LOGIKA MATEMATIKA I
Oleh Kelompok 2:
ANA KHUMAIROH (858722269)
PUTRI KARMILA (858722316)
TRIA KIKI N.S (858722237)
KEGIATAN BELAJAR 1
Kalimat Pernyataan dan
Kalimat Terbuka
Dalam logika matematika dibahas antara lain sebagai
A. PENGERTIAN LOGIKA
Logika ada 2 yaitu :
berikut:
1. Kalimat
1. Logika Tradisional adalah logika yang dipelajari hanya a. kalimat matematika yang benar
sebagai bagian dari metode filsafat. b. kalimat matematika yang salah
2. Logika simbolik adalah logika yang dipelajari untuk c. kalimat terbuka
membangun keterampilan penalaran ilmiah. d. kalimat deklaratif / pernyataan
Dalam percakapan sehari-hari logika berarti menurut e. Negasi disebut juga ingkaran / penyangkalan
akal, sedangkan sebagai istilah logika berarti suatu f. pernyataan majemuk terdiri dari : konjungsi, disjungsi,
metode / teknik yang digunakan untuk meneliti ketepatan implikasi, biimplikasi.
g. kalimat berkuantor
penalaran.
2. Berpikir deduktif
Jika pengertian logika dikaitkan dengan matematika a. menggunakan prinsip modus ponens
definisinya adalah tatacara berpikir / pola berpikir b. menggunakan prinsip modus tollens
matematika. c. menggunakan prinsip silogisme
3. Bakti dalam matematika
4. Penarikan kesimpulan
B. PERNYATAAN DAN
BUKAN PERNYATAAN
Pernyataan tunggal adalah pernyataan yang memiliki satu pernyataan saja. Contoh pernyataan tunggal misalnya: kereta
api berjalan diatas rel.
Pernyataan majemuk adalah pernyataan yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal (komponen) yang dirangkai
dengan menggunakan kata hubung logika. Untuk menggabungkan pernyataan tunggal menjadi kalimat majemuk
digunakan kata penghubung. Dalam konsep matematika biasanya kata penghubung ditulis dengan lambang.
Berikut pernyataan yang dirangkai dari dua pernyataan p dan q.
1. Konjungsi : p ʌ q
Yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “dan”.
2. Disjungsi: p v q
Yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata penghubung “atau”.
3. Implikasi: p → q
Yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “jika, maka”
4. Biimplikasi: p ↔ q
Yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “jika dan jika”
D. VARIABEL DAN KONSTANTA
1. Variabel 2. Konstanta
Variabel disebut juga peubah. Variabel (peubah Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan anggo
didefinisikan sebagai lambang yang digunakan untuk tertentu dalam himpunan semesta. Konstanta dap
mewakili anggota sebarang dari suatu semesta didefinisikan sebagai lambang yang digunakan untu
pembicaraan. mewakili anggota tertentu dari suatu semes
Contoh : pembicaraan.
X+3=5, x dalam persamaan inindisebut peubah. Contoh :
Kalau kita katakan x adalah bilangan bulat, maka x adalah x+6 = 11
salah satu anggota himpunan bulat. Mungkin -2, -1, atau Jika x diganti dengan 3 maka pernyataan 3+6=11 bernil
anggota lain yang ditunjuk. Jadi x adalah variabel atau salahdan 3 disebut konstanta.
peubah. Peubah / variabel bisa dilambangkan dengan konstanta dapat diartikan sebagai bilangan tetap atau suk
huruf besar atau huruf kecil. yang tidak mengandung peubah.
E. PENGERTIAN KALIMAT
TERBUKA
Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel atau peubah, sehingga belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya (benar / salah).
Kalimat terbuka akan menjadi kalimat pernyataan jika variabelnya diganti konstanta (suatu
anggota semesta pembicaraan) dalam himpunan semestanya.
Contoh :
X+4= 7 kalimat terbuka
Jika x diganti dengan 5, maka 5+4= 7, merupakan pernyataan yang salah.
Jika x diganti dengan 3, maka 3+4= 7, merupakan pernyataan yang benar.
F. PENYELESAIAN DAN
HIMPUNAN PENYELESAIAN
2. Operasi biner
1. Operasi uner
Yaitu operasi yang mengkomposisikan
Yaitu operasi yang bekerja beberapa pernyataan tunggal menjadi
padasebuah pernyataan. sebuah pernyataan majemuk. Termasuk
Termasuk dalam operasi ini dalam operasi ini adalah operasi
adalah operasi negasi / konjungsi, disjungsi, implikasi dan
ingkaran. biimplikasi.
A. OPERASI NEGASI
Konjungsi adalah pernyataan dengan kata penghubung ‘dan’ yang dilambangkan dengan “ʌ”.
Konjungsi “p dan q” dilambangkan dengan tabel kebenaran berikut.
p q pʌq
B B B
B S S
S B S
S S S
Konjungsi pʌq bernilai benar jika setiap pernyataan tunggal bernilai benar, selain itu bernilai
salah. Jadi pʌq bernilai benar hanya apabila p dan q sama-sama bernilai benar.
Contoh:
p : 3 bilangan prima ganjil
q : 2 bilangan prima genap
pʌq: 3 bilangan prima ganjil dan 2 bilangan prima genap.
( pʌq bernilai benar ).
C. OPERASI DISJUNGSI
Adalah suatu pernyataan majemuk yang terdiri dari 2 pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata”atau”.
Operasi disjungsi dilambangkan dengan v. disjungsi ada 2 jenis yaitu:
1. Disjungsi inklusif yang dilambangkan dengan v. dan berarti mencakup / terhitung. Disjungsi inklusif dilambangkan dengan
pvq.
2. Disjungsi eksklusif yang dilambangkan dengan v̲. Dan berarti tidak tercakup. Disjungsi eksklusif dilambangkan dengan p v̲ q.
p q Pvq p v̲ q
B B B S
B S B B
S B B B
S S S S
Pvq benar , jika salah satu diantara p dan q benar atau p dan q keduanya benar.
Pvq salah, jika p dan q keduanya salah.
Contoh:
P : kamera adalah alat visual (pernyataan benar)
Q : kamera adalah alat audio (pernyataan salah)
Pvq : kamera adalah alat visual atau alat audio
D. OPERASI IMPLIKASI /
PERNYATAAN BERSYARAT
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang disusun dari dua buah pernyataan p dan q dalam bentuk “jika p maka
q”, dan dilambangkan dengan “p→q”.
Contoh pernyataan:
p: sekarang hujan lebat
q: saya pergi memakai payung
Dari pernyataan p dan q kita dapat menyusun sebuah pernyataan majemuk yang berbentuk sebagai berikut:
“jika sekarang hujan lebat maka saya pergi memakai payung”
Ditulis dalam bentuk pernyataan komponennya adalah :
“jika p maka q atau p→q”.
p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh :
Jika 3+4=7 maka 7 adalah bilangan prima
Implikasi ini bernilai benar, karena alasan benar dan kesimpulan benar.
E. OPERASI BIIMPLIKASI /
BIKONDISIONAL
Adalah pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata “jka dan hanya jika” yang dilambangkan
dengan “↔”.
p↔q dinyatakan benar, jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama.
p↔q dinyatakan salah, jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang tidak sama.
p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh:
2x3=6 jika dan hanya jika 6 adalah bilangan genap, merupakan biimplikasi yang bernilai benar, karena
pernyataan pertama yaitu 2x3=6 bernilai benar dan pernyataan kedua yaitu 6 adalah bilangan genap
bernilai benar (kedua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang sama).
F. TABEL KEBENARAN DARI
PERNYATAAN MAJEMUK
Adalah pernyataan baru yang dibentuk dari berbagai pernyataan tunggal (disebut komponen) dengan menggunakan
kata hubung logika.
Nilai kebenaran dari sebuah pernyataan majemuk dapat ditentukan dari:
1. Nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya
2. Kata hubung logika yang dipakai untuk merangkaikan komponen-komponen itu.
Tabel kebenaran majemuk adalah suatu tabel yang memuat nilai kebenaran pernyataan-pernyataan majemuk.
p q
B B
B S
S B
S S
Tabel tersebut terdiri dari dua pernyataan tunggal yang berbeda yaitu p dan q. nilai kebenaran keduanya tersebut
dinyatakan dengan huruf B jika benar, dan S jika salah.