Anda di halaman 1dari 4

LK 6: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Rahmi Ibrahim Adaus, S.Pd.


Judul Modul LOGIKA MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan, dan Tabel
Kebenaran.
2. Tautologi dan Kontradiksi.
3. Aljabar Proposisi dan Argumen.
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti
Tak