Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

LEMBAR JAWABAN
Nama Mahasiswa : Bintang Dwi Wahyuni Mata Kuliah : Filsafat dan Sejarah Pemikiran MIPA
NPM : 20217279001 Dosen : Dr. Virgana, M.A
Kelas : 1A Non Reguler A Tanggal : Sabtu, 21 Mei 2022
Program Studi : Pendidikan MIPA Tanda Tangan :

1. a) Saudara jelaskan bagaimana cara manusia mengenali diri terhadap lingkungan?


Jawaban :
Untuk mengetahui dan mengenali diri dan lingkungan di luar dirinya, biasanya manusia
melakukan tiga langkah, yaitu :
 Perenungan (Contemplacy) merupakan proyeksi keadaan yang dapat diamati, selanjutnya
diinternalisasikan ke dalam diri, dan di ambil ketetapan secara sederhana. Dari ketetapan
itulah manusia mengenali diri dan lingkungan di luar dirinya.
 Percobaan (Experiment) pada tahap awal percobaan belumlah dapat dikategorikan
experiment yang memenuhi kriteria ilmiah tetapi sekedar usaha coba-coba tanpa suatu pola
yang teratur dan sistematis sehingga terkadang manusia merasa berhasil tetapi pada
kesempatan lain percobaannya tersebut terasa gagal (trial and error). Melalui usaha
berkesinambungan, kini metode experiment telah menemukan bentuknya yang lebih dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai salah satu metode dalam mencari kebenaran.
 Peniruan (Impersonation) sejak kecil manusia diajari untuk meniru perbuatan orang
tuanya, atau orang di sekelilingnya. Kebiasaan-kebiasaan orang tua dalam melakukan
peribadatan agama, relasi sosial, dan aktifitas lainnya terus terinternalisasi dalam diri anak
sehingga lambat laun ia mengenal diri dan lingkungan di luar dirinya.

b) Saudara jelaskan apa manfaat adanya kebenaran tentative dan relative bagi ilmuwan, dan berikan
masing-masing contohnya?
Jawaban :
Manfaat adanya kebenaran tentative dan relative, yaitu :
 Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, maka usaha untuk mencari kebenaran
harus dilakukan terus menerus.
 Ilmu membimbing manusia untuk tidak berfikir secara prasangka tetapi berpikir secara
objektif, terbuka, sistematis dan toleran.
 Menyadari bahwa kebenaran bersifat tentatif, maka akan membimbing manusia untuk
bersikap optimis dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiahnya
benar.
Contoh :
Kebenaran tentative : Dahulu, sebelum ada penemuan phitagoras yang menyatakan bahwa bumi
ini bulat, orang masih percaya bahwa bumi ini datar.
Kebenaran relative : Di manakah sebenarnya hakikat rasa manis itu? Pada gula atau pada lidah?
Dari pertanyaan berikut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada hakikat sesuatu dikatakan
pasti, semua dapat dibandingkan, semua relatif. Ruang yang berbeda dapat menyebabkan
terjadinya perbedaaan pemaknaan kebenaran. Oleh karena itu diyakini tidak ada kebenaran
tunggal. Kebenaran bersifat jamak. Perspektif dan fokus dalam memandang suatu realitas
menjadi sangat penting untuk memaknai kebenaran.

2. Coba saudara jelaskan bagaimana Prosedur atau cara manusia memperoleh kebenaran?
Jawaban :
 Periode trial and error : Pada periode ini, logika sistematis belum digunakan untuk memperoleh
suatu temuan kebenaran. Kebenaran diperoleh secara kebetulan. Coba-coba, gagal, coba lagi,
gagal lagi, demikian seterusnya sampai dijumpai suatu pemecahan yang memuaskan. Disini
belum ada rencana yang sistematis. Cara yang dilakukan masih dicari-cari sambil berjalan.
 Periode authority and tradition : Periode ini merupakan periode dimana pendapat pihak yang
mempunyai otoritas atau kekuasaan dianggap sebagai kebenaran. Orang yang dikuasai harus
mempercayai kebenaran yang diyakini penguasa. Jika ada pihak yang berbeda harus dipaksa
untuk sama pandangannya. Mengikuti tradisi juga merupakan cara manusia untuk mencari
kebenaran. Dalam realitas sosial, dapat disaksikan banyak orang berbuat karena melihat atau tahu
bahwa nenek moyangnya juga berbuat seperti yang mereka lakukan. Dalam masyarakat seperti
ini, tradisi masih dominan menguasai cara berpikir. Kendati tidak semua tradisi salah, tetapi ada
perbedaan kualitatif antara orang yang melakukan tradisi sebagai suatu tradisi dengan orang yang
melakukan tradisi karena mengetahui bahwa tradisi tersebut merupakan suatu yang memiliki nilai
kebenaran.
 Periode speculation and argumentation : Pada periode ini pencari kebenaran mulai mengadakan
diskusi dan debat secara logis dalam mencari kebenaran. Orang berspekulasi melakukan sesuatu
karena keyakinan pada kebenaran logikanya. Pedagang, politisi, atau pemain sepakbola sering
melakukan spekulasi karena pertimbangan logikanya. Dalam periode ini mulai tampak sifat kritis
terhadap apa yang secara logika dianggap benar. Siapa yang berargumen logis akan dipandang
sebagai pihak yang benar. Kelemahan pola berpikir pada periode ini adalah begitu didewakannya
akal dan ketangkasan lidah dalam berargumen. Seolah-olah hanya akal dan ucapan yang dapat
membuktikan kebenaran. Kebenaran yang diyakini benar pada periode ini adalah sesuatu yang
dapat dijelaskan oleh akal melalui ucapan yang argumentatif.
 Periode hyphotesis and experimentation : Pada periode ini, dugaan-dugaan yang didasarkan
oleh ketajaman pikiran (hipotesis) mulai digunakan orang, setelah itu mulai dikumpulkan fakta-
fakta. Dari fakta-fakta itu disimpulkan apakah dugaan tersebut sesuai dengan fakta yang
diperolah. Fakta diperoleh dari eksperimentasi, dokumen sejarah, observasi dan sebagainya.
Biasanya, dalam mencari data tersebut orang menggunakan alat dan symbol-simbol yang
dilakukan secara sistematis. Pada periode inilah metode penelitian mulai menemukan cirinya
sebagai metode ilmiah di mana pemikiran yang logis mulai digunakan dengan diperkuat oleh
fakta-fakta berupa data penilitian. Dugaan, baik berupa hipotesis maupun asumsi digunakan
sebagai arah yang akan membantu di dalam pelaksanaan penelitian, terutama saat pengumpulan
data.

