Anda di halaman 1dari 10

Kurikulum pendidikan agama

islam 2013

Tingkat madrasah aliyah


program keagamaan
Kelompok 7 :
Farhan Akbar
Uswatun Hasanah
Topik pembahasan

Analisis
01 Analisis SKL 02 Kompetensi
Dasar Dan
Kompetensi Inti

03 Analisis Silabus
Pembelajaran PAI di Indonesia
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Atas
(SMA) umumnya di Indonesia yang dimaksud adalah mata Pendidikan
Agama Islam dan Budi Perkerti yang merupakan mata pelajaran wajib yang
meninggikan hasil peserta didik yang beriman, bertaqwa, berilmu,
bertanggung jawab, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan demokratis. Pada
kurikulum tersebut memiliki tujuan secara umum bagi pendidikan agama
Islam menurut kurikulum nasional adalah membinakan peserta didik yang
beriman, berakhlak Islam, sehat, bertanggung jawab, bercakap, berdisiplin,
jujur dan lain-lain dengan membentukan peserta didik menjadi seorang
muslim yang baik prilaku dan sempurna pada semua aspek kehidupan.
Analisis SKL
Dalam peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dikemukakan bahwa: “Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan”, secara garis besar standar
kompetensi lulusan dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran serta
mencakup aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan.
2) Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan pendidikan lebih lanjut.
Dalam menyusun kurikulum tentu harus memperhatikan dulu analisis kompetensi yang
dibutuhkan untuk bisa melaksanakan tugas-tugas tertentu. Hasil analisis tersebut pada
gilirannya menghasilkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Menurut Muhaimin dalam bukunya “Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam
di sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi” menyebutkan bahwa yang dimaksud
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah seperangkat kompetensi lulusan yang
dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik. Standar ini menurutnya
harus dapat diukur dan diamati memudahkan pengambilan keputusan bagi dosen,
tenaga kependidikan lain, peserta didik, orang tua, dan penentu kebijakan pendidikan.
Standar bermanfaat sebagai dasar penilaian dan pemantauan proses kemajuan dan
hasil belajar peserta didik.
Adapun tujuan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan standar nasional dan standar institusional kompetensi kelulusan
2) Memberikan acuan dalam merumuskan kriteria, kerangka dasar pengendalian dan
jaminan mutu lulusan
3) Memperkuat profesionalisme lulusan melalui standarisasi lulusan secara nasional dengan
tetap memperhatikan tuntutan institusional, yaitu mewujudkan visi dan misi suatu
Adapun contoh SKL di lembaga satuan pendidikan pada mata pelajaran PAI, yang diharapkan memiliki sifat
sebagai berikut:
1) Menumbuhkan kekuatan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta dididk tentang agama islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan social serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.

Kemudian Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan
pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan
dalam setiap periode.
Analisis KI dan KD
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan dokumen yang harus
dimiliki, dipahami, dan dikuasai oleh sekolah pelaksana kurikulum 2013. Karena KI dan
KD merupakan acuan dalam terlaksananya proses pembelajaran yang diaplikasikan ke
dalam perangkat pembelajaran.
Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, kompetensi inti pada kurikulum 2013
adalah kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
peserta didik setiap tingkat kelas. Kemampuan Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti. Oleh karena itu, KD harus diperoleh peserta didik melalui
proses pembelajaran yang dilakukan. Komptensi Dasar sendiri memiliki sejumlah
kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam setiap mata pelajaran tertentu.
Kompetensi ini tidak diajarkan langsung dalam pembelajaran, melainkan setiap mata
pelajaran harus memiliki tujuan yang sama dengan rumusan kompetensinya.
Analisis Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus sma kurikulum
2013  PAI, Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan
harmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis
aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan
dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan,
keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya
pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai
perilaku (behavior),tidak hanya berupa hafalan atau verbal. Silabus sma kurikulum
2013  PAI dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi tentang
keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam
semesta. Sumber lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang
sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.
Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan
yang ditujukan untuk dapat menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan
antara iman, Islam, dan ihsan.
Silabus sma kurikulum 2013  PAI dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian
dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai
berikut;
1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan
dan ketakwaannya kepada Allah Swt;
2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat,
warga negara, dan warga dunia.
Kelompok
7

TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai