Anda di halaman 1dari 31

Pengantar Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana


2022
Logika Matematika
MATEMATIKA?
• Bahasa UNIVERSAL: Simbolisasi dan Univalensi.
Logika  ilmu tentang asas-asas penalaran yang
betul.

Logika Matematika 
Logika yang dicirikan oleh simbolisasi (lambang-
lambang) & univalensi (ketunggalan arti).
Logika Matematika
KALIMAT/PERNYATAAN MENURUT MATEMATIKA
• Deklaratif (Proposisi)  dapat ditentukan nilai kebenaran-
nya, benar atau salah (eksklusif), tidak dapat bernilai
keduanya sekaligus.

• Terbuka  memuat satu atau lebih peubah sehingga belum


dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Logika Matematika
Contoh Kalimat Deklaratif:
a. Salatiga terletak di Provinsi Jawa Tengah (Benar),
b. Jusuf Kalla merupakan Presiden RI ke-7 (Salah),
c. Lionel Messi adalah pemain sepakbola di Paris Saint-Germain FC (Benar),
d. UKSW terletak di Kota Salatiga (Benar).

Contoh Kalimat Terbuka:


e. Harga 1kg beras di Jogja sama dengan harga 3 buah telur di Blitar,
f. Theo adalah seorang wanita,
g. Orang itu adalah Rektor UKSW,
h. Hari ini akan turun hujan,
i. Wanita itu adalah Kepala Sekolah
Logika Matematika
Matematika Sarat dengan Kalimat/Pernyataan yang berkaitan
antara satu dan lainnya. Satu dan lainnya itu bisa jadi:
• Suatu kalimat dan ingkaran/negasinya,
• Kalimat majemuk dengan
• Konjungsi,
• Disjungsi,
• Implikasi, Konversnya, Inversnya, dan Kontraposisinya,
• Biimplikasi/Ekuivalensi atau Kesetaraan antar kalimat-kalimat.
Logika Matematika
INGKARAN ATAU NEGASI SUATU KALIMAT/PERNYATAAN (1)
Ingkaran suatu proposisi  proposisi yang dibentuk dengan:
• menambahkan “tidak benar bahwa” di depan proposisi semula,
• menyisipkan kata “tidak” atau “bukan” ke dalam proposisi semula,
• menggunakan antonim dari kata sifat yang digunakan pada proposisi
semula, ATAU
• Jika hanya terdapat 2 pilihan dalam suatu hal dan suatu proposisi
menggunakan salah satu pilihan itu, maka ingkaran dari proposisi itu
dapat menggunakan pilihan yang lain.
Logika Matematika
INGKARAN ATAU NEGASI SUATU KALIMAT/PERNYATAAN (2)
Notasi:
B S : proposisi semula.
S B : ingkaran dari proposisi .

• Bila bernilai benar maka bernilai salah dan sebaliknya,


• Lambang lain: “  ” atau “ ” atau “ ”,
• Dalam bahasa pemrograman/istilah lain/buku lain “B” dapat ditulis
dengan 1 dan “S” dengan 0 (bilangan biner).
Logika Matematika
INGKARAN ATAU NEGASI SUATU KALIMAT/PERNYATAAN (3)
Contoh I.1:
: Silvi mendapatkan nilai A untuk mata kuliah Pengantar Matematika.
: Silvi tidak mendapatkan nilai A untuk mata kuliah Pengantar Matematika, atau
: Tidak benar bahwa Silvi mendapat nilai A untuk mata kuliah Pengantar Matematika.

Contoh I.2:
: Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia (Benar).
: Jakarta bukan ibu kota Republik Indonesia (Salah), atau
: Tidak benar bahwa Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia (Salah).
Logika Matematika
INGKARAN ATAU NEGASI SUATU KALIMAT/PERNYATAAN (4)
Contoh I.3:
: Kota Ambon terletak di Pulau Sulawesi (Salah).
: Tidak benar bahwa kota Ambon terletak di pulau Sulawesi (Benar).

Contoh I.4:
: Semut lebih kecil daripada Gajah (Benar).
: Semut lebih besar daripada Gajah (Salah).

Contoh I.5:
: 2021 adalah bilangan asli genap (Salah).
: 2021 adalah bilangan asli ganjil (Benar).
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK (1)
Kalimat yang disusun dari kalimat-kalimat tunggal (penyusun, atomik)
dengan menggunakan kata-kata perangkai.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK (2): UNIVALENSI
 Dalam bahasa sehari-hari, penambahan atau penggunaan kata perangkai
seringkali dapat menimbulkan berbagai arti.
 Dalam logika matematika, kata perangkai harus memiliki “satu arti”.
 Tabel Kebenaran: daftar yang menyajikan kapan suatu kalimat majemuk
bernilai benar dan kapan bernilai salah.
 Kriteria:
1. Tidak disyaratkan adanya hubungan antara kalimat-kalimat penyusun.
2. Nilai kebenaran suatu kalimat majemuk ditentukan oleh:
 Nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusun dan
 Kata perangkai yang digunakan.
Misalkan diketahui dan adalah proposisi.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: KONJUNGSI
Definisi: konjungsi dan ditulis adalah proposisi.
Konjungsi bernilai benar apabila kedua kalimat penyusun bernilai benar.

Contoh K.1:
 Salatiga dan Semarang adalah kota-kota di Jawa Tengah,
 Gunung Merbabu dan Gunung Rinjani terletak di pulau Jawa.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: DISJUNGSI (1)
Definisi: disjungsi atau ditulis adalah proposisi.
Dibedakan 2 macam disjungsi yaitu:
 Disjungsi inklusif*, ditulis .
 Disjungsi eksklusif**, ditulis .

*) Disjungsi inklusif bernilai salah hanya bila kedua kalimat penyusun salah.
**) Disjungsi eksklusif bernilai salah jika kalimat penyusunnya memiliki nilai kebe-
naran yang sama, keduanya salah atau keduanya benar.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: DISJUNGSI (2)
Contoh D.1. Disjungsi Inklusif:
• Sistem operasi smartphone adalah Android atau bukan Android (Benar);
• Akar-akar dari persamaan adalah atau (Salah);
• Kendaraan bermotor pribadi yang dikenai pajak adalah motor atau mobil (Benar);

Contoh D.2. Disjungsi Eksklusif:


• Ricky diterima untuk bekerja di PT. Prudential namun pada saat dia tidak diterima
di PT. Sinar Mas. Sebagai lulusan yang mengikuti kegiatan Job Fair UKSW, Ricky
diterima untuk bekerja di PT. Prudential atau PT. Sinar Mas;
• Kendaraan yang diperkenankan beroperasi di jalan M. H. Thamrin adalah
kendaraan bermotor yang memiliki nomor kendaraan ganjil atau genap sesuai
tanggal hari;
• Ratna dapat menuju Singapura dengan menggunakan transportasi laut atau udara;
• Ratna dapat menuju Singapura dengan menggunakan transportasi laut atau darat;
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: IMPLIKASI (1)
Definisi: proposisi majemuk “jika maka ”, ditulis , disebut sebagai
proposisi bersyarat atau implikasi*.
o disebut anteseden (hipotesis),
o disebut konsekuen (konklusi).

*) Suatu implikasi bernilai benar jika anteseden salah atau konsekuen benar.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: IMPLIKASI (2)
Cara membaca kalimat/pernyataan implikasi:
 Bila maka (jika maka ),
 bila ,
 hanya bila ,
 adalah syarat perlu untuk , atau
 adalah syarat cukup untuk .
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: IMPLIKASI (3)
Contoh IM.1:
• Bila Bella selesai disuntik vaksin maka Bella diperkenankan ke kampus,
• Bella diperkenankan ke kampus bila Bella selesai disuntik vaksin,
• Bella selesai disuntik vaksin hanya bila Bella diperkenankan ke kampus,
• Bella diperkenankan ke kampus merupakan syarat perlu untuk Bella selesai
disuntik vaksin,
• Bella selesai disuntik vaksin adalah syarat cukup untuk Bella diperkenankan
ke kampus.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: BIIMPLIKASI (1)
Definisi: suatu kalimat biimplikasi dan ditulis adalah proposisi.

 Suatu kalimat biimplikasi bernilai benar apabila kedua kalimat penyusunnya


memiliki nilai kebenaran yang sama.
 Proposisi dapat dibaca sebagai “p jika dan hanya jika q”.
 Jika dan memiliki nilai kebenaran yang sama, maka dapat dikatakan “p jika dan
hanya jika q” sebaliknya jika “p jika dan hanya jika q”, maka dan memi-liki nilai
kebenaran yang sama, simbol adalah definisi kesamaan atau kese-taraan atau
ekuivalensi (dipandang dari suatu logika).
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: BIIMPLIKASI (2)
Contoh B.1:
 Willy mendapatkan IP 4 jika dan hanya jika Willy memperoleh nilai A
untuk semua mata kuliah yang ia ambil;
 Suatu bilangan asli habis dibagi 6 jika dan hanya jika bilangan itu habis
dibagi 2 dan habis dibagi 3.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: IMPLIKASI LAIN (1)
Definisi: jika dimiliki implikasi , maka disebut konvers, disebut invers, dan ~
disebut kontraposisi dari implikasi semula.

Jika bernilai benar, maka:


 Invers dan konversnya belum tentu benar,
 Kontraposisinya selalu bernilai benar.
Logika Matematika
KALIMAT MAJEMUK: IMPLIKASI LAIN (2)
Contoh IL.1:
Implikasi : Jika hari ini hujan maka jalanan basah.
Konvers : Jika jalanan basah maka hari ini hujan.
Invers : Jika hari ini tidak hujan maka jalanan tidak basah.
Kontraposisi : Jika jalanan tidak basah maka hari ini tidak hujan.
Logika Matematika
EKUIVALENSI

*) Jadi, di sini ekuivalen dengan .


 Dua kalimat (tunggal/majemuk) dikatakan ekuivalen bila nilai kebenaran kedua
kalimat tersebut sama atau memiliki nilai pada tabel kebenaran yang sama.
 Tabel kebenaran dari implikasi sama dengan tabel kebenaran dari
kontraposisinya, maka dikatakan implikasi ekuivalen dengan kontraposisinya.
 Kalimat ekuivalensi disebut juga “biimplikasi”.
Logika Matematika
INGKARAN KALIMAT MAJEMUK (1)
Latihan
Buatlah tabel kebenaran dari :
a. (p  q)
b. p  (q  p)

c.  p  q   q   p  r    p  r 
d. q  r   p  r 

e.  p  q   p  r   q 
Logika Matematika
INGKARAN KALIMAT MAJEMUK (2)
Kesimpulan:
 ekuivalen (Dalil De Morgan),
 ekuivalen (Dalil De Morgan),
 ekuivalen sehingga ekuivalen ekuivalen ,
 ekuivalen
ekuivalen ,
ekuivalen .

Pada kalimat majemuk, untuk menunjukkan daya ikat kata perangkai dapat digunakan
tanda kurung. Jika tidak, dapat digunakan urutan daya ikat berikut : , , , . Sema-
kin ke kanan daya ikat kata perangkai semakin kuat.
Tugas Mandiri 1
Kerjakan tugas ini pada file pengolah kata (.docx) yang di dalamnya diberikan
identitas anda, nama lengkap dan NIM. Simpan file dengan aturan format TM1_NIM
dan unggah pada portal yang telah disediakan di Flearn UKSW.
Jawablah soal-soal berikut dengan terang dan jelas. Berikan contoh jika diperlukan.
1. Mungkinkah bernilai benar? Bagaimana dengan ?
2. Jika diketahui suatu proposisi memuat disjungsi (inklusif), terangkan bagaimana
cara menentukan nilai kebenaran proposisi tersebut?
3. Jika hipotesis dalam suatu implikasi bernilai salah, apakah implikasi masih dapat
bernilai benar?
4. Berikan contoh suatu implikasi yang bernilai benar dengan konversnya juga be-
nar! Berikan pula contoh implikasi yang bernilai benar namun konversnya berni-
lai salah!
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai