Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nadya Ayu Putri

NIM: 9213311031

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Logika Matematika
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 1. KB 1. Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran
(istilah dan definisi) di
modul ini

a. Kalimat dan Pernyataan


 Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut
tata bahasa dan mengandung arti

 Pernyataan Dalam logika matematika hanya


dibicarakan kalimat-kalimat yang berarti menerangkan
(kalimat deklaratif)

 nilai kebenaran adalah Pernyataan mungkin bernilai


benar saja atau bernilai salah saja

 pernyataan sederhana/pernyataan primer adalah


Pernyataan yang hanya menyatakan pikiran tunggal
dan tidak mengandung kata hubung kalimat

 pernyataan
majemuk/pernyataan komposit pernyataan yang terdiri
atas dua atau lebih pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung kalimat
b. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidak dapat
ditentukan nilai
kebenarannya
c. Pernyataan majemuk
 negasi adalahpernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula benar, dan sebaliknya.

 Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan


kata penghubung “dan”, “tetapi”, “meskipun”, atau
“walaupun”.

 Disjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata


penghubung “atau”.

 Implikasi merupakan pernyataan yang dibuat dari 2


pernyataan tunggal 𝑝 dan
𝑞 yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka
𝑞”.

2. KB 2. Tautologi dan Kontradiksi

a. Kuantor
 Kuantor universal adalah Kata-kata yang biasa
digunakan dalam kuantor universal adalah “semua”,
“setiap”, “untuk semua” atau “untuk setiap”.

 Pernyataan matematika yang dilengkapi dengan kata-


kata “terdapat”, “ada”, “sekurang-kurangnya satu”,
atau “beberapa” merupakan pernyataan berkuantor
eksistensial.

b. Tautologi
Tautologi adalah Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar
untuk setiap substitusi pernyataan tunggalnya dinamakan
tautologi.
c. kontradiksi
kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai salah untuk
setiap substitusi
nilai kebenaran pernyataan tunggalnya.

3. KB 3. Aljabar Proposisi dan Argumen

a. Aljabar Proposisi
 Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat
dipertukarkan atau diganti antara
satu dengan yang lainnya

 daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi


adalah Hukum Idempoten, Hukum Asosiatif, Hukum
Komutatif, Hukum Distributif, Hukum Identitas, Hukum
null/ Dominasi, Hukum Komplemen (Negasi), Hukum
Involusi (Negasi Ganda), Hukum Penyerapan (Absorpsi),
Hukum Transposisi, Hukum Implikasi, Hukum
Ekivalensi, Hukum Eksportasi, Hukum De Morgan.
b. Argumen dan Inferensi
 argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas
satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti
(evidence) dan suatu (satu) konklusi.
 Inferensi adalah proses atau cara untuk menarik atau
menurunkan kesimpulan dalam suatu
argumen dari beberapa proposisi (premis).

c. Metode inferensi
 Modus Ponen (Penalaran Langsung) adalah modus
ponen adalah bentuk yang paling umum
dalam penalaran sehari-hari.

 Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung) adalah ebalikan


dari bentuk modus ponen. Dalam modus tolen, jika
diketahui 𝑝 menyebabkan 𝑞, dan 𝑞 adalah salah, maka
jelas 𝑝 bernilai salah.

 Silogisme Hipotesis Bentuk argumen silogisme hipotesis


didasarkan pada sifat
transitif pada implikasi.

 silogisme disjungtif didasarkan pada kenyataan jika


dihadapkan
pada dua pilihan dan tidak memilih pilihan pertama,
maka satu-satunya
kemungkinan adalah memilik pilihan kedua.

 Simplifikasi (Penyederhanaan Konjungtif) didasarkan


pada kondisi saat memiliki dua buah hal maka
keduanya pasti dimiliki.

 disjungtif didasarkan pada fakta bahwa setiap kalimat


dapat digeneralisir dengan penghubung “∨”, sebab
penghubung “∨” bernilai benar selama salah satu dari
pernyataannya benar.

 konjungsi didasarkan pada kondisi saat dua buah


pernyataan benar, maka gabungannya juga akan
bernilai benar.

 dilema (Pembagian Kasus) didasarkan pada hubungan


implikasi dari dua pernyataan yang berdisjungsi

 Dilema Konstruktif didasarkan pada kombinasi dua


buah argumen modus ponen.

 Dilema Destruktif didasarkan pada kombinasi dua buah


argumen
modus tolen.

4. KB 4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung

 Aturan untuk membantu membuktikan kesahan suatu


argumen di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Modus Ponens
b) Modus Tollens
c) Silogisme
d) Silogisme Disjungtif
e) Konstruktif Delema
f) Destruktif Delema
g) Aturan Konjungsi
h) Aturan Penyederhanaan
i) Aturan Penambahan

 Langkah-langkah dalam pembuktian Aturan Bukti Bersyarat


adlah sebagai berikut.
a) Menulis premis-premis yang diketahui
b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi premis baru
(premis tambahan) dan konsekuennya merupakan konklusi
dari argument
(konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan hukum
penggantian untuk menemukan konlusi sesuai dengan
konklusi baru.

 Selain dengan cara Aturan Bukti Bersyarat masih ada cara


lain untuk membuktikan kesahan argumen yaitu dengan
Bukti Tak Langsung (Reductio
Ad Absordum).
2 Daftar materi yang Daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi
Aljabar proposisi
sulit dipahami di
modul ini
3 Daftar materi yang Pada daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi banyak
macam keperluan deduksi yang mengakibatkan miskonsepsi
sering mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai