Anda di halaman 1dari 5

PROPOSISI KATEGORIK

1. Proposisi kategorik, yaitu merupakan suatu pangkal pikir penalaran kategorik yang
merupakan hubungan antara dua term yang bisa diungkapkan dalam bentuk diagram
himpunan. Diagram himpunan ini merupakan bentuk formal yang bisa menentukan
bagaimana hubungan antara kedua term didalam suatu proposisi sehingga diagram
himpunan bisa juga digunakan sebagai alat formal untuk pembuktian sah atau tidaknya
suatu penalaran. Dan unsur dari proposisi kategorik, yaitu adalah term sebagai subjek
dan term sebagai predikat dan masing – masing tersebut tidak dapat dihilangkan,
karena kedua nya harus ada dan jika tidak ada maka salah satu diantaranya akan
menjadi proposisi tunggal dan bukan menjadi proposisi kategorik yang termnya hanya
dipakai sebagai predikat sehingga proposisi kategorik diartikan sebagai pernyataan
yang didalamnya terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta bisa
dinilai benar atau salah. Oleh karenanya, proposisi kategorik ditinjau dari segi bahasa
yang merupakan kalimat deklaratif ataupun kalimat berita.
Proposisi kategorik ini dapat dibedakan secara sederhana menjadi empat macam sesuai
yang diuraikan dalam logika pada umumnya, yang diantaranya sebagai berikut.
- Proposisi universal afirmatif merupakan suatu pernyataan untuk mengiyakan adanya
hubungan antara subjek dengan predikat yang bersifat umum. Contohnya Semua
manusia adalah mahluk tuhan (diabstrasikan menjadi semua s: subjek adalah p:
predikat)
- Proposisi universal negatif adalah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari
adanya hubungan subjek dengan predikat. Contohnya semua manusia tidak boleh
berpendidikan tinggi, manusia bukanlah mahluk yang abadi (diabstrasikan menjadi
semua s: subjek bukan / tidak p: predikat)
- Proposisi partikular afirmatif adalah pernyataan yang bersifat khusus yang
mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat. Contohnya sebagian rakyat
Indonesia adalah keturunan Jawa asli (diabstrasikan atau dinyatakan menjadi
sebagian s:subjek adalah p: predikat)
- Proposisi partikular negatif adalah pernyataan yang bersifat khusus yang
mengingkari adanya hubungan antara subjek dengan predikat. Contohnya Beberapa
mahasiswa tidak ingin masuk kelas (diabstrasikan atau dinyatakan menjadi
beberapa s:subjek tidak/ bukan p:predikat maupun sebaliknya)
Dari empat macam proposisi diatas akan terurai secara terperinci menjadi tujuh
macam proposisi kategori, yaitu proposisi universal afirmatif ekuivalen, proposisi
universal afirmatif implikasi, proposisi universal negatif eksklusif, proposisi partikular
afirmatif inklusif, proposisi partikular afirmatif implikasi, proposisi partikular negatif
inklusif, proposisi partikular negatif implikasi. Yang mana dari ketujuh hal macama
proposisi kategoris yang terperinci ini telah tertuang dan dimuat ke dalam empat
macam proposisi kategoris tersebut.

2. Didalam suatu logika terdapat pertentangan antara dua pernyataan dengan term yang
sama yang disebut dengan oposisi yang diartikan sebagai pertentangan antara dua
pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Yang mana, pertentangan ini
diartikan sebagai hubungan logik, yaitu hubungan didalamnya terkandung adanya suatu
penilaian baik benar ataupun salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan
yang keduanya berbentuk pernyataan yang terdiri dari dua term sebagai subjek dan
predikat yang disebut sebagai proposisi kategori. Oposisi dalam hal ini memiliki
pertentangan yang didasarkan pada perbedaan maupun persamaan antara kualitas dan
kuantitas nya yang dapat dibedakan menjadi empat bagian oposisi yang diantaranya
adalah sebagai berikut.
