Anda di halaman 1dari 58

Metode ilmiah meliputi filsafat ilmu, metode penelitian dan teknik

penulisan ilmiah. Tujuannya adalah untuk mencai kebenaran.


Filsafat adalah ilmu dasar untuk mencari dimanakah kebenaran
itu.

Menurut Bross, 1953, ahli filsafat dalam bukunya Desint for


Derision, manusia adalah hewan pengambil keputusan Secara
fisik manusia hampir sama dengan hewan. Manusia tidak pernah
punah sedangkan hewan bisa punah karene tidak adanya suatu
keputusan yang diambil terhadap masalah yang dihadapi. Karena
manusia dapat mengambil keputusan, manusia dapat menguasai
bumi. Bross memandang prilakui manusia dari segi biologis.

Hanya manusia yang bisa mangambil keputusan karena :


1. Manusia sebagai kalifah di muka bumi. Hanya manusialah
yang dapat menguasai, mengolah, memanfaatkan, dan
sebagainya seluruh isi bumi.
2. Dengan otak yang lebih sempurna, manusia bisa berpikir dan
bernalar. Berpikir ialah merangkaikan sesuatu untuk
mengambil suatu keputusan, dan bemalar ialah mengambil
keputusan berdasarkan data.

Manusia makhluk bermasyarakat, karena manusia selalu


memerlukan manusia lain dan pegangan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai pewaris bumi harus cerdas, agar manusia bisa
mencari pengetahuan.

Induksi ialah mengutip, berdasarkan data-data yang diperoieh


untuk mengambil keputusan. Contohnya sebutkan manusia
menurut Bross. Deduksi ialah mengira. Contohnya jelaskan
(tefinisi manusia menurut Bross.
II. TELEOLOGI, PENGETAHUAN, SAINS/ ILMU
PENGETAHUAN

Teleologi berasal kata dari telos (ujung atau akhir) dan logo.
(nalar). Menurut Hull, 1974, Teleologi adalah mencari
keterangan yang dapat membenarkan mengapa sesuatu ha itu
terjadi.

Teleologi kurang bemilai secara ilmiah, karena hanya berupa


alasan-alasan mengenai terjadinya sesuatu. Keteraturan dari
ketidakteraturan hanya dapat diketahui Allah SWT, manusia
hanya bisa menyusunnya untuk dijadikan ilmu.

Menurut Ibnu Khaldun, filsafat sains tebagi atas :


1. Ilmu Naqliah (keyakinan).
2. Ilmu Aqliah (akal).

Ilmu Naqliah merupakan ilmu yang diturunkan berupa wahyu dari


Tuhan YME. Ilmu Naqliah merupakan kebenaran yang mutiak,
yang tidak dapat didiskusikan, diperdebatkan, tetapi boleh
diterangkan. Ilmu Aqliah ilmu yang bisa berubah atau salah, dan
harus diperdebatkan. Misalnya hasil penelitian.

Sains ialah pengetahuan-pengetahuan yang disusun dengan


pola (bentuk). Ilmu akal (falsafiah) ialah kumpulan-
kumpulan dari ilmu-ilmu pengetahuan. Pengetahuan belum
bersistem, belum berdiri sendiri, dan tidak dapat dihubung-
hubungkan. Sedangkan sains sudah bersistem dan berpola.

Menurut Ibnu Khaldun, pengembangan sains didasarkan atas 3


tingkat kecerdasan manusia :
1. Melihat
2. Mencoba.
3. Menyusun teori.
Keterangan di atas diikuti Francis Bacon, 1561-1626,
seorang filsafat, yang mengembangkan metode ilmiah
modem. Mohr, 1977, secara operasional menyatakan sains
sebagai suatu usaha akal manusia yang tekun dan teratur untuk
menemukan pengetahuan yang benar.

Bentuk sains dituliskan dalam pemyataan-pernyataan khusus,


misal A pada suatu daerah lebih baik dari B. Pernyataan chusus
dibuat berdasarkan pengamatan yang dibuat dalam kesimpulan-
kesimpulan. Pernyataan umum adalah pernyataan
yang beriaku pada suatu tempat.
Orang yang mengembangkan sains akan terbentur pada banyak
masalah, oleh karena itulah dipelajari filsafat sains untuk
mengatasi kekurangan yang ada.

Menurut Immanuel Kant; 1982, Filsafat Sains ialah dasar


semua pengetahuan yang mempersoaikan cara-cara kita,
mengetahui dan mengembangkan pemikiran, yang mencakup
sampai batas apa kita mengetahui segala sesuatu, bagaimana
saja priiaku manusia, serta hal-hal apa saja yang kita dapat
memanfaatkan pengetahuan yang kita ketahui itu.

Kunci filsafat sains:


1. Epistemologi yaitu membuat orang menjadi maklum. Dengan
memberikan keterangan yang benar hingga orang menjadi
paham.
2. Etika yaitu priiaku manusia sehingga dapat diterima oleh
masyarakat.
3. Agama.
Sampai berapa jauh manusia mengungkapkan rahasia alam
tanpa bertentangan dengan pencipta.

Filsafat berasal dari kata Yunani, philein berarti suka dan sophia
berarti kearifan. Pengetahuan merupakan rasa ingin tahu, karena
kemampuan, cara berpikir, dan kebutuhan. Ilmu pengetahuan
zaman dulu tidak berkembang, karena rasa ingin tahu hanya
sebatas pada sesuatu hal yang terjadi, tanpa ada pengembangan.

Data atau fakta yang berlaku pada suatu tempat dan waktu
tertentu adalah pernyataan khusus.

Orang yang hanya mempunyai rasa ingin tahu saja belum


termasuk sains, dan hanya berhenti pada suatu titik, tapi sudah
termasuk knowledge (pengetahuan).

Sasaran sains adalah mengadakan penataan dan penggolongan


atas dasar azas-azas yang dapat menerangkan kenapa
pengetahuan itu terjadi demikian.

Mohr, 1977, sains secara operasional adalah sebagai suatu


usaha akal manusia yang teratur dan taat azas menuju penemuan
keterangan pengetahuan yang benar.

Pernyataan ilmiah harus diberikan dalam pernyataan-pernyataan


yang benar. Seorang ilmuwan dapat melakukan penyelewengan.
Misal pernyataan psikolog Inggris, Sir Butt, yang menyatakan
intelejensi diwariskan turun menurun, dan intetejensi kulit putih
lebih tinggi dari kulit hitam.
Pedoman kerja :
1. Bekerja dengan jujur.
2. Jangan sekali-kali memodifikasi data.
3. Selalu bertindak telitl, tepat dan cermat.
4. Berlaku adil terhadap pendapat
orang lain yang muncui teriebih
dahulu.
5. Jauhi pandangan berbias terhadap data dan itmuwan lain.
6. Jangan berkompromi dalam segaia bidang.

Immanuel Kant mengkawatirkan akan


terjadi kompromi setelah seseorang
menjadi ilmuwan.

Cara mencari ilmu pengetahuan :


1. Metode Kegigihan. |
Banyak terdapat di lingkungan alam sekltar. Berusaha I
mempertahankan ilmu pengetahuan secara turun menurun |
karena bila dilanggar akan ada sanksi. |
2. Metode Kewibawaan.
Sering harus diterapkan dan akan
membawa kebaikan di
masyarakat luas. Kewibawaan
harus dibarengi dengan kearifan.
3. Metode Apriori/ instuisi.
Menganggap sesuatu itu benar,
karena sesuatu itu tampak jelas
benar. Masalahnya, tampak jelas
benar itu bagaimana ?,
4. Metode Sains.
Menilai dan mengembangkan
pengetahuan dan pengujian. Misal
2 orang menellti sesuatu yang
sama walaupun dengan kaedah
yang berlainan akan
menghasilkan hal yang sama.
Metode ini bersifat objektif, yaitu
apabila semua bersyaratan yang
diminta sama maka disimpulkan
hal yang sama.

Inti sains itu perumunan, yaitu


pengujian akan menghasilkan hal
yang sama, tap! cara penulisan dan
pemberitahuannya bisa berbeda.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan terdapat 2 aliran,


yaitu :
I. Aliran akal/ rasionalis.
Menggunakan akal untuk mengembangkan pengetahuan/
pikiran. Misalnya orang matematik. Semua pernyataan
Metode limiah
penyelewengan. Misal pernyataan
psikolog Inggris, Sir Butt, yang
menyatakan intelejensi diwariskan
turun menurun, dan intetejensi kulit
putih lebih tinggi dari kulit hitam.
Pedoman kerja :
1. Bekerja dengan jujur.
2. Jangan sekali-kali memodifikasi data.
3. Selalu bertindak telitl, tepat dan cermat.
4. Berlaku adil terhadap pendapat
orang lain yang muncui teriebih
dahulu.
5. Jauhi pandangan berbias terhadap data dan itmuwan lain.
6. Jangan berkompromi dalam segaia bidang.

Immanuel Kant mengkawatirkan akan


terjadi kompromi setelah seseorang
menjadi ilmuwan.

Cara mencari ilmu pengetahuan :


1. Metode Kegigihan. |
Banyak terdapat di lingkungan alam sekltar. Berusaha I
mempertahankan ilmu pengetahuan secara turun menurun |
karena bila dilanggar akan ada sanksi. |
2. Metode Kewibawaan.
Sering harus diterapkan dan akan
membawa kebaikan di
masyarakat luas. Kewibawaan
harus dibarengi dengan kearifan.
3. Metode Apriori/ instuisi.
Menganggap sesuatu itu benar,
karena sesuatu itu tampak jelas
benar. Masalahnya, tampak jelas
benar itu bagaimana ?,
4. Metode Sains.
Menilai dan mengembangkan
pengetahuan dan pengujian. Misal
2 orang menellti sesuatu yang
sama walaupun dengan kaedah
yang berlainan akan
menghasilkan hal yang sama.
Metode ini bersifat objektif, yaitu
apabila semua bersyaratan yang
diminta sama maka disimpulkan
hal yang sama.

Inti sains itu perumunan, yaitu


pengujian akan menghasilkan hal
yang sama, tap! cara penulisan dan
pemberitahuannya bisa berbeda.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan terdapat 2 aliran,


yaitu :
I. Aliran akal/ rasionalis.
Menggunakan akal untuk mengembangkan pengetahuan/
pikiran. Misalnya orang matematik. Semua pernyataan
aliran akal bersandar pada deduksi, yaitu pembuktian
dengan menggunakan logika.
Premis ialah pembuktian berupa alasan. Argumen iaiah
bahan perbedaan pendapat Argumen bila disusun dan
menggunakan premis yang benar, akan menghasilkan
kesimpulan yang benar.
Misal.
a. Semua makhluk ciptaan Tuhan.
b. Manusia adalah makhluk.
Kesimpulan Manusia ciptaan Tuhan.

Kekurangan Deduksi ialah


1. Kesimpulan itu tidak lebih luas dari alasan/ pernyataan yg
dibuat terlebih dahulu.
2. Kesimpulan bisa tidak masuk akal jika premis yang
digunakan tidak masuk akal. Misal:
a. Semua yang berkaki dua adalah hewan. b. Manusia
berkaki dua. Kesimpulan Manusia adalah hewan. Ini terjadi
karena kita mau membuat pernyataan tersebut,
sehingga kesimpulan yang didapat jadi tidak masuk akal.

II. Aliran pengalaman/ enpiresmi.


Dari data dibentuk pernyataan khusus. Bersandar pada
induksi. Mengembangkan pengetahuan dengan pengalaman
atau pengamatan terus menerus. Aliran ini dikembangkan
dengan pernyataan khusus baru ke umum.

Metode sains merupakan bahasa penemu ilmu pengetahuan.


Deduksi dan induksi dilakukan berulang-ulang.
Fakta akan menghasilkan hipotesis (prasangka) yang akan

hlpotesis (prasangka, modal, teori)


menghasilkan model, yaitu ukuran /gambaran yang
Box, Hunter, dan Hunter (1978), induksi dan deduksi
dilakukan secara terus menerus.
disederhanakan. Model diuji dengan data atau fakta yang ada.
Model tetap disebut teori.

Metode llmiah
Deduksi dan induksi akan menyebabkan akibat-akibat. Metodologi
yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang benar.

Keadaan permasalahan Yang sebenarnya.


. _-- ——— ....-I Percobaan/survei
i
data data
tersedia baru
perancangan
induksi
hipotesis ' -
perbaikan Hi+
1
pembangkitan
data
I _w

hipotesis deduksi akibatJ


g________
Hipotesis Hi + 1 menggantikan Hi
Langkah -Langkah Penelitian
————————— Penemuan masalah (in)
Pengenalan masalah (de)

hipotesis (1) I
rancangan percobaan/ survei baru
(2) (3) (4)

hipotesis ——— data (5)


I pengujian hipotesis
(9)
(6) (7)
tidak

data penunjang hipotesis (8)


ya
totak terima hipotesis
hipotesis
Keterangan 6 = pengujian hipotesis
1 = sistematika
2 = perancangan percobaan 7 = penemuan respons dan
ramal
3 = penarikan contoh 8 = teknik pengambitan
kepurusan
4 = teknik pengukuran = 9 = sidik/ uji peubah data
analisis data
III. POLA PENJELASAN ILMIAH

Jawaban atas penelitian ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan. Untuk


mendapatkan jawaban tersebut harus menggunakan sistem. Keingintahuan
akan penjelasan yang benar merupakan cikal bakal sains (Mohr, 1977). Rasa
ingin tahu yang tertekan akan menciptakan pemikir yang sederhana.

Nagel (1961), 4 pola penjelasan ilmiah


1. Model deduksi.
Eksplanandum lebih umum daripada eksplanannya.
2. Penjelasan bercorak peluang.
Eksplanandum dan penjelasannya biia digabung tidak selalu
berimplikasi eksplanandumnya yang benar.
3. Penjelasan fungsional/teleologik.
Diberikan dengan menerangkan suatu kejadian berdasarkan
kejadian yang telah terjadi sebelumnya. Cth. Manusia berkeringat akibat
usaha pemanfaatan suhu tubuh.
4. Penjelasan genetik.
Dilakukan dalam penelaan sejarah. Dijawab atas sejarah yang telah ada.

Model penjelasan Hempel-Oppenheim Hk.Pencialaman/EmDirik


(Mohr. 1977^
LI, L2/...... Lx = ekspalan (induksi)
Ci, C2,...... Cx = penjelasan (deduksi)
Dari bagian diatas diambil eksplanandumnya.
Eksplanans yang diperoleh harus didukung oleh penjelasan-
penjelasan untuk mendapatkan eksplanandum yang baik.
IV. METODE ILMIAH

Metode ilmiah dapat disebut sebagai prosedur atau tata cara


dalam mendapatkan pengetahuan yang memertukan
beberapa syarat. Oaiam metode ilmiah tidak dibicarakan tata
cara secara khusus tentang suatu ilmu, tapi secara umum.

Metode ialah suatu tata cara untuk mendapatkan sesuatu


secara berurutan sehingga tiap orang bisa melakukan ulang
cara tersebut. Metodologi ialah kajian peraturan-peraturan
yang harus dilakukan. Metodologi secara filsafat dimasukkan
dalam epistemologi, yaitu pembahasan mendapatkan
pengetahuan (sumber, jangkauan, ruang lingkup, dsb).

Dalam metode ilmiah, kegiatan metode ilmiah adalah ekspresi


cara berpikir ilmiah. Dalam metode ilmiah, kita akan
memberikan hal-hal yang rasional dan konsisten. Rasional
adalah memenuhi syarat-syarat ilmiah (diterima akal).

Berdasarkan deduktif akan diambil kesimpulan-kesimpulan


berupa argumen-argumen yang dapat dipertahankan.
Biasanya tidak dinyatakan dalam angka-angka. Kesimpulan
bukan merupakan hasil akhir, tetapi berupa alasan untuk
menghasilkan argumen-argumen yang dapat menghasilkan
perumusan masalah.

Operasional dari metode ilmiah adalah kegiatan ilmiah.


Dimulai pada saat mengamati sesuatu. Dari pengamatan akan
di dapat pertanyaan-pertanyaan kenapa yang kita amati itu
terjadi. Mengamati sesuatu dilakukan dengan proses
deduktif.

Masalah harus bersifat nyata. Harus diberikan dengan data-


data empiris. Untuk itu dibuat penelitian pendahuluan.
Penyelesaian masalah harus nyata. Jembatan untuk
menyelesaikan masalah adalah teori, yang mendasari
mengapa sesuatu fenomena terjadi.

Teori ialah penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan


objek yang dijelaskan. Metode ilmiah ialah pendekatan
rasional yang digabungkan dengan pendekatan empiris.

Kegiatan ilmiah harus memenuhi syarat


1. Konsisten dengan teori-teori sebelumnya sehingga tidak
terjadi kontradiksi.
2. Harus cocok dengan data-data empiris.

Metode Ilmiah

8
IV. METODE ILMIAH

Metode ilmiah dapat disebut sebagai prosedur atau tata cara


dalam mendapatkan pengetahuan yang memertukan
beberapa syarat. Oaiam metode ilmiah tidak dibicarakan tata
cara secara khusus tentang suatu ilmu, tapi secara umum.

Metode ialah suatu tata cara untuk mendapatkan sesuatu


secara berurutan sehingga tiap orang bisa melakukan ulang
cara tersebut. Metodologi ialah kajian peraturan-peraturan
yang harus dilakukan. Metodologi secara filsafat dimasukkan
dalam epistemologi, yaitu pembahasan mendapatkan
pengetahuan (sumber, jangkauan, ruang lingkup, dsb).

Dalam metode ilmiah, kegiatan metode ilmiah adalah ekspresi


cara berpikir ilmiah. Dalam metode ilmiah, kita akan
memberikan hal-hal yang rasional dan konsisten. Rasional
adalah memenuhi syarat-syarat ilmiah (diterima akal).

Berdasarkan deduktif akan diambil kesimpulan-kesimpulan


berupa argumen-argumen yang dapat dipertahankan.
Biasanya tidak dinyatakan dalam angka-angka. Kesimpulan
bukan merupakan hasil akhir, tetapi berupa alasan untuk
menghasilkan argumen-argumen yang dapat menghasilkan
perumusan masalah.

Operasional dari metode ilmiah adalah kegiatan ilmiah.


Dimulai pada saat mengamati sesuatu. Dari pengamatan akan
di dapat pertanyaan-pertanyaan kenapa yang kita amati itu
terjadi. Mengamati sesuatu dilakukan dengan proses
deduktif.

Masalah harus bersifat nyata. Harus diberikan dengan data-


data empiris. Untuk itu dibuat penelitian pendahuluan.
Penyelesaian masalah harus nyata. Jembatan untuk
menyelesaikan masalah adalah teori, yang mendasari
mengapa sesuatu fenomena terjadi.

Teori ialah penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan


objek yang dijelaskan. Metode ilmiah ialah pendekatan
rasional yang digabungkan dengan pendekatan empiris.

Kegiatan ilmiah harus memenuhi syarat


1. Konsisten dengan teori-teori sebelumnya sehingga tidak
terjadi kontradiksi.
2. Harus cocok dengan data-data empiris.
Sebeium data yang didapat dijadikan data empiris, akan menghasilkan
sebuah
kesimputan sementara, atau hipotesis, yaitu dugaan atau jawaban
terhadap masalah yang dihadapi.

Saran berisi pertanyaan-pertanyaan terhadap kegiatan ilmiah yang


betum atau tidak dilakukan yang sesuai dengan permasalahan yang
diiakukan.

Alur berpikir ilmiah dapat dijabarkan menjadi


1. Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya dan
dapat dlidentifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka berpikir.
Mengarahkan pada terbentuknya hipotesis.
3. Perumusan hipotesis.
Kesimpulan dari kerangka berpikir.
4. Pengujian hipotesis
Mengumpulkan data-data atau fakta untuk membuat hipotesis.
5. Penarikan kesimpulan Penarikan
hipotesis.

Sarana berpikir :
1. Bahasa
Komunikasi verbal yang dilakukan orang dalam berkomunikasi.
2. Logika
Sarana deduksi dan induksi.
3. Matematika . Membantu dalam berpikir deduktrf.
4. Statistik
Membantu dalam berpikir induktif.

Penelitian ialah usaha manusia untuk mengisi kekosongan dalam


pengetahuan nya. Peneiiti sebagai motomya. Cara-cara penelitian dan
model (jawaban persoalan) sebagai hasil yang terbatas, dapat keliru di
kemudian hari.
Proses penelitian
Muiai dari adanya minat dan gagasan, kemudian minat dan
gagasan tersebut dikaitkan dengan teori tertentu (Babbie, 1979).
Ditentukanlah Konsep2
variabel yg akan
Konseptualisasi diteliti
Konseptualisasi ialah penentuan dasar-dasar penelitian yang
sistematis.

Jenis-lenis penelitian
1. Basic research (dasar)
Menditi untuk pengembangan ilmu
2. Applied research
Memberikan rekomendasi.
3. Development research
Untuk percontohan
4. Adaptif research
Hasil penelitian dari luar negeri harus diadapttfkan terlebih
dahulu.

Penelitian
1. Bisaditerima
2. Keliru : harus ditolak
- Kondisi berbeda
- Ada patent
- Sosial/ekonomi hanya dapat sebagai pembanding
- Pertanian/Kehutanan
Harus diubah dan disesuaikan

Alasan peneliti ialah diproyeksikan atas kepentingan negara dan


masyarakat. Dengan sifat ingin tahu penelitian menjadi alat untuk
memenuhi dorongan tersebut.

Sifat-sifat vana dioerlukan peneliti


- Harus mampu menjelajahi ke daerah-daerah batas
pengetahuan manusia.
- Sifat ingin tahu yang kuat ditambah daya kayal yang kuat.
- Tidak bersifat diagnotis.
- Teguh akan kebenaran.

Kelompok peneliti
1. Bekerja berdasarkan induks
- mulai dengan pandangan terbuka dalam
mengumpulkan data
- dari data ditarik kesimpulan
Kadang-kadang tidak cukup mempunyai instuisi dan daya
khayal untuk menarik kesimpulan yang memuaskan. 2. Bekerja
berdasarkan deduksi
- pengetahuan + daya khayal + instuisi = disusun
hipotesa
- penelitian sebagai alat
- dapat menghasilkan karya yang besar
- pemikir senior jika ditambah kelompok I merupakan
kombinasi yang baik.

Tujuan penelitian
1. Bersifat eksploratif/penjajakan.
Banyak penelitian sosial dilakukan dengan maksud
menjajaki sebuah topik.
- topik itu baru baginya.
- Topik itu sesuatu yang baru
2. Bersifat deskriptif
Ditujukan untuk mendeskripsikan situasi atau kejadian
tertentu.
Observes!* deskripsi hasil observasi
3. Bersifat penjelasan/eksplorasi
Ditujukan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu.

Metode penelitian dapat berupa :


a. Penelitian lapangan
b. Penelitian survey
c. Eksperimen/percobaan
d. Analisis data skunder
e. Penelitian evaluasi

Menurut Surya grata (1985), rancangan penelitian dapat


digolongkan menjadi
1. Penelitian historis
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian perkembangan
4. Penelitian kasus/lapangan
5. Penelitian korelasional
6. Penelitian kausal-komperatif
7. Penelitian eksperimental-sungguhan
8. Penelitian semu
9. Penelitian tindakan

Pendekatan penelitian dapat dilakukan pada :


10

1. Pendekatan kualitatif
2. Pendekatan kuantitatif

Etika dalam penelitian


1. Prinsip kejujuran.
2. Jangan melakukan plagiat.
3. Mencantumkan nama yg terlibat.
4. Jangan mencuri hasil penelitian pendahuluan orang
lain, kemudian
dikembangkan seakan-akan adalah hasil pemikirannya
sendiri.
5. Informasikan hasii penelitiannya beserta metodanya
dengan jujur.

Persiapan yang dilakukan adalah mencari objek penelitian dan


pengamatan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
persoalan-persoalan yang perlu dipecahkan.
- diperoleh dari laboratorium, lapangan, di masyarakat
- lebih banyak daripada hanya melihat Pengamatan akan
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berisi keanehan,
berbentuk persamaan-persamaan atau perbedaan dari gejala
serupa yang diketahuinya.

Pustaka ilmiah
- Perlu dibaca seorang peneliti, kebiasaan yang baik.
- Tukar menukar info, hasil penel'rtian antar peneliti.

Publikasi ilmiah dapat dipakai secara cepat untuk memperoleh


pandangan umum dari karangan yang ada.

Cara yang baik untuk mengatasi terhambatnya pikiran :


1. membaca dengan teliti.
2. mempertahankan kebeoasan berpikir.
3. tetap bertanya-tanya.

4. jangan terlalu percaya dengan apa yang ditulis orang.

Buat hipotesa sebanyak mungkin

Buatsuatu >erumusan Dapat

dilihat ar alog atau dalil

Persiapan umum
1. Kemahiran menggunakan statistik.
2. Baca karangan ilmiah.
3. Sejarah ilmu pengetahuan, biografi.
Perumusan problem
1. Tentukan apa yang hendak diteliti.
2. Cari tahu apa yang sudah diteliti orang.
3. Ambil data sebanyak mungkin.
4. Pecan persoalannya menjadi beberapa bagian dan
percobaannya dapat direncanakan.

Ilmu ialah pengetahuan yang telah melewati pengujian. Pengujian


empiris yang menghasilkan data dan angka merupakan mata rantai
yang tidak dapat dipisahkan dalam metode ilmiah._Bentuk
pengujian dilakukan dengan statistika. Berhubungan dengan cara
berpikir induktif.

Deduktif jika premis benar, pengujian sah, maka kesimpulan benar.


Induktif jika premis benar, pengujuian sah, kesimpulan belum pasti
benar.

VII. PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ilmiah adalah operasional metode ilmiah dalam kegiatan


keilmuan.
Pengajuan masalah
latar belakang masalah
identifikasi masalah
pembatasan masalah
perumusan masalah
perumusan masalah
tujuan penelitian
kegunaan penelitian
PenyiHunan kerangko dan———————————————
pengajuan hipotesis
- pengkajian teori yang digunakan
- pembahasan penelitian yg relevan
- penyusunan kerangka berpikir pengajuan hipotesis
- perumusan hipotesis
Metoooiogi peneutian
- tujuan penelitian
- tempat dan waktu penelitian
- AAP, teknik sampling
- Teknik pengambilan data
- Teknik analisis data

Hasil penelitian
- variabel yang diteliti
- teknik analisis
- kesimpulan analisis data
- penafsiran analisis data
- kesimpulan pengujian hipotesis
Ringkasan dan kesimpulan
- deskripsi singkat mengenai masalah metodologi 6 hasil
penelitian
- kesimpulan penelitian yang merupakan sintesis dari seluruh
aspek
- pembahasan penelitian dengan mernbandingkan thdp
penelitian lain

Pengajuan masalah
- Masalah tidak berdiri sendiri, ada latar belakangnya
Secara operasional gejala disebut menjadi masalah bila
terdapat dalam situasi tertentu. Pemecahan masalah akan
menimbulkan masalah baru.
Faktor baru akan menjalin suatu hubungan sebab akibat
dengan berbagai faktor yang ada, untuk itu diperlukan
kutipan/pustaka terhadap objek.
Metode Ilmiah 14

- Identifikasi masalah
Merupakan suatu tahap permulaan pekerjaan yang penting.
Pada situasi tertentu dikenali sebagai suatu masalah. Sebagai
contch peningkatan pemerataan kesempatan menikmati
pendidikan. Identifikasi masalah memberikan kepada sejumlah
pertanyaan yang banyak
• tidak perlu semua dijawab
• kuantitas jawaban tidak menentukan mutu keilmuan
suatu penelitian ilmiah tapi kualitas jawabannya. Oleh
karena itu, permasalahan harus dibatasi ruang lingkupnya.
- Pembatasan masalah
Merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas
permasalahan dengan jeias, sehingga memungkinkan kita
untuk mengindentifikasi faktor mana saja yang termasuk
dalam lingkup permasalahan dan faktor mana yang tidak.
Contoh : studi perbandingan antara pendidikan formal dan non
formal.
Ruang lingkupnya harus dibatasi dengan memberikan
rangkaian pertanyaan, apakah studi perbandingan itu
didekati dari segi efisiensi, efektivitas, ekonomi, sosiologi,
kultural, dan proses belajar - mengajar? Pemilihan membuat
fokus masalah jadi jelas.
- Perumusan masalah
Mengajukan hipotesis (jawaban terhadap persoalan)

Penyusunan kerangka teoritis


Cara ilmiah memecahkan persoalan mempergunakan
pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji
persoalan, sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.

Digunakan teori-teori ilmiah mulai dari perumusan masalah


sampai menarik kesimpulan hasil penelitian.
- Diperlukan pengetahuan ilmiah mengenai semua aspek yang
berhubungandengan permasalahan.
- Analisis pengetahuan ilmiah yang relevan (studi pustaka) dan
pengkajian masalah tsb seacar teoritis.

Dari teori ilmiah yang ada kajiannya akan didapatkan sebuah


kesimpulan. Kesimpulan tersebut disebut hipotesis, yang
diturunkan dari pengetahuan ilmiah yang ada.

Kerangka teoritis harus disusun secara meyakinkan, karena


argumentasi yang digunakan kuat. Syaratnya :
1. Teori-teori yang digunakan harus pilihan dan dikuasai secara
lengkap.
2. Teori-teori harus representatif (baru)

Fakta-fakta, pengetahuan ilmiah, argumentasi, dan hipotesis


merupakan kerangka teoritis yang mengandung
1. pengkajian teori-teori ilmiah.
2. pembahasan mengenai pemilihan-pemilihan lain yang relevan.
3. penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
dengan mempergunakan premis-premis dan butir dengan
menyatakan secara tersurat postulat atau prinsip (bila
diperlukan).
VIII. Metodologi penelitian

Rumusan hipotesis diturunkan secara deduktif dan pengetahuan


ilmiah yang relevan, yang diuji secara empiris. Artinya kita
melakukan verifikasi apakah pertanyaan yang dikandung oleh
hipotesis yang diajukan tersebut didukung atau tidak pertanyaan
yang bersifat aktual. Verifikasi ialah dilakukan dengan metode
atau prosedur yang tepat (secara induktif).

Pengajuan hipotesis merupakan penarikan kesimpulan secara


deduktif. Penetapan cara dan prosedur tersebut disebut
metodologi penelitian, yaitu pengetahuan tentang berbagai
metode yang dipergunakan dalam penelitian. Salah satu metode
yang harus ditentukan dari metodologi penelitian adalah metode
penelitian.

Oleh karena itu


1. harus dinyatakan secara lengkap dan operasional tujuan
penelitian.
2. tentukan variabel-variabel yang akan diteliti dan karakteristik
hubungan yang akan diuji.
3. tingkat keumuman (level of generality) dari kesimpulan yang
akan ditarik seperti tempat, waktu, kelembagaan, dan
sebagainya.

Berdasarkan tujuan penelitian dapat ditentukan


1. Metode penelitian yang tepat.
2. Teknik pengambilan contoh.
3. Teknik penarikan kesimpulan.

Metodologi penelitian
1. Teknik pengambilan contoh
2. Teknik pengukuran
3. Teknik pengumpulan data
4. Teknik analisis data

Metode ialah prosedur atau cara yang ditempuh utk mencapai


tujuan tertentu.Teknik ialah cara yang sfesifik dalam
memecahkan masalah tertentu yang ditemui dalam
melaksanakan prosedur.

Hasil penelitian
Dari perumusan, pengajuan, dan metodologi akan didapatkan
data hasil penelitian yang harus dilaporkan.

Metode Ilmiah

17
VIII. Metodologi penelitian

Rumusan hipotesis diturunkan secara deduktif dan pengetahuan


ilmiah yang relevan, yang diuji secara empiris. Artinya kita
melakukan verifikasi apakah pertanyaan yang dikandung oleh
hipotesis yang diajukan tersebut didukung atau tidak pertanyaan
yang bersifat aktual. Verifikasi ialah dilakukan dengan metode
atau prosedur yang tepat (secara induktif).

Pengajuan hipotesis merupakan penarikan kesimpulan secara


deduktif. Penetapan cara dan prosedur tersebut disebut
metodologi penelitian, yaitu pengetahuan tentang berbagai
metode yang dipergunakan dalam penelitian. Salah satu metode
yang harus ditentukan dari metodologi penelitian adalah metode
penelitian.

Oleh karena itu


1. harus dinyatakan secara lengkap dan operasional tujuan
penelitian.
2. tentukan variabel-variabel yang akan diteliti dan karakteristik
hubungan yang akan diuji.
3. tingkat keumuman (level of generality) dari kesimpulan yang
akan ditarik seperti tempat, waktu, kelembagaan, dan
sebagainya.
Berdasarkan tujuan penelitian dapat ditentukan
1. Metode penelitian yang tepat.
2. Teknik pengambilan contoh.
3. Teknik penarikan kesimpulan.

Metodologi penelitian
1. Teknik pengambilan contoh
2. Teknik pengukuran
3. Teknik pengumpulan data
4. Teknik analisis data

Metode ialah prosedur atau cara yang ditempuh utk mencapai


tujuan tertentu.Teknik ialah cara yang sfesifik dalam
memecahkan masalah tertentu yang ditemui dalam
melaksanakan prosedur.

Hasil penelitian
Dari perumusan, pengajuan, dan metodologi akan didapatkan
data hasil penelitian yang harus dilaporkan.

Laporan berupa
- analisis data
- penarikan kesimpulan

Pembahasan bertujuan untuk membandingkan kesimpulan yang


ditarik dan analisis data dengan hipotesis yang diajukan.

Data yang diperoleh


1. Secara sistematik dan terarah diolah.
2. Dideskripsikan.
3. Perbandingan.
4. Evaluasi.

Penelitian yang baik bukan hanya sekedar menguji hipotesis


tetapi adalah evaluasi mengenai kesimpulan tersebut.

Hasil penelitian
- menyatakan variabel-variabel yg diteliti
- menyatakan teknik analisis data
- mendeskripsikan hasil analisis data
- memberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data
- mengumpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak dan diterima

Ringkasan dan kesimpulan


Ditulis dalam bab tersendiri.
Kesimpulan ialah sintesis dari keseluruhan aspek penelitian yang
terdiri dari masalah kerangka teoritis, hipotesis, metode penelitian,
dan penemuan penelitian.
Isi ringkasan dan kesimpulan
1. Deskripsi singkat mengenai masdalah, hipoteis,
metodologi, dan penemuan.
2. Kesimpulan penelitian.
3. Pembahasan kesimpulan penelitian.
4. Kajian implikasi penelitian.
Laporan
1. dapat berbentuk essei.
2. sarana pembantu, berupa tabel, grafik,
memperjelas pemyataan-pernyataan verbal. dll utk
Tubuh utama laporan harus berupa data yang telah diolah atau
dianalisis.

Seterusnya dalam laporan penelitian


18
16

15

- Penafsiran tehadap kesimpulan analisis data.


- Bisa berupa tafsir hubungan statistis.
- Tmgkat keumuman.
- Terminologi analisis.

Teknik statistis hanyalah alat untuk memeperjelas analisis dan


kesimpulan.
19

IX. TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI ILMIAH

Penulisan hasil penelitian


- segi administratif
- tanggungjawab ilmiah

Tujuan komunikasi agar penelitian dilakukan dengan lebih


cermat dan tekun. Alasan malas menulis hasil penelitian
1. Tidak diketahui, bahwa hasil penelitian yang diperoleh adalah
penting.
2. Tidak adanya keharusan menulis.
3. Tidak dapat menulis.

Menulis sebagai karya seni yang mencerminkan watak dan sifat


khas si penulis. Hasil penelitian tidak akan menjadi tambahan ilmu
jika tidak disebarluaskan.

Pertanyaan yang perlu


1. Bahan tulisan
Apa yang akan disampaikan. Tergantung dari perhatian atau
penugasan seseorang.
2. Sasarannya
Siapa atau kelompok mana. Tulisan yang menjangkau semua
kelompok, tidak merupakan media komunikasi yang efektif.

Sasaran
- Pilihan sasaran akan menentukan bentuk dan gaya penulisan.
Tiap kelompok mempunyai keunikan tersendiri (tulisan harus
disesuaikan).
- Perlu diperhatikan penyajian dan analisa data (merupakan
dasar tafsiran).

Isi laporan harus tegas :


- Perlihatkan kepentingan serta kedudukan informasi yang baru
diperoleh (kutip pustaka lain).
- Tidak hanya kumpulan data.

Bahan tulisan
Penelitian mempunyai arti yang luas untuk mengisi
kekosongan-kekosongan dalam pengetahuannya berbagai
sumber dapat dipakainya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.

Tergantung bidang dan kegiatan, bahan dapat dihasilkan dari


Metode Ilmiah 20

1. Pengamatan.
- informasi dapat diperoleh dari pengamatan semata. Objek
yang diteliti diterima tanpa ada usaha khusus untuk
menciptakan.
- Lebih banyak menggunakan indera penglihatan.
- Tidak perlu ilmiah
Contoh penelitian klinik, pemetaan tanah, inventarisasi dan
deskripsi flora fauna, astronomi, penelitian kelompok sosial
ekonomi.
2. Bacaan/pustaka.
Penelitian berdasarkan pustaka. Contoh sastra, theologi,
hukum, sejarah.
3. Percobaan.
Menciptakan data dengan memanipulasi faktor tertentu seraya
menguasai keadaan lainnya yg tidak akan diteliti.

Kelompok sasaran
Ditentukan oleh
- bahan yg hendak dikomunikasikan
- tujuan mengkomunikasikannya

Kelompok sasaran A.
Masyarakat ilmiah
Di PT atau Lembaga penelitian.
Mahasiswa :
- Sebagai syarat kelulusannya.
- Sasarannya adalah dosen atau komisi pembimbingnya.
- Bentuk (format) tulisan harus tunduk pada syarat-
syarat yang berlaku di lingkungan. Pelaporan biasanya
bersifat lengkap dan menyeluruh. Laporan lengkap ialah tulisan
yang dapat dipecah-pecah sehingga menjadi tulisan yang lebih
menarik, kemudian baru dipublikasikan.
B. Atasan
Menggunakan angka penting.
C. Umum
Angka-angka atau tabel sangat disederhanakan. Dituliskan
banyak dalam bentuk kalimat. Ditulis dalam majalah, surat
kabar dengan deskripsi yang sangat sederhana.

Teknik Penulisan Ilmiah


Aspek
1. Gaya penulisan
2. Teknik notasi
Metode Ilmiah 21

Tujuannya untuk komunikasi (harus bersifat jelas dan tepat)


sehingga pesan yang disampaikan bersifat reproduktif.

