Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan
banyak terima kasih.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
kami ini.
Semoga makalah ini lebih membawa kepada banyak manfaat dari pada
mudharatnya. Serta semoga Allah senantiasa tetap memberikan petunjuk dan
bimbingan-Nya kepada kami menuju jalan yang lurus yang penuh dengan Ridha-Nya.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku ajar adalah sebuah buku yang dijadikan sebagai acuan wajib untuk
digunakan di sekolah-sekolah, memuat materi-materi pembelajaran guna
meningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan.10 Dalam pengimplementasiannya, sekolahsekolah
Muhammadiyah mengembangkan buku ajar dengan menerapkan dua kurikulum,
yakni kurikulum Nasioanal K-13 dan kurikulum ISMUBA 2017 yang semuanya
terangkum dalam KI, KD dan tujuan pembelajran.
Bahan ajar merupakan salah satu alat bantu guru dalam proses kegiatan
pembelajaran. Seorang guru harus menyesuaikan kompetensi inti, kompetensi
dasar, dan tujuan pembelajaran pada materi pokok yang dikuasai oleh peserta
didik. Oleh karena itu seorang guru harus memahami tentang pengembangan
bahan ajar. Hal ini sangat penting, karena bahan ajar merupakan representasi
dari penjelasan guru di kelas. Keberadaan bahan ajar dapat mengefektifkan
penggunaan waktu dalam menyampaikan isi pembelajaran. Di lain sisi, bahan
ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai kompetensi inti,
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya bahan ajar hendaklah berpedoman kepada Kompetensi Inti
(KI), Kompetensi Dasar (KD) dan tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kompetensi inti ini dijabarkan melalui kompetensi dasar pada berbagai mata
pelajaran, salah satunya yaitu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kompetensi inti tidak untuk diajarkan maupun dihafalkan, akan tetapi dibentuk
melalui berbagai aktivitas pada proses pembelajaran disetiap mata pelajaran. Setiap
mata pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi inti
yang telah dirumuskan.
1
Ryna Rachmawati, Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Tatar Pasundan: 2018), hlm.
231-239.
dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta didik yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa kompetensi inti terdiri dari empat
aspek yang tersusun dalam rumusan sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya mengenai uraian kompetensi inti, mari kita simak uraian
berikut ini.
c. Pengetahuan (KI-3)
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan. Pengetahuan bisa diperoleh melalui
pendidikan pengalaman, intusi, logika, wahyu, atau kegiatan mencoba-coba
(trial dan error). Pengetahuan yang dibahas dalam kajian kali ini yakni
pengetahuan yang mengarah pada pemahaman siswa dalam proses
pembelajaran. Ketika manusia sudah mulai mampu untuk mengembangkan apa
yang ada dalam pikirannya, disaat itulah manusia akan mampu mengembangkan
pengetahuannya. Dengan adanya pengetahuan, maka akan mampu membuat
manusia mengatasi berbagai permasalahan yang hadir dalam hidupnya.
Pemahaman yang tinggi akan membuat manusia menemukan kebenaran-
kebenaran yang baru. Artinya, di dalam hidupnya manusia mempunyai tujuan
yang lebih dari hanya sekedar hidup. Tujuan inilah yang membuat manusia akan
terus mengembangkan pengetahuannya yang mana pengetahuan akan
menjadikan manusia sebagai makhluk yang istimewa. Sebagaimana yang telah
dicetuskan dalam kurikulum 2013, siswa tidak hanya mampu teori, akan tetapi
diharapkan mampu dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ranah pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang harus
dikuasai oleh peserta didik melalui proses belajar mengajar. Pembelajaran ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik terhadap empat dimensi
pengetahuan yang meliputi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, serta pengetahuan metakognitif melalui kecakapan
berfikir tingkat rendah sampai yang tertinggi.
PENUTUP
D. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ani Nur Aeni, Pendidikan Karakter untuk Mahasiswa PGSD, (Bandung: UPI Press,
2014)
Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter dalam Buku Pelajaran: Analisis Kontetn
Imas Kurinasih & Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan,
Persada, 2004)