Anda di halaman 1dari 13

The Basic of Philosophy

Prodi Sastra Inggris A


2023
Pentingkah Filsafat?
• Rene Descartes ‘cogito ergo sum’
• Penanda penting manusia hakikatnya adalah kemampuan berpikir.
• Manusia memiliki pikiran dan pikiran ini menjadi pembeda dengan
makhluk lainnya.
• Penting untuk mengenali bagaimana proses berpikir dan berfilsafat itu
terjadi.
• Sebagai manusia, umumnya selalu memiliki pertanyaan (apa ini/itu, kenapa
begini/begitu, bagaimana bisa begini/begitu).
• Sebab orang berfilsafat : keheranan/kagum , keragu raguan, kesadaran
akan keterbatasan. Dari rasa heran dan kagum, akhirnya memunculkan
pertanyaan dan mendorong keinginan untuk mengetahui lebih mendalam.
• Jika kita mengamati realita sosial keilmuan misalnya, maka sesuatu yang
kita anggap menggejala itu menimbulkan rasa kagum bagi manusia.
• atas dasar kekaguman itu, maka hakikatnya manusia dapat dibedakan
menjadi pembeda ke dalam jenis dan sifat manusianya.
• Pada dasarnya, sebenarnya setiap orang itu berada di dalam filsafat hidupnya.
Jadi, setiap orang pastilah berfilsafat.
• Dengan demikian, sesungguhnya filsafat itu merupakan hal biasa. Artinya, karena
dalam kehidupan ini pun secara langsung ataupun tidak kita digerakkan oleh
sesuatu yang mengendap (mendasar) dalam diri kita. Dengan kata lain, filsafat
akan lahir dan mengendap pada diri setiap orang. Pada waktunya, mereka akan
tumbuh dan berkembang yang berbeda-beda kuantitas dan kualitasnya.
• Ketika kita sudah sepakat bahwa filsafat adalah suatu hal (pandangan/konsep)
yang adanya melekat erat secara kodrati pada diri manusia, maka sesungguhnya
apa yang terlepas dalam kehidupan ini dari filsafat? Dalam proses penemuan –
dalam segala hal— manusia mencoba menemukan kejelasan.

• Dalam usaha pelacakan (exploration) dalam rangka mendapatkan kejelasan arti


itu maka isi filsafat perlu diarahkan kepada arti kata itu sendiri.
Pengertian Filsafat
• Filsafat berasal dari bahasa Yunani (philos:cinta) |
(sophia:kebijaksanaan) cinta kepada kebijaksanaan / love of
wisdom
• Istilah philosiphia digunakan oleh Pythagoras abad 6 SM
S: Apakah anda termasuk orang yang bijaksana?
P: Saya adalah seorang philosophos atau pecinta
kebijaksanaan

• Beberapa definisi filsafat yang dikemukakan oleh ahli filsafat / filsuf


• Socrates : Filsafat sebagai suatu proses yang mempertanyakan tentang
arche atau dasar atau awal mula atau asal usul alam dan berusaha
menjawabnya dengan menggunakan logos atau rasio dan tidak
mempercayai lagi hal hal yang berkaitan dengan mitos atau legenda.
Dengan demikian, filsafat adalah penyelidikan yang dilakukan dalam rangka
memahami hakikat alam dan realitasnya dengan mengandalkan akal budi.

• Plato : Filsafat sebagai penyelidikan tentang sebab sebab dan asas asas
yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.

• Aristoteles : Filsafat sebagai suatu upaya mencari prinsip prinsip dan


penyebab berbagai realitas yang ada.
• Rene Descartes : Filsafat sebagai himpunan dari segala pengetahuan yang
pangkal penyelidikannya berkaitan dengan Tuhan, alam, dan manusia.

• Al Farabi : Filsafat adalah ilmu tentang alam dan bertujuan menyelidiki


hakikat yang sebenarnya.

• Ibnu Rusyd : Filsafat merupakan pengetahuan otonom yang perlu dikaji


oleh manusia karena ia dikaruniai akal.

• Titus : Filsafat sebagai suatu proses pemikiran terhadap yang benar yang
bersifat kritis, terbuka, toleran, bersedia meninjau masalah dari berbagai
sudut tanpa prasangka.
Referensi dan filosofi CINTA berikut barangkali
menarik untuk direnungkan

• (a) Mengapa aku mencintaimu?,


• (b) aku mencintaimu sepenuh hati,
• (c) aku mencintaimu tanpa syarat, • Kunci dari cinta
• (d) aku mencintaimu dengan tulus, adalah Pengetahuan.
• (e) aku mencintaimu dengan apa
adanya, dan seterusnya.

Bagaimana dengan arti kata


KEBIJAKSANAAN/KEARIFAN?
Webster’s New Collegiate Dictionary (1979)

• “wisdom” terkandung suatu pengetahuan ilmiah, yaitu suatu


pengetahuan yang benar secara metodologis dan sistematis.
Pengetahuan yang demikian dapat diterima oleh akal sehat (logika)
dan dapat diuji secara empiris. Jika pengetahuan ini menyatu dengan
kepribadian seseorang, maka orang tersebut cenderung bertingkah
laku bijaksana. Orang yang berilmu, dengan demikian harapannya,
akan melahirkan kebijaksanaan.

• Tetapi, mengapa ada orang yang tinggi ilmunya tidak bijaksana?


• Dalam realitas sosial begitu banyak ketimpanganketimpangan yang tidak
mencerminkan watak kebijaksanaan itu. Kehidupan real seringkali memang
pincang dan melanggar (menabrak) kaidah kebijaksanaan. Mengapa hal ini
terjadi? Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti: (a) lemahnya kesadaran
diri, (b) salah memilih filsafat hidup, (c) tidak mau berpikir, (d) tidak mau
berproses, dan (e) tidak mau mencari kebenaran atau kebijaksanaan itu sendiri.
• Sesuai dengan ciri khas masing-masing potensi kejiwaan itu, maka tingkah laku
kebijaksanaan mengandung nilai-nilai kebenaran (sebagai tuntutan akal pikiran),
kebaikan (sebagai tuntutan kemauan), dan keindahan (sebagai tuntutan
perasaan).
• Jadi, tindakan bijaksana adalah tingkah laku yang benar, yang baik, dan yang
indah. Dengan nilai kebenaran, maka suatu tingkah laku itu secara tepat terarah
kepada sasaran; dengan nilai kebaikan, suatu perbuatan menjadi berguna; dan
dengan nilai keindahan, suatu perbuatan membuat kesemarakan, tidak memaksa,
wajar dan selalu menarik bagi siapa pun. Orang yang selalu bertingkah laku
bijaksana sering disebut sebagai orang saleh.
Ciri Berpikir Filsafat
• Universal (menyeluruh) : Pemikiran yang luas dan tidak pada satu
aspek tertentu saja.
• Radikal (mendasar) : Pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental/komprehensif dan essensial.
• Sistematis : Pemikiran berpola dan metode berpikir yang runtut dan
logis.
• Spekulatif : yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan,
penjelajahan, dan pengandaian tidak membatasi hanya pada rekaman
indera dan pengamatan lahiriah.
• Kritis : Pemikiran yang mempertanyakan segala sesuatu
OBJEK FILSAFAT
❑ OBJEK MATERI ❑ OBJEK FORMA
▪ Segala sesuatu yang ada dan yang ▪ Sudut pandang dari mana sang
mungkin ada (baik materi konkret, subjek menelaah objek
fisik, maupun abstrak, psikis). materialnya.
▪ Segala yang ada mencakup ada ▪ Objek forma filsafat merupakan
yang tampak dan ada yang tidak sudut pandangan yang ditujukan
tampak. pada bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu,
atau sudut dari mana objek
➢Sebagian filosof membagi objek material itu di sorot.
material filsafat atas tiga bagian,
yaitu yang ada dalam alam
empiris, yang ada dalam pikiran
dan yang ada dalam kemungkinan.
PERANAN DAN KEGUNAAN FILSAFAT (Rapar,
1996: 25-27)

Pendobrak Pembebas Pembimbing


Kehadiran filsafat telah Filsafat telah, sedang, dan akan Filsafat membebaskan
mendobrak pintu-pintu dan terus berupaya membebaskan manusia dari cara
tembok-tembok tradisi yang manusia dari kekurangan dan berpikir yang mistis
begitu sakral dan selama itu kemiskinan pengetahuan, yang dan mitis dengan
tak boleh diganggu gugat. menyebabkan manusia menjadi membimbing manusia
Kendati pendobrakan untuk berpikir secara
picik dan dangkal. Filsafat pun
membutuhkan waktu yang rasional.
cukup panjang membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tidak teratur dan tidak
jernih.

Anda mungkin juga menyukai