Anda di halaman 1dari 20

LOGIKA

(disusun oleh Adem)

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk
dan pernyataan berkuantor
Kompetensi Dasar : 4.1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya
Kompetensi Dasar : 4.2. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
Kompetensi Dasar : 4.3. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan
Kompetensi Dasar : 4.4. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah

Pengantar
KBK menyediakan tiga pilihan silabus dan buku pegangan, yaitu (1) untuk permulaan (novice); (2)
untuk menengah (intermediate); dan (3) untuk lanjutan/ahli (advance/expert). Bahan ajar ini ditujukan
bagi tingkat lanjutan/ahli.

Tiap pokok bahasan dalam bahan ajar ini berisi:


1. Prasyarat (Tahukah Anda?).
2. Indikator pencapaian hasil belajar yang diharapkan setelah mempelajari satu pokok bahasan yang
dimaksud.
3. Kontektual atau masalah yang relevan.
4. Pembahasan contoh soal.
5. Soal-soal uji kompetensi.
6. Soal-soal tes formatif dan tingkat penguasaannya.

Petunjuk Untuk Siswa


1. Siapkan alat tulis yang memadai.
2. Bacalah kompetensi yang harus dicapai oleh Anda.
3. Setiap selesai mempelajari satu materi, lakukan uji kompetensi, laksanakan tugas, dan kerjakan
soal tes formatif.
4. Ukuran tingkat penguasaan Anda pada setiap materi:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90% – 100% : baik sekali
80% – 89% : baik
70% – 79% : cukup
0% – 70% : kurang
Kalau tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan mempelajari
materi berikutnya. Bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi yang belum dikuasai.
LOGIKA
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk
dan pernyataan berkuantor
Kompetensi Dasar : 4.1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya
Indikator pencapaian : 1. menyebutkan definisi kalimat pernyataan (deklaratif);
2. menyebutkan definisi kalimat non pernyataan (non deklaratif);
3. menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan;
4. menyelesaikan kalimat terbuka;
5. menyebutkan definisi ingkaran dari suatu pernyataan.

A. Pernyataan dan ingkaran (negasi)

Tahukah Anda?
1. Apakah yang dimaksud dengan kalimat?
2. Apakah yang dimaksud dengan variabel?
3. Apakah yang dimaksud dengan konstanta?

1. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar
juga salah. Pernyataan yang bernilai benar disebut pernyataan faktual dan jika bernilai salah
disebut pernyataan non faktual. Pernyataan biasa disebut juga kalimat tertutup atau kalimat
deklaratif. Untuk memudahkan pembahasan, seringkali pernyataan dilambangkan dengan huruf
kecil seperti p, q, r, dan s.
Berikut adalah contoh pernyatan dan nilai kebenarannya.
a. √6⋅(√3 – √2) = 3√2 – 2√3. (benar).
b. Tokyo adalah ibukota Korea Selatan. (salah).
c. Untuk x ∈ Real, x2 – x + 1 > 0. (benar).
d. Hari ini Dimas Seto berbaju batik. (untuk menentukan nilai kebenarannya memerlukan
pengamatan/penyelidikan terlebih dahulu).
Ada kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya, seperti kalimat interogatif, imperatif, dan eksklamatori. Contoh: “Apa benar
ia karateka bersabuk hitam?”; “Pergilah ke dokter!”; “Kasihan, beban hidupnya berat.”

2. Kalimat terbuka
Di SMP telah dipelajari tentang kalimat terbuka, yaitu kalimat yang memuat variabel. Kalimat
terbuka dapat berubah menjadi pernyataan, jika variabelnya diganti dengan konstanta.
Berikut adalah contoh kalimat terbuka dan yang menjadi varibelnya.
a. Dia adalah siswa SMAN 1 Majalengka. (yang merupakan variabel adalah Dia)
2
c. x – 2 = 7. (yang merupakan variabel adalah x).
b. x – 2y = 7. (yang merupakan variabel adalah x dan y).
Ubahlah kalimat terbuka di atas sehingga menjadi pernyataan.

3. Ingkaran (negasi) suatu pernyataan


Ingkaran adalah suatu kalimat yang mengingkari atau menidakkan suatu pernyataan.
Jika p adalah suatu pernyataan, maka notasi ingkarannya –p atau ~p. Jika nilai kebenaran p benar,
maka ~p salah (atau sebaliknya, jika p salah, maka ~p benar).

2 dari 20
Tabel kebenarannya:

p ~p

B S
S B

Berikut adalah contoh pernyatan dan negasinya.


a. p: √6⋅(√3 – √2) = 3√2 – 2√3.
~p: √6⋅(√3 – √2) ≠ 3√2 – 2√3.
b. q: Tokyo adalah ibukota Korea Selatan.
~q: Tidak benar Tokyo adalah ibukota Korea Selatan
(Tokyo bukan ibukota Korea Selatan).
2
c. r: Untuk x ∈ Real, x – x + 1 > 0.
2
~r: Untuk x ∈ Real, x – x + 1 ≤ 0.
d. s: Hari ini Dimas Seto berbaju batik.
~s: Tidak benar hari ini Dimas Seto berbaju batik.

Hubungan ingkaran dengan komplemen himpunan.


Misalkan pernyataan p adalah muncul muka dadu berjumlah titik bilangan prima pada pelemparan
sebuah dadu. Karena pada pelemparan sebuah dadu diperoleh himpunan semesta pembicaraan
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Pernyataan p diwakili oleh P = {2, 3, 5}. Dan ingkarannya ~p analog dengan
komplemen P, yaitu P′ = {1, 4, 6}.

Tugas Portofolio 1
1. Tuliskan 3 pernyataan yang bernilai benar.
2. Tuliskan 3 pernyataan yang bernilai salah.
3. Tuliskan ingkaran pernyataan yang Anda buat pada nomor 2 dan 3.

Uji Kompetensi 1
1. Apakah yang dimaksud dengan kalimat tertutup?
2. Apakah yang dimaksud dengan kalimat terbuka?
3. Di antara kalimat-kalimat berikut ini, manakah yang merupakan pernyataan? Tentukan nilai
kebenaranya jika mungkin!
a. 19 adalah bilangan prima.
b. Benarkah 156 habis dibagi 6?
c. Persamaan x2 – 3x + 2 = 0 mempunyai dua akar real berlainan.
d. x + 1 = 2
e. Semua bilangan prima adalah bilngan ganjil.
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari:
a. 2x + 1 = 5 – x
b. x2 – 4 = 0
c. x adalah faktor dari 24.
d. xy = 4, jika x dan y bilangan cacah.
e. xy < 4, jika x dan y bilangan bulat.
5. Apakah yang dimaksud dengan ingkaran dari suatu pernyataan?

3 dari 20
Tes Formatif 1
1. Kalimat berikut ini merupakan pernyataan, kecuali ....
3 2
a. 2 < 3 b. 1 – 4 ≠ 4 – 1 c. 2log 0,25 = 2 d. x2 > x e. 4 > 2
2. Kalimat berikut ini merupakan kalimat terbuka, kecuali ....
2
a. x – 1 = (x + 1)(x – 1) c. 3 : x ≠ x : 3 e. x > 2
2
b. x – 1 ≠ 1 – x d. x ≥ 0
3. Pernyataan berikut yang bernilai benar adalah ....
4 3
a. 3 < 4 d. Semua bilangan genap habis dibagi 2.
b. 4 = (½)4
½
e. Semua bilangan ganjil habis dibagi 3.
½ 4
c. log 4 = log ½
4. Salah satu konstanta yang memenuhi kalimat x2 – 2x – 3 = 0 adalah ....
a. -3 b. -2 c. -1 d. 0 e. 1
½ 4
5. Negasi dari “ log 4 = log ½” adalah ....
a. ½log 4 = 4log ½ c. ½log 4 > 4log ½ e. ½
log 4 – 4log ½ = 0
½ 4
b. log 4 ≥ log ½ d. ½log 4 ≠ 4log ½

B. Pernyataan majemuk, konvers, invers, dan kontraposisi dari suatu implikasi


Kompetensi Dasar : 4.2. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
Kompetensi Dasar : 4.3. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan
Indikator pencapaian : 1. menentukan komponen-komponen tunggal dari setiap pernyataan majemuk;
2. menuliskan pernyataan majemuk dengan simbol;
3. menuliskan pernyataan dengan kata-kata dari pernyataan bersimbol;
4. menentukan nilai kebenaran konjungsi dua pernyataan;
5. menentukan nilai kebenaran disjungsi dua pernyataan;
6. menentukan nilai kebenaran suatu implikasi;
7. menentukan nilai kebenaran suatu biimplikasi;
8. menentukan konvers dari suatu implikasi;
9. menentukan invers dari suatu implikasi;
10. menentukan kontraposisi dari suatu implikasi;
11. menentukan negasi dari suatu pernyataan majemuk;
12. menentukan nilai kebenaran pernyataan berkuantor universal;
13. menentukan nilai kebenaran pernyataan berkuantor eksistensial;
14. menentukan negasi dari pernyataan berkuantor universal;
15. menentukan negasi dari pernyataan berkuantor eksistensial;
16. menentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk bersusun;
17. menyebutkan definisi tautologi, ekuivalensi, dan kontradiksi;
18. menentukan pernyataan majemuk yang ekuivalen (nilai logisnya sama).

Tahukah Anda?
1. Apakah yang dimaksud dengan kalimat majemuk?
2. Sebutkan kata hubung yang biasa digunakan untuk menyusun kalimat majemuk?

Harap dimaklumi bahwa dalam logika matematika, kalimat-kalimat yang digabung dalam kalimat
majemuk tidak harus saling berhubungan. Contoh:
⋅ 2 + 3 = 10 dan Jakarta ibukota RI.
⋅ Hari ini tanggal 1 Juni atau 1 < 2.
⋅ Jika 1 = 2, maka Majalengka menjadi kota metropolitan.
⋅ Daun pohon tebu berwarna biru jika dan hanya jika nilai akreditasi SMAN 1 Majalengka “A”.

4 dari 20
1. Konjungsi
Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan p dan q memakai kata penghubung “dan”, ditulis
“p ∧ q” (dibaca p dan q). Kata “dan” pada logika matematika sama artinya dengan kata ‘tetapi’,
‘walaupun’, ‘meskipun’, atau ‘hanya saja’ yang biasa digunakan dalam percaakan sehari-hari.
Berikut adalah contoh pernyataan konjungsi dan silahkan Anda periksa nilai kebenarannya.
a. 1) 432 dan 234 habis dibagi 6. (Benar/Salah)
2) 432 dan 1234 habis dibagi 6. (Benar/Salah)
3) 5432 dan 234 habis dibagi 6. (Benar/Salah)
4) 5432 dan 1234 habis dibagi 6. (Benar/Salah)
b. Pada akhir pelajaran, guru matematika berkata, “Untuk kelancaran pembelajaran, pada
pertemuan yang akan datang Kalian harus membawa penggaris dan jangka.”
Tentukan benar atau salah siswa berikut, jika:
1) Ahmad membawa penggaris dan jangka.
2) Budiman membawa penggaris dan tidak membawa jangka.
3) Diana tidak membawa penggaris dan (baca tetapi) membawa jangka.
4) Maman tidak membawa penggaris dan (baca maupun) jangka.
c. Perhatikan jaringan listrik berikut.
A B
p q

Bagaimana keadaan saklar p dan juga q pada jaringan ini agar arus listrik mengalir dari A ke B
(atau sebaliknya).

Isilah tabel kebenaran konjungsi berikut:

p q p∧q

B B ...
B S ...
S B ...
S S ...

2. Disjungsi
Disjungsi adalah penggabungan dua pernyataan p dan q memakai kata penghubung “atau”, ditulis
“p ∨ q” (dibaca p atau q).
Ada dua macam disjungsi:
a. Disjungsi inklusif (selanjutnya disebut disjungsi saja) disimbolkan “p ∨ q” berarti p atau q.
Berikut adalah contoh pernyataan disjungsi dan silahkan Anda periksa nilai kebenarannya.
1) (i) Bandung atau Bogor adalah kota yang berada di propinsi jawa Barat. (Benar/Salah)
(ii) Bandung atau Tegal adalah kota yang berada di propinsi Jawa Barat. (Benar/Salah)
(iii) Kediri atau Bogor adalah kota yang berada di propinsi Jawa Barat. (Benar/Salah)
(iv) Kediri atau Tegal adalah kota yang berada di propinsi Jawa Barat. (Benar/Salah)

5 dari 20
2) Untuk mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, seseorang harus sudah menginjak usia
17 tahun atau sudah berstatus menikah.
Tentukan berhak mempunyai hak pilih atau tidak orang-orang berikut.
(i) Purnama sudah berusia lebih dari 17 tahun. Dia sudah menikah.
(ii) Susi sudah berusia lebih dari 17 tahun. Dia belum menikah.
(iii) Tuti belum sampai 17 tahun usianya. Dia sudah menikah.
(iv) Tiwi belum sampai 17 tahun usianya. Dia belum menikah.

3) Perhatikan jaringan listrik berikut.

p
A B

q
Bagaimana keadaan saklar p dan q pada jaringan ini agar arus listrik mengalir dari A ke B
(atau sebaliknya).

Isilah tabel kebenaran disjungsi berikut:

p q p∨q

B B ...
B S ...
S B ...
S S ...

b. Disjungsi eksklusif disimbolkan “p ∨ q” berarti p atau q tetapi tidak ‘p dan q’.


Contoh: “Nugraha adalah siswa SMAN 1 Buana Tengah kelas X yang naik ke kelas XI
memilih program studi IPA atau IPS.
Siswa kelas X yang naik ke kelas XI, memasuki program penjurusan ke IPA, IPS atau Bahasa.
Di SMAN 1 Buana Tengah hanya dibuka jurusan IPA dan IPS. Periksa, apakah status siswa
berikut dibenarkan jika:
1) Gunawan terdaftar di program studi IPA. Dia terdaftar juga di program IPS.
2) Hanafi terdaftar di program studi IPA. Dia tidak terdaftar di program IPS.
3) Kartika tidak terdaftar di program studi IPA. Dia terdaftar di program IPS.
4) Ramdan tidak terdaftar di program studi IPA. Dia tidak terdaftar di program IPS.
Isilah tabel kebenaran disjungsi eksklusif berikut:

p q p∨q

B B ...
B S ...
S B ...
S S ...

6 dari 20
3 . Im p lik a s i

Implikasi adalah penggabungan dua pernyataan p dan q memakai kata penghubung “jika ..., maka
...”, ditulis “p ⇒ q”.

Simbol p ⇒ q dibaca:
⋅ Jika p, maka q.
⋅ p hanya jika q.
⋅ g jika p.
⋅ p syarat cukup untuk q.
⋅ q syarat perlu untuk p.

Pada implikasi p ⇒ q, pernyataan p sering disebut alasan atau sebab (hipotesis, anteseden),
sedangkan q disebut kesimpulan atau akibat (konklusi, konsekuensi).

Berikut adalah contoh pernyataan disjungsi dan silahkan Anda periksa nilai kebenarannya.
a. 1) Jika 2 + 2 = 22, maka Jakarta ibukota RI. (Benar/Salah)
2) Jika 2 + 2 = 22, maka Majalengka ibukota RI. (Benar/Salah)
3) Jika 2 + 2 ≠ 22, maka Jakarta ibukota RI. (Benar/Salah)
2
4) Jika 2 + 2 ≠ 2 , maka Majalengka ibukota RI. (Benar/Salah)
b. Budi dijanjikan oleh ayahnya bahwa “Jika Budi mendapat nilai matematika pada raport paling
kecil 90, maka dia akan dibelikan Laptop dengan Intel®Core™Duo Processor.”
Dusta atau tidakkah ayah Budi jika pada kenyataan sebagai berikut.
1) Nilai matematika Budi pada raport 93. Budi dibelikan Laptop dengan Intel®Core™Duo Processor.
2) Nilai matematika Budi pada raport 93. Budi tidak dibelikan Laptop dengan Intel®Core™Duo Processor.
3) Nilai matematika Budi pada raport 88. Budi dibelikan Laptop dengan Intel®Core™Duo Processor.
4) Nilai matematika Budi pada raport 75. Budi tidak dibelikan Laptop dengan Intel®Core™Duo Processor.

c. Jika x – 1 > 0, maka x2 > 1.


Pernyataan “Jika x – 1 > 0, maka x2 > 1” dapat dinyatakan dengan cara lain, yaitu: “Untuk setiap
x > 1, x2 > 1.” Pernyataan kedua dikenal sebagai pernyataan berkuantor, dicirikan dengan
menggunakan kata ‘setiap’.
2
Misalkan p(x): x – 1 > 0 dan q(x): x > 1. Jika peubah x pada p(x) diganti dengan x > 1, maka
2
q(x): x > 1 selalu benar. Implikasi seperti ini disebut implikasi logis. Implikasi p(x) ⇒ q(x)
disebut implikasi logis, apabila untuk setiap x dengan p(x) benar ternyata q(x) bernilai benar
juga.

Isilah tabel kebenaran implikasi berikut.

p q p⇒q

B B ...
B S ...
S B ...
S S ...

7 dari 20
4. Biimplikasi

Biimplikasi adalah penggabungan dua pernyataan p dan q memakai kata penghubung “jika dan
hanya jika”, ditulis “p ⇔ q”.

Simbol p ⇒ q dibaca:
⋅ p jika dan hanya q (disingkat p jhj q).
⋅ jika p maka q dan jika q maka p.
⋅ p syarat perlu dan cukup untuk q.
⋅ q syarat perlu dan cukup untuk p.

Berikut adalah contoh pernyataan disjungsi dan silahkan Anda periksa nilai kebenarannya.
a. 1) x2 – 2x – 8 = 0 jika dan hanya jika x2 = 16. (Benar/Salah)
2 2
2) x – 2x – 8 = 0 jika dan hanya jika x ≠ 16. (Benar/Salah)
2 2
3) x – 2x – 8 ≠ 0 jika dan hanya jika x = 16. (Benar/Salah)
2 2
4) x – 2x – 8 ≠ 0 jika dan hanya jika x ≠ 16. (Benar/Salah)

b. Siswa SMAN 1 Majalengka harus mengikuti seleksi olimpiade bidang informatika (International
Olympiad In Informatics − IOI) jika dan hanya jika yang bersangkutan mempunyai pengetahuan
bahasa pascal.
Periksa, apakah dibenarkan jika keadaan seorang siswa SMAN 1 Majalengka sebagai berikut.
1) Sischa mengikuti seleksi IOI. Dia menguasai bahasa pascal.
2) Tata mengikuti seleksi IOI. Dia tidak menguasai bahasa pascal.
3) Yayan tidak mengikuti seleksi IOI. Dia menguasai bahasa pascal.
4) Vivi tidak mengikuti seleksi IOI. Dia tidak menguasai bahasa pascal.
c. x2 – 5x + 6 < 0 jika dan hanya jika 2 < x < 3.
Misalkan p(x): x2 – 5x + 6 < 0 dan q(x): 2 < x < 3. Diperoleh untuk setiap nilai x yang
menyebabkan p(x) bernilai benar, mengakibatkan q(x) bernilai benar. Demikian pula sebaliknya,
untuk setiap nilai x yang menyebabkan q(x) bernilai benar, mengakibatkan p(x) bernilai benar
pula. Pernyataan yang demikian disebut biimplikasi logis iasa ditulis p(x) ⇔ q(x).
(x2 – 5x + 6 < 0) ⇔ (2 < x < 3) merupakan biimplikasi logis.

Isilah tabel kebenaran biimplikasi berikut.

p q p⇔q

B B ...
B S ...
S B ...
S S ...

5. Konvers, invers, dan kontraposisi dari suatu implikasi


Pada suatu implikasi p ⇒ q, konversnya q ⇒ p, inversnya ~p ⇒ ~q, dan kontraposisinya ~q ⇒ ~p.

8 dari 20
6. Negasi pernyataan majemuk
⋅ Ingat negasi dari p adalah ~p
⋅ Negasi dari (p ∧ q) adalah ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
⋅ Negasi dari (p ∨ q) adalah ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
⋅ Negasi dari (p ⇒ q) adalah ~(p ⇒ q)
Karena p ⇒ q ≡ ~p ∨ q, maka ~(p ⇒ q) ≡ ~(~p ∨ q) ≡ p ∧ ~q
⋅ Negasi dari (p ⇔ q) adalah ~(p ⇔ q)
Karena p ⇔ q ≡ (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p), maka ~(p ⇔ q) ≡ ~((p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)

7. Pernyataan berkuantor
a) Pernyataan berkuantor universal (kuantor umum) menggunakan kata “semua” atau “setiap”.
Simbol kuantor universal adalah “∀” dan dibaca “untuk semua” atau “untuk setiap”.
Contoh:
1) Semua peserta didik SMAN 1 Majalengka pandai.
Jika x adalah peserta didik SMAN 1 Majalengka dan pernyataan p(x): “Peserta didik yang
pandai”, maka pernyataan di atas dapat disimbolkan: (∀x).p(x).
n+1
2) Untuk setiap n ∈ bilangan asli, maka 2 – 1 adalah bilangan prima. (Nilai kebenarannya?)
n+1
Dinyatakan dengan simbol: (∀n∈A).(2 – 1 adalah bilangan prima).
b) Pernyataan berkuantor eksistensial (kuantor khusus) menggunakan kata “ada”, “beberapa”,
atau “terdapat”. Simbol kuantor eksistensial adalah “∃” dan dibaca “ada”, “beberapa”, atau
“terdapat”.
Contoh:
1) Ada peserta didik dari SMAN 1 Majalengka yang mendapat medali emas pada IMO.
Jika x adalah peserta didik SMAN 1 Majalengka dan pernyataan p(x): “Peserta didik yang
meraih medali emas pada IMO”, maka pernyataan di atas dapat disimbolkan: (∃x).p(x).
2) Ada bilangan bulat x sedemikian sehingga 2x + 3 = 4. (Nilai kebenarannya?)
Dinyatakan dengan simbol: (∃x∈B).(2x + 3 = 4)
c) 1) Negasi dari pernyataan “Untuk semua x, berlaku p(x)” adalah:
⋅ “Tidak benar bahwa untuk semua x”;
⋅ “Sekurang-kurangnya ada satu x, sedemikian sehingga p(x) tidak berlaku”;
⋅ “Ada x, sedemikian sehingga p(x) tidak berlaku”.
~((∀x).p(x)) ≡ (∃x).~p(x)
2) Negasi dari pernyataan “Ada x, sehingga berlaku p(x)” adalah:
⋅ “Tidak benar bahwa ada x, sehingga berlaku p(x)”;
⋅ “Untuk semua x, tidak berlaku p(x)”;
~((∃x).p(x)) ≡ (∀x).~p(x)

9 dari 20
Tugas Portofolio 2
1. Tuliskan sebuah pernyataan yang bernilai benar untuk pernyataan yang mengandung:
a. Konjungsi
b. Disjungsi
c. Implikasi
d. Biimplikasi
e. Berkuantor eksistensial
f. Berkuantor universal
2. Tuliskan sebuah pernyataan yang bernilai salah untuk pernyataan 1a, b, c, d, e, dan f.
3. Tuliskan ingkaran pernyataan yang Anda buat pada nomor 2 dan 3.

Uji Kompetensi 2
1. Tentukan komponen-komponen tunggal dari pernyataan majemuk berikut.
a. 3 dan 8 adalah pembagi dari 48.
b. Seorang warga negara yang sudah mencapai umur 17 tahun atau sudah menikah wajib
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
c. Jika Budiman siswa kelas SI, maka ia mahir berbahasa Inggris.
d. SMAN 1 Majalengka layak menjadi sekolah bertaraf internasional jika dan hanya jika penerapan
TIK di SMAN 1 Majalangka terus ditingkatkan.
2. Diberikan p adalah “Dadan adalah mahasiswa ITB jurusan Geologi”, q adalah “Dadan alumni
SMAN 1 Majalengka”, dan r adalah “Dadan lahir pada 1 Juni 1990”. Tuliskan dengan lambang
setiap pernyataan berikut.
a. Dadan mahasiswa ITB jurusan Geologi tetapi dia bukan lahir pada 1 Juni 1990.
b. Dadan bukan alumni SMAN 1 Majalengka atau dia bukan mahasiswa ITB jurusan Geologi.
c. Jika Dadan lahir 1 Juni 1990, maka dia bukan alumni SMAN 1 Majalengka.
d. Dadan alumni SMAN 1 Majalengka jika dan hanya jika dia mahasiswa ITB jurusan Geologi.
3. Diberikan p adalah “2 + 5 = 7” dan q adalah “Azi menjadi peserta lomba penelitian ilmiah remaja”.
Tuliskan dengan kata-kata majemuk yang disimbolkan berikut.
a. ~p ∧ q b. p ∨ ~q c. p ⇒ q d. ~(p ⇔ ~q)
Untuk soal-soal nomor 4 s.d. 7 carilah nilai-nilai x ∈ ú agar pernyataan berikut benar.
2
4. x + 3 = 7 dan x – 3x = 8 – x
2
5. 1 < 4 – x < 3 atau log x = 4
6. Jika 0 < x < 1, maka x-1 > 1
7. 0 ≤ x ≤ 6 jika dan hanya jika x2 – 6x ≤ 0
Untuk soal nomor 8 s.d. 11, tentukan konvers, invers dan kontraposisinya.
8. ~p ⇒ q
9. Jika hari hujan, maka ibu tidak menyiram tanaman.
10. Jika tidak asap, maka tidak ada api.
11. Tentukan negasi dari setiap pernyataan berikut.
a. 3 dan 8 adalah pembagi dari 48.
b. Seorang warga negara yang sudah mencapai umur 17 tahun atau sudah menikah wajib
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
c. Jika Budiman siswa kelas SI, maka ia mahir berbahasa Inggris.
d. SMAN 1 Majalengka layak menjadi sekolah bertaraf internasional jika dan hanya jika penerapan
TIK di SMAN 1 Majalangka terus ditingkatkan.

10 dari 20
Tes Formatif 2

1. Dari pernyataan majemuk “Jika ikan bernapas dengan insang, maka yang bernapas dengan paru-
paru bukan ikan” pernyataan tunggalnya adalah ....
a. “Ikan” dan “Bukan ikan”
b. “Ikan bernapas dengan insang dan bukan dengan paru-paru”
c. “Ikan bernapas dengan insang” dan “Ikan bernapas dengan paru-paru”
d. “Ikan bernapas dengan insang” dan “Yang bernapas dengan paru-paru bukan ikan”
e. Ikan duyung, hiu dan paus bernapas dengan paru-paru.
2. Jika p: “Budiman siswa kelas SI” dan q: “Budiman mahir berbahasa Inggris”, maka pernyataan
“Budiman bukan siswa kelas SI dan tidak mahir berbahasa Inggris” dinyatakan dengan simbol ....
a. p ∨ q b. p ∧ q c. ~(p ∧ q) d. ~p ∧ ~q e. ~p ∨ ~q
3. Jika p: “Budiman siswa kelas SI” dan q: “Budiman menguasai TIK”, maka ~q ⇒ ~p berarti ....
a. Jika Budiman menguasai TIK, maka ia siswa kelas SI
b. Tidak benar jika Budiman menguasai TIK, maka ia siswa kelas SI
c. Tidak benar jika Budiman siswa kelas SI, maka ia menguasai TIK
d. Jika Budiman bukan siswa kelas SI, maka ia tidak menguasai TIK
e. Jika Budiman tidak menguasai TIK, maka ia bukan siswa kelas SI
2
4. Diberikan pernyataan “SMAN 1 Majalengka semakin berprestasi dan a = 2a – 1”. Agar
pernyataan tersebut bernilai benar, maka nilai a = ....
a. –1 b. 0 c. 1 d. 2 e. 3
5. Operasi yang berlaku pada tabel kebenaran di bawah adalah ....
p q ... a. (p ∨ q) ∧ q
B B B b. (p ∧ q) ∨ q
B S S c. (p ∧ q) ∨ p
S B B
S S S d. (p ∨ q) ∧ p
e. (p ∨ q) ∨ ~q
6. Nilai kebenaran dari tabel di bawah ini adalah ....
p q (p ∧ q) ⇒ (p ∨ q) a. B B B B
b. B B B S
B B B
B S S c. B B S S
S B B d. S B B B
S S S
e. S S S S
7. Nilai kebenaran dari tabel di bawah ini adalah ....
p q ~p ⇔ (p ∧ q) a. B B B S
b. B S B S
B B B
B S S c. B S S S
S B B d. S B B S
S S S
e. S B S S
8. Konvers dari ~(p ∧ q) ⇒ q adalah ....
a. (p ∨ ~q) ⇒ q d. (p ∧ q) ⇒ ~q
b. ~q ⇒ (p ∧ q) e. ~(p ∨ q) ⇒ q
c. q ⇒ ~(p ∧ q)

11 dari 20
9. Inver dari (p ∨ ~q) ⇒ ~p adalah ....
a. (~p ∨ q) ⇒ p d. p ⇒ (p ∧ ~q)
b. (~p ∧ q) ⇒ p e. p ⇒ (~p ∧ q)
c. (p ∧ ~q) ⇒ p
10. Kontraposisi dari pernyataan “Jika saya malas belajar, maka saya tidak lulus ujian” adalah ....
a. Jika saya malas belajar, maka saya lulus ujian
b. Jika saya tidak malas belajar, maka saya tidak lulus ujian
c. Jika saya tidak malas belajar, maka saya lulus ujian
d. Jika saya lulus ujian, maka saya tidak malas belajar
e. Jika saya lulus ujian, maka saya malas belajar
11. Negasi dari pernyataan p ⇒ ~q adalah ....
a. p ∧ q b. ~p ∧ q c. ~p ∨ q d. ~p ∨ ~q e. p ∧ ~q
12. Pernyataan kuantor berikut yang bernilai benar aalah ....
a. (∀x ∈ R).(x + 3 > 4) d. (∃x ∈ A).(2x = x)
b. (∀x ∈ A).(x + 3 > 4) e. (∃x ∈ A).(x2 ≠ x)
c. (∀x ∈ A).(x – 1 > 10)
13. Jika x = {1, 2, 3} dan y = {2, 4}, maka pernyataan berikut yang bernilai benar adalah ....
a. ∃x, ∃y.(x + y = 8) d. ∀x, ∃y.(x + y > 4)
b. ∃x, ∃y.(x + y > 7) e. ∀x, ∀y.(x + y > 3)
c. ∃x, ∀y.(x + y > 5)
14. Negasi dari pernyataan “Semua siswa mahir berbahasa Inggris” adalah ....
a. Beberapa siswa mahir berbahasa Inggris
b. Semua siswa tidak mahir berbahasa Inggris
c. Tiada siswa yang tidak mahir berbahasa Inggris
d. Beberapa siswa tidak mahir berbahasa Inggris
e. Tiada siswa yang mahir berbahasa Inggris
15. Desas desus bahwa “Ada siswa yang tidak mempunyai e-mail” itu tidak benar sama sekali, yang
benar adalah ....
a. Beberapa siswa mempunyai e-mail
b. Beberapa siswa tidak mempunyai e-mail
c. Tidak beberapa siswa mempunyai e-mail
d. Semua siswa tidak mempunyai e-mail
e. Semua siswa mempunyai e-mal

12 dari 20
C. Pernyataan yang setara dan pernyataan berkuantor serta negasinya

1. Pernyataan majemuk bersusun.


Pernyataan majemuk bersusun adalah penggabungan dua atau lebih pernyataan memakai kata
satu atau lebih kata penghubung logika.
Urutan pengerjaan (urutan kuat ikat) dalam logika matematika, berturut-turut dari paling kuat ke
paling lemah, yaitu:
⋅ ingkaran
⋅ konjungsi atau disjungsi
⋅ implikasi
⋅ biimplikasi

Contoh:
a) (i) ~p ∨ q ≡ (~p) ∨ q
(ii) p ∧ q ⇒ r ≡ (p ∧ q) ⇒ r
(iii) p ⇔ q ⇒ r ≡ p ⇔ (q ⇒ r)
(iv) p ∨ q ∧ r ≡ (p ∨ q) ∧ r
(v) p ∧ q ∨ r ≡ (p ∧ q) ∨ r

b) (i) Perhatikan jaringan listrik berikut.

p q
A B

r
Bagaimana keadaan saklar p, q, dan r pada jaringan ini agar arus listrik mengalir dari A ke B
(atau sebaliknya).

(ii) Perhatikan pernyataan (p ∧ q) ∨ r. Buatlah tabel kebenaran dari pernyataan (p ∧ q) ∨ r.

p q r p∧q (p ∧ q) ∨ r

B B B ... ...
B B S ... ...
B S B ... ...
B S S ... ...
S B B ... ...
S B S ... ...
S S B ... ...
S S S ... ...

13 dari 20
2. Tautologi dan Kontradiksi
a) Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimana pun nilai kebenaran dari
pernyataan-pernyataan tunggalnya disebut tautologi.
Contoh (periksalah menggunakan tabel kebenaran):
⋅ p ∨ ~p
⋅ p ⇒ (p ∨ q)
⋅ [p ∧ (p ⇒ q)] ⇒ q
b) Pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah bagaimana pun nilai kebenaran dari
pernyataan-pernyataan tunggalnya disebut kontradiksi.
Contoh (periksalah menggunakan tabel kebenaran):
⋅ p ∧ ~p
⋅ (p ∧ q) ∧ (p ⇒ ~q)
Pernyataan majemuk yang tidak tautologi atau kontradiksi disebut kontingensi.

3. Ekuivalen
a) Dua pernyataan disebut ⇔, jika kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang
sama (senilai)
b) Notasi untuk menyatakan dua pernyataan yang ekuivalen adalah ≡.
c) Berikut adalah dua pernyataan yang ekuivalen.
(i) ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
(ii) (~p ∨ q) ≡ (p ⇒ q)
(iii) (p ⇒ q) ≡ (~q ⇒ ~p)
(iv) (q ⇒ p) ≡ (~p ⇒ ~q)
Bukti: (Isilah tabel berikut)

p q ~p ~q ~(p ∧ q) ~p ∨ ~q

B B ... ... ... ...


B S ... ... ... ...
S B ... ... ... ...
S S ... ... ... ...

p q ~p ~p ∨ q p ⇒ q

B B ... ... ...


B S ... ... ...
S B ... ... ...
S S ... ... ...

14 dari 20
p q ~p ~q p ⇒ q q ⇒ p ~p ⇒ ~q ~q ⇒ ~p

B B ... ... ... ... ... ...


B S ... ... ... ... ... ...
S B ... ... ... ... ... ...
S S ... ... ... ... ... ...

Tugas Portofolio 3
1. Buatlah pernyataan majemuk bersusun yang mempunyai nilai kebenaran:
a. Benar
b. Salah
2. Buatlah dua pernyataan yang tautologi.
3. Buatlah dua pernyataan yang kontradiksi.
4. Apakah yang dimaksud pernyataan majemuk yang ekuivalen. Perlihatkan sebuah contoh.

D. Penarikan kesimpulan
Kompetensi Dasar : 4.4. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah
Indikator pencapaian : 1. menarik kesimpulan dengan modus ponens;
2. menarik kesimpulan dengan modus tollens;
3. menarik kesimpulan dengan menggunakan prinsip silogisme;
4. menentukan argumentasi yang sah (valid).

Prinsip-prinsip yang sah dalam penarikan kesimpulan adalah prinsip modus ponens, prinsip modus
tolens, prinsip silogisma, prinsip silogisma disjungtif, prinsip konjungsi, dan prinsip penambahan.
1. Prinsip modus ponens, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.
(premis 1): p⇒q
(premis 2): p
(konklusi): q
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q p ⇒ q (p ⇒ q) ∧ p ((p ⇒ q) ∧ p) ⇒ q

B B ... ... ...


B S ... ... ...
S B ... ... ...
S S ... ... ...

15 dari 20
Contoh:
a) Premis 1: Jika Nabila mendapat nilai Logika paling sedikit 95, maka guru matematikanya akan
memberi hadiah buku karangan Tony Buzan tentang ‘Gunakan Kepala Anda’.
Premis 2: Nilai uji kompetensi Logika Nabila 97.
Konklusi: Jadi, ....
b) Premis 1: Jika x ∈ ú, maka x2 ≥ 0.
Premis 2: x = -8
Konklusi: Jadi, ....
2. Prinsip modus tolens, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.
(premis 1): p⇒q
(premis 2): ~p
(konklusi): ~p
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q ~p ~q p ⇒ q (p ⇒ q) ∧ ~q ((p ⇒ q) ∧ ~q) ⇒ ~p

B B ... ... ...


B S ... ... ...
S B ... ... ...
S S ... ... ...

Contoh:

a) Premis 1: Jika Tifani mendapat nilai Logika paling sedikit 95, maka guru matematikanya akan
memberi hadiah buku karangan Tony Buzan tentang ‘Gunakan Kepala Anda’.
Premis 2: Guru Tifani tidak memberi hadiah buku Tony Buzan tentang ‘Gunakan Kepala Anda’.
Konklusi: Jadi, ....
b) Premis 1: Jika x ∈ ú, maka x2 ≥ 0.

Premis 2: ( − 1) 2
<0

Konklusi: Jadi, ....

3. Prinsip silogisma, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.


(premis 1): p⇒q
(premis 2): q⇒r
(konklusi): p⇒r

16 dari 20
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q r p ⇒ q q ⇒ r p ⇒ r (p ⇒ q) ∧ (q ⇒r) ((p ⇒ q) ∧ (q ⇒r)) ⇒ (p ⇒ r)

B B B ... ... ... ... ...


B B S ... ... ... ... ...
B S B ... ... ... ... ...
B S S ... ... ... ... ...
S B B ... ... ... ... ...
S B S ... ... ... ... ...
S S B ... ... ... ... ...
S S S ... ... ... ... ...

Contoh:

a) Premis 1: Jika Badu rajin belajar, maka ia akan pandai.


Premis 2: Jika badu pandai, maka ia akan berprestasi.
Konklusi: Jadi, ....

b) Premis 1: Jika x ∈ ú, maka x2 ≥ 0.

Premis 2: ( − 1) 2
<0

Konklusi: Jadi, ....

4. Prinsip silogisma disjungtif, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.


Prinsip 1
(premis 1): p∨q
(premis 2): ~q
(konklusi): p
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q ~q p ∨ q (p ∨ q) ∧ ~q (p ∨ q) ∧ ~q) ⇒ p

B B ... ... ...


B S ... ... ...
S B ... ... ...
S S ... ... ...

17 dari 20
Contoh:
Premis 1: Pada segitiga ABC, pA lancip atau tumpul.
Premis 2: pA bukan tumpul.
Konklusi: Jadi, ....

Prinsip 2
(premis 1): p∨q
(premis 2): q
(konklusi): ~p
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q ~p p ∨ q (p ∨ q) ∧ q (p ∨ q) ∧ q) ⇒ ~p

B B ... ... ...


B S ... ... ...
S B ... ... ...
S S ... ... ...

Contoh:
Premis 1: Pada segitiga ABC, pA lancip atau tumpul.
Premis 2: pA tumpul.
Konklusi: Jadi, ....

5. Prinsip konjungsi, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.


(premis 1): p
(premis 2): q
(konklusi): p∧q
Argumentai ini sah, dapat diperiksa bahwa pernyataan: ‘((premis 1) ∧ (premis 2)) ⇒ konklusi’
tautologi. Isilah tabel berikut untuk lebih jelasnya.

p q p ∧ q (p ∧ q) ⇒ (p ∧ q)

B B ... ...
B S ... ...
S B ... ...
S S ... ...

Contoh:
Premis 1: 2 bilangan genap.
Premis 2: 2 bilangan prima.
Konklusi: Jadi, ....

18 dari 20
6. Prinsip Penambahan, argumentasinya diperlihatkan sebagai berikut.
(premis ): p
(konklusi): p∨q
Prinsip ini dapat diperlihatkan dengan tabel kebenaran berikut.

p q p ∨ q p ⇒ (p ∨ q)

B B ... ...
B S ... ...
S B ... ...
S S ... ...

