Anda di halaman 1dari 9

“PROSES BERFIKIR DAN PEMECAHAN

MASALAH”

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR PSIKOLOGI

DOSEN PEMBIMBING : Drs Amsari Djapen , S.Pd. M. Pd

NAMA KELOMPOK :

MELYNIA SAFITRI

WINDA ANGGRAINI

PAI 3 SABTU-AHAD

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY-SYUKRIYYAH

KOTA TANGERANG

2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I :    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Berpikir
B.     Macam-Macam Proses Berpikir
C.     Langkah-Langkah Kegiatan Berpikir
D.    Strategi Dalam Pemecahan Masalah
BAB III : KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.
Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya
psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi
berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche =
jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan
masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-
lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1)
pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala
campuran.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau
konflik antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.
B.  TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini untuk mengetahui:
1.      Pengertian berfikir
2.      Macam – macam proses Berfikir
3.      Langkah – langkah Kegiatan Berfikir
4.      Strategi dalam Pemecahan Masalah
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Berfikir
1.      Berfikir
          Berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an
pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian
masalah. Berfikir merupakan aktifitas kognitif[1] manusia yang cukup kompleks. Seseorang
berfikir biasanya karena ada suatu masalah yang sedang menimpanya, misalnya: ketika
seseorang sedang kehilangan uang, maka dia akan berfikir, membuka memorinya untuk
menemukan uang yang hilang tersebut. Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang berfikir.
a.    Solso (1988) mengatakan bahwa berfikir merupakan proses yang menghasilkan
representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi yang
kompleks antara berbagai proses mental, seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi,
dan pemecahan masalah
b.    Mayer (1988)  mengatakan bahwa berfikir meliputi 3 komponen pokok, yaitu:
1)      Berfikir merupakan aktifitas kognitif
2)      Berfikir merupakan proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan di dalam
sistem kognitif
3)      Berfikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah.
2.      Masalah
          Masalah adalah suatu kondisi yang memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian
atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
3.      Pemecahan Masalah
                   Pemecahan masalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.
B.  Langkah – Langkah Proses Berfikir
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan,
yaitu:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan
unsur – unsurnya satu demi satu, maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil
manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri – cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
*Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
Manusia Eropa, ciri – cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Bermata biru terbuka
* Dan sebagainya
b. Membanding – bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri – ciri mana yang sama,
mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap
ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri – ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang
berbudi.
2.Pembentukan Pendapat.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau
subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu
pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan
sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas
menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh
Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat
yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan – kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu
hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
3.Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu:
a.Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat – pendapat khusus menuju ke satu pendapat
umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau
dipanaskan akan memuai (Umum)
b.Keputusan  Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan
keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga
adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua
manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak
pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik
kelas
C.     Macam – Macam Kegiatan Berfikir
1.  Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain.
Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi
ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:
Asosiasi bebas
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide
tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang
belum sempat diberi makanan atau hal lainnya
Asosiasi terkontrol
Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya,
ide tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya,
pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide tentang hal-hal lain
di luar itu seperti peraturan lalu lintas, polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-
barang, piutang yang belum ditagih, dan sebagainya.
Melamun
Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.
Mimpi
Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini
kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.
Berfikir artistik
Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan
pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para
seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada
sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah,
yaitu:
Berfikir analitis
Berpikir AnalitisadalahBerpikir Konvergen (cenderung menyempit dan menujujawaban yang 
tunggal.)
Berfikr kreatif
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai
hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan
bentuk artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal
dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang
terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.
Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol
matematika, simbol simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata
uang, dan sebagainya.
D.    Strategi Dalam Pemecahan Masalah
1.      Strategi Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.
2.      Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.
3.      Proses pemecahan masalah ada 5tahap, yaitu:
a.       Mengatasi dengan pemecahan yang rutin misalnya: mobil mogok, anda starter berkali-
kali.
b.      Menggali memori untuk mengetahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu.
c.         Mencoba segala kemungkinan cara yang ada, ini biasa disebut pemecahan mekanis.
d.      Menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk mengatasi masalah.
e.       Introspeksi diri, ini biasa disebut dengan Aha Erlebnis (pengalaman aha), atau insight
solution.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
          Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses
tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu,
membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
          Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.  Macam – macam berfikir tebagi menjadi dua
yaitu berfikr asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah proses berfikir yaitu
pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau
pembentukan keputusan. Ada dua strategi dalam pemecahan masalah yaitu strategi
menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa strategi pemecahan masalah yang
sering digunakan yaitu Trial  and error, insight solution, dan penyeleasaian mekanis.
 

Anda mungkin juga menyukai