PADA PERINGATAN HARI AGRARIA DAN TATA RUANG 24 SEPTEMBER 2021
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu (untuk Provinsi Bali)
Yang saya hormati;
- Gubernur/Bupati/Walikota beserta Keluarga Besar Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di seluruh Indonesia, - Bapak/Ibu dan hadirin yang saya muliakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan ridho-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat dalam rangka memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2021. Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional pada kesempatan kali ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19 sehingga rangkaian kegiatan yang dilaksanakan masih harus mematuhi protokol kesehatan dan sebagian dilakukan secara daring. Namun kita patut bersyukur karena trend perkembangan Covid-19 di Indonesia menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dan kita terus berdoa semoga Pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Pada peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2021 ini kita mengusung tema “…”. Para hadirin yang saya hormati, Kementerian ATR/BPN saat ini sudah jauh lebih baik dari tahun- tahun sebelumnya. Meskit demikian semangat Reformasi Birokrasi dan komitmen untuk selalu melakukan perbaikan tanpa henti kita dorong kepada seluruh jajaran baik di Pusat maupun di Daerah. Semangat perubahan ini hendaknya menjadi landasan pegawai di lingkungan Kementerian ATR/BPN untuk dapat memegang integritas, selalu bekerja keras, adaptif, inovatif, kolaboratif, dan kreatif dalam menghadapi perubahan organisasi ke depan. Pemetaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu strategi dalam mewujudkan pelayanan pertanahan yang berstandar dunia, maka dari itu seleksi untuk rekruitmen pegawai ataupun promosi pejabat sudah dilakukan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) dan talent pool, sehingga tidak ada lagi penerimaan atau promosi yang berdasarkan „kedekatan‟. Beberapa waktu lalu terjadi kesalahpahaman mengenai sertipikat elektronik. Seolah dengan adanya sertipikat elektronik ini, sertipikat yang dipegang masyarakat akan ditarik oleh BPN. Saya pastikan hal itu tidak benar, itu adalah hoax. BPN tidak akan menarik sertipikat yang dipegang masyarakat dengan berlakunya sertipikat elektronik karena sertipikat elektronik akan dilakukan secara bertahap dan semua sertipikat lama akan tetap belaku sampai kemudian ditransform menjadi sertipikat elektronik. Apabila ada oknum yang mengaku sebagai pegawai Kementerian ATR/BPN akan menarik sertipikat masyarakat maka jangan dilayani dan segera laporkan pada aparat hukum atau kantor BPN terdekat.
Para hadirin yang saya hormati,
Belum lama ini Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Online Single Submission Berbasis Resiko. Presiden berharap sistem ini dapat mereformasi layanan perizinan dan diharapkan akan memberikan kemudahan berusaha bagi usaha mikro kecil dan menengah. Ini juga dilakukan untuk mendorong lebih banyak wirausaha baru, mempercepat transformasi sektor informal menjadi sektor formal, dan yang paling penting adalah menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Ditambah lagi dengan terbitnya Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dimana ssalah satu tujuannya adalah memperbaiki persoalan perizinan kegiatan berusaha yang selama ini dianggap sebagai penyebab lambatnya laju iklim investasi di Indonesia. UUCK telah memberikan ruang yang lebih luas dan peran penting bagi tata ruang sebagai ujung tombak dalam pemberian izin. Dimana untuk mendapatkan perizinan, hanya ada 3 (tiga) persyaratan dasar yang dibutuhkan yaitu Kesesuaian Kegiatan Pemenfaatan Ruang (KKPR), persetujuan lingkungan dan persetujuan bangunan. Acuan untuk pemberian KKPR adalah RDTR yang bersama-sama Pemerintah Daerah harus kita dorong dan percepat penerbitannya. Terkait tata ruang, Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan inovasi dan terobosan diantaranya adalah GISTARU, real time tata ruang, PROTARU, Aplikasi Konsultasi Publik, Si-Tante, Si-Mastek, dan Aplikasi Lapor.
Para hadirin yang saya hormati,
Dalam upaya pengelolaan ruang dan pertanahan yang berstandar dunia, Kementerian ATR/BPN sedang melakukan pengintegrasian aspek penggunaan tanah ke dalam penataan ruang sehingga mampu mengimplementasikan prinsip right, restriction and responsibility ke dalam sertipikat. Dengan dituangkannya 3R secara jelas di dalam sertipikat maka harapannya pemegang semakin memahami hak dan kewajiban sebagai pemegang suatu hak atas tanah. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya memberikan jaminan dan perlindungan hukum hak atas tanah. Dengan demikian, tidak ada lagi masyarakat yang akan berani melakukan penyereboton tanah, atau bahkan melakukan suatu tindakan kejahatan pertanahan. Kejahatan Pertanahan atau yang kita kenal dengan Mafia Tanah semakin meresahkan masyarakat, oleh karena ini Kementerian ATR/BPN bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk bersama-sama mengurangi dan memberantas Mafia Tanah sampai ke akarnya. Beberapa kasus besar sudah diungkap, ada yang sudah divonis dan ada juga yang sedang dalam proses hukum. Bagi pegawai Kementerian ATR/BPN baik ASN atapun PPNPN jangan sekali-kali menjadi bagian dari Mafia Tanah. Saya tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas bahkan memecat oknum yang terbukti terlibat. Tidak hanya itu, Kementerian ATR/BPN juga terus berbenah diri dan melakukan penguatan sebagai upaya pencegahan munculnya kasus baru di masa yang akan datang. Para hadirin yang saya hormati, Saat Rancangan Peraturan Presiden tentang Struktur dan Penyelenggaraan Bank Tanah sudah pada tahap akhir, harapannya pada akhir tahun 2021 lembaga Bank Tanah ini sudah beroperasi pada tahap awal. Bank Tanah sebagai badan khusus (sui generis) akan hadir dalam rangka penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, karena sebagian akan digunakan untuk Reforma Agraria. Bank Tanah akan menjadi „saudara kembar‟ Kementerian ATR/BPN sebagai instrumen untuk pelaksanaan tugas Kementerian ATR/BPN menjadi lebih efektif. Kedepannya Bank Tanah akan mengelola tanah yang selama ini tidak dikelola dengan baik, seperti tanah terlantar, tanah yang sudah ditinggalkan lama oleh pemiliknya dan tidak diketahui dimana pemiliknya, dan tanah yang bermasalah dengan aset/PTPN juga akan diselesaikan dengan Bank Tanah. Maka dari itu, kepada para Kepala Kantor Wilayah untuk dapat mulai mengidentifikasi dan menginventarisir tanah diwilayahnya yang dapat berpotensi menjadi aset Bank Tanah untuk selanjutnya akan dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Para hadirin yang saya hormati, Terkait pelaksanaan Reforma Agraria, saat ini kita sudah menerbitkan sertipikat redistribusi tanah hasil pelepasan kawasan hutan dan tanah bekas hak yang sudah tidak diperpanjang, dan/atau diterlantarkan. Mari kita bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait mendorong untuk dapat diberikan akses reform kepada penerima sertipikat redistribusi tanah tersebut, tentunya agar dapat memberdayakan asetnya untuk dijadikan modal usaha sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam rangka percepatan PTSL sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, saya mengajak Gubernur dan Bupati/Walikota untuk menyukseskan program ini dengan membantu masyarakat yang kurang mampu melalui penyediaan anggaran Pra-PTSL serta membantu meringankan beban masyarakat dengan pengurangan atau bahkan penghapusan BPHTB. Masih banyak dijumpai kendala sertipikat tidak terbit karena masyarakat tidak mampu membayar BPHTB sehingga target tahun 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia terdaftar dapat dicapai. Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Agraria dan Tata Ruang kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN, semoga dengan momentum peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional kali ini kita senantiasa dapat bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan Bangsa dan Negara tercinta serta apa yang kita lakukan dapat memberikan manfaat dan nilai tambah untuk banyak orang.