LOGIKA MATEMATIKA
Disusun Oleh
A. Naashir M. Tuah Lubis
A. LATAR BELAKANG
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan
argumentasi sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari.. Topik ini sangat penting
karena dapat meningkatkan daya nalar kita dan dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.
Di dalam matematika, hukum-hukum logika menspesifikasikan makna dari pernyataan
matematis. Hukum-hukum logika tersebut membantu kita untuk membedakan antara argumen yang
valid dan tidak valid. Logika juga digunakan untuk membuktikan teorema-teorema di dalam
matematika
Oleh karena itu, kompetensi yang hendak dicapai adalah agar para mahasiswa memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan logika yang dimiliki
serta menambah pengetahuan tentang materi ini.
B. TUJUAN
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan sekaligus
sebagai tugas mata kuliah Matematika Sekolah.
1
BAGIAN II
TEORI
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka
biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti dengan konstanta
dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota yang belum tentu dalam semesta
pembicaraan, sedangkan konstanta adalah lambang yang menunjukkan anggota tertentu dalam
semesta pembicaraan. Pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka menjadi pernyataan
yang bernilai benar, disebut selesaian atau penyelesaian. Contoh kalimat terbuka
1. yang duduk di bawah pohon itu cantik rupanya
2. x + 2 = 8
Suatu kalimat selain dibedakan atas pernyataan dan bukan pernyataan, kalimat juga
dibedakan pula atas pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk. Pernyataan tunggal atau
pernyataan sederhana adalah pernyataan yang tidak memuat pernyataan lain atau sebagai
bagiannya, sedangkan pernyataan majemuk dapat merupakan kalimat baru yang diperoleh dengan
cara menggabungkan beberapa pernyataan tunggal.
2
Dua pernyataan tunggal atau lebih dapat digabungkan menjadi sebuah kalimat baru yang
merupakan pernyataan majemuk, sedangkan tiap pernyataan bagian dari pernyataan majemuk
disebut komponen-komponen pernyataan majemuk. Komponen-komponen dari pernyataan
majemuk itu tidak selamanya harus pernyataan tunggal, tetapi mungkin saja pernyataan majemuk.
Namun yang terpenting adalah bagaimana menggabungkan pernyataan-pernyataan tunggal menjadi
pernyataan majemuk.
p ~p
B S
S B
Contoh:
p : Jakarta ibukota negara Republik Indonesia
~p : Jakarta bukan ibukota negara Republik Indonesia
2. Konjungsi (p ˄ q)
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal
dengan memakai kata perangkai “dan” disebut konjungsi. Adapun kata perangkai yang lain yaitu
kata tetapi, maupun, dll .Operasi konjungsi dilambangkan dengan “ “
Definisi: Sebuah konjungsi bernilai benar jika komponen-komponennya bernilai
benar, dan bernilai salah jika salah satu dari komponennya bernilai salah
3
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p q p˄q
B B B
B S S
S B S
S S S
3. Disjungsi (p ˅ q)
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
tunggal dengan memakai kata perangkai atau disebut disjungsi. Operasi disjungsi dilambangkan
dengan “ “
Definisi: Sebuah disjungsi inklusif bernilai benar jika paling sedikit salah satu komponennya
bernilai benar, sedangkan disjungsi eksklusif bernilai benar jika paling sedikit
komponennya bernilai benar tetapi tidak kedua-duanya.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
4. Implikasi (p → q)
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal
dengan memakai kata perangkai Jika...maka...disebut implikasi. Operasi implikasi dilambangkan
dengan “ → “
Definisi: Sebuah pernyataan implikasi hanya salah jika antesedennya benar dan konsekwennya
salah, dalam kemungkinan lainnya implikasi bernilai benar.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
4
5. Biimplikasi atau Bikondisional (p ↔ q)
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan
tunggal dengan memakai kata perangkai …… jika dan hanya jika …… disebut biimplikasi. Operasi
biimplikasi dilambangkan dengan “ ↔ “
Definisi: Sebuah pernyataan biimplikasi bernilai benar jika komponen-koponennya mempunyai
nilai kebenaran sama, dan jika komponen-koponennya mempunyai nilai kebenaran tidak
sama maka biimplikasi bernilai salah.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
D. Bentuk-Bentuk Pernyataan
Bentuk-bentuk pernyataan dalam logika dapat dibedakan dalam
1. Kontradiksi, suatu bentuk pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya salah dalam segala
hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
2. Tautologi, suatu bentuk pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya benar dalam segala
hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
3. Kontingensi, suatu bentuk pernyataan majemuk yang bukan kontadiksi maupun tautologi.
4. Ekivalen, dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama.
Pernyataan yang ekivalen dinotasikan dengan “≡” atau “≈”
Contoh:
1. (p ˄ q) ˄ ~(p ˅ q) adalah kontradiksi
~p ~q Konvers ~q ~p
Contoh:
Implikasinya yaitu “ Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah “
Konvers : Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar
Invers : Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah
Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar
Contoh :
Jika 20 habis dibagi 2, maka 20 adalah bilangan genap
20 habis dibagi 2
20 adalah bilangan genap
b. Modus Tolen :
Premis 1 :pq
Premis 2 :~q
Konklusi :~p
Contoh:
Jika n bilangan ganjil, maka n2 bernilai ganjil
n2 bernilai genap
n bukan bilangan ganjil
c. Silogisma :
Premis 1 :pq
Premis 2 :qr
Konklusi :pr
Contoh :
Jika seorang laki-laki adalah bujangan, maka ia tidak bahagia
Jika seorang laki-laki tidak bahagia, maka ia berumur pendek
Para bujangan berumur pendek
d. Silogisma Disjungtif
7
Premis 1 :pq
Premis 2 :~q
Konklusi :p
Contoh :
Saya belajar dengan giat atau saya menikah tahun depan
Saya tidak belajar dengan giat
Saya menikah tahun depan
e. Konjungsi
Premis 1 :p
Premis 2 :q
Konklusi :pq
Artinya : p benar, q benar. Maka p q benar.
Contoh :
Jono mengambil kuliah Analisis Real
Jono mengulang kuliah Matematika Diskrit
Jono mengambil kuliah Analisis Real dan mengulang kuliah Matematika Diskrit
f. Tambahan (Addition)
Premis 1 :p
Konklusi :pq
Artinya : p benar, maka p q benar (tidak peduli nilai benar atau nilai salah yang
dimiliki q).
Contoh :
Jini mengambil kuliah Analisis Real
Jini mengambil kuliah Analisis Real dan mengulang Statistik Pendidikan
g. Simplifikasi :
Premis 1 :p˄q
Konklusi :p
Contoh :
Tika adalah mahasiswa UNIB dan mahasiswa UI. Karena itu, Tika adalah mahasiswa
UNIB”