Anda di halaman 1dari 4

Nama : Frandly Gatra Badaru

Kelas : 6B

Mata Kuliah : Pembelajaran Materi PAI SD/MI

 Evaluasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang
ada saat ini. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan
secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu


pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada masyarakat. Mulai tahun
pelajaran 2013/2014 pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum
2013. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik diantaranya mengembangkan
kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar.

Selanjutnya Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas merupakan tingkat


kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Sedangkan Kompetensi Dasar
(KD) dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan
kekhasan masing- masing mata pelajaran. Banyak sekolah yang sudah
mengimplementasikan kurikulum 2013. Namun kebijakan pemerintah tersebut menemui
banyak keluhan dari para guru pendidikan agama Islam (PAI) terkait tingkat kesesuaian
KD dengan tujuan pembelajaran PAI, adanya pengulangan KD pada jenjang pendidikan
SD, SMP dan SMA.
 Pengertian Standar Kompetensi

Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula. Menurut Abdul Majid Standar kompetensi
merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran
yang terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan
oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah
memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan
kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai
dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut,

 Pengertian Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang
harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
 Membaca QS Al-Baqarah; 30, Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56
dan An Nahl : 78
 2.1       Membaca QS Al An’am; 162-163 dan Al-Bayyinah; 5
 3.1       Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
 4.1       Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan.
 5.1       Menyebutkan pengertian kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, Al-
Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
 6.1       Menceritakan sejarah dakwah Rasullah SAW periode Makkah.
 Pengertian indicator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih
spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga
dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga
dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik,
cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk
menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifisik yang
dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan
tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata
pelajaran tertentu

 Beban Belajar

Beban belajar di struktur kurikulum 2013 SD atau MI merupakan keseluruhan


kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pelajaran.

Adapun rincian beban belajar di SD/MI sebagai berikut:

Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.

Kelas I, II, III, IV, dan V dengan beban belajar dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
minggu efektif.Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
minggu efektif.dan Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu
minggu efektif

Beban belajar PAI di SD mencakup berbagai kompetensi inti dan dasar yang harus
dikuasai oleh siswa, seperti memahami konsep tauhid, memahami kisah-kisah dalam Al-
Quran dan hadits, memahami nilai-nilai keagamaan dan akhlak mulia, serta mampu
menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain pelajaran di kelas, siswa juga diharapkan untuk mengikuti kegiatan


ekstrakurikuler yang berhubungan dengan agama seperti pengajian, kegiatan keagamaan, dan
lain-lain. Meskipun demikian, beban belajar PAI di SD tidak boleh mengganggu beban
belajar mata pelajaran lainnya dan harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan siswa.

Penting untuk diingat bahwa beban belajar PAI di SD seharusnya tidak hanya
sekedar memenuhi jam pelajaran atau standar yang ditetapkan, namun harus juga
memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dalam meningkatkan pemahaman dan
praktik keagamaan yang baik dan benar. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang
tepat dan penggunaan sumber belajar yang bermutu sangat penting dalam memaksimalkan
manfaat beban belajar PAI di SD.

Anda mungkin juga menyukai