Anda di halaman 1dari 16

MENGUASAI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA

PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST MADRASAH IBTIDAIYAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al Qur‟an Hadist MI


Dosen Pengampu:
Vivi Afbrifani, M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Adinda Muhimmatun Nihayah, Nailatus Sa‟idah
adindamuhimmatunnihayah@mhs.ac.id, nailatussaidah@mhs.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


(PGMI) SEMESTER 3
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
2022/2023

1
ABSTRAK
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat bidang studi yang harus dipelajari
oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam. Mata pelajaran Al-
Qur’an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI
yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan hadits
dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan
hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan. Untuk itu sebagai pendidik kita juga harus
mempunyai rancangan pembelajaran guna untuk mempermudah pendidik megajar di
kelas, rancangan tersebut dapat dijabarkan sebagai acuan pendidik agar dapat
memperoleh hasil belajar yang sudah di tentukan, maka dari itu artikel ini akan
membahas tentang bagaimana cara membuat serta menguasai Standar Kompetensi
(SK) & Kompetensi Dasar (KD) sebagai rancangan pembelajaran yang ada.
Kata Kunci : Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Al-Qur’an Hadist

PENDAHULUAN

Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat bidang studi yang harus dipelajari oleh
peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam. Hal ini dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

2
Mata pelajaran Al-Qur‟an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-
Qur‟an dan hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al
Qur‟an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut
dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan.1

Secara substansial mata pelajaran Al-Qur‟an-Hadits memiliki kontribusi dalam


memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari
dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur‟an Hadits
sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari.

Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan


Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah ini
dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam aspek al-Qur‟an dan Hadits untuk SMP/MTs, serta memperhatikan Surat Edaran
Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 , tanggal 1 Agustus 2006,
Tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa Madrasah dapat meningkatkan
kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi. 2

PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi (SK)

1. Pengertian

Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan SK. SK dapat


didefinisikan sebagai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan,

1
AZ-ZAHRA. SKL-SK-KD Al-Qur’an-Hadis MI DISC8.
2
AZ-ZAHRA. SKL-SK-KD Al-Qur’an-Hadis MI DISC8.

3
keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup


pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.3

Sedangkan menurut Majid (2013: 42), standar kompetensi adalah pernyataan


tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai serta tingkat
penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Dalam
hal ini peserta didik diharapkan mampu untuk menguasai tiga ranah tersebut yang
diajarkan oleh guru.

Dari penjelasan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan
bahwa standar kompetensi merupakan sebuah acuan yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta didik yang perlu dikuasai
baik dalam ranah pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan sebagai syarat kelulusan.

Dalam KTSP terdapat standar kompetensi untuk setiap mata pelajaran. Salah
satunya mata pelajaran Al Qur‟an Hadist. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu
standar kompetensi yang akan penulis capai dalam penelitian ini adalah pembelajaran
hafalan surat-surat pendek.

SK merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program


pembelajaran yang terstruktur. SK juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga
proses pengembangan kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih
banyak berisi tentang dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-
bukti untuk menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan awal. Dengan demikian SK diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam 4:

a. Melakukan suatu tugas atau pekerjaan.


b. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.

3
E. Mulyasa. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
4
Agus Pratiana. Pengertian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2014

4
c. Melakukan respon dan reaksi yang tepat bila ada penyimpangan dari rancangan
semula.
d. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.

Penyusunan SK suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan usaha untuk


membuat suatu sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap
keputusan kebijakan daerah dan nasional. Kegiatan ini diharapkan mendorong
munculnya standar pada tingkat lokal dan nasional. Penentuan standar hendaknya
dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab, jika setiap sekolah atau setiap kelompok
sekolah mengembangkan standar sendiri tanpa memperhatikan standar nasional maka
pemerintah pusat akan kehilangan sistem untuk mengontrol mutu sekolah. Akibatnya
kualitas sekolah akan bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan kualitas antara sekolah
yang satu dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi kualitas sekolah antar wilayah yang
satu dengan wilayah yang lain tidak dapat dibandingkan. Pada gilirannya, kualitas
sekolah secara nasional tidak dapat dibandingkan dengan kualitas sekolah dari negara
lain.

Pengembangan SK perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan semua


kelompok yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua kelompok sangatlah
penting agar kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara
bertanggungjawab oleh pihak sekolah masing-masing. Di samping itu, kajian SK di
negara-negara lain perlu juga dilakukan sebagai bahan rujukan agar lulusan kita tidak
jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. SK yang telah ditetapkan berlaku secara
nasional, namun cara mencapai standar tersebut diserahkan pada kreasi masing-masing
wilayah.

2. Penentuan Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Perlu diingat kembali, bahwa kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan, atau ditampilkan
oleh peserta didik sebagai hasil belajar. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka SK,
adalah standar kemampuan yang harus dikuasai peserta didik untuk menunjukkan
bahwa hasil mempelajari mata pelajaran tertentu berupa penguasaan atas pengetahuan,

5
sikap, dan keterampilan tertentu telah dicapai. Langkah-langkah menganalisis dan
mengurutkan SK adalah:

a. Menganalisis SK menjadi beberapa KD


b. Mengurutkan KD sesuai dengan keterkaitan baik secara prosedur maupun
hierarkis.

Dick & Carey (1978: 25) membedakan dua pendekatan pokok dalam analisis dan
urutan SK di samping pendekatan yang ketiga yakni gabungan antara kedua pendekatan
pokok tersebut. Dua pendekatan dimaksud adalah pertama pendekatan prosedural, dan
kedua pendekatan hierarkis (berjenjang). Sedangkan gabungan antara kedua pendekatan
tersebut dinamakan pendekatan kombinasi.

1) Pendekatan Prosedural
Pendekatan prosedural (procedural approach) dipakai bila SK yang harus
dikuasai berupa serangkaian langkah-langkah secara urut dalam mengerjakan
suatu tugas pembelajaran.
Contoh dalam pelajaran Al-Qur‟an Hadist ada beberapa SK yang
diharapkan dapat dipelajari secara berurutan. Guru diharapkan dapat menyajikan
mana yang akan didahulukan. Misalnya kompetensi:
1) Menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar.
2) Memahami makna secara tekstual dan kontekstual.
3) Mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari ketiga kompetensi tersebut, maka kompetensi untuk menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an dan hadits dengan benar,
serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur‟an, pengenalan arti atau
makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits
tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.
Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk:
1) Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang
menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, ketrampilan berkomunikasi dan
kesadaran diri.

6
2) Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, ketrampilan
hidup, dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan terhadan Tuhan YME..
3) Fondasi bagi pendidikan berikutnya.
Beberapa hal yang perlu dicatat dari contoh tersebut:
a. Peserta didik harus menguasai SK tersebut secara berurutan.
b. Masing-masing SK dapat diajarkan secara terpisah (independent).
c. Hasil (output) dari setiap langkah merupakan masukan (input) untuk
langkah berikutnya.
2) Pendekatan Hierarkis
Pendekatan hierarkis menunjukkan hubungan yang bersifat subordinatif antara
beberapa SK yang ingin dicapai. Dengan demikian ada yang dilakukan di awal
dan ada yang dilakukan di akhir. SK yang mendahului merupakan prasyarat bagi
SK berikutnya.
Untuk mengidentifikasi beberapa SK yang harus dipelajari lebih dulu
agar peserta didik dapat mencapai SK yang lebih tinggi dilakukan dengan jalan
mengajukan pertanyaan “Apakah yang harus sudah dikuasai oleh peserta didik,
agar dengan pengajaran yang seminimal mungkin dapat diketahui SK yang
diperlukan sebelum peserta didik dapat menguasai SK berikutnya?”

B. Kompetensi Dasar

1. Pengertian

Kompetensi dasar merupakan hal yang sangat penting dalam pengajaran.


Kompetensi dasar merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Kompetensi dasar menjadi acuan guru dalam mengembangkan KTSP. Pengembangan
KTSP yang terdiri dari materi dan pengembangan perangkat pembelajaran lainnya harus
sesuai dengan kompetensi dasar agar standar kompetensi dapat tercapai.

7
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal
harus dikuasai peserta didik untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang ditetapkan.5

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan


sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai
oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi
yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan


secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik
guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indikator
keberhasilan. Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain:

1) Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif


2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap
individu.
3) Kemahiran (skill).
4) Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang
tugas yang dibebankan kepadanya.
5) Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
6) Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan.

Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam
kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat
siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung
jawab.
5
Abdul Majid. 2013. Prencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Potensi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

8
Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah
hanya sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman
dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan
dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi
pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan
perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan
komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk
mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus
dicapainya.

2. Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar

Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana


tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.

Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang
tidak operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok
pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan
kompetensi dasar. Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah
sebagai berikut:

1. Membuat penjabaran kompetensi dasar yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
2. Menuliskan rumusannya.
3. Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan
indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu
juga tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya. ·

9
4. Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila
belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang
kemungkinan belum teridentifikasi.
5. Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang teridentifikasi
sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan
pertimbangkan urutannya.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran al-Qur‟an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur‟an yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid.
2. Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur‟an, dan pemahaman sederhana tentang
arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai
hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua,
persaudaraan, silaturahim, taqwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-
ciri orang munafik dan amal shaleh

KLS/ STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


SEM
I/1 1. Menghafal surat-surat pendek 1.1 Melafalkan, surat al-Fatihah, an-Nas,
secara benar dan fasih al-Falaq, al-Ihlas, dan surat al-Lahab
secara benar dan fasih
1.2 Menghafalkan, surat al-Fatihah, an-
Nas, al-Falaq, al-Ihlas, dan surat al-Lahab
secara benar dan fasih
I/2 2. Memahami huruf-huruf 2.1. Mengidentifikasi huruf-huruf
hijaiyah dan tanda bacanya hijaiyah dan tanda bacanya
2.2. Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya
3. Menghafal surat-surat pendek 3.1. Melafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy

10
3.2. Menghafalkan al-Kautsar ,Quraisy
4. Memahami hadits tentang 4.1. Menerjemahkan hadits tentang
Kebersihan secara seder-hana kebersihan secara sederhana
4.2. Menghafal hadits tentang kebersihan
4.3. Menunjukkan perilaku bersih di
lingkungannya
II/1 1. Menulis huruf hijaiyah secara 1.1. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara
terpisah dan bersambung terpisah dengan benar
1.2. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara
bersambung dengan benar
2. Memahami kaidah ilmu 2.1. Menerapkan tanda baca waqaf dan
tajwid wasal
3. Menghafal surat pendek 3.1. Melafalkan surat an- Nashr secara
benar dan fasih
3.2. Menghafalkan surat an- Nashr secara
benar dan fasih
4. Menghafal surat-surat pendek 4.1. Melafalkan surat al-Qadr, al-Ma‟un,
secara benar dan fasih al-Kafirun, al-Fil, dan surat al-„Ashr
secara benar dan fasih
4.2 Menghafalkan surat al-Qadr, al-
Ma‟un, al-Kafirun, al-Fil, dan surat al-
„Ashr secara benar dan fasih
5. Memahami hadits tentang 5.1.Menerjemahkan hadits tentang
Hormat Kepada Kedua Orang hormat kepada orang tua secara
Tua sederhana
5.2. Menunjukkan perilaku hormat
kepada orang tua
III / 1 1. Menghafal surat-surat pendek 1.1. Membaca surat at-Takatsur, al-
secara benar dan fasih Zalzalah dan al- Humazah secara benar
dan fasih
1.2. Menghafalkan surat at-Takatsur, al-
Zalzalah dan al- Humazah secara benar

11
dan fasih

2. Memahami kaidah ilmu 2.1. Memahami bacaan ghunnah, “Al


tajwid Qomariyah” dan “Al Syamsiyah”
2.2. Menerapkan bacaan ghunnah, “Al
Qomariyah” dan “Al Syamsiyah”
3. Membaca hadits tentang Salat 3.1. Menghafalkan hadits tentang shalat
Berjamaah berjamaah
3.2. Menerapkan perilaku shalat
berjamaah dalam kehidupan seharihari
III / 2 4. Menghafal surat-surat pendek 4.1. Membaca surat al-Qori‟ah dan surat
secara benar dan fasih at-Tin secara benar dan fasih
4.2. Menghafalkan surat al-Qori‟ah dan
surat at-Tin secara benar dan fasih
5. Memahami arti surat-surat 5.1. Mengartikan surat al-Fatihah dan
pendek surat al-Ikhlas
5.2. Menerapkan kandungan surat al-
Fatihah dan al- Ikhlas
6. Memahami kaidah ilmu 6.1. Mengenal bacaan Mad Thobi‟i, Mad
tajwid Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil
6.2. Menerapkan bacaan mad Thobi‟i,
Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz
Munfasi
7. Memahami hadits tentang 7.1. Menghafal hadits tentang
Persaudaraan secara benar dan persaudaraan
fasih
7.2. Menerapkan perilaku persaudaraan
dengan sesama
IV / 1 1. Menghafal surat-surat pendek 1.1 Membaca surat al-„Adiyat dan surat
secara benar dan fasih al-Insyirah secara benar dan fasih
1.2. Menghafalkan surat al-„Adiyat
secara benar dan fasih

12
2. Memahami arti surat – surat 2.1 Mengartikan surat An-Nashr dan
pendek surat Al-Kautsar
2.2. Memahami isi kandungan surat An-
Nashr dan Al-Kautsar secara sederhana
3. Memahami kaidah ilmu 3.1 Memahami hukum bacaan idhar halqi
tajwid dan ikhfa‟ haqiqi
3.2 Menerapkan hukum bacaan idhar
halqi dan ikhfa‟ haqiqi
IV /2 4. Memahami arti surat pendek 4.1 Mengartikan surat Al-Lahab
dan hadits tentang Niat,
Silaturahim
4.2 Menjelaskan isi kandungan surat Al-
Lahab secara sederhana
5. Menerapkan kaidah-kaidah 5.1. Menjelaskan isi kandungan hadits
ilmu tajwid tentang niat secara sederhana
5.2. Menjelaskan isi kandungan tentang
silaturrahim hadits secara sederhana
6. Menerapkan kaidah-kaidah 6.1. Memahami hukum bacaan idgham
ilmu tajwid bighunnah,idgham bilaghunnah, dan
iqlab
6.2. Menerapkan hukum bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab
V/1 1. Memahami arti surat pendek 1.1. Menerjemahkan surat al-kafirun ,
surat al-Ma‟un ,dan surat atTakatsu
1.2. Menjelaskan isi kandungan surat al-
Kafirun,surat al-Ma‟un,dan surat at-
Takatsur secara sedarhana
2. Memahami arti hadits tentang 2.1. Menerjemahkan hadits tentang
menyayangi anak yatim menyayangi anak yatim
2.2. Menjelaskan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim secara

13
sedarhana

V/2 3. Menghafalkan surat-surat 3.1 Membaca surat al-„Alaq secara benar


pendek secara benar dan fasih dan fasih
3.2 Menghafal surat al-„Alaq secara
benar dan fasih
4. Memahami arti surat pendek 4.1 Menterjemahkan surat Al-Qadr
4.2 Menjelaskan isi kandungan surat Al-
Qadr tentang malam Lailatul Qadr secara
sederhana
5. Memahami arti hadits tentang 5.1. Menterjemahkan Hadits tentang
taqwa dan ciri-ciri orang taqwa dan ciri-ciri orang munafik
munafik
5.2. Menjelaskan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim secara
sedarhana
VI /1 1. Menghafal surat pendek 1.1 Membaca surat ad-Duha secara benar
secara benar dan fasih dan fasih
1.2 Menghafal surat ad-Duha secara
benar dan fasih
2. Memahami arti surat pendek 2.1 Menterjemahkan surat Ad-Duha
pilihan
2.2 Menjelaskan isi kandungan surat Ad-
Duha tentang meyakini kehidupan akhirat
lebih baik daripada kehidupan dunia
dengan sederhana
3 . Memahami hadits tentang 3.1 Menterjemahkan hadits tentang
keutamaan memberi keutamaan memberi
3.2 Menjelaskan hadits tentang
keutamaan memberi secara sederhana
4. Menghafalkan surat pendek 4.1 Membaca Surat al-Bayyinah dengan
secara benar dan fasih baik dan fasih

14
4.2 Menghafal Surat al-Bayyinah dengan
baik dan fasih
VI / 2 5. Memahami arti arti hadits 5.1 Menterjemahkan hadits tentang amal
tentang amal shalih shalih
5.2 Menjelaskan isi kandungan hadits
tentang amal salih secara sederhana
5.3 Menerapkan isi kandungan hadits
tentang amal salih kaitannya dengan
berakhlak dengan sesama

KESIMPULAN
Standar kompetensi merupakan sebuah acuan yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta didik yang perlu dikuasai
baik dalam ranah pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan sebagai syarat kelulusan.
Sedangkan Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak kompetensi bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat
siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung
jawab.
Ada beberapa langkah yang juga harus diterapkan untuk membuat pemetaan SK
& KD. Langkah-langkah menganalisis dan mengurutkan SK adalah:
a. Menganalisis SK menjadi beberapa KD
b. Mengurutkan KD sesuai dengan keterkaitan baik secara prosedur
maupun hierarkis.
Langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
1. Menjabarkan Kompetensi Dasar yang dimaksud.
2. Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
3. Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan
rumuskan indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan
urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan
dan tuliskan sesuai urutannya. ·

15
4. Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD
nya, apabila belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan
indikator-indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
5. Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang
teridentifikasi sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat
dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Pratiana. Pengertian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2014
AZ-ZAHRA. SKL-SK-KD Al-Qur’an-Hadis MI. DISC8
E. Mulyasa. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai