2. Objek formal
• Adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari
penelitian atau pembentukan pengetahuan, yakni dari
sudut pandang mana objek material diselidiki contoh dari
penyelidikan material handphone yang disorot dari sudut
pandang manfa’at, pulsa, kartu, isi dan lain sebagainya.
D. Karakteristik Berfikir Filsafat
a. Logika dalam arti sempit : dipahami sebagai logika deduktif atau logika formal,
yaitu logika yg mempelajari asas-asas penalaran yg bersifat deduktif, yakni
suatu penalaran yg menurunkan suatu kesimpulan sbg kesemestaan dari
pangkal pikirannya, sehingga bersifat sama atau persis hanya berdasarkan
bentuknya, sementara logika formal mempelajari asas2, aturan2/hukum2 yg
harus ditaati, agar dpt berpikir dgn benar sehingga dpt memperoleh kebenaran.
b. Logika dlm arti luas; mencakup perbincangan yg sistematis mengenai
pencapaian kesimpulan2 dari perbagai bukti dan ttg bgm sistem2 penjelasan
disusun dlm ilmu alam, termasuk didalamnya pembahasan ttg logika sendiri.
c. Logika induktif; logika yg mempelajari asas2 penalaran yg benar yg berawal dari
hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yg bersifat boleh jadi atau
kemungkinan.
d. Logika material; mempelajari lngsng pekerjaan akal, serta menilai hasil2 logika
formal dan mengujinya dgn kenyataan2 praktis yg sesungguhnya.
e. Logika murni; merup pengetahuan mengenai asas2 dan aturan2 logikayg
berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan2 dgn tanpa
mempersoalkan arti khusus dlm suatu cab ilmu dr istilah yg dipakai dlm
pernyataan2 yg dimaksud.
f. Logika terapan; pengetahuan logika yg diterapkan dlm setiap cab ilmu, bid2
filsafat, dan juga dlm pembicaraan yg mempergunakan bahasa sehari2.
• Kegunaan Logika
Ruang lingkup etika : meliputi bgm caranya agar dapat hidup lebih
baik ddan bgm caranya untuk berbuat baik serta menghindari
keburukan.
A. Zaman Kuno
1. Zaman Pra-Socrates;
- pertama kali manusia mulai menjawab berbagai
persoalan di sekitarnya yg tdk lagi bertolak pada mitos
yg irasional, tetapi sudah murni bertolak pada rasio.
- persoalan filsafat yg daijukan pada saat itu adalah ttg
keberadaan alam semesta, termasuk apa yg menjadi
asal muasal alam raya ini.
2. Zaman Keemasan Yunani (Socrates 470-399 SM,
Plato, 427-347 SM, dan Aristoteles 384-322SM)
- Sudah muncul nilai-nilai yg berkembang dalam
masyarakat yg dibenarkan oleh ketiganya.
3. Zaman Hellenisme (Iskandar Agung, 356-323 SM).
Pada zaman ini, terdapat 3 aliran filsafat yg menonjol;
a. Stoisme (dirintis oleh zeno, 336-264SM) Memiliki tiga
tahapan: - Stoa, ini berkembang pada Yunani Kuno dengan
tokoh yg bernama Antisthenes. - perkembangan kedua
muncul pada masa Hellenisme dan ketiga bangkit kembali
pada masa Romawi dengan tokoh sineca dan Markus. Inti
dari ajaran Stoa ini adalah Etika.
b. Epikurisme (Epikuros, 341-270 SM).
- Ditandai dengan banyaknya konsep dan pemikiran
tentang etika.
- Bertujuan mencapai kenikmatan hidup manusia melalui
hidup yg beretika.
c. Neoplatonisme (Porphyrios, Caesar Justinianus I
(483-565 SM).
Inti dari ajaran : berpangkal pada konsep kesatuan. Artinya
“segala sesuatu “berasal dari yang satu dan yg satu dan
akan kembali kepada yg satu pula”.
4. Zaman Patristik (Patristik Yunani dan Patristik Latin)