Contoh:
a) Premis : SBY adalah presiden RI.
Konklusi: SBY adalah presiden RI atau beliau doktor dari IPB.
b) Premis : x2 = 0.
Konklusi: x2 = 0 atau x2 > 0 (biasa ditulis x2 ≥ 0)

Tugas Portofolio 4
Buatlah sebuah contoh penarikan kesimpulan yang menggunakan:
1. prinsip modus ponens;
2. prinsip modus tolens;
3. prinsip silogisma;
4. prinsip silogisma disjungtif;
5. prinsip konjungsi; dan
6. prinsip penambahan.

Soa-soal Ujian Akhir

1. Jika pernyataan p bernilai benar dan q bernilai d. ~p ∧ p


salah, maka pernyataan di bawah ini yang bernilai e. ~(p ⇔ q)
benar ….
3. Kalimat (p ⇒ q) ⇒ r bernilai benar, jika ….
(1) ~p ⇔ q
(1) p benar, q salah, r salah
(2) ~p ∨ ~q
(2) p salah, q benar, r salah
(3) q ∨ p
(3) p salah, q salah, r benar
(4) ~q ∧ p
(4) p salah, q salah, r salah
2. Dua pernyataan p dan q, p bernilai benar dan q
bernilai salah. Pernyataan di bawah ini benar, 4. Pernyataan “Apabila hari tidak hujan, maka si A
kecuali …. pergi ke sekolah”, akan bernilai benar jika ….
(1) si A ke sekolah dan hari hujan
a. p ∨ q
(2) hari hujan dan si A pergi ke sekolah
b. p ∧ ~q
(3) hari hujan dan si A tidak pergi ke sekolah
c. ~p ⇒ q
(4) hari tidak hujan dan si A tidak pergi ke sekolah

19 dari 20
5. p, q, r, dan s adalah pernyataan-pernyataan. Jika pernyataan- 11. p ⇒ ~q mempunyai nilai kebenaran sama dengan
pernyataan berikut benar, yaitu: p ∧ q; q ⇒ r; r ⇒ s; dan s, (1) ~p ∨ ~q
maka pernyataan berikut yang benar adalah ….
(2) ~p ∧ q
(1) p ∨ q
(3) q ⇒ ~p
(2) ~p ∨ q
(4) q ⇒ p
(3) p ⇒ q
(4) ~p ⇒ ~s 12. Dari pernyataan “Jika si A benar, si B benar”. Dapat
disimpulkan bahwa argumentasi di bawah ini benar adalah
6. Pada tabel kebenaran berikut p, q, dan x adalah suatu ….
pernyataan, B dan S berturut-turut menyatakan benar dan (1) Jika si A tidak benar, maka si B tidak benar
salah.
(2) Jika si A tidak salah, maka si B tidak salah
p q x (3) Jika si B benar, maka si A benar
B B S (4) Jika si B tidak benar, maka si A tidak benar
B S B
S B B 13. “Jika binatang itu kuda, maka binatang itu berkaki empat.”
S S B Ternyata binatang itu tidak berkaki empat. Kesimpulannya:
Penyataan majemuk yang sesuai untuk mengganti x adalah: a. binatang itu kuda
a. p ⇒ ~q b. binatang itu ayam
b. ~p ⇒ q c. binatang itu pasti bukan ayam
c. ~q ⇒ p d. binatang itu bukan kuda
d. p ⇒ q e. binatang itu berbulu
e. q ⇒ p 14. Penarikan kesimpulan di bawah ini:
7. Ingkaran pernyataan “Semua murid menganggap matematika (1) p ⇒ q (3) p ⇒ q (5) p ⇒ q
sukar”, ialah …. p q r⇒p
a. Beberapa murid menganggap matematika sukar ∴q ∴p ∴r⇒q
b. Semua murid menganggap matematika mudah (2) p ⇒ q (4) p ⇒ q
c. Ada murid menganggap matematika tidak sukar ~p ~q
d. Tidak seorang pun menganggap matematika sukar ∴ ~q ∴ ~p
e. Ada murid tidak menganggap matematika mudah Yang sah adalah ….
8. Ingakaran yang benar dari kalimat “Badu lulus Unas dan dia a. (1), (4), dan (5)
senang” adalah …. b. (1), (3), dan (5)
(1) Badu tidak lulus Unas atau dia tidak senang c. (2), (3), dan (5)
(2) Badu tidak lulus Unas dan dia tidak senang d. (2), (3), dan (4)
(3) Tidak benar bahwa Badu lulus Unas dan dia senang e. (3), (4), dan (5)
(4) Badu lulus Unas dan dia tidak senang
15. Kesimpulan dari: Premis 1: p ⇒ q; Premis 2: ~r ⇒ ~q;
9. Ingkaran pernyataan “Jika saya rajin belajar, maka saya tidak Premis 3: ~r adalah ….
lulus ujian” adalah …. a. p
a. Saya rajin belajar dan saya tidak lulus ujian b. q
b. Saya rajin belajar dan saya lulus ujian c. r
d. ~p
c. Saya tidak rajin belajar atau saya lulus ujian
e. ~r
d. Saya rajin belajar atau saya lulus ujian
e. Saya tidak rajin belajar dan saya tidak lulus Ujian 16. Kesimpulan dari: Premis 1: ~q ⇒ ~p ; Premis 2: q ⇒ r ;
Premis 3: p adalah ….
10. Ingkaran pernyataan (p ∧ q) ⇒ q adalah …. a. p
a. (p ∧ q) ∧ ~q b. q
b. (p ∧ q) ∧ q c. r
d. ~p
c. ~(p ∧ q) ∧ q
e. ~r
d. (~p ∨ ~q) ∨ q
e. (p ∧ q) ∨ ~q

20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai