Anda di halaman 1dari 7

Nama : 1.

Muhamad Ibrohim (19120024)


2. Bayu Saputra (19120007)
3. Bella Fitria Putri Sagita (19120036)

1. Jelaskan beberapa contoh (4 buah) pengertian keliru tentang filsafat yang ada dalam
kehidupan masyarakat!
Jawab:
a. Banyak yang mengira bahwa filsafat akan membuat seseorang tidak percaya kepada
Tuhan. Pandangan seperti ini sangat merusak citra filsafat itu sendiri yang bertujuan
untuk menciptakan pribadi yang kritis. Memang ada orang yang tidak percaya Tuhan
setelah mempelajari filsafat, tapi itu bukanlah kesalahan dari filsafat melainkan dari cara
orang tersebut saat berfilsafat.
b. Masyarakat banyak yang menganggap bahwa ilmu yang bermanfaat itu ilmu yang bisa
dirasakan dan diamati secara empirik, seperti matematika agar seseorang bisa mengajar,
ekonomi dan bisnis agar pandai berniaga, dan masih banyak lagi. Mereka menilai bahwa
mempelajari filsafat tidak akan membuat hidup yang mempelajarinya lebih baik dan
hanya membuang-buang waktu.
c. Orang yang telah belajar filsafat seringkali dicap nyeleneh dalam berpikir. Kadang pola
pikirnya berbeda dengan masyarakat kebanyakan dan hal ini yang membuat stigma itu
melekat pada filsafat. Sebenarnya, mereka itu bukan nyeleneh, tapi pemikirannya
lebih out of the box.
d. Orang bisa gila karena belajar filsafat, pandangan ini sedikit lucu. Orang gila biasanya
terjadi karena ketidakmampuan dirinya dalam menghadapi berbagai tekanan sehingga
nalarnya tidak berjalan semestinya.
2. Jelaskan pengertian filsafat secara etimologis (menurut asal-usul katanya)!
Jawab :
Pengertian Filsafat “Philosophia Istialh filsafat berasal dari Bahasa Yunani :
“Philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai
Bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis;
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah”
dalam bahasa Arab. Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu
falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia philien : cinta dan sophia :
kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang
filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Pengertian
filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat
sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato
mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah
ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al
Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.
3. Jelaskan pendapat Pythagoras bahwa orang yang mencintai kebijaksanaan lebih tepat
disebut filosofos daripada disebut sofos!
Jawab :
Menurut sejarah Phytagoras dan Socrates merupakan orang yang menyebut dirinya
sebagai “Philosophos” yaitu sebagai protes terhadap kaum “shopist”, kaum terpelajar
pada waktu itu menyebut dirinya “bijaksana” padahal kebijaksanaan mereka hanya semu
saja.
Bijaksana menurut kamus ilmiah populer pandai mempergunakan akal pemikiran serta
dapat membedakan yang baik dan mana yang tak baik; arif, selalu dengan nalar.
Sedangkan berfikir menurut hemat penulis adalah mengolah informasi dengan
menggunakan otak Dari pengertian bijaksana sudah jelas manggambarkan adanya
hubungan pikiran/kegiatan berfikir dengan kata bijaksana itu sendiri. Kebijaksanaan
dapat diperoleh dengan cara berfikir secara mendalam terhadap segala sesuatu sehingga
keputusan/tindakan yang kita ambil tepat guna, tepat waktu dan tepat sasaran. Orang
yang bijak tidak akan salah dalam menganalisis sebuah permasalahan, ia akan melihat
masalah itu secara unik & berbeda. Orang yang bijak tidak akan terjebak pada bentuk
yang lahir/tersurat namun ia juga dapat mengetahui bentuk yang tersirat yang kebanyakan
manusia tidak mengetahui.
4. Jelaskan pengertian filsafat sebagai keinginan yang disertai usaha serta sebagai hasil
usaha!
Jawab
filsafat dapat dipandang sebagai usaha manusia untuk menangani dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan fundamental secara bertanggung jawab. Tanpa usaha ilmiah filsafat, pertanyaan-
pertanyaan itu hanya akan dijawab secara spontan dan dengan demikian selalu ada bahaya
bahwa jawaban-jawaban yang diberikan terdistorsi oleh selera subjektif dan oleh kepentingan
pihak-pihak tertentu, dari harsil pemikiran dan tindakan tersebut menghasilkan sebuah hasil
usaha.
5. Bandingkan kekhasan filsafat dibandingkan dengan semua ilmu pengetahuan lainnya,
berdasarkan hal yang diselidikinya, sudut pandangan yang digunakannya, serta metode
yang dipakainya!
Jawab;
Filsafat cenderung mempertanyakan apa saja secara kritis. Sebagaimana dinyatakan di atas
bahwa membahas masalah manusia, alam semesta bahkan Tuhan. Jawaban filsafat
sebagaimana dicontohkan di atas berbeda dari jawaban spontan. Perbedaannya terletak pada
pertanggungjawaban rasional jawaban filsafat. Pertanggungjawaban rasional pada hakikatnya
berarti bahwa setiap langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan serta
harus dipertahankan secara argumentatif, dengan argumen-argumen yang objektif, artinya
yang dapat dimengerti secara intersubjektif. Selain itu, cara berpikir filsafat adalah radikal
(mendalam). Sementara itu, Metode filsafat adalah cara bertindak menurut system aturan
tertentu berdasakan objek formal yang ditentukan menurut suatu pendapat dan pemikiran
khas untuk berfilsafat. Metode filsafat terus berubah dan berkembang seiring dengan
perkembangan filsafatnya itu sendiri. Kemudian, ruang lingkup pemikirannya bersifat
universal, artinya persoalan-persoalan yang dipikirkan mencakup hal – hal yang
menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tingkat kenyataan yang
ada di ala mini, termasuk kehidupan umat manusia, baik pada masa sekarang maupun
masa mendatang.
6. Bandingkan antara filsafat dan agama berdasar sudut penyelidikan yang digunakannya serta
dasar kebenaran yang dipakainya!
Jawab
Agama dan filsafar adalah sama-sama untuk mencari kebenaran. Ilmu melalui metode
ilmiahnya mencari kebenaran dengan cara mengadakan riset dan penyelidikan untuk mencari
kebenaran tersebut. Filsafar dengan cara menempuh hakikat sesuatu baik tentang alam,
manusia mapupun tentang tuhan. Agama dengan caranya sendiri memberikan jawaban atas
segala persoalan asasi perihal alam, manusia, dan tuhan. Antara agama dan filsafat tentu
terdapat perbandingan antara keduanya yaitu, filsafat bersumber dari akal budi atau rasio
manusia, sedangkan agama bersumber dari wahyu tuhan
7. Jelaskan empat hal yang merangsang manusia untuk berfilsafat!
Jawab
Pada dasarnya ada empat hal yang merangsang manusia untuk berfilsafat,
yaitu ketakjuban, ketidakpuasan, hasrat bertanya, dan keraguan. Menurut
Aristoteles ketakjuban dianggap sebagai salah satu asal muasal filsafat. Pada awalnya
manusia merasa takjub terhadap hal-hal yang ada disekitarnya, lama-kelamaan
ketakjubannya semakin terarah kepada hal-hal yang lebih luas dan besar, seperti
perubahan dan peredaran bulan, matahari, bintang-bintang, asal mula alam semesta, dan
seterusnya. Ketakjuban macam ini hakikatnya hanya mungkin dirasakan dan dimiliki
oleh mahluk yang selain memiliki perasaan juga mempunyai akal budi (rasio).
Ketidakpuasan itu pada nantinya mendorong manusia untuk terus menerus mencari
penjelasan dan keterangan yang lebih meyakinkan bagi dirinya, dan yang lebih akurat.
Dilandasi oleh perasaan ketidakpuasan tadi dan upaya mencari penjelasan dan keterangan
yang lebih pasti cepat atau lambat akan mengantarkan manusia tersebut kepada
pemikiran yang rasional. Konsekuensinya adalah akal budi akan semakin berperan, dan
justru semakin menggeser peran mitos dan mistis dalam kehidupan manusia. Pada saat
rasio telah menghapus peran mitos dan mistis tadi, maka manusia telah mencapai level
berfilsafat. Ketakjuban manusia telah melahirkan pertanyaan-pertanyaan, dan
ketidakpuasan manusia membuat pertanyaan-pertanyaan itu tidak kunjung habisnya.
Dengan bekal hasrat bertanya maka kehidupan manusia serta pengetahuan semakin
berkembang dan maju. Hasrat bertanyalah yang mendorong manusia untuk melakukan
pengamatan, penelitian, serta penyelidikan. Ketiga hal tersebut yang menghasilkan
pelbagai penemuan baru yang semakin memperkaya manusia dengan pengetahuan baru
yang terus bertambah. Manusia sendiri ketika mempertanyakan segala sesuatu dengan
maksud untuk memperoleh kejelasan dan keterangan mengenai hal yang dipertanyakan
tersebut, itu berarti dia sedang mengalami keraguan. Keraguan ini dilandasi bahwa
sesuatu yang dipertanyakan tersebut belum terang dan belum jelas. Karena itu manusia
perlu dan harus bertanya. Manusia bertanya karena masih meragukan kejelasan dan
kebenaran dari apa yang telah diketahuinya. Jadi, dapat kita lihat bahwa keraguanlah
yang ikut serta mendorong manusia untuk bertanya dan terus bertanya, yang kemudian
menggiring manusia untuk berfilsafat. Dengan terus menerus memiliki hasrat bertanya
maka filsafat itu akan tetap ada, dan akan terus ada. Filsafat akan berhenti pada saat
manusia telah berhenti mempertanyakan segala sesuatu.

8. Jelaskan bahwa kelahiran filsafat di Yunani ditandai dengan runtuhnya mitos dan
berkuasanya logos!
Jawab
Dimasyarakat Yunani Kuno ada keyakinan sekaligus penjelasan tentang asal mula
munculnya alam semesta. Sebelum terwujudnya alam semesta ini, menurut keyakinan
masyarakat Yunani Kuno ini, pada mulanya adalah Chaos, yaitu kegelapan dan kelalutan
tanpa bentuk dan tanpa batas.dongeng atau takhayul ini diwariskan dari generasi ke
generasi, sehingga suatu saat muncul di negeri Yunani orang-orang yang tidak puas
dengan apa yang ada. Penjelasan-penjelasan mitos ini tidak lagi mencari penjelasannya
memlalui daya akal. Di atas ketakjubannya kepada alam semesta ini muncul rasa ingin
tahu, sehingga bertanyalah dalam pikirannya sendiri dengan pertanyaan dari mana alam
semesta ini, orang-orang Yunani sudah mulai berfilsafat, jawaban-jawaban yang sudah
ada disangsikannya, maka dijawablah setiap pertanyaan itu dengan rasio. Maka tampilah
Thales, dianggap sebagai filsuf yunani pertama, menjawab pertanyaan apa bahan alam
ini, menurutnya bahan utama jalam ini adalah air. Lahirnya filsafat di Yunani ini bukan
dengan secara mendadak akan tetapi dengan berangsur-angsur yaitu dari mitos yang
berujung dengan logos dan rasio. Kemenangan rasio dari mitos ini dikarenakan ke-
berfilsafatan orang-orang di Yunani.
9. Jelaskan kelima sifat dasar filsafat!
Jawab
Berpikir Radikal
Berfilsafat berarti berpikir secara radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena
berpikir secara radikal, ia tidak akan pernah akan terpaku hanya pada fenomena suatu
entitas tertentu. Ia tidak akan pernah berhenti pada suatu wujud realitas tertentu.
Keradikalan berpikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan
akar seluruh kenyataan. Bila dikatakan bahwa filsuf berupaya menemukan radix seluruh
kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah termasuk kedalamnya
sehingga ia pun berupaya untuk mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri.
Mencari Asas
Filsafat bukan hanya mengacu pada bagian tertentu dari realitas, melainkan kepada
keseluruhanya. Dalam memandang keseluruhan realitas filsafat senantiasa berupaya
mencari asas yang paling hakiki dari realitas yang ada.
Memburu Kebenaran
Filsuf adalah pemburu kebenaran. Kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki
tentang kebenaran seluruh realitas dan setiap hal yang dipersoalkan. Oleh sebab itu, dapat
dikatakan bahwa berfilsafat bearti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.
Mencari Kejelasan
Salah satu penyebab lahirnya filsafat ialah keraguan. Untuk menghilangkan keraguan
diperlukan kejelasan. Ada filsuf yang mengatakan bahwa berfilsafat berarti berupaya
mendapatkan kejelasan yang penjelasan mengenai seluruh realitas. Ada pula yang
mengatakan bahwa filsuf senantiasa mengejar kejelaan pengertian (clarity of
understanding). Geisler dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khas penelitian filsafat
adalah adanya usaha keras untuk meraih kejelasan intelektual (intellectual clarity).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berpikir secara filsafat berarti berupaya
memperoleh kejelasan.
Berpikir Rasional
Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu kebenaran dan mencari kejels=asan tidak
akan mungkin dapat berhasil dengan baik jika tanpa berpikir dengan rasional. Berpikir
secara rasional beerarti berpikir logis, sistematis dan kritis. Berpikir logis adalah bukan
hanya sekedar menggapai pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat,
melainkan agar sanggup menarik kesimpuln dan mengambil keputusan yang tepat dan
benar dari premis-premis yang digunakan.
10. Jelaskan dengan suatu contoh pengertian tentang obyek material dan obyek formal
Jawab
Contoh objek material dalam filsafat yaitu tanaman the hijau sedangkan contoh objek
formlanya adalah zat yang terkandung dalam the hijau yang dapat memberikan manfaat
bagi manusia, secara harfiah filsafat berrti sebuah gagasan yang mengandung
kebijaksanaan atau kebenaran.
11. Jelaskan obyek material dan obyek formal filsafat!
Jawab
Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri yakni pengetahuan yang
telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Sedangkan, Objek formal filsafat
ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh
perhatian terhadap problem-problem mendasar ilmu pengetahuan, • Seperti apa hakikat
ilmu itu sesungguhnya? Bagaimana cara memperoleh kebenaran yang ilmiah? Apa fungsi
ilmu pengetahuan itu bagi manusia?
12. Jelaskan perbedaan antara filsafat dengan salah satu ilmu berdasarkan obyek material dan
obyek formalnya!
Objek materiil ini adalah suatu penyelidikan, pemikiran atau penelitian keilmuan. Objek
material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah
disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Objek materiil filsafat ini mencakup
segala hal, baik yang konkret atau abstrak. objek materiil filsafat meliputi segala sesuatu
dari keseluruhan ilmu yang menyelidiki sesuatu. Objek materiil mencakup segala sesuatu
yang ada dan mungkin ada, baik materiil konkret, fisik.
Objek formal yaitu sifat penelitian, penyelidikan yang mendalam. Kata mendalam berarti
ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. objek formal adalah sudut pandang yang
menyeluruh, umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materiilnya. Jadi objek
formal filsafat ini membahas objek materiilnya sampai ke hakikat atau esensi dari yang
dibahasnya. Objek formal merupakan sudut pandang atau cara memandang terhadap
objek materiil, termasuk prinsip-prinsip yang digunakan, dalam artian objek formal
filsafat bersifat mengasaskan atau berprinsip maka filsafat itu mengonstatir prinsip-
prinsip kebenaran dan ketidak-benaran. Jika kita membandingkannya dengan ilmu lain
terdapat berbedaan yaitu
13. Jelaskan adanya hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat!
Jawab
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus merupakan
bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ibu dari
semua ilmu (mater scientiarum). Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu
seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus. Hal ini menyebabkan
berpisahnya ilmu dari filsafat.
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini
tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. Dengan ciri
kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di
antara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi
penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan
masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas.
Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang
memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin
dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah
besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide
filsafati yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah (Siswomihardjo, 2003).
Hubungan filsafat dengan ilmu dapat dirumuskan sebagai berikut:
Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu objeknya
terbatas, khusus lapangannya saja. Filsafat hendak memberikan pengetahuan,
insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukkan sebab-sebab yang terakhir.
Sedangkan ilmu juga menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam.
Dengan satu kalimat dapat dikatakan: - Ilmu mengatakan “bagaimana” barang-barang itu
(to know ..., technical know how, managerial know how ..., secundary causes, and
proximate explanation) - Filsafat mengatakan “apa” barang-barang itu (to know `what`
and `why` ..., first causes, highest principles, and ultimate explanation). Filsafat
memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus, mempersatukan, dan
mengkoordinasikannya. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan ilmu, tetapi
sudut pandangnya berlainan. Jadi, merupakan dua pengetahuan yang tersendiri.
14. Jelaskan bahwa dalam sejarah pemikiran manusia filsafat memiliki peranan sebagai
pendobrak, pembebas, dan pembimbing!
Jawab
Filsafat memiliki peran yaitu sebagai Pendobrak pembebas dan pembimbing, Filsafat
sebagai Pendobrak mampu mendobrak dan menyadarkan manusia agar tidak terlalu
percaya pada hal hal mitos atau mistis. Filsafat memiliki peran yaitu sebagai Pendobrak
pembebas dan pembimbing, Filsafat sebagai Pendobrak mampu mendobrak dan
menyadarkan manusia agar tidak terlalu percaya pada hal hal mitos atau mistis.

15. Jelaskan kegunaan filsafat bg ilmu pengetahuan & kehidupan praktis!

Jawab

Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secra radikal
(berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
Filsafat ilmu memberikan kebisaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai