Anda di halaman 1dari 9

Nama : HAIRUMSYAH

NO. UKG : 201500487496


Instansi : SMP Negeri 4 Pasemah Air Keruh

LK 1.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 6 LOGIKA MATEMATIKA

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel Kebenaran

2. Tautologi dan Kontradiksi

3. Aljabar Proposisi dan Argumen

4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


langsung

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep A. KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran


(istilah dan definisi) di
modul ini 1. Kalimat dan Pernyataan

a) Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun


menurut tata bahasa dan mengandung arti

b) Pernyataan adalah kalimat yang sudah dapat


ditentukan nilai kebenarannya.

c) Nilai kebenaran adalah benar atau salahnya


sebuah pernyataan

d) Kalimat menurut jenisnya:

▪ Kalimat berarti

● Kalimat deklaratif

⮚ Bernilai Benar

⮚ Bernilai Salah

● Bukan kalimat deklaratif

▪ Kalimat tak berarti

e) Pernyataan menurut komponenya

▪ Kalimat Majemuk/komposit adalah


pernyataan yang terdiri atas dua atau lebih
pernyataan sederhana dengan bermacam-
macam kata hubung kalimat

▪ Kalimat Sederhana adalah Pernyataan yang


hanya menyatakan pikiran tunggal dan tidak
mengandung kata hubung kalimat

2. Kalimat Terbuka

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidak


dapat ditentukan nilai kebenarannya

3. Pernyataan Majemuk

a. Negasi

Negasi suatu pernyataan adalah pernyataan yang


bernilai salah jika pernyataan semula benar, dan
sebaliknya.

b. Konjungsi

Konjungsi merupakan pernyataan majemuk


dengan kata penghubung “dan”, “tetapi”,
“meskipun”, atau “walaupun”

c. Disjungsi

Disjungsi merupakan pernyataan majemuk


dengan kata penghubung “atau”.

1. Disjungsi inklusif

2. Disjungsi ekslusif

d. Implikasi

Implikasi merupakan pernyataan yang dibuat


dari 2 pernyataan tunggal p dan 𝑞 yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka
𝑞”.

e. Biimplikasi

Biimplikasi merupakan pernyataan yang dibuat


dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞 yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat “𝑝 jika dan
hanya jika 𝑞”.
f. Kuantor

B. KB.2 TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI

1. Kuantor

a. Kuantor Universal ( ∀ )

Kata-kata yang biasa digunakan dalam kuantor


universal adalah “semua”, “setiap”, “untuk
semua” atau “untuk setiap”. Kuantor universal
dilambangkan dengan ∀.

b. Kuantor Eksistensial ( ∃ )

Pernyataan matematika yang dilengkapi dengan


kata-kata “terdapat”, “ada”, “sekurang-
kurangnya satu”, atau “beberapa” merupakan
pernyataan berkuantor eksistensial. Kuantor
eksistensial dilambangkan dengan ∃

c. Negasi Pernyataan Kuantor

Dua buah pernyataan (proposisi) dikatakan


ekivalen jika kedua pernyataan itu memiliki
kebenaran yang sama.

Contoh:

p: Guru pahlawan bangsa.

q : Tidak benar bahwa guru bukan pahlawan


bangsa

Kedua pernyataan tersebut akan memiliki nilai


kebenaran yang sama. Dengan demikian p
ekivalen dengan q dan dapat ditulis p ≡q .

d. Teori deMorgan

Misalkan p( x ) adalah sebuah fungsi


proposisional pada A , maka:

▪ ( ∀ x ∈ A ) p ( x ) ≡(∃ x ∈ A) p(x );

▪ ( ∃ x ∈ A ) p ( x ) ≡(∀ x ∈ A) p(x )
2. Tautologi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu


bernilai benar untuk setiap substitusi pernyataan
tunggalnya.

3. Kontradiksi

Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai


salah untuk setiap substitusi nilai kebenaran
pernyataan tunggalnya.

C. KB.3 ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN

1. Aljabar Proposisi

Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat


dipertukarkan atau diganti antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini dikarenakan setiap proposisi yang
ekivalen memiliki nilai kebenaran yang sama. Di
bawah ini disajikan daftar aturan penggantian untuk
keperluan deduksi.

a) Hukum Idempoten

b) Hukum Asosiatif

c) Hukum Komutatif

d) Hukum Distributif

e) Hukum Identitas
f) Hukum null/Dominasi

g) Hukum Komplemen (Negasi)

h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)

i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)

j) Hukum Transposisi

k) Hukum Implikasi

l) Hukum Ekivalensi

m) Hukum Eksportasi

n) Hukum De Morgan
2. Argumen dan Inferensi

a) Premis

Pernyataan yang dugunakan untuk menarik


kesimpulan

b) Argumen

Kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau


lebih premis yang mengandung bukti dan satu
konklusi

c) Inferensi

Proses atau cara untuk menarik kesimpulan


dalam suatu argumen dari beberapa proposisi
(premis)

3. Metode Inferensi

a) Modus Ponen (Penalaran Langsung)

b) Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)

c) Silogisme Hipotesis

d) Silogisme Disjungtif
e) Simplikasi (Penyederhanaan Konjungtif)

f) Penambahan Disjungtif

g) Konjungsi

h) Dilema (Pembagian Kasus)

i) Dilema konstruktif

j) Dilema destruktif
D. KB.4 Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
langsung

1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)

Dapat digunakan apabila konklusi argumen tersebut


merupakan implikasi.

langkah-langkah pembuktian Aturan Bukti


Bersyarat yaitu:

a) Menulis premis-premis yang diketahui.

b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi premis


baru (premis tambahan) dan konsekuennya
merupakan konklusi dari argument (konklusi
baru).

c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan hukum


penggantian untuk menemukan konlusi sesuai
dengan konklusi baru.

2. Aturan Bukti Tak Langsung adalah :

a) Menulis premis-premis yang diketahui.

b) Menarik ingkaran dari konklusi menjadi premis


baru (premis tambahan).

c) Dengan menggunakan aturan penyirnpulan dan


hukum penggantian ditunjukkan adanya
kontradiksi.

d) Setelah ditemukan kontradiksi kita tinggal


menggunakan prinsip Adisi dan Silogisme
Disjungtif .

2 Daftar materi yang sulit 1. Penggunaan aturan penggantian


dipahami di modul ini
2. Penerapan Metode Inferensi
3. Aturan Bukti Bersyarat

4. Aturan Bukti Tak Langsung

3 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian


sering mengalami
miskonsepsi 2. Penerapan Metode Inferensi

3. Aturan Bukti Bersyarat

4. Aturan Bukti Tak Langsung

Anda mungkin juga menyukai