Anda di halaman 1dari 32

ILMU DAN

PENGETAHUAN

DR. Asep Surahman, SKM. MKM


Depatemen Biostastistik FKM-UI
Definisi Ilmu
 Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan
sistematik, pengetahuan yang didapat dari dalil-dalil
tertentu menurut kaidah-kaidah umum.
 Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dicoba dan
diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan
sistematik
 Ilmu mencakup lapangan yang sangat
luas, menjangkau semua aspek tentang
kemajuan manusia secara menyeluruh.
Termasuk di dalamnya pengetahuan yang
telah dirumuskan secara sistematik melalui
pengamatan dan percobaan yang terus
menerus, yang telah menghasilkan
penemuan kebenaran yang bersifat umum
(Maranon, 1953)
 Ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan
pengetahuan yang sistematis, akan tetapi
merupakan suatu metodologi (Tan, 1954)
 Ilmu menemukan materi-materi ilmiah serta
memberikan suatu rasionalisasi sebagai
hukum alam.
 Ilmu membentuk kebiasaan serta
meningkatkan keterampilan observasi,
percobaan, klasifikasi, analisis serta membuat
generalisasi
Sifat/landasan Ilmu
Setiap jenis ilmu mempunyai sifat/landasan yang
spesifik , yaitu :
 Ontologi : Teori tentang apa pengetahuan tsb
- Apa yang ingin diketahui
- Seberapa jauh yang ingin diketahui
 Epistemologi : Teori tentang mengetahui, bagaimana
cara mendapatkan pengetahuan tsb.
 Aksiologi : Teori tentang nilai,
Apa nilai kegunaan dari pengetahuan tsb
Postulat Ilmu
 Postulat = Asumsi dasar yang kebenarannya
diterima tanpa pembuktian
 Postulat ilmu :
1. Obyek-obyek mempunyai kesamaan ttn 
Klasifikasi
2. Benda tdk berubah dalam jangka waktu ttn
3. Deterministik yang probabilistik  Statistik
Ciri-ciri Ilmu
Ilmu merupakan hasil suatu proses yang
disebut “Penelitian”, yang memiliki ciri-ciri
sbb:
 Mempunyai metoda
 Disusun secara sistematis
 Bersifat Universal
 Obyektif
Pengetahuan
• Pengetahuan (Knowledge) : hasil “tahu”
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
“What”. Misal : Apa air, apa manusia dsb
• Ilmu (Science) : Pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ttn, disusun secara sistematis,
unversal dan bersifat obyektif. Ilmu bukan saja
menjawab pertanyaan “What”, melainkan akan
menjawab pertanyaan “Why” dan “How”
Misal : Mengapa dan bgmn air bisa mendidih bila
dipanaskan?
Cara memperoleh Pengetahuan
1. Berfikir Rasional (Faham Rasionalisme)
a. Ide kebenaran telah ada, bukan
ciptaan manusia
b. Landasan berfikir sudah pasti
2. Empirisme
a. Kembali Ke alam – mengamati utk
tahu
b. Fakta – bersifat data
3. Metode Keilmuan
a. Gabungan rasionalisme (Deduktif) dan
empirisme (Induktif)
b. Rasionalisme Memberi  kerangka
fikir
c. Empirisme memberi  kerangka uji
kebenaran
Konsep Deduktif
 Deduktif = Penalaran yang berpangkal dari
pernyataan yang bersifat umum, kemudian
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus
 Proses berfikir silogisme : kemampuan
sesorang untuk berfikir secara deduktif dan
membuat kesimpulan yang lebih baik
 Silogisme terdiri dari 3 pernyataan atau
proposisi :
1. Premis mayor : pernyataan yang bersifat
umum
2. Premis minor : pernyataan yang lebih
khusus
3. Konklusi/konsekuen : pernyataan berupa
kesimpulan
 Contoh Deduksi :

Semua anak yang status gizinya baik, cerdas


(Premis Mayor)
Ruli status gizinya baik (Premis Minor)
Jadi Ruli adalah anak cerdas (Konklusi)
Konsep Induktif
 Menarik suatu kesimpulan dari pernyataan
yang bersifat khusus ke pernyataan yang
bersifat umum
 Kesimpulan berdasarkan pengalaman yang
ditangkap indra tentang suatu konsep atau
gejala
 Berangkat dari hal yang konkrit kepada hal
yang abstrak
 Ada 2 macam :
1. Induksi sempurna : apabila kesimpulan
diperoleh dari penjumlahan dan
kesimpulan khusus.
Contoh :
Setiap anak yang lahir prematur
perkembangannya lambat.
Jadi, semua anak yang lahir prematur
disimpulkan perkembangannya lambat
2. Induktif tidak sempurna :
Kesimpulan diperoleh dari lompatan
pernyataan-pernyataan yang khusus.
Dasar kesimpulan bukan penjumlahan
dari tiap objek yang diamati melainkan
hanya beberapa subyek sebagai
sampel.
contoh :
Indonesia negara berkembang IMR-nya tinggi
India negara berkembang IMR-nya tinggi
Tanzania negara berkembang IMR-nya tinggi
Brazil negara berkembang IMR-nya tinggi

Jadi, Semua negara berkembang IMR-nya


tinggi
Metode Ilmiah
 Prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan disebut “Ilmu”
 Metode : Suatu prosedur untuk
mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah sistematis (Senn)
 Metodologi : Pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan dalam
metode tsb
Kelebihan & Kelemahan Metode Ilmiah
• Kelebihan :
1. Tersusun secara logis dan sistematis
2. Kebenaran teruji secara empiris
3. Siklus uji terus menerus
4. Terbuka dan tersurat
• Kelemahan :
Landasan epistemologi : panca indra
Persepsi – Ingatan - Penalaran
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
August Comte (1789-1857), ada 3 tingkatan :
• Deducto : tahap berdasarkan asas religi yang
dijadikan postulat atau dalil ilmiah sebagai
penjabarannya
• Hipotetico : tahap mulai berasumsi dan
berspekulasi dengan cara membuat hipotesis
tetang metafisika (keberadaan) wujud benda
yang menjadi objek penelaahan dari dogma religi
dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan
postulat metafisika
 Verivikatif : Tahap pengujian asas-asas
secara positif dalam proses menguji
kebenarannya secara obyektif
Selajutnya ketiga tahapan tersebut
dikenal dengan “Metoda deducto –
hipotetico – verivikatif”. Metode ini
sebagai dasar perkembangan “Metode
Penelitian”
Proses Berfikir Manusia

Menurut John Dewey (1933) :


 Timbul rasa sulit atau masalah dalam hidupnya
 Masalah tsb dirumuskan
 Timbul kemungkinan untuk pemecahan masalah
berupa reka-reka (hipotesis)
 Dicari bukti-bukti atau data
 Menyimpulkan pembuktian tsb
Menurut Kelly (1930) :

 Timbul rasa sulit


 Rasa sulit didefinisikan (dirumuskan)
 Mencari pemecahan sementara
 Menambah keterangan dalam pemecahan tsb yg
menuju bhw pemecahan tsb benar
 Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan
verifikasi eksperimen (percobaan)
 Menyimpulkan hasil pemecahan tsb
 Penelitian pada hakekatnya analog dengan proses
berfikir manusia
 Manusia berfikir pada umumnya dirangsang
karena ada masalah
 Untuk keluar dari masalah tsb, manusia mencari
jalan keluarnya dengan mengumpulkan informasi-
informasi yang terkait dengan masalah tersebut
 Informasi diolah, dianalisis dan disimpulkan
sebagai solusi
BERFIKIR ILMIAH

 Berfikir ilmiah = proses berfikir yang didasari fakta


dan logika (logis)
 Kriteria berfikir
a. Unsur Logis : mempunyai logika sendiri
b. Unsur analis : Proses Deduktif - Induktif
 Berfikir secara ilmiah :
Gabungan antara penalaran Deduktif - Induktif
Kebenaran Ilmiah dan Non Ilmiah

Penemuan kebenaran Non Ilmiah :


 Secara kebetulan : penemuan secara tidak
sengaja
 Secara common sense (akal sehat)
 Berdasarkan wahyu : kebenaran diperoleh dari
wahyu Tuhan, misalnya dogma agama
 Intuitif : Kebenaran berdasarkan proses nalar
dan proses berfikir
 Karena Otoritas (wibawa) : kebenaran
diterima karena pengaruh dan otoritas
atau kewibawaan seseorang
 Melalui “Trial and Error” : kebenaran
diperoleh dari pengulangan usaha atau
kegiatan
 Melalui spekulasi :
1. Penemuan kebenaran ini sedikit lebih
tinggi tarafnya dari “Trial and Error”
2. Pada “Trial and Error” tak ada
panduan, pada spekualsi dibimbing
oleh pertimbangan-pertimbangan
secara masak
Kebenaran Ilmiah

 Kebenaran ilmiah adalah ilmu pengetahuan


 Kebenaran ilmiah (ilmu) diperoleh melalui
penelitian
 Penelitian dilakukan dengan menggunakan
cara (metode) tertentu yang disebut ilmiah
(scientific method)
Kriteria kebenaran ilmiah

 Koheren : sesuatu dianggap benar bila hal


tersebut konsisiten dengan sesuatu yang
sebelumnya dianggap benar
 Koresponden : sesuatu dianggap benar bila
sesuatu tersebut berhubungan (koresponden)
dengan obyeknya
 Pragmatis : sesuatu dianggap benar karena
sesuatu tersebut mempunyai sifat fungsional
dalam kehidupan praktis sehari-hari (berguna)
Masyarakat Ilmiah

Sekelompok masyarakat yang ingin tahu


segala sesuatu dengan melakukan
kegiatan pengkajian ilmiah untuk
kebenaran yang teruji sesuai dengan
metode ilmu pengetahuan
Ciri Masyarakat Ilmiah

1. Kritis 7. Obyektif
2. Menghargai Waktu 8. Analitik
3. Bebas prasangka 9. Kemitraan
4. Kreatif dan 10. Dialogis
Konstruktif 11. Terbuka
5. Bernorma 12. Dinamis
akademik
6. Orientasi ke depan

Anda mungkin juga menyukai