Anda di halaman 1dari 2

Tangerang, 25 Juli 2023

No : 007/DPK-LPPN RI/KL.HUK/VII.2023
Sifat : PENTING
Lamp. : -
Hal : KLARIFIKASI TERKAIT DUGAAN TERJADINYA PUNGLI DAN GRATIFIKASI YANG
TERJADI DI LINGKUP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
(DISDUKCAPIL) KABUPATEN TANGERANG – PROPINSI BANTEN
Kepada Yth.
KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TANGERANG – PROPINSI BANTEN
Di
TEMPAT
Dengan hormat,
Sebelumnya perkenankan kami memperkenalkan diri, kami dari Lembaga Pemantau Penyelenggara
Negara Republik Indonesia ( LPPN RI ) sebuah lembaga yang berbadan hukum yang didirikan sejak tahun
2006 di Jakarta – Indonesia.
Dalam menjalankan tupoksi yang ada, yakni social control dan control social sebagaimana ketentuan yang
ada, maka menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat, baik dari masyarakat umum maupun kalangan
usaha, maka bersama ini kami ingin mendapatkan klarifikasi dari Bapak Kepala Dinas atas adanya beberapa
kejadian di lingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang atas beberapa hal
sebagai berikut :
1. Bahwa diduga kuat telah terjadi pelangaran hukum terhadap Pasal 79A UU RI Nomor 24 Tahun 2013,
Tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, dengan cara
melakukan pungutan terhadap produk administrasi kependudukan di Kabupaten Tangerang. Yang
meliputi 86% jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, yakni di 1. Kecamatan Balaraja, 2.
Kecamatan Sukamulya, 3. Kecamatan Cisauk, 4. Kecamatan Curug, 5. Kecamatan Tigaraksa, 6.
Kecamatan Pasar Kemis, 7. Kecamatan Sindang Jaya, 8. Kecamatan Gunung Kaler, 9. Kecamatan Kelapa
Dua, 10. Kecamatan Pagedangan, 11. Kecamatan Legok, 12. Kecamatan Cisoka, 13. Kecamatan Solear,
14. Kecamatan Jambe, 15. Kecamatan Sepatan, 16. Kecamatan Sepatan Timur, 17. Kecamatan
Teluknaga, 18. Kecamatan Kosambi, 19. Kecamatan Pakuhaji, 20. Kecamatan Jayanti, 21. Kecamatan
Mekarbaru, 22. Kecamatan Kresek, 23. Kecamatan Cikupa, 24. Kecamatan Kronjo dan 25. Kecamatan
Mauk. Adapun dugaan modus yang digunakan adalah :
a. Mengutip Pungutan untuk pembuatan produk kependudukan, seperti Kartu Keluarga, KTP-El,
Kartu Identitas Anak, Akta Kelahiran dan Akta Kematian dengan cara perintah berjenjang melalui
pengkoordiniran lewat operator pada dinas kepada operator-operator di tingkat kecamatan,
dengan mengenakan tarif pelayanan adminduk sebesar variatif antara Rp. 25.000,- sampai dengan
Rp. 50.000,- ;
b. Dari hasil investigasi awal kami, diduga kuat pengkoordiniran ini di gawangi oleh Kepala Bidang
Pendaftaran Penduduk – Disdukcapil Kabupaten Tangerang.;
c. Guna melengkapi hasil investigasi tersebut, tim investigasi kami juga membuat rekaman hasil
penelusuran serta pernyataan diatas materai dari para pihak terkait.
2. Bahwa, diduga pernah ada penyerahan 1 (satu) unit kendaraan Roda 4 dari Kepala Bidang Pendaftaran
Penduduk – Disdukcapil Kabupaten Tangerang kepada Kepala Dinas DUKCAPIL Kabupaten Tangerang
yang bertujuan sebagai gratifikasi agar mempermudah apa yang selama ini dijalankannya.

=====================================================================

Nomor: 4/POLHUKAM/PH.04/12/2019 ; 01.DPN/MOU/XII/2019


3. Bahwa diduga adanya perubahan pengelolaan penggunaan anggaran DPA yang telah di setujui
sebelumnya dengan cara menggeser pelaksanaan menjadi di tahun anggaran berikutnya tanpa
sepengetahuan Kepala Dinas. Hal mana dapat merusak kepercayaan Dinas DUKCAPIL di mata para
pengusaha yang seharusnya turut serta membantu pergerakan ekonomi secara umum di Kabupaten
Tangerang ini.

Sesungguhnya Pemerintah melalui peraturan yang ada telah mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat melalui berbagai program yang digulirkan, dari WAJIB BELAJAR 9 tahun, pemberlakuan
E-KTP seumur hidup, penerbitan KK yang tidak lagi memerlukan blanko khusus serta lainnya yang
menyangkut dengan kehidupan riil masyarakat itu sendiri.

Untuk itu, dikarenakan kami masih mempercayai bahwa dinas kependudukan dan pencatatan sipil di
Kabupaten Tangerang adalah merupakan bagian dari system pemerintahan Nasional yang berorientasikan
kepada pelayanan terhadap masyarakat luas, maka Klarifikasi ini kami sampaikan guna mendapat
penjelasan terkait dari temuan awal LPPN RI. Disamping baru saja dilakukan Rapat Koordinasi pada Tanggal
21 Juli 2023 yang baru lalu.

Demikian disampaikan terkait permohonan klarifikasi ini untuk dapat diperhatikan. Atas perhatian dan
kerjasamanya untuk Indonesia Maju kami ucapkan banyak terimakasih.

DEWAN PIMPINAN KABUPATEN


LEMBAGA PEMANTAU PENYELENGGARA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA (DPK - LPPN RI)
Ketua Bidang Litigasi dan HAM,

YOSEPH ROMDHON, S.H., M.H.


Tembusan disampaikan Kepada :
1. Yth. Ketua Ombudsman Propinsi Banten;
2. Yth. Inspektorat Wilayah Propinsi Banten selaku Anggota SATGAS SABER PUNGLI Tingkat Propinsi;
3. Arsip

TANDA TERIMA
Surat Kami Nomor 007/DPK-LPPN RI/KL.HUK/VII.2023 Tanggal 25 Juli 2023
Ka.Dis.DUKCAPIL Kab. Tangerang, Inspektorat Propinsi Banten, Ombudsman Banten,

(………………………………….) (………………………………….) (………………………………….)

=====================================================================

Nomor: 4/POLHUKAM/PH.04/12/2019 ; 01.DPN/MOU/XII/2019

Anda mungkin juga menyukai