LOGIKA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7-B1AIR
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
`KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Macam-macam
hubungan logika (hubungan independen, ekuivalen, dan oposisi)” ini dapat
selesai dengan tepat waktu. Kami sangat berharap semoga dengan adanya
makalah ini, akan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
logika yang telah memberikan tugas kepada kami. Tidak lupa kami juga ucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan ikut berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
i
DAFTAR ISI
`KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................1
A. Pengertian Oposisi........................................................................................2
B. Macam-Macam Hubungan Logika...............................................................2
C. Macam-Macam Oposisi................................................................................4
Terdapat beberapa macam oposisi, yaitu seperti berikut:....................................4
1. Oposisi Kontradiktoris (Relasi Pertentangan)...........................................4
2. Oposisi Kontraris (Relasi Kebalikan)........................................................5
3. Oposisi Sub Kontraris (Relasi Kebalikan Bawahan)................................6
4. Oposisi Subaltenasi (Relasi Ketercakupan)..............................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa logika merupakan ilmu yang mempelajari
hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang benar ataupun
salah. Dimana dalam sebuah penalaran dibutuhkan sebuah proses berfikir,
yang berarti bahwa suatu kegiatan jiwa untuk mencapai sebuah
pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari oposisi?
2. Bagaimana macam-macam hubungan logika (independen dan
ekuivalen)?
3. Bagaimana macam-macam oposisi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari oposisi.
1
2. Untuk mengetahui macam-macam hubungan logika.
3. Untuk mengetahui macam-macam dari oposisi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Oposisi
Oposisi merupakan sebuah penalaran yang diambil dari hubungan
benar dan salah yang terdapat dalam proposisi (putusan), yang memiliki
subjek dan predikat yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Menurut
Kusbandrijo (2016), oposisi merupakan sebuah keputusan yang tidak
dapat sama benar dan sama-sama salah.
2
Semua kelinci adalah pemakan daun-daunan
Kuda Sumbawa kuat
Pohon beringin berakar tunggang
3
4
C. Macam-Macam Oposisi
Terdapat beberapa macam oposisi, yaitu seperti berikut:
Gambar 1. Oposisi
5
a) Jika yang satu benar, maka yang lain salah
Semua mahasiswa rajin kuliah (A) (Benar)
Sebagian mahasiswa tidak rajin kuliah (O) (Salah)
b) Jika yang satu salah, maka yang lain tentu benar
Semua kambing tidak bertelur (E) (Benar)
Sebagian kambing bertelur (I) (Salah)
c) Tidak ada kemungkinan ketiga
Sebagian kertas bewarna putih (I) (Benar)
Semua kertas tidak bewarna putih (E) (Salah)
6
3. Oposisi Sub Kontraris (Relasi Kebalikan Bawahan)
Oposisi sub kontraris merupakan oposisi dimana term subjek dan
predikat kedua pernyataan sama, kuantitas sama-sama partikular, tapi
beda kualitas. Seperti dalam proposisi I-O.
7
Gambar 5. Oposisi Subaltenasi
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Dalam pembahasa makalah ini Dalam ilmu logika, oposisi dapat
diartikan sebagai pertentangan antara dua pernyataan atas dasar
pengolahan term yang sama. Oposisi juga bisa diartikan sebagai sebuah
kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan
proposisi yang satu, dengan proposisi yang lain dalam term yang sama,
tetapi bisa berbeda kuantitas dan kualitasnya untuk menentukan sebuah
kebenaran proposisi.
2. Dalam pembahasa makalah ini disebutkan macam macam hubungan
logika ( hubungan independen dan hubungan ekuivalen). Hubungan
independen merupakan dua pernyataan/proposisi yang saling berdiri
sendiri dan tidak memiliki keterkaitan diantara keduanya.Dan Hubungan
ekuivalen merupakan dua pernyataan yang mempunyai makna sama. Jadi
jika terdapat dua pernyataan yang sama, maka hal tersebut masuk ke dalam
hubungan ekuivalen atau persamaan.
9
Oposisi sub kontraris merupakan oposisi dimana term subjek dan predikat
kedua pernyataan sama, kuantitas sama-sama partikular, tapi beda kualitas.
- Oposisi Subaltenasi (Relasi Ketercakupan)
Oposisi subaltenasi merupakan oposisi yang terdapat dua proposisi yang
subjek dan predikatnya sama, tetapi kuantitasnya berbeda.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini. Dengan
berpedoman dari banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan,
penulis akan memperbaiki makalah ini. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai pembahasan di
atas, dan alangkah baiknya pembaca menambah referensi-referensi yang
lain karena makalah ini jauh dari kata sempurna.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bunyamin, M. (n.d.). Logika Ilmu dan Seni Berfikir Kritis. Jakarta: PT. Indeks.
11