PENGETAHUAN DAN
DAUR KEILMUAN SAINS
Kelompok 1
2 Berpikir
Berpikir ilmiah yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian lebih
kompleks disertai dengan adanya pembuktian - pembuktian
(Menurut Kartono 1996 dalam Khodijah 2006: 118).
Berpikir ilmiah yaitu metode berpikir yang didasarkan pada logika deduktif
dan induktil.
(Mumuh mulyana Mubarak, SE).
Dalam perkembangannya, IPA atau sains terbagi menjadi beberapa bidang sesuai
dengan peradaban bentuk dan cara memandang gejala alam.
Metode Induksi adalah suatu cara Metode deduksi adalah kebalikan dari
penganalisis ilmiah yang bergerak dari hal- induksi.
hal yang bersifat khusus (individu) menuju Metode deduksi bergerak dari hal-hal
pada hal yang bersifat umum (universaal). yang bersifat umum (universal)
Jadi cara induksi dimulai dari penelitian kemudian diterapkan khal-hal yang
terhadap kenyataan khusus satu demi satu, bersifat khusus.
kemudian diadakan generalisasidan
abstraksi, laludiakhiri dengan kesimpulan
Logika induktif memiliki berbagai Contoh metode deduksi premis
guna bagi kegiatan berpikir mayor dan minor
ilmiah kita antara lain:
1 3
1. Perumusan masalah
2. Perumusan Hipotesis
3. Mengumpulkan Data
4. Pengujian Hipotesis
5. Penarikan keismpulan
Gambar Langkah Berpikir Ilmiah
1 2 3
Berpikir ilmiah melalui metode Hipotesis adalah jawaban Pengumpulan data merupakan
ilmiah didahului dengan sementara dari rumusan tahapan yang agak berbeda
kesadaran akan adanya masalah yang masih dari tahapan- tahapan
masalah. Permasalahan ini memerlukan pembuktian sebelumnya dalam metode
kemudian harus dirumuskan berdasarkan data yang telah ilmiah. Pengumpulan data
dalam bentuk kalimat tanya. dianalisis. dilakukan di lapangan.
Penjelasan Langkah Berpikir Ilmiah
Menguji Hipotesis Penarikan Kesimpulan
4 5
Berpikir ilmiah pada hakikatnya Rumusan simpulan harus
merupakan sebuah proses pengujian sesuai dengan
hipotesis. Dalam kegiatan atau
masalah yang telah diajukan
langkah menguji hipotesis, peneliti
tidak membenarkan atau sebelumnya. Kesimpulan atau
menyalahkan hipotesis, tetapi simpulan ditulis dalam
menerima atau menolak hipotesis bentuk kalimar deklaratif
tersebut. secara singkat, tetapi jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Anwar. 2005. Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat. Bandung: Pustaka Setia.
3 Pengetahuan non-ilmian
Daur keilmuan
sains
1 Landasan filosofis
2 Siklis keilmuan
Proses Induksi
Induksi proses berpikir memperoleh kesimpulan yang berlangsung
dari hal khusus ke hal umum.
pembuatan kesimpulan bertolak dari pengalaman indera berbentuk
objek khusus yang banyak,
disimpulkan dalam bentuk konsep yang memung-kinkan seseorang
memahami gejala.
Contoh: besi menghantarkan listrik; kuningan menghantarkan listrik; 23
tembaga menghantarkan listrik, emas menghantarkan listrik besi,
kuningan, tembaga, ……, emas adalah logam. jadi, semua logam
menghantarkan listrik.
Proses deduksi
perumusan metode
perumusan hipotesis kerangka berfikir penelitian
1 2 3
Perumusan metode penelitian
merupakan jawaban sementara maerupakan augmentasi yang merujuk pada proses
atau dugaan jawaban menjelaskan hubungan yang pencarian sains yang
pertanyaan yang diajukan mungkin terdapat antara didalamnya meliputi kegiatan
materinya. Juga merupakan berbagai faktor yang saling perumusan masalah,
kesimpulan dari kerangka terkait danmembentuk penyusunan kerangka berpikir
berpikir yang dikembangkan konstelasi permasalahan perumusan hipotesis dsb.
SELESAI
Itulah hakikat pengetahuan, dan
daur kelmuan sains (IPA/biologi)
dalam mengembangkan
pengetahuan/ilmu.