakan
sumber sejati bagi IP.

Berfikir Induktif merupakan cara lain untuk menarik kesimpulan.


* Apa yang dimaksud dengan berfikir induktif ?
* Francis Bacon (1561 1626)
Tidak setuju dengan cara pendekatan deduksi yang bertolak
dari premis-premis yang berasal dari berbagai sumber yang
kebenarannya tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut pendapatnya : Suatu pengetahuan, kesimpulan, atau


keputusan, sebaiknya diambil atas dasar pengamatan / pengalaman
sendiri .

Contoh pengambilan kesimpulan melalui induksi :


Si A memiliki 2 tangan
Si B memiliki 2 tangan
SI C memiliki 2 tangan
Si D memiliki 2 tangan
Si X memiliki 2 tangan
Jadi, si A s/d si X memilki 2 tangan semua orang memiliki
2 tangan.

Anomali / kelainan ?

Sebenarnya, suatu pengamatan tidak mungkin dilakukan sendiri


terhadap tiap anggota kelompok (manusia) apa artinya ? ?
ternyata induksi pun tidak selalu sempurna dan pasti.

* Sebenarnya, premis-pemis dalam deduksi berasal dari induksi,


yaitu melalui suatu proses pengamatan dan pengalaman.

Jadi, deduksi baru mungkin jika lebih dahulu ada induksi


yang melaporkan / mencatat berbagai fakta / fenomena /
pengalaman, untuk difikirkan, disimpulkan, dan dirumuskan
berupa dalil umum yang seolah-olah berlaku tidak terbatas,
seperti semua orang pasti mati "

Riset :
Kegiatan ilmiah yang menghasilkan
publikasi.

Masalah

Tulis dan Publikasikan

Bila manfaat akan


diajarkan dan diterapkan

Sejarah riset keperawatan


Florence
Nightinga
le

Amerika
ANA

Pencatatan yang
rinci
Observasi yang
akurat

1900 pendidikan
1920 Jurnal
1955ANA mendirikan
ANF
1993 NINR - NIH
Indonesia

?!!!

Metode Ilmiah
Urutan : menggunakan langkahlangkah sistematik
2. Pengendalian : logika, objektif,
konseptual dan teoritis.
3. Empirisme :nyata / fakta memakai
alat ukur dan alat bantu yang jelas
baik langsung maupun tidak.
1.

Klasifikasi riset

Berdasarkan Tujuan
a. Riset dasar
b. Riset terapan
Berdasarkan pendekatan
a. Deskriptif
b. Eksperimental
c. Historis

Desain
a. Kuantitatif
b. Kualitatif

Mengapa Perawat perlu


riset?
Untuk pengembangan dunia
keperawatan
Pelayanan yang tepat
Kualitas
Profesionalisme
Standarisasi
Efektif dan efisien
Sumbangan buat ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai