Anda di halaman 1dari 78

FILSAFAT HUKUM

Dari bahasa Yunani

• Filo : Cinta
• Sofie : kebijaksanaan

Asal Kata Filsafat


Cinta akan kebijaksanaan hidup

Filsafat adalah hasil pemikiran manusia tentang sesuatu

Arti Filsafat
Socrates:
Filsafat itu “the love of wisdom”
• FILSAFAT adalah mother of knowledge
• Menurut sejarah, istilah philosophia digunakan pertama
kali oleh PHYTAGORAS (abad 6 SM)
• Bapak filsafat adalah THALES sebagai filsuf yang
mendirikan aliran filsafat alam semesta
• Ilmu kritis
• Olah pikir
• Seni bertanya

FILSAFAT ITU APA?


• Tentang segala sesuatu
• Tentang yang tidak kita ketahui
• Tentang hal-hal yang tampaknya sudah jelas dengan
sendirinya namun ternyata tidak kita kenal

Bertanya tentang apa?


• Bertanya tentang segala sesuatu
• Mencari jawaban yang mendasar
• Menyikapi segala sesuatu dengan kritis
• Tidak menerima begitu saja

BERFILSAFAT ITU
APA?
• Filsafat tidak memberikan roti
• Kepuasan batin
• Menjadi lebih luas dan dalam pandangannya
• Menjadi lebih bijaksana

UNTUK APA
BERFILSAFAT?
• Mahasiswa belajar mengajukan pertanyaan
• Mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan
• Berpikir kritis
• Tidak menerima begitu saja informasi yang diterima
• Masalah tidak dipandang sebagai hal yang sepele.

APA GUNANYA DIAJARKAN


FILSAFAT BAGI
MAHASISWA?
• Tidak sekedar mengajukan pertanyaan
• Suatu kebangkitan hidup

Arti berfilsafat
Mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi manusia secara
kritis, reflektif, integral, radikal, logis, sistematis, dan
universal

Filsafat
sebagai induk ilmu
pengetahuan
Pada mulanya orang berfilsafat, perhatian para filsuf tertuju
pada alam semesta

Thales:
Inti alam semesta adalah air

Anaximandros:
Inti alam adalah suatu zat yang tidak tentu sifatnya
Anaximenes:
Inti alam adalah udara

Pitagoras:
Yang menjadi dasar dari segala sesuatu adalah bilangan
Setelah Socrates, perhatian filsuf tertuju pada manusia.

Segala segi manusia dikaji.


Kajian tentang cara berpikir menghasilkan filsafat logika
Kajian tentang estetika menghasilkan filsafat etika
Segala upaya manusia mencapai tujuan hidup menghasilkan
cabang filsafat antara lain filsafat politik, filsafat
ekonomi, filsafat hukum, dan lainnya.
1. Para filsuf pra sokratik
Filsafat adalah ilmu yang berupaya memahami hakikat
alam dan realitas ada yang mengandalkan akal budi

2. Phytagoras
Kearifan hanya ada pada orang yang arif

Beberapa definisi filsafat


3. Socrates
Filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat
reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari
kehidupan yang adil dan bahagia
4. Plato
Filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif
atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh
kebenaran
5. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa
berupaya mencari prinsip prinsip dan penyebab dari
realitas ada.
Ia berpendapat filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mempelajari ada sebagaiada atau ada
sebagaimana adanya
6. Rene Descartes
Filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang
pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam,
dan manusia

7. William James
Filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk
berpikir jelas dan terang
8. R.F. Berling
Filsafat memajukan pertanyaan tentang kenyataan
seluruhnya atau tentang hakekat, azas, prinsip dari
kenyataan.
Ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah suatu usaha
untuk mencapai radix, atau akar kenyataan dunia wujud
juga akar pengetahuan tentang diri sendiri.
Filsafat dapat diartikan sebagai mencari pengetahuan yang
berguna bagi manusia ataupun mencoba mencari sesuatu
kebenaran melalui proses berpikir manusia

Apa yang menyebabkan


manusia berfilsafat?
Ada 4 hal yang memotivasi manusia untuk berfilsafat:
1. Ketakjuban
2. Ketidakpuasan
3. Hasrat bertanya
4. Keraguan
• Beberapa filsuf mengatakan bahwa awal kelahiran filsafat
adalah ketakjuban (thaumasia)
• Aristoteles mengatakan manusia mulai berfilsafat
karenaketakjuban
• Ketakjuban memiliki subyek (manusia) dan obyek (
segala sesuatu yang ada dan dapat diamati)

Ketakjuban
• Pengamatan yang dilakukan terhadap obyek ketakjuban
bukanlah hanya dengan mata, melainkan dengan akal
budi
• Pengamatan akal budi tidak hanya terbatas pada
obyek-obyek yang dapat dilihat, tetapi dapat diraba,
bahkan terhadap hal-hal yang abstrak, yaitu yang tak
terlihat dan yang tak teraba.
• Ketidakpuasan membuat manusia terus menerus mencari
penjelasan dan keterangan yang lebih pasti dan
meyakinkan
• Ketidakpuasan akan membuat manusia melepaskan
segala sesuatu yang tidak memuaskannya, lalu ia akan
berupaya menemukan apa yang dapat memuaskannya.

Ketidakpuasan
• Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari
penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu lambat
laun mulai berpikir secara rasional
◻ Ketakjuban manusia telah melahirkan pertanyaan
pertanyaan dan ketidakpuasan manusia membuat
pertanyaan itu tak kunjung habis.
◻ Pertanyaan yang membuat manusia melakukan
pengamatan, penelitian, dan penyelidikan yang semakin
memperkaya manusia dengan pengetahuan yang
bertambah

Hasrat bertanya
• Hasrat bertanya membuat manusia mempertanyakan
segalanya
• Filsafat selalu mempertanyakan sesuatu dengancara
berpikir radikal, sampai ke akar-akarnya tetapi juga
bersifat universal.
• Manusia mempertanyakan sesuatu untuk memperoleh
kejelasan
• Pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh kejelasan
dan keterangannya yang pasti pada hakekatnya
merupakan pertanyaan dan pengetahuan tentang adanya
aporia, artinya keraguan atau ketidakpuasan dan
kebingungan di pihak manusia yang bertanya.

Keraguan
◻ Setiap pertanyaan yang diajukanseseorang sesungguhnya
senantiasa bertolak dari apa yang sudah diketahui oleh si
penanya terlebih dahulu.
◻ Akan tetapi karena apa yang diketahui oleh si penanya
baru merupakan gambaran samar, maka ia bertanya. Ia
bertanya karena masih meragukan kejelasan dan
kebenaran dari apa yang diketahuinya.
1. Pendobrak
2. Pembebas
3. Pembimbing

Peranan Filsafat
• Filsafat berhasil mendobrak semua tradisi tradisi yang
dikelilingi oleh mitos dan kepercayaan-kepercayaan yang
begitu sakral yang pada waktu itu kebenarannya tidak
boleh dipersoalkan

PENDOBRAK
• Membebaskan manusia dari segala ketidaktahuan dan
kebodohan. Manusia mulai memasuki ranah logos atau
ilmu pengetahuan yang mencerahkan cara berpikir
mereka. Manusia menjadi kritis dan reflektif.

PEMBEBAS
• Filsafat mengajarkan manusia untuk meninggalkan
pemikiran dogmatis menjadi pola berpikir secara radikal,
integral, holistik

PEMBIMBING
• Filsafat atau berfilsafat, mengajak manusia bersikap arif
dan berwawasan luas terhadap berbagai problem yang
dihadapi, dan manusia diharapkan mampu memecahkan
problem tersebut dengan cara mengidentifikasikannya
agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan mudah.

Kegunaan Mempelajari
Filsafat
• Berfilsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan
seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup
dan atau ide-ide yang muncul karena keinginannya.
• Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam
menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun kehidupan lainnya (interaksi dengan
masyarakat, komunitas, dan hal-hal lain di luar dirinya)
secara lebih rasional, lebih arif.
• Filsafat dapat membentuk kemampuan menganalisis
secara kritis dan komprehensif dan sintesis atas berbagai
permasalahan ilmiah yang dituangkan dalam suatu riset,
penelitian ataupun karya ilmiah.
• Bapak filsafat modern
• Metode keraguan
• Menghasilkan kepastian
• Cogito Ergo Sum

RENE DESCARTES
• Apa yang bisa aku ketahui? Epistemologi
• Apa yang bisa aku harapkan? Ontologi
• Apa yang harus aku lakukan? Aksiologi

PEMBAGIAN FILSAFAT
(IMMANUEL KANT)
• Tentang being dan existence

ONTOLOGI
• Tentang knowledge and truth

EPISTEMOLOGI
• Tentang nilai-nilai

AXIOLOGI
a. Aliran Hukum Alam/Hukum Kodrat
hakekat hukum adalah kebenaran dan keadilan yang bersifat
kodrati dan universal
b. Aliran Positivisme Hukum
hakekat hukum adalah norma-norma positif dalam sistem
perundang-undangan negara
c. Aliran Utilitarianisme
hakekat hukum adalah norma-norma positif yang
diimplementasikan dalam peraturan
perundang-undangan

Aspek ontologi hukum


d. Aliran Sociological Jurisprudence:
hakekat hukum adalah putusan-putusan hakim yang
konkret tersistematisasi sebagai judge made law (hukum
yang diputus oleh hakim)
e. Aliran Mazhab Sejarah:
hakekat hukum adalah perilaku sosial yang
terlembagakan, eksis sebagai variable sosial empirik
f. Aliran Realisme Hukum:
Hakekat hukum adalah manifestasi makna- makna
simbolik para pelaku sosial sebagaimana tampak dalam
interaksi mereka
Analisis tentang pengetahuan hukum sehingga menentukan
metodologi hukum

Aspek Epistemologi
Hukum
a. Aliran Hukum Alam/Hukum Kodrat:
doktrinal deduktif
b. Aliran Positivisme Hukum:
doktrinal deduktif
c. Aliran utilitarianisme:
doktrinal deduktif diikuti non doktrinal indukt
d. Mazhab Sejarah:
non doktrinal induktif
e. Aliran Sociological Jurisprudence:
non doktrinal induktif dan doktrinal deduktif
f. Aliran Realisme Hukum:
non doktrinal induktif (pendekatan interaksional/
mikro)
a. Aliran Hukum Alam/Hukum Kodrat
nilai abadi dari hukum adalah keadilan
b. Aliran Positivisme Hukum:
kepastian hukum
c. Aliran Utilitarianisme:
kepastian hukum diikuti kemanfaatan
d. Mazhab Sejarah Hukum:
Kemanfaatan dan keadilan (simultan)

Aspek Aksiologi
Hukum
e. Aliran Sociological Jurisprudence:
kemanfaatan dan kepastian hukum
f. Aliran Realisme Hukum:
kemanfaatan
BENAR – SALAH (LOGIKA)

BAIK – BURUK (ETIKA)

INDAH – JELEK (ESTETIKA)

Menjawab persoalan
• Mahluk yang berpikir
• Thinking being
• Homo sapiens
• HANYA MANUSIA YANG BISA BERFILSAFAT

HAKIKAT MANUSIA
• Sistematis
• Logis
• Rasional
• Komprehensif
• Radikal
• Spekulatif

CARA BERPIKIR
FILSAFAT
• Sistematis
• Logis
• Rasional
• Komprehensif
• Obyektif

CARA BERPIKIR
ILMU
1. Radikal : pemikiran yang sampai kepada substansi
obyek yang dipikirkan
2. Universal: pemikiran yang bersifat umum
3. Konseptual: hasil generalisasi dari pengalaman tentang
hal-hal
4. Koheren dan konsisten
Koheren artinya berpikir logis
Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi

KARAKTERISTIK
FILSAFAT
5. Sistematik : kesatuan terstruktur atau suatu kebulatan
yang terangkai
6. Komprehensif: menjelaskan realita secara keseluruhan
7. Bebas: tidak dibatasi, bebas dari prasangka-prasangka
sosial, historis, kultural maupun religius
8. Bertanggung jawab: berpikir bebas tapi mengeluarkan
hasil pemikiran dengan bebas karena dibatasi tanggung
jawab etika/moral/etika keilmuwan
I. Zaman Yunani Romawi
II. Abad Pertengahan
III. Zaman Renaissance
IV. Zaman Rasionalisme
V. Abad`XIX

Sejarah Filsafat Eropa


tentang Hukum dibagi
dalam beberapa tahap
Pada mulanya orang Yunani memandang hukum
sebagai suatu keharusan alamiah (nomos), baik semesta
alam maupun hidup manusia tinggal di bawah hukum
alamiah.

Contoh: Pria lebih berkuasa


Budak harus tetap budak

Pengertian Hukum Di
Yunani Kuno
Dalam perkembangannya filsuf besar mulai insyaf tentang
peranan manusia dalam membentuk hukum
Kebenaran bersifat obyektif dan merupakan pedoman
yang tetap bagi semua manusia.

Sokrates yakin bahwa dengan ditingkatkannya


pengetahuan, orang akan dibawa kepada yang baik dan
yang benar.

Sokrates
Dalam buku Politea:

Negara harus diatur secara seimbang menurut


bagian-bagiannya supaya adil

Plato
Menurut Plato, masyarakat terdiri atas:
1. Kelompok orang yang mempunyai
kebijaksanaan (sofia)
2. Kelompok orang yang memiliki keberanian
(andreia)
3. Kelompok orang yang mempunyai
keutamaan lain contoh pekerja (soophrosune) yang
harus memelihara
ekonomi masyarakat
Timbul keadilan jika setiap kelompok berbuat sesuai
dengan tempatnya dan tugasnya
Dalam buku Nomoi:

Perlu peraturan yang berlaku ditulis dalam suatu buku


perundangan. Kalau tidak, penyelewengan dari hukum
yang adil sulit dihindarkan.
Orang yang melanggar undang undang harus dihukum.
Karena pelanggaran merupakan suatu penyakit dalam
bagian intelektual manusia.

Hukum bertujuan memperbaiki sikap moral si penjahat.


Tetapi seandainya penyakit itu tidak dapat disembuhkan,
orang itu harus dibunuh.
Ajaran Plato tentang negara dan hukum mengandung
unsur-unsur yang baik bagi perkembangan suatu negara
yang adil dan merdeka.

Menurut Plato, kepentingan polis selalu melebihi


kepentingan pribadi
Dalam buku Politika:

Manusia menurut wujudnya merupakan mahluk polis


(zoon politikon). Oleh sebab itu seorang warga polis
harus ikut serta dalam kegiatan politik. Semua orang
harus taat pada hukum polis.

Aristoteles
Hukum yang harus ditaati demi keadilan dibagi dua
yaitu:
a. Hukum Alam (Hukum Kodrat)
b. Hukum Positif
hukum yang berlaku selalu dan dimana-mana karena
hubungannya dengan aturan alam. Hukum ini tidak
pernah berubah, tidak pernah lenyap, dan berlaku dengan
sendirinya.

Hukum Alam
hukum yang diciptakan manusia

Hukum Positif
Pembentukan hukum selalu dibimbing keadilan.

Kepada yang sama penting diberikan yang sama, kepada


yang tidak sama penting diberikan yang tidak sama
Aristoteles mengemukakan adanya:
a. Keadilan distributive
b. Keadilan commutatief (corrective justice)
keadilan yang memberikan kepada tiap-tiap orang
bagaimana menurut jasanya

Keadilan ini terutama mengenai hubungan antara


masyarakat, khususnya negara, dan perseorangan tertentu

Keadilan Distributive
keadilan yang memberikan pada setiap orang sama
banyaknya dan tak mengingat jasa jasa perorangan

Keadilan ini lebih menguasai hubungan antara perorangan

Keadilan Commutatief
(Corrective Justice)

Anda mungkin juga menyukai