Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai
penyimpulan langsung?
2. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk peralaran oposisi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan dan bentuk silogisme beraturan
sebagai penyimpulan tidak langsung?
4. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk silogisme beraturan?

Jawab:

1. Penalaran oposisi adalah proses penyimpulan secara langsung terhadap sebuah proposisi
namun dalam penerapannya membandingkan proposisi tersebut proposisi yang lain dalam satu
bentuk term. Oposisi juga disebut sebagai suatu penilaian benar atau salah terhadap suatu
pernyataan yang dibandingkan.
Oposisi dalam logika dibedakan atas dua macam, yaitu oposisi satu term atau oposisi sederhana,
dan oposisi dua term atau oposisi kompleks.

2. Terdapat dua bentuk penalaran oposisi, antara lain;


a. Penalaran Oposisi Sederhana merupakan hubungan logis antara dua pernyataan tunggal
atas dasar term yang sama. Tetapi perbedaan dalam kualitas dan kuantitas. Satu-
satunya term disini merupakan predikat.
Sebagai contoh: Semua adalah menari
Ada sebagian yang tidak menari
Kata Menari sebagai predikat yang tidak mempunyai term sebagai subyek yang saling
dihubungkan secara logis dengan bentuk pernyataan yang berbeda.

Semua adalah korupsi


Ada Sebagian yang tidak korupsi
Kata Kosupsi sebagai predikat yang tidak mempunyai term sebagai subyek juga yang
saling dihubungkan secara logis dengan pernyataan yang berbeda.

Dalam oposisi sederhana dibedakan atas empat macam, yaitu;


 Oposisi kontraris -> pertentangan antara dua pernyataan particular atas dasar
term yang sama, namun berbeda dalam kualitasnya.
 Oposisi sub-kontraris -> hubungan antara dua proposisi khusus subyek dan
predikat sama dengan kualitas berbeda.
 Oposisi Kontradiktoris -> pertentangan dimana ada satu yang menyangkal apa
yang diakui oleh yang lain. Oposisi ini merupakan penentuan jika salah satu
diantaranya benar, maka dapat di simpulkan bahwa yang lainnya salah.
 Oposisi subalternasi -> pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu
term yang sama dan berkualitas sama, namun berbeda dalam kuantitasnya.
b. Penalaran Oposisi Kompleks merupakan hubungan logis antara dua pernyataan atas
dasar dua term yang sama sebagai subyek dan predikat, namun berbeda dalam kualitas
atau kuantitasnya atau berbeda kedua-duanya atau pertentangan antara dua proposisi
kategoris dengan term yang sama dan berbeda dalam satu hal.
Sebagai contoh:
1
Semua peserta pelamar tes interview ingin masuk bekerja di bank Mandiri
Ada peserta pelamar tes interview yang tidak ingin masuk bekerja di bank Mandiri
2
Semua murid SMA Negeri 1 ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri
Ada murid SMA Negeri 1 yang tidak ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri
Dalam oposisi sederhana dibedakan atas empat macam, yaitu;
 Oposisi Paralel -> hubungan antara dua pernyataan partikular dengan dua term
yang sama tapi berbeda dalam kualitasnya.
 Oposisi Kontradiktoris -> pertentangan antara dua pernyataan kategoris dengan
term yang sama. Namun berbeda kuantitas dan kualitasnya.
 Oposisi Eksklusif -> pertentangan antara dua pernyatan universal kategori
sangat berbeda kualitas, atas pertentangan dua pernyataan yang berkualitas
sama tapi bebeda kuantitas.

3. Silogisme beratuan merupakan bentuk penyimpulan yang terdiri dari proporsi (kesimpulan,
premis mayor dan premis minor), serta term tengah. Silogisme adalah bentuk penyimpulan tidak
langsung.
Empat bentuk silogisme beraturan, antara lain:
a. Silogisme Sub-Pre
Merupakan bentuk silogisme, term tengah sebagai term subyek dalam premis mayor,
dan sebagai term predikat dalam premis minor. Dalam 7 hukum dasar penyimpulan, ada
13 macam silogisme Sub-Pre yang berkesimpulan pasti.
b. Silogisme Bis-Pre
Merupakan bentuk silogisme, term tengah sebagai term predikat dalam premis mayor
dan minor. Dalam 7 hukum dasar penyimpulan, ada 13 macam silogisme Bis-Pre yang
berkesimpulan pasti.
c. Silogisme Bis-Sub
Merupakan bentuk silogisme, term tengah sebagi term subyek dalam premis mayor dan
minor. Dalam 7 hukum dasar penyimpulan, ada 13 macam silogisme Bis-Sub yang
berkesimpulan pasti.
d. Silogisme Pre-Sub
Merupakan bentuk silogisme, term tengah sebagai term predikat dalam premis mayor,
dan sebagai term subyek dalam premis minor. Dalam 7 hukum dasar penyimpulan, ada
13 macam silogisme Pre-Sub yang berkesimpulan pasti.

4. a. Contoh Silogisme Bis-pre :


Semua PNS berasal dari perguran tinggi. Mahasiswa tidak semua menjadi PNS.
Jadi, semua mahasiswa tidak menjadi PNS
Semua orang yang berjasa adalah pahlawan. Soekarno adalah pahlawan.
Jadi, Soekarno adalah orang yang berjasa dalam negara.

b.Silogis Bis-sub :
Semua manusia berakal budi. Semua manusia adalah makhluk.
Jadi, Sebagian makhluk adalah berakal budi.

Semua masyarakat di Indonesia adalah berbudaya. Manusia itu adalah berakal budi.
Jadi, semua masyarakat Indonesia berakal buda dan berbudaya.
c.Silogis Sub-Pre :
Semua hewan akan mati. Semua ayam adalah hewan.
Jadi, semua ayam akan mati.
d.Semua virus adalah penyakit semua virus adalah mengganggu Kesehatan.
Jadi, Sebagian yang mengganggu Kesehatan adalah virus.

Sumber :

Buku Materi Pokok ISIP4211

https://sukajeng.wordpress.com/2014/06/14/logika_oposisi-2/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/7-hand-out-logika-silogisme-kategoris.pdf

Anda mungkin juga menyukai