- Oposisi kontratik merupakan suatu pertentangan antara dua proposisi universal atas
dasar term yang sama, namun kualitasnya berbeda. Yang mana, keduanya
berkuantor umum yang satu afirmatif dan yang lain negatif yang disebut juga
sebagai kontrari yang dapat dirumuskan dengan semua s adalah p : semua s bukan
p. Dengan hukum bahwa pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti
salah. Dan apabila yang satu diakui salah maka yang lain dapat juga benar dapat
juga salah.
Contohnya ; semua pelajar pintar, semua pelajar tidak pintar
(dari kedua pernyataan ini apabila “ semua pelajar pintar “ diakui benar maka
pernyataan “semua pelajar tidak pintar” adalah salah. Dan sebaliknya apabila
pernyataan “semua pelajar pintar” diakui salah maka pernyataan “semua pelajar
tidak pintar” mungkin dapat berarti benar dan juga salah, dapat juga kedua-duanya
salah dalam artian kemungkinan ada yang ketiga, yaitu hanya “sebagian pelajar
yang pintar”, dan “ ada sebagian yang lain yang tidak pintar”
- Oposisi subkontrarik adalah suatu pertentangan antara dua proposisi partikular atas
dasar term yang sama. Namun kualitasnya berbeda yang keduanya berkuantor
khusus, yaitu yang satu afirmatif dan yang lain negatif. Yang disebut juga sebagai
subkontrari. Dirumuskan dengan sebagian s adalah p : sebagian s bukan p. Dan
hukumnya apabila pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain dinyatakan
benar, dan apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain dapat berarti
benar dapat juga salah.
Contohnya ; Ada sebagian orang yang terkena covid 19, dan ada sebagian orang
yang tidak terkena covid 19.
( Dari pernyataan diatas, apabila pernyataan “ ada sebagian orang yang terkena
covid 19” diakui salah maka pernyataan “ ada sebagian orang yang tidak terkena
covid 19” diakui benar atas dasar sebagian yang telah diketahui. Dan apabila
pernyataan “ ada sebagian orang yang terkena covid 19” diakui benar maka
pernyataan “ ada sebagian orang yang tidak terkena covid 19” mungkin dapat diakui
benar dan mungkin juga salah atau mungkin kedua- duanya benar dalam artian “
ada sebagian orang yang tidak terkena covid 19 “ dinyatakan sebagai benar.
- Oposisi kontradiktorik adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term
yang sama, namun berbeda kuantitas dan juga kualitasnya yang disebut juga
sebagai kontradiksi. Yang jika dirumuskan maka menjadi semua s adalah p, ada s
yang bukan p atau semua s bukan p dan ada s yang p. Dan didalam hukumnya
apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti salah, dan apabila
pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain pasti benar atau dengan kata lain
kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain, demikian juga
sebaliknya.
Contohnya ; semua manusia beragama , dan ada manusia yang tidak beragama.
(Jika “ semua manusia beragama” dinyatakan dengan benar maka “ ada manusia
yang tidak beragama” pasti salah karena semuanya beragama atau memiliki
agamanya masing – masing. Sebaliknya, jika “ semua manusia beragama” diakui
salah karena mungkin dalam hal ini hanya sebagian saja yang beragama” maka
pernyataan “ ada manusia yang tidak beragama” adalah benar. Oleh karena “semua
manusia beragama “ diakui salah maka mungkin juga yang benar adalah “semua
manusia yang tidak beragama” yang berarti juga ada manusia yang tidak beragama
sesuai dengan kaidah superimplikasi. Yaitu, jika “semua tidak beragama “ maka
sebagian nya pun tidak beragama.)
- Oposisi Subalternasi adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term
yang sama, namun berbeda akan kuantitasnya. Dalam hal ini, subalternasi
sebenernaya bukan merupakan suatu oposisi, tetapi hanyalah suatu hubungan yang
logik yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu subimplikasi dan
superimplikasi.
(Subimplikasi adalah hubungan logika pernyataan partikular terhadap pernyataan
universal atas dasar term yang sama dan kualitas yang sama. Yang dirumuskan
dengan ada s yang p : semua s adalah p, dan ada s yang bukan p : semua s bukan
p. Dan hukumnya apabila pernyataan partikular diakui salah maka universal pun ikut
salah, dan apabila pernyataan partikular benar maka yang universal tidak dapat
diketahui benar ataupun salah.)
Contohnya ;
Sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk rasa, semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa.
Sebagian mahasiswa tidak ikut aksi unjuk rasa, semua mahasiswa ikut aksi unjuk
rasa.
(Apabila pernyataan “sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” terbukti salah maka
pernyataan “ semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” pasti salah juga. Dalam hal ini
hanya sebagian saja yang ikut apalagi jika semua sudah pasti salah. Dan apabila
pernyataan “ sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk rasa “ diakui benar maka
pernyataan “semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” mungkin benar mungkin juga
salah karena terdapat kemungkinan pada bagian yang lain yang belum diketahui “itu
tidak ikut aksi unjuk rasa” . Dan apabila bagian yang lain telah terbukti bahwa tidak
ikut aksi unjuk rasa maka pernyataan “ semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa”
adalah salah.) (Dan dalam pernyataan yang negatif “sebagian mahasiswa tidak ikut
aksi unjuk rasa” terbukti salah maka “semua mahasiswa tidak ikut aksi unjuk rasa”
juga pasti salah. Dan apabila “ sebagian mahasiswa tidak ikut aksi unjuk rasa” diakui
benar maka “semua mahasiswa tidak ikut aksi unjuk rasa” mungkin benar mungkin
juga salah karena adanya kemungkinan bagian yang lain, yang jika terbukti maka “
semua mahasiswa yang ikut aksi unjuk rasa” adalah salah.)
(Dan dalam superimplikasi, yaitu hubungan logika pernyataan universal terhadap
pernyataan partikular atas dasar term yang sama serta kualitas yang sama dapat
dirumuskan dengan semua s adalah p : ada s yang p, semua s bukan p : ada s yang
bukan p. Dan hukumnya apabila pernyataan universal diakui benar maka yang
partikular pasti diakui benar juga, dan apabila pernyataan universal diakui salah
maka yang partikular tidak dapat diketahui benar atau salah. )
Dalam hal ini pernyataan dapat berwujud positif maupun negatif
Contohnya ;
Semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa, dan sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk
rasa
Semua mahasiswa tidak ikut aksi unjuk rasa, dan sebagian mahasiswa tidak ikut
aksi unjuk rasa.
(Pada pernyataan”semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” terbukti benar maka
“sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” sudah pasti benar juga. Dan apabila
“semua mahasiswa ikut aksi unjuk rasa” diakui salah maka “sebagian mahasiswaikut
aksi unjuk rasa” mungkin benar mungkin juga salahkarena ada bagian yang belum
diketahui dan apabila telah diketahui itu tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa dan
memang terbukti maka sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk rasa adalah benar. Dan
didalam pernyataan yang negatif ini maka apabila pernyataan “ semua mahasiswa
tidak ikut aksi unjuk rasa” ternyata benar maka pernyataan sebagian mahasiswa
tidak ikut aksi unjuk rasa adalah pasti benar juga. Dan apabila diakui salah maka
pernyataan “ sebagian mahasiswa ikut unjuk rasa mungkin benar dan mungkin salah
karena adanya kemungkinan bagian lain yang belum terbukti diketahui itu ikut aksi
unjuk rasa. Dan apabil bagian itu terbukti maka “sebagian mahasiswa ikut aksi unjuk
rasa” adalah benar.)

Sumber :
Bakry, Noor Muhsin, Sonjoruri Budiani Trisakti. 2022. Logika (ISIP4211- Modul 4 dan
5). Banten: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai