I. PENDAHULUAN
Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan
pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal
tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari
metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara
berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu
menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika
hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran,
dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.
II. PERNYATAAN
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran benar
saja atau salah saja dan tidak kedua-duanya.
Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup, kalimat
tertutup, kalimat deklaratif, statement atau proposisi.
LOGIKA MATEMATIKA - 1
Untuk menggabungkan pernyataan-pernyataan tunggal menjadi pernyataan
majemuk dapat dipakai kata gabung atau kata perangkai yang disebut operasi-
operasi logika matematika.
Contoh:
1. Jakarta adalah ibukota negara RI
2. Merah putih adalah bendera negara RI
3. 2 adalah bilangan prima yang genap
4. Jika suatu bilangan habis dibagi dua maka bilangan itu genap
Soal:
Buatlah contoh pernyataan tunggal dan majemuk, kemudian tentukan nilai
kebenarannya!
LOGIKA MATEMATIKA - 2
V. TABEL KEBENARAN
1. Operasi Negasi
Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada
sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan “ ~ “
Jika p adalah pernyataan tunggal, maka ~p adalah pernyataan majemuk.
Negasi dari suatu pernyataan yang bernilai benar adalah salah dan negasi dari
suatu pernyataan yang bernilai salah adalah benar.
p ~p
B S
S B
Contoh:
p : Jakarta ibukota negara Republik Indonesia
~ p : Jakarta bukan ibukota negara Republik Indonesia
2. Operasi Konjungsi
LOGIKA MATEMATIKA - 3
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
3. Operasi Disjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai atau disebut disjungsi. Operasi
disjungsi dilambangkan dengan “ “
Definisi: Sebuah disjungsi inklusif bernilai benar jika paling sedikit salah satu
komponennya bernilai benar, sedangkan disjungsi eksklusif bernilai benar
jika paling sedikit komponennya bernilai benar tetapi tidak kedua-duanya.
p q pq p q p q
B B B B B S
B S B B S B
S B B S B B
S S S S S S
4. Operasi Implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai Jika …. maka ….. disebut
implikasi. Operasi implikasi dilambangkan dengan “ “
Definisi: Sebuah pernyataan implikasi hanya salah jika antesedennya benar dan
konsekwennya salah, dalam kemungkinan lainnya implikasi bernilai benar.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
LOGIKA MATEMATIKA - 4
p q p q
B B B
B S S
S B B
S S B
5. Operasi Bi-implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai …… jika dan hanya jika ……
disebut biimplikasi. Operasi biimplikasi dilambangkan dengan “ “
p q p q
B B B
B S S
S B S
S S B
LOGIKA MATEMATIKA - 5
Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang benar dalam segala hal, tanpa
memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
Kontingensi adalah sebuah pernyataan majemuk yang bukan suatu tautologi
maupun kontradiksi.
Contoh:
Selidiki pernyataan di bawah ini apakah suatu tautologi, kontradiksi atau
kontingensi!
( ~p q ) v ( q p )
p q ~p ~pq q p ( ~p q ) v ( q p )
B B S S B B
B S S S B B
S B B B S B
S S B S B B
Karena pada tabel kebenaran di atas benar semua, maka pernyataan di atas suatu
tautologi
Soal:
Selidiki apakah pernyataan-pernyataan di bawah ini suatu tautologi, kontradiksi atau
kontingensi!
1. ( p q ) p
2. ( p q ) [ ( ~ q r ) ( r p ) ]
3. ( p v q ) ( ~ p q )
Contoh:
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
LOGIKA MATEMATIKA - 6
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama
disebut ekwivalen logis dengan notasi “ “ atau “ “
Contoh:
B B B B B B
B S S S B S
S B S B S S
S S B B B B
Soal:
Selidiki apakah pernyataan di bawah ini apakah implikasi logis atau ekwivalen logis!
1. [( p q ) v r ] [( p ~ q ) v r]
2. [ ~ ( p q )] ( p q )
konvers
pq qp
~p ~q ~q ~p
konvers
LOGIKA MATEMATIKA - 7
Contoh:
Carilah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
“ Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah “
Konvers : Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar
Invers : Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah
Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar
Soal:
Buatlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
1. Jika dua buah garis saling tegak lurus maka kedua garis itu membentuk sudut
siku-siku
2
2. Jika x = 3 maka x = 9
Contoh:
Jika p(x) kalimat terbuka: x + 3 > 5
Apabila pada kalimat terbuka di atas dibubuhi kuantor, maka: x, x + 3 > 5 ( S )
atau x, x + 3 > 5 ( B )
LOGIKA MATEMATIKA - 8
X. PERNYATAAN BERKUANTOR
Contoh pernyataan berkuantor:
1. Semua manusia fana
2. Semua mahasiswa mempunyai kartu mahasiswa
3. Ada bunga mawar yang berwarna merah
4. Tidak ada manusia yang tingginya 3 meter
Untuk memberikan notasi pada pernyataan berkuantor maka harus dibuat fungsi
proposisinya terlebih dahulu, misalnya untuk pernyataan “Semua manusia fana”
maka kita buat fungsi proposisi untuk manusia M(x) dan fana F(x), sehingga notasi
dari semua manusia fana adalah x, M(x) F(x)
Soal:
Buatlah negasi dari pernyataan-pernyataan berkuantor pada soal sebelumnya!
LOGIKA MATEMATIKA - 9
XII. ARGUMEN
Argumen adalah kumpulan pernyataan, baik tunggal maupun majemuk
dimana pernyataan-pernyataan sebelumnya disebut premis-premis dan pernyataan
terakhir disebut konklusi/ kesimpulan dari argumen.
Contoh:
1. p q
2. p / q
1. ( p q ) ( r s )
2. ~ q v ~ s / ~ p v ~ r
1. p
2. q / p q
2. 1. a b
2. c d
3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
LOGIKA MATEMATIKA - 10
Bukti:
Soal no. 1 menggunakan tabel kebenaran
B B S S B S B
B S S B S S B
S B B S B S B
S S B B B B B
Karena dari tabel kebenaran di atas menunjukkan tautologi, maka argumen sah
1. a b
2. c d
3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
4. ( a b ) ( c d ) 1,2 Conj
5. ( ~b v ~d ) 3, Simpl
6. ~ a v ~c 4,5 DD
Soal:
Buktikan keabsahan argumen:
1. e ( f ~g)
2. ( f v g ) h
3. e / h
LOGIKA MATEMATIKA - 11
4. Disjunctive Syllogisme (DS)
pvq
~p/q
7. Conjunction (Conj)
p
q / p q
8. Simplification (Simpl)
pq
p
9. Addition ( Add)
p
p v q
LOGIKA MATEMATIKA - 12
6. Implikasi
pq~pVq
7. Material Equivalen
a. p q ( p q ) ( q p )
b. p q ( p q ) V ( ~ p ~ q )
8. Eksportasi
p(qr)(pq)r
9. Transposisi
pq~q~p
10. Tautologi
a. ( p v p ) p
b. ( p p ) p
Contoh:
Selidiki keabsahan argumen di bawah ini!
1. a ( b c )
2. c ( d e ) / a ( b d )
3. ( a b ) c 1, Eksportasi
4. ( a b ) ( d e ) 3,4, Hypothetical Syllogisme
5. ~ ( a b ) V ( d e ) 4, Implikasi
6. ( ~ a V ~ b ) V ( d e ) 5, De Morgan
7. [(~ a V ~ b ) V d ] [(~ a V ~ b ) V e ] 6, Distribusi
8. (~ a V ~ b ) V d 7, Simplifikasi
9. ~ a V ( ~ b V d ) 8, Asosiasi
10. a ( b d ) 9, Implikasi
Soal:
Buktikan keabsahan argumen di bawah ini!
1. ( k V l ) ~ ( m n )
2. ( ~ m V ~ n ) ( o p )
3. ( o p ) ( q r ) / ( l V k ) ( r q )
LOGIKA MATEMATIKA - 13
XVI. HUBUNGAN ANTARA LOGIKA DAN HIMPUNAN
1. Semua bilangan bulat adalah bilangan real ( B(x); R(x) )
R(x)
x, P(x) G(x) 2
P(x) G(x)
LOGIKA MATEMATIKA - 14
LEMBAR KERJA
SELAMAT BEKERJA
LOGIKA MATEMATIKA - 15
KOMBINATORIK, PELUANG DAN STATISTIKA
1. KOMBINATORIK
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai persoalan-persoalan sebagai
berikut:
1. Dengan berapa cara dapat disusun n obyek menurut aturan tertentu?
2. Dengan berapa cara pengambilan sejumlah r obyek dari n obyek yang ada, bila
r < n?
3. Dengan berapa cara sesuatu kejadian kejadian dapat terjadi?
Persoalan-persoalan di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan kombinatorik
Ada 2 (dua) prinsip pokok yang dipakai untuk menyelesaikan persoalan
kombinatorik, yaitu prinsip penjumlahan dan prinsip perkalian.
Contoh:
n(AB)=n(A)+n(B)-n(AB)
A B C
Dengan demikian, menurut prinsip perkalian banyaknya cara bepergian dari kota
A ke kota C adalah 3 . 2 = 6 cara
LOGIKA MATEMATIKA - 16
Soal:
Diketahui empat angka 1, 2, 5, 8
a. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari dua angka diketahui.
b. Tuliskan semua bilangan tersebut
c. Berapa banyak bilangan yang bernilai ganjil
1.1. Permutasi
Definisi:
Susunan n unsur berbeda dengan memperhatikan urutannya disebut
permutasi dari n unsur tersebut.
P n!
n n
Definisi:
Misalkan n bilangan asli. n faktorial atau n! adalah 1.2.3. . . . . . n
dan 0! = 1
Sifat 1:
Banyaknya permutasi dari r unsur ( r n ) yang diambil dari n unsur berbeda
n!
adalah : P
n r (n r )!
Sifat 2:
Banyaknya permutasi dari n unsur dimana terdapat k unsur yang masing-
n!
masing muncul q1 , q 2 ,.........., q k kali adalah: P
q ! q !........ q !
1 2 k
Sifat 3:
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur adalah: ( n - 1 )!
1.2. Kombinasi
Kombinasi adalah permutasi yang tidak memperhatikan urutan obyek.
Sifat :
n!
Kombinasi r unsur ( r n ) dari n unsur adalah: n Cr
r !(n r )!
1.3. Binomium Newton
n
(a b) Cr a
n n n r r
b
r 0
Soal:
1. Diketahui enam angka yaitu: 0, 1, 2, 3, 4 dan 5
a. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari enam angka yang diketahui
terdiri dari tiga angka (digit), bila tiap angka hanya dapat digunakan sekali
b. Berapa banyak daripadanya yang merupakan bilangan genap
c. Berapa banyak yang lebih besar dari 330
2. Dengan berapa carakah enam pohon dapat ditanam membentuk lingkaran?
3. Dari kelompok yang yang terdiri atas lima pria dan tiga wanita, berapa banyak
panitia yang beranggotakan tiga orang dapat dibentuk:
LOGIKA MATEMATIKA - 17
a. tanpa pembatasan?
b. dengan dua pria dan seorang wanita?
c. dengan seorang wanita dan dua orang wanita bila seorang wanita tertentu
harus ikut dalam panitia?
7 10
4. Tentukan koefisien x dari (2x - 3)
2. PELUANG
2.1. Pendahuluan
Teori Peluang dikembangkan pada abad ke XVII oleh ahli matematika dari
Perancis yang bernama Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Awalnya teori peluang
dimulai dari permainan judi atau permainan yang bersifat untung-untungan. Dalam
teori peluang banyak dijumpai soal-soal yang berkaitan dengan uang logam, dadu,
kartu bridge dan lain-lain.
Adapun tujuan mempelajari teori peluang agar siswa dapat menjelaskan konsep-
konsep dasar teori peluang supaya lebih mudah dipahami dan melatih kemampuan
siswa dalam hal berolah pikir.
Kejadian adalah bagian dari ruang sampel, biasanya untuk melambangkan suatu
kejadian digunakan huruf besar.
Contoh:
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu.
a. Jika A adalah kejadian muncul mata dadu bilangan genap, maka:
A = { 2, 4, 6 }
b. Jika B adalah kejadian muncul mata dadu bilangan prima, maka:
B = { 2, 3, 5 }
c. Jika C adalah kejadian muncul mata dadu yang merupakan faktor dari 12,
maka:
C = { 1, 2, 3, 4, 6 }
2. Pada percobaan melempar dua mata uang logam.
a. Jika P adalah kejadian kedua mata uang muncul Angka, maka:
P = { AA }
b. Jika Q adalah kejadian muncul 1 Angka dan 1 Gambar, maka:
Q = { AG, GA }
Latihan 1:
1. Jika 3 buah uang logam dilempar, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian R yaitu kejadian muncul semuanya gambar
LOGIKA MATEMATIKA - 18
c. Kejadian S yaitu kejadian muncul satu angka dan dua gambar
2. 2 buah dadu dilempar, yaitu dadu I dan dadu II, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian A yaitu kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7
c. Kejadian B yaitu kejadian muncul mata dadu I angka 2
Latihan 2:
Lakukan percobaan di bawah ini dengan kelompokmu !
1. Melempar sebuah uang logam sebanyak: 25 kali, 30 kali, 50 kali, dan 100 kali
Kemudian hitung peluang secara frekuensi relatif munculnya gambar!
2. Melempar sebuah dadu sebanyak 10 kali, kemudian hitung peluang secara
frekuensi relatif
a. munculnya mata dadu bilangan prima
b. munculnya mata dadu 5
c. munculnya mata dadu 2
LOGIKA MATEMATIKA - 19
banyaknya anggota S atau n (S) = 2, sedangkan kejadian muncul gambar sebanyak
1 atau n (G) = 1, sehingga peluang kejadian muncul gambar pada percobaan
n( G )
melempar sebuah mata uang logam: p =
n( S )
1
Jadi, p =
2
Soal:
1. Sebuah dadu dilempar 100 kali. Hasil lemparan dicatat dalam bentuk tabel sbb:
Muncul 1 2 3 4 5 6
mata
dadu
Frekuensi 14 17 20 18 15 16
LOGIKA MATEMATIKA - 20
Definisi: Dua kejadian A dan B pada ruang sampel dikatakan kejadian bersyarat
yaitu Kejadian B terjadi dengan syarat kejadian A terjadi lebih dahulu
P( A B)
atau B/A, maka peluangnya adalah: P(B/A) = atau
P( A)
P(A B) = P(A). P(B/A)
Soal:
1. Suatu pengiriman 10 pesawat TV 3 diantaranya dinyatakan cacat. Berapakah
peluang sebuah hotel membeli 4 pesawat TV tersebut dan 2 TV ternyata cacat?
2. Tiga buah buku diambil secara acak dari suatu rak yang berisi empat novel, tiga
buku syair dan sebuah kamus. Berapakah peluang
a. kamus terpilih?
b. dua novel dan sebuah buku syair yang terpilih?
3. Dua kartu diambil secara berturutan tanpa dikembalikan dari suatu kotak kartu
bridge. Berapakah peluang kartu yang terpilih lebih besar dari 2 tetapi lebih kecil
dari 9?
4. Bila A dan B dua kejadian yang saling asing dengan P(A) = 0,4 dan P(B) = 0,5,
hitunglah:
a. P(A B)
b. P(A’)
c. P(A’ B)
5. Dalam sebuah kotak berisi 15 telur 5 telur diantaranya rusak. Untuk memisahkan
telur baik dan telur yang rusak dilakukan pengetesan satu persatu. Berapakah
peluang diperoleh telur rusak ke 3 pada pengetesan ke 5?
3. STATISTIKA
Pengertian Statistika dan Statistik
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika. Dalam statistika
terdiri dari dua kegiatan:
a. Mengumpulkan data, menyajikan data dalam bentuk diagram dan menghitung
nilai-nilai ukuran data sehingga menjadi satu nilai yang mudah dimengerti
makna dari data tersebut.
b. Menggunakan pengolahan data pada (a) untuk membuat kesimpulan atau
meramalkan hasil yang akan datang.
Kegiatan (a) disebut Statistika Deskriptif dan kegiatan (b) disebut Statistika
Inferensial.
Nilai-nilai ukuran data sehingga mudah dimengerti maknanya disebut statistik.
Statistik memberikan karakteristik-karakteristik tertentu dari data. Nilai ukuran
terkecil, nilai ukuran terbesar, nilai rataan, median, modus, jangkauan data, kuartil,
desil dan persentil disebut statistik.
LOGIKA MATEMATIKA - 21
Populasi adalah kumpulan dari semua obyek atau benda yang akan diteliti.
Sampel adalah sub kumpulan obyek atau benda yang merupakan bagian dari
populasi. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah suatu informasi
yang diperoleh dari suatu pengamatan. Dengan demikian data adalah
kumpulan dari datum-datum.
3.2. Statistik Lima Serangkai (Ukuran terkecil, Ukuran Terbesar, Kuartil Bawah,
Median dan Kuartil Atas)
Median adalah data tengah dari suatu kumpulan data yang telah diurutkan.
n 1
Jika n ganjil, maka merupakan bilangan bulat, sehingga median adalah
2
n 1
datum yang ke , sedangkan jika n ganjil, maka median adalah
2
1 1
x (x x ) (x x )
n 2 n 1 n 2 n 1 n
2 2 2 2 2
Contoh:
Tentukan statistik lima serangkai dari data:
79, 63, 94, 100, 83, 92, 78, 62, 53, 84, 76
Jawab:
Data diurutkan terlebih dahulu: 53, 62, 63, 76, 78, 79, 83, 84, 92, 94, 100
Ukuran terkecil : 53
Ukuran terbesar : 100
63 76
Kuartil 1 (Q1) : 69,5
2
Median : 79
84 92
Kuartil 3 (Q3) : 88
2
3.4. Jangkauan Data, Jangkauan Antar Kuartil, Langkah, Pagar Dalam dan
Pagar Luar.
Definisi:
Jangkauan data atau Rentangan data adalah selisih antara nilai
maksimum dan nilai minimum dari data.
J = x max x min
Jangkauan antar kuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil
bawah.
H = Q3 Q1 , Jangkauan antar kuartil disebut juga hamparan
Satu langkah didefinisikan sebagai satu setengah panjang hamparan. Jika
H menyatakan hamparan dan L menyatakan satu langkah maka:
LOGIKA MATEMATIKA - 22
L = 1,5 x H
Pagar Dalam dan Pagar Luar
Pagar dalam (PD) adalah suatu nilai yang letaknya satu langkah di bawah
nilai kuartil bawah Q1 dan Pagar Luar (PL) adalah suatu nilai yang
letaknya satu langkah di atas kuartil atas Q3
PD = Q1 - L dan PL = Q3 + L
x1 x 2 ............ x n 1
n
x atau x x
n n i 1 i
LOGIKA MATEMATIKA - 23
k
f
i 1
i
. xi f 1 . x1 f 2 . x 2 ............. f k . x k
x
k
f f ........... f
f i 1
i
1 2 k
Rataan Geometris
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan geometris
dinyatakan oleh g adalah akar ke n dari perkalian nilai-nilai data:
g n x . x ........... x
1 2 n
Rataan Harmonis
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan harmonis
dinyatakan oleh h adalah nilai yang memenuhi
1 1 1 1 1
( ............. )
h n x x x
1 2 n
Hubungan antara rataan hitung, rataan geometris dan rataan harmonis
Misalkan diketahui data x1 , x 2 ,.............., x n bilangan-bilangan positif. Rataan
geometris lebih kecil atau sama dengan rataan hitung tetapi lebih besar atau
sama dengan rataan harmonis
Jadi: h g x
Rataan Kuadratis
Misalkan data terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan kuadratis dinyatakan
oleh k adalah akar kuadrat dari rata-rata kuadrat data yang diketahui atau
x
2
k
i
LOGIKA MATEMATIKA - 24
Median data dalam daftar distribusi frekuensi
n
f
Median ( M ) L ( 2 k
)
e f
L = batas bawah limit kelas median
n = ukuran data
f frekuensi kumulatif sebelum kelas median
k
f = frekuensi kelas median
c = panjang kelas median
a. Simpangan Rata-rata
Definisi:
Misalkan nilai-nilai data tunggal: x1 , x 2 ,.............., x n , maka simpangan rata-rata
n
1
SR = | x x| , dimana x = rataan hitung dan n = ukuran data
n i 1 i
LOGIKA MATEMATIKA - 25
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi simpangan rata-rata adalah
k
1 1
SR = f | x x| ( f | x x) ................ f | x x|) , dimana
n i 1 i i n 1 1 k k
n i 1 i n 1 n
Ragam dan simpangan baku data dalam daftar distribusi frekuensi adalah
k
1
s f i ( xi x )
2 2
n i 1
sedangkan simpangan baku adalah
k
1
2 2
s s f ( x x ) , dimana f i frekuensi kelas ke i dan
n i 1 i i
x titik tengah kelas ke i
i
Koefisien Keragaman
simpangan.baku s
Koefisien Keragaman (V) =
rataan. hitung x
Koefisien Keragaman dinyatakan dalam prosen:
s
V= x100%
x
Angka Baku
Misalkan suatu nilai datum x dari kumpulan data mempunyai rataan hitung x
dan simpangan baku s, maka angka dari nilai x diberikan oleh
xx
z
s
LOGIKA MATEMATIKA - 26
LEMBAR KERJA
SELAMAT BEKERJA
LOGIKA MATEMATIKA - 27
PRETES LOGIKA, PELUANG DAN STATISTIKA
5. Sebuah mata uang yang tidak setimbang dilantunkan sebanyak 3 kali. Peluang
muncul angka dua kali peluang muncul gambar, tentukan peluang:
a. muncul tepat 2 gambar
b. paling sedikit muncul 1 angka
6. Dalam sebuah kotak terdapat 3 kelereng warna hijau, 2 kelereng warna merah
dan 4 kelereng warna biru. Lima kelereng diambil secara acak dari dalam kotak
tersebut, tentukan peluang diperoleh 2 kelereng biru dan paling sedikit satu
kelereng hijau !
8. Dari kelompok yang terdiri dari lima pria dan tiga wanita, berapa banyak panitia
yang beranggota tiga orang dapat dibuat
a. tanpa pembatasan?
b. dengan dua pria dan satu wanita?
c. dengan seorang pria dan dua wanita, bila seorang wanita tertentu harus ikut
dalam panitia?
9. Disajikan data sbb: 60, 60, 75, 70, 45, 50, 65, 85
Hitung rataan, modus dan median dari data di atas!
10. Rata-rata nilai matematika dari 35 siswa adalah 67. Bila seorang siswa
mengikuti ulangan susulan dan nilainya digabung, maka rata-ratanya menjadi
67,5. Berapakah nilai siswa yang mengikuti ujian susulan?
LOGIKA MATEMATIKA - 28
POSTES LOGIKA, PELUANG DAN STATISTIKA
5. Sebuah dadu yang tidak setimbang dilantunkan. Peluang muncul mata dadu
ganjil dua kali peluang muncul mata dadu genap. Tentukan peluang muncul mata
dadu bentuk kuadrat bila lebih besar dari 3?
6. Sebuah kelereng diambil secara acak dari kotak I yang berisi 4 kelereng warna
putih dan 5 kelereng warna merah, kemudian kelereng tersebut dimasukkan ke
dalam kotak II yang berisi 5 kelereng warna putih dan 5 kelereng warna merah.
Jika sebuah kelereng diambil secara acak dari dalam kotak II, berapakah
peluang kelereng yang terambil berwarna putih?
9. Disajikan data sbb: 60, 60, 75, 70, 45, 50, 65, 85
Hitung: rata-rata simpangan dan simpangan kuartil
LOGIKA MATEMATIKA - 29
10. Disajikan data sbb:
Xi fi
31 - 40 1
41 - 50 2
51 - 60 5
61 – 70 5
71 – 80 6
81 – 90 4
91 - 100 2
Tentukan:
a. rataan
b. modus
c. median
LOGIKA MATEMATIKA - 30