FILSAFAT UMUM
DOSEN PENGAMPU:
Oleh:
Mahbubatur Rohmah
E93216126
SURABAYA
2018
A. Definisi
Contoh praktis
Jika saya ingin menjadi seniman dan pendesain handal maka saya harusmelakukan
suatu tindakan dengan mempelajari beberapa metode dan mempelajari ilmu-ilmu
dasar terkait hal tsb.
1
Burhanuddin Salam, pengantar filsafat. Jakarta: Bumi Aksara,1995. Hlm 46
B. Persoalan filsafat tidak menyangkut fakta
artinya lebih bersifat spekulatif. Bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat
langsung dengan mata. Persoalan filsafat yang dihadapi manusia melampaui batas
pengetahuan sehari-hari bahkan melampaui batas pengetahuan ilmiah. Yang bersifat
empiris atau fakta dan kenyataan tidak dapat diindera sehinga pertanyaan-pertanyaan
tentang hal-hal bersifat faktual. Pernyataan dari para filsuf itu terkadang melampaui
batas-batas pengetahuan pada dasarnya, artinya para filsuf itu berusaha menduga
kemungkinan yang terjadi, dengan membuat terkaan-terkaan yang cerdik tetntang hal-
hal yang tidak tercakupdalam pengetahuan yang dimiliki masyrakat sekarang. Banyak
temuan-temuan ilmiah dalam bidang psikologi dan sosiologi yang memperkuat teori-
teori filsafat yang dikemukakan oleh para filsuf. Kemudian dapat ditolak oleh fakta-
fakta alamiah.
yaitu keputusan tentang pernilaian moral, estetis, agama, dan sosial. Nilai
adalah suatu keungulan pada hal yang menjadi objek dari keinginan manusia yang
dipertahankan. Nilai-nilai bersangkutan dengan pemahaman dan penghayatan
manusia. Sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan nilai-
nilai, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa filsafat bukanlah memikirkan tentang
fakta-fakta, akan tetapi suatu aktifitas untuk mencapai kebijaksanaan.
D. Cabang-cabang filsafat.
1. Ontologi dan metafisika, dalam filsafat mempelajari hakikat yang ada, yaitu
keeradaan atau eksistensi. Contoh, sesuatu yang bersifat lahiriah itu fana.
Badan adalah sesuatu yang lahiriah, jadi badan itu fana.4
2. Epistemologi, ruang lingkup pengetahuan sedari akarnyadan mempertanyakan
dari mana asal muasal ilmu pengetahuan itu diperoleh. Contoh, ketika
mempelajari gaya gravitasi, yaitu tidak hanya mempelajari pengertian, rumus-
rumus dll. Tetapi harus mempelajari asal usul, sifat serta karakter gravitasi tsb.
3. Aksiologi, bidang yang menyelidiki nilai-nilai. Yaitu menerapkan suatu
pengetahuan dan pendidikan serta menguji semua nilai dalam kehidupan
manusia. Contoh pendidikan seorang ibu yang membina anaknya dengan hal
atau sikap yang baik. “taatlah pada Allah dan Nabi Muhammad” atau
“Berkatalah sopan kepada kedua orang tua”.
2
Tim MKD Uinsa, Pengantar Filsafat. Surabaya: Uinsa, 2013 Hlm 20-23
3
Zubaedi, Filsafat Barat. Yogyakarta: Arruz Media 2010. Hlm 19
4
Tim MKD Uinsa, Pengantar Filsafat. Surabaya: Uinsa, 2013 Hlm 78