Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

(LOGIKA MATEMATIKA)
1. Pengertian Logika Matematika
- secara bahasa : Berasal dari kata “logos” yang artinya kata, ucapan, pikiran secara utuh
atau ilmu pengetahuan
- secara istilah : cabang ilmu yang mempelajari penurunan-penurunan kesimpulan yang
valid dan tidak valid
- kesimpulan : logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan
pelajaran lainnya.
- dalam ilmu logika mempelajari kebenaran dan kesalahan dari penalaran dan penarikan
kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.

2. Bagian-bagian logika matematika


A. Pernyataan : kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tapi tidak sekaligus
keduanya.
- Pernyataan tertutup: sudah bisa dipastikan nilai benar/salahnya
- Pernyataan terbuka :belum bisa dipastikan nilai benar/salahnya
B. Pernyataan Majemuk
- Konjungsi : pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung “dan”
dengan simbol “^”. Pernyataan akan bernilai benar jika kedua pernyataan di
dalamnya bernilai benar.

- Disjungsi : pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung “atau”


dengan simbol “v”. Pernyataan akan bernilai salah jika kedua pernyataan di
dalamnya bernilai salah. Jika salah satu pernyataan benar, maka pernyataan
tersebut bernilai benar.
- Implikasi : pernyataan majemuk yang diawali dengan kata “jika” dan
dihubungkan dengan kata hubung “maka” yang disimbolkan dengan “→”. Cara
menentukan nilai kebenaran dari suatu implikasi dapat dilihat dari definisinya.

- Biimplikasi : pernyataan majemuk yang diawali dengan kata “jika” dan


dihubungkan dengan kata hubung “dan hanya jika” yang disimbolkan dengan
“↔”. Pernyataan akan bernilai benar jika kedua pernyataan di dalamnya bernilai
benar atau keduanya bernilai salah.

- Negasi/Ingkaran : pernyataan yang isinya mengingkari pernyataan atau berisi


kalimat sangkalan. Di awal kalimat pernyataan biasanya berisi kalimat “tidak
benar bahwa” dan disimbolkan dengan “~” pada awal pernyataan. Ingkaran suatu
pernyataan bernilai salah jika pernyataan semula bernilai benar, begitu pun
sebaliknya.

B = Pernyataan bernilai benar


S = Pernyataan bernilai salah
3. Teori Korespondensi dan Koherensi
1) Teori Korespondensi
Teori ini membahas tentang penarikan kesimpulan (benar/salah) berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya.
Contoh :
a. Pita bertubuh kurus
b. Singaraja merupakan ibu kota Buleleng
c. Total perolehan medali tim Indonesia pada Asian Games 2019 adalah 267 medali
dengan rincian 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
2) Teori Koherensi
Teori ini membahas penilaian yang benar bila sesuai dengan kebenaran sebelumnya
yang telah disepakati.
Contoh :
Premis 1 : Semua makhluk hidup bernapas
Premis 2 : Manusia adalah makhluk hidup
Kesimpulan : Manusia bernapas

Anda mungkin juga menyukai