Penjelasan tidak boleh panjang lebar, karena :


1. Info yang berlebihan menimbulkan polusi, sehingga
perspektif masalah tidak jelas.
2. Terjadi pelemahan terhadap argumen yang disusun.

Komunikasi harus bersifat impersonal, kata ganti


perseorangan diganti dgn kata ganti universal.
Metode llmiah 22

V. KONSEP-KONSEP PENELITIAN BIDANG EKSAKTA


A. Pengertian Penelitian
Penelitian dalam bahasa inggrisnya Research, riset
yang berarti
- re : kembali
- to research : mencari
Secara praktis penelitian ialah_pekerjaan ilmiah yang mesti
dilaksanakan secara sistematis, teratur dan tertib balk
prosedurnya maupun proses berpikir tentang materinya.

Yang ingin dicapai dalam penelitian adalah kebenaran obyektif.


Syaratnya adalah
1. Membutuhkan data atau informasi sebagai bukti ilmiah.
2. Metode yang dipilih dan prosedur yang digunakan dapat
mengungkapkan hasil sesuai dengan akal sehat manusia.

Guna penelitian ialah menyelidiki suatu keadaan atau


memecahkan suatu masalah untuk mendapatkan jawaban atau
solusinya. Pada bidang eksakta keadaan yang diteliti lazim
dilakukan melalui percobaan (eksperimen) secara terkontrol di
laboratorium atau di lapangan. Peranan penelitian sangat penting
sebagai dasar dalam mengambil suatu tindakan, keputusan atau
kebijakan sesuai bidang yang diteliti.

B. Pembagian penelitian
Secara garis besar penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Penelitian dasar (basic reseacrti) atau penelitian teoritis
(teoritical research)
2. Penelitian terapan (Applied research).

Basic research
Basic research adalah penelitian yang beroreintasi pada
pengembangan ilmu murni dan teknologi. Ciri-ciri
1. Tanpa memikirkan hasilnya dapat diterapkan secara
praktis atau tidak.
2. Berupa pengetahuan umum, pengertian alam dan hukum.
3. Tanpa memikirkan kepentingan sosial atau ekonomi
masyarakat.
4. Memerlukan waktu panjang biaya besar.
5. Hasilnya secara langsung hampir tidak dirasakan
masyarakat.
Metode Ilmiah 23

Contoh penelitian gen, nukleus, matematik mumi. Penelitian


terapan atau Penelitian tindakan (action reseach)
Suatu penelitian yang bermaksud mencari solusi yang
berkaitan dengan masalah kehidupan praktis di masyarakat
dengan menggunakan berbagai teori dan teknologi terpakai
sesuai dengan masalahnya.

Ciri-ciri
1. Dilakukan secara hati-hati, cermat, sistematis dan terus
menerus.
2. Menghasilkan paparan, latar belakang suatu masalah,
keadaan masalah ketika diselidiki. Penyebab timbulnya
masalah dan saran-saran sebagai implementasi dari
kesimpulan yg dirumuskan.
3. Agar temuan tidak kadaluarsa, segera dipublikasikan
sehingga diketahui khalayak ramai (bemilai ekonomi, sosial,
dan politik)
4. Ada pertanggungjawaban ilmiah, moral (norma masyarakat,
agama, kemanusiaan).

Contoh
- pengaruh mekanisme terhadap penyerapan tenaga kerja.
- Pengaruh pupuk terhadap tanaman jagung

C. Penelitian ditinjau dari sifat data :


1. Penelitian kuantitatif (konkrit)
Pada umumnya digunakan dalam bidang eksakta (IPA, biologi)
2. Penelitian kualitatif (abstrak)
Umumnya digunakan dalam bidang sosial (sosial, ekonomi,
psikologi, pendidikan, politik, dll).

Ilustrasi
1. Penelitian terapan ini dilakukan secara kualitatif.
Prestasi mahasiswa A nilai 8 bukan berarti kemampuannya 2 x
mahasiswa B yang nilai 4.
2. Peneliti kualitatif menolak penelitian kuantitatif.
Sikap sosial bila dinyatakan secara kuantitatif akan memberi
kesan bahwa si C nilai 0 dan si A nilai 10 maka sikap
kepeduliannya sangat sempurna.

Oleh karena itu jenis penelitian mana yang digunakan sangat


tergantung penelitiannya dan masalah yg diteliti.

Metode Ilmiah
24

VI. PENELITIAN DAN MASALAH PENELTTIAN

B. Definisi Penelitian
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematis,
terkontrol, empiris, dan pentyelidikan krisis dari proposisis-
proposisis hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan
antar gejala alam (Keriinger, 1973).

Penelitian disebut sistematis bila mengikuti langkah-langkah


atau tahapan yang dimulai dengan mengidentifikasi masalah,
menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yan ada
mengumpulkan data, menganalisisi dan menginterpretasi data,
menarik kesimpulan dan menggabungkan kesimpulan -kesimpulan
tersebut ke dalam jajaran khasanah pengetahuan.
Penelitian ilmiah itu terkontrol, tidak seperti masalah-masalah
biasa yang mingkin hanya dipecahkan secara sepintas. Dalam
penelitian ilmiah, setiap langkah demikian terencana sehingga
khayalan tidak terdapat di dalamnya. Masalhnya dijelaskan secara
dengan cermat dan rinci, variabel-variabelnya diidentifikasi dan
diseleksi, instrumen-instrumennya diseleksi atau dikontruksi
secara cermat, dan kesimpulan-kesimpulan hanya dapat ditarik
dari data yang diperoleh. Dengan demikian, rekomendasi yang
dikemukakan didasarkan atas penemuan dan kesimpulan.

(. Masalah Penelitian
Salah satu langkah yang paling penting dalam penulisan
tesis atau disertasi adalah pemilihan suatu masalah. Banyak
mahasiswa merasa bahwa tahap ini merupakan dorongan atau
bahkan tantangan. Tidaklah mengherankan kalau kita mendengar
seorang mahasiswa mengatakan " saya betul-betul tidak bisa
mendapatkan masalah". Bebarapa sumber-sumber permasalah
dapat kita peroleh dari:

- materi perkuliahan yang sedang atau telah kita lalui


- Pengalamandan pemgamatan
- Kepustakaan yang berhubungan dengan bidang studi kita
- buku-buku, jurnal-jurnal, majalah-majalah, dan abstrak
penelitian
- Para dosen dan teman-teman kita

Pada umumnya keadaan berikut ini dapat mewujudkan suatu


masalah (McGuigan, 1978)
Metode Ilmiah 25

- Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya


kesenjangan pengetahua kita
- Bila ada hasil-hasil yag bertentangan
- Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud
menjelaskannya melalui penelitian.

Sebagai penelitj pemula, kita mungkin mengalami


kesulitan memilih masalah yang baik. Berikut ini
dikemukakan beberapa karakteristik malasah yang baik
antara lain :

1. Judul atau topik menarik


2. Masalah harus merupakan hal yang baru
3. pemecahan masalah benar-benar bermanfaat
4. Mengundang rancangan yang lebih kompleks
5. tidak benrtentamg dengan etika dan moral

D. Tugas -taigas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


Dewasa ini perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
penelitian sudah sedemikian eratnya sehingga tida
terpisahkan. Dengan demikian tugas pengetahuan dan
penelitian adalag identik. Tugas-tugasnya antara lain :

1. Diskripsi
Bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat
hal-hal yang menjadi permasalahan. Contoh :
terjadi kecelakaan di jalan XYZ
2. Ekspansi
Bertugas menerangkan secara detail kondisi-
kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa.
Contoh : kecelakaan tersebut terjadi karena jalanan
licin.
3. Menyusun teori
Bertugas untuk mencari dan merumuskan tata
hubunga antara peristiwa satu denga lainnya.
Contoh : bila kendaraan dijalankan kencand
terutama pada jalan yang licin maka akan terjadi
kecelakaan.
4. Ramalan (prediksi)
Bertugas untuk membuat ramalan, estimasi dan
proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul
bila keadaan tersebut didiamkan. Contoh : bila
tempat tersebut sering terjadi kecelakaan maka
tempat tsb dianngap rawan.
5. Pengendalian (kontrol)
Bertugas melakukan tindakan-tindakan guna
mengatasi gejala yang muncul. Contoh : memasang
rambu-rambu lalu lintas.

Metode llmiah 26

- Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya


kesenjangan pengetahua kita
- Bila ada hasil-hasil yag bertentangan
- Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud
menjelaskannya melalui penelitian.

Sebagai penelitj pemula, kita mungkin mengalami


kesulitan memilih masalah yang baik. Berikut ini
dikemukakan beberapa karakteristik malasah yang baik
antara lain :

1. Judul atau topik menarik


2. Masalah harus merupakan hal yang baru
3. pemecahan masalah benar-benar bermanfaat
4. Mengundang rancangan yang lebih kompleks
5. tidak benrtentamg dengan etika dan moral

D. Tugas -taigas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


Dewasa ini perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
penelitian sudah sedemikian eratnya sehingga tida
terpisahkan. Dengan demikian tugas pengetahuan dan
penelitian adalag identik. Tugas-tugasnya antara lain :

1. Diskripsi
Bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat
hal-hal yang menjadi permasalahan. Contoh :
terjadi kecelakaan di jalan XYZ
2. Ekspansi
Bertugas menerangkan secara detail kondisi-
kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa.
Contoh : kecelakaan tersebut terjadi karena jalanan
licin.
3. Menyusun teori
Bertugas untuk mencari dan merumuskan tata
hubunga antara peristiwa satu denga lainnya.
Contoh : bila kendaraan dijalankan kencand
terutama pada jalan yang licin maka akan terjadi
kecelakaan.
4. Ramalan (prediksi)
Bertugas untuk membuat ramalan, estimasi dan
proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul
bila keadaan tersebut didiamkan. Contoh : bila
tempat tersebut sering terjadi kecelakaan maka
tempat tsb dianngap rawan.
5. Pengendalian (kontrol)
Bertugas melakukan tindakan-tindakan guna
mengatasi gejala yang muncul. Contoh : memasang
rambu-rambu lalu lintas.
Metode llmiah 26

£. Guna Hasil Penelitian


Penelitian mempunyai manfaat yang sangat besar dalam
pengembangan sesuatu teori, baik untuk kepentingan
pengembangan teori itu semdiri maupun untuk
kepentingan praktis di dalam menyeljenggarakan sesuatu.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kegunaan hasil
penelitian antara lain sbb:

1. Sebagai peta yang menggambarkan keadaan dan


kemampuan suatuobyek
2. Sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab
musabab suatu kegagalan, sehingga dapat dicarai
upaya penanggulangannya.
3. Sebagai sarana menyusun kebijaksanaan
4. Sebagai tolok ukur temntang kemampuan
pembiayaan, peralatan, perbekalan, tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam penelitian

E. Hipotesis
Hipotesis yang sebenarnya akan dirumuskan setelah
meninjau kepustakaan secara menyeluruh. Hipotesis adalah
harapan yang dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara
variabel-variabel di dalam masalah penelitian. Karakteristik
hipotesis yang baik adalah :

1. Hipotesis tersebut dapat diteliti


2. Hipotesis tersebut menunjukkan hubungan antara
variabel-variabel
3. Hipoteis harus dapat diuji
4. Hipotesis harus mengikuti temuan-temuan
penelitian terdahulu

Sedangkan fungsi hipotesi adalah :

1. membimbing pikiran peneliti dalam memulai


penelitian
2. menentukan tahapan atau prosedur penelitian
3. membantu menetapkan format dalam menyajikan,
menganalisis, dan menafsirkan data dalam tesis

Biasanya ada dua cara dalam menyatakan hipotesis-hipotesis


yaitu bentuk ipotesis hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Nol
berarti "keberadaannya tidak ada \ yang berarti tidak ada
pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, dan tidak ada
perbedaan. Misalnya tida ada pengaruh
Metode llmiah 27

pemupukan dari tida dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan tingi


semai sengon.
Tipe hipotesis yang lain adalah hipotesis alternatif. Hipotesis ini merupakan
pernyataan operasional hipotesis penelitian. Bila hipotesis ini alternatif
berdasarkan pengamatan disebut hipotesis deduktif dan bila hipotesis alternatif
berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.

Dalam beberapa tesis atau disertasi, ada bagian khusus yang memuat asumsi
yang digunakan. Asumsi-asumsi tersebut dikemukakan satu per satu. Tetapi [ada
tesis lain asumsi tersebut telah dimasukkan pada bagia pendahuluan laporan.
Menuru Gay (1976 )adalah kenyataan penting yang dianggap benar tetapi belum
terbukti kebenarannya. Suatu kejadian atau situasi yang dianggap benar,
sehingga kebenarannya tidakdiragukan. Ini tidak sama dengan hipotesis, karena
asumsi tidak memerlukan pengujian atau pembuktian.
Beberapa asumsi di bawah ini yang pernah dikemukakan oleh beberapa
peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa suhu udara pada kedua lokasi yang berdekatan sama
2. Bahwa jawaban yang diberikan oleh orang yang diwawancarai akurat.
3. Bahwa sikap responden saat diwawancari adalah stabil.

XI. METODE-METODE PENELITIAN

Pada dasarnya, semua metode penelitian mengikuti


prosedur yang lazim, semuanya dirumuskan dengan baik. Menurut
tujuannya metode penelitian dapat dibedakan menjadi metode
penelitian murni dan metode penelitian terapan
Penelitian dasar atau murni terutama dilakukan untuk
pengujian atau untuk sampai pada suatu teori. Tujuan utamanya
adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip umum bukan
menerapkan hasil hasil temuannya. Penelitian terapan diadakan
untuk tujua penerapan, atau pengujian teori dan menilai kegunaan
teori itu (Gay, 1997)
Dalam bab ini akan dibahas lima metode penelitian, yaitu :
metode penelitian sejarah (historis), deskriptif, eksperimen,
expost facto dan parsipatori

A. Penelitian Sejarah

Definisi sejarah
Sejarah : berhubungan dengan ingatan kejadian, tanggal, nama,
barang antik, tua ? Fox (1969), sejarah adalah pengalaman masa
lampau untuk membantu mengetahui apa yang harus dikerjakan
sekarang dan apa yang akan dikerjakan pada masa depan.
Contoh:
- jet komersil 747 Korea 1 September 1983 menewaskan 269
sipil (bukan sejarah)
- perdebatan Buloggate 2002 (bukan sejarah)
- Candi Borobudur (sejarah)

Karakteristik Penelitian Sejarah


Penelitian sejarah dimaksudkan mencari kritik untuk
mencari kebenaran.
- Memilih pendekatan dari berbagai sumber dan ragam.

Metode Penelitian Sejarah


1. Merumuskan masalah
Alasan motivasi penelitian sejarah:
- keraguan kita tentang suatu kejadian.
- Menemukan bahan sumber baru yang akan
memberikan penjelasan tentang masa lampau.
- Penafsiran data yang ada.
Contoh :
- sejarah bom atom di Hirosima
Metode llmiah 36
28

(kata mokosatsu bermakna tidak menghiraukan dan tidak


member! komentar).
- Pemberontakan bangsa beradab vs teroris.

2. Pengumpulan bahan-bahan sumber Bukti-


bukti masa lampau
- dokumen
- saksi hidup
- patung monumen, dll
Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan bahan-bahan
sumber a. Klasifikasi sumber
1. Sumber primer
- bukti terbaik
- data masa lampau dari saksi mata atau telinga
2. Sumber skunder
Informasi yang diberikan oleh orang yang tidak
langsung mengamati, terlibat dalam kejadian.
3. Sumber kesengajaan
Data yang direkam untuk memelihara informasi (buku
harian, riwayat hidup pada batu nisan, dinding candi,
dll)
4. Sumber tidak sengaja
Cth : gelang logam b.
Tempat terdapat sumber
cth : lembaga sejarah, musium, perpustakaan
dokumen, patung, kitab suci, dll. c.
Menyusun data secara sistematis

3. Mengkritik sumber bahan


Kemampuan mendeteksi kebenaran dokumen. 2
kritik dalam mendeteksi sumber bahan : a. Kritik
eksternal
Penemuan sumber itu asli dan memiliki integritas
tekstual.
Beberapa pertanyaan sehubungan dengan kritk
eksternal :
• Siapa pembuat dokumen
• Kapan
• Dari mana
• Asli atau salinan c.
Kritik internal
Jika kritik internal lolos maka kita mengecek arti dan
layaknya dokumen dengan pertanyaan sebgai berikut:
• Kepentingan penulis (simpati atau antipati)
• Sikon
Metode llmiah 37

• Kelalaian, khayalan, dan prasangka


• Penulis sebagai saksi ?

B. Metode Penelitian Deskriptif


Tujuan utama menggunakan metode deskriptif adaiah
menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan
pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab gejala
tertentu (Travers, 1978). Guna penelitian deskriptif memberikan
sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui informasi mutakhir,

Cara memperoleh informasi deskriptif


1. Wawancara pribadi, surat menyurat (laporan pribadi self
reporting; evestionnaire atau opinionnaire studied)
2. Pengamatan
3. Instrument survei deskriptif

Jenis-jenis penelitian deskriptif


1. Studi kasus
• penelitian terinci tentang seseorang atau unit selama
kurun waktu tertentu. studi kasus WA" tidak bisa
diterapkan pada orang
atau kelompok "B"
Contoh
Studi kasus hubungan pola belajar mahasiswa PIK
semester IV terhadap kelulusan sarjana.
2. Survei
Mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki
kenapa gejala-gejala tersebut ada.
Digolongkan atas :
a. Sensus hal-hal nyata.
Contoh menghitung sekolah,. jumlah guru, sarjana,
dll b. Sensus hat yang tak
nyata
Contoh mengukur prestasi murid, sikap dsb. c.
Survei sampel hal-hal nyata d. Survei sampel hal-
hal tidak nyata.
3. Penelitian pengembangan
Contoh :
menyelidiki pertumbuhan kejiwaan, intelek emosional anak
pada orangtua tunggal. Terdapat 2 teknik
a. Metode longitudinal (Time series) b.
Metode cross section
4. Penelitian lanjutan (follow up study)
Metode llmiah 38

Menyelidiki perkembangan lanjutan pada subyek yang


diberi perlakuan tertentu.
Contoh
Philipine normal college yang mengevaluasi keefektifan
pendidikan pra sekolah pada mata pelajaran bahasa,
sains, dan matematika.
5. Analisis dokumen
Penyelidikan yang dilakukan melalui pengumpulan
informasi melalui pengujian arsip dan dokumen.
Contoh :
Analisis investasi pasar uang di Filipina dari awal s/d
1976
6. Analisis kecendrungan (Trend Analyst^
Penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mencari proyeksi permintaan orang-orang pada masa
yang akan datang.
Contoh :
Penyelidikan demand dan supp/ykayu di Sumut
7. Penelitian korelasi
Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat
hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam
populasi. Terdapat uji hipotesis.
Contoh :
Pengaruh pupuk dan mikoriza terhadap pertbhan
diameter semai sengon.

Keuntungan dan kerugian Penelitian deskriptif.


Keuntungan :
Sangat logis dalam menyebarkan informasi atau
menciptakan hubungan masyarakat yang baik. Kerugian :
- Kesalahan metode
- Memberikan informasi terbatas karena variabel yang
diteliti, karena kita tak dapat menekan variabel lain yang
konstan.
- Motivasi subyek tidak konsisten.

C. Metode Penelitian Eksperimen


Penelitian tergolong eksperimental jika peneliti
memanipulasi sekurang-kurangnya satu variabel bebas,
mengontrol variabel lain yang relevan dan mengamati pengaruh
dari satu atau lebih variabel terikat. Dalam rancangan
eksperimenta terdapat rancangan pendahuluan (pra
eksperimental) dan rancangan sungguhan.
Metode llmiah 39

Proses eksperimental
- Langkah-langkah dalam studi eksperimental pada dasarnya
sama dengan tipe penelitian lain : pemilihan, pendefinisian
masalah, pemilihan subyek dan instrumen pengukuran,
pemilihan rancangan, penetapan prosedur, analisis data
dan kesimpulan.
- Sedikitnya mempunyai 1 hipotesis
- Ciri khas eksperimental a.
meliputi 2 kelompok
kelompok eksperimental dan kelompok kontrol b.
kelompok eksperimental memperoleh sesuatu yang
baru dalam bentuk perlakuan yang beda dari
biasanya.

D. Metode Ex Post Facto


Defmisi penelitian dengan metode ini menurut Gay (1976),
ex post facto : setelah kejadian yang artinya peneliti menyelidiki
permasalahan dengan meninjau variabel -variabel.

Perbedaan ex post facto dgn eksperimental


Ex post facto
- Awalnya peneliti mengamati akibat dan kemudian mencoba
menentukan sebab.
- Tidak menggunakan kontrol.
- Obyek : jenis kelamin, status sosek, IQ, kepribadian.
Eksperimen
- Peneliti menciptakan sebab, secara sengaja membuat
kelompok berbeda dan mengamati perbedaan pada variabel
terikat
- Ada kontrol manipulasi dari variabel bebas.
- Obyek : tumbuhan, hewan, manusia

Contoh Ex post facto


a. kelompok tidak merokok
b. kelompok merokok
ingin dilihat pengaruh rokok terhadap ketulian,
kemandulan, kanker mulut, kualitas hidup.

Pendekatan mana yang dicapai eksperimen atau ex post facto


tergantung situasi mana yang paling sesuai untuk obyek
penelitian.

Keterbatasan Ex post facto


Kelemahan utama penelitian ex post facto adalah :
Metode llmiah 40

1. Peneliti tidak mampu memanipulasi variabel bebas secara


sengaja.
2. Obyek yang diteliti tidak dapat dilakukan pemilihan secara
acak.

E. Metode Penelitian Partisipatori


Prinsip-prinsip Parsipatori menurut Budd Hall 91975) adalah sbb:
1. Metodenya harus mempunyai implikasi ideologi.
2. Memberikan manfaat langsung pada masyarakat daripada
karya akademik belaka.
3. Proses penelitian melibatkan semua partisipan.Bila tujuan
penelitian diubah, anggota tim peneliti harus disusun
kembali.
4. Proses penelitian sebagai keseluruhan pengalaman
masyarakat kesadaran dan kesepakatan bersama.
5. Proses penelitian sebagai dialog sepanjang waktu bukan
gambaran statis pada waktu tertentu.
6. Membebaskan potensi kreativitas manusia.

Segovia (1983) menyarankan kerangka dalam analisis


penelitian partisipatori adalah :
I. Konteks
- siapa partisipannya
- dimana, kapan
- sikon politik, ekonomi
- asal usul proyek
- siapa penulis laporan
II. Tujuan
- sasaran
- masalah yang akan diatasi
- tujuan
III.Defmisi istilah
IV. Metode
- siapa yang berpartisipasi
- bagaimana
V. Hasil
- keahlian yang diperlukan
- inisiatif yang diambil
- tindakan yang dihasilkan
- status dewasa ini
- perubahan
VI. Implikasi
- dari sekarang ke proyek lain
- bantuan atau gangguan untuk berpartisipasi
Contoh :
Metode llmiah 41

Studi yang dilaksanakan di sekolah tentang pengembangan nilai-


nilai kesadaran sosial antara anak-anak di Rlipina.
Metode llmiah 42

Anda mungkin juga menyukai