3. Bagaimana menurut pendapat saudara termasuk cabang Filsafat Ilmu manakah Logik deduktif? Dan
berikan contoh dari logika deduktif?
Jawaban :
Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari
sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Pemakaian logika
induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil kesimpulan yang berlaku umum,
sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai. Selain itu pula,
kemungkinan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah ilmiah. Logika induktif
termasuk cabang filsafat ilmu logika. Logika deduktif bisa berbahaya apabila salah dalam
mengambil/menyusun kesimpulan, contohnya :
 Pasir adalah material dasar sungai (premis major)
 Lempung adalah material dasar sungai (premis minor)
 Lempung adalah pasir (kesimpulan)

4. Saudara jelaskan tentang 3 cabang Filsafat Ilmu?


Jawaban :
 Ontologi : cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup. Ontologi itu lebih
menjelaskan tentang ada, tentang objek atau esensi keberadaan sesuatu. Penelahan tentang yang
ada bagaimana hakikatnya, dan bagaimana hubungan di antara yang ada tersebut, serta berkaitan
dengan pencandraan dan keberadaan wujud yang sesungguhnya.
 Epistimologi : cabang dari ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batasan-batasan pengtahuan
lebih spesifik dijelaskan bahwa bagaimana kebenaran didapatkan oleh manusia dalam hai ini cara
menangkap keberadaan sesuatu, mengetahui adanya, asal mula atau sumber, struktur, metode dan
sah atau validnya suatu pengetahuan.
 Aksiologi : kegunaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia atau kajian tentang nilai
khususnya etika. Lebih spesifik makna tentang nilai dari adanya sesuatu tersebut.

5. Uraikan satu tokoh masing-masing untuk Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi, apa yang menjadi
temuan mereka dan apa kegunaannya untuk saat ini?
Jawaban :
 Matematika
Phytagoras adalah ahli matematika asal Yunani (570-495 SM)
ini menciptakan zaman keemasan berkat pengembangan logika
numerik dan penemuan teorema geometri. Temuannya yang
paling terkenal adalah teorema Pythagoras. Ini bisa digunakan di
banyak bidang, seperti arsitektur, konstruksi, navigasi,
pengukuran tanah, dan lainnya. Selain itu, Pythagoras juga
memiliki pengaruh besar pada astronomi dan teori musik.

 Fisika
Archimedes (287-212 SM) lahir di kota Syracuse, Sisilia. Ia
adalah penemu Hukum Archimedes yang menjelaskan
mengapa benda yang diangkat di dalam air terasa lebih
ringan daripada saat diangkat di darat. Ini berkat gaya
angkat ke atas atau gaya apung. Melansir dari situs resmi
Texas A&M University (TAMU), Archimedes memberikan
kontribusi besar dalam geometri. Metodenya mengantisipasi
kalkulus integral 2.000 tahun sebelum Newton dan Leibniz.
Ia juga menciptakan 'sekrup Archimedes' yang berfungsi
untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke yang
lebih tinggi. Temuannya menjawab kebutuhan petani dalam
masyarakat pra-industri untuk mengairi tanah mereka.
 Kimia
John Dalton ( 6 September 1766 - 27 Juli 1844) adalah
seorang ahli kimia, ahli fisika, dan ahli meteorologi Inggris.
Dia terkenal karena memperkenalkan teori atom ke dalam
kimia, dan untuk penelitiannya tentang buta warna,

 Biologi
Gregor Johann Mendel (20 Juli 1822 – 6 Januari 1884)
adalah ahli botani dan biarawan berkebangsaan Austria yang
menyusun konsep-konsep dasar genetika. Penyelidikan
sifat pewarisan dalam genetika dilakukan oleh Mendel dengan
memanfaatkan kacang ercis. Mendel menunjukkan bahwa
warisan biologis gen tertentu dari sifat dalam tanaman kacang
ercis mengikuti pola-pola tertentu, sekarang disebut
sebagai Hukum Mendel. Makna mendalam dari karya Mendel
tidak diakui sampai pergantian abad ke-20, ketika ditemukan
kembali hukum-hukum Mendel memprakarsai ilmu genetika
modern.

Anda mungkin juga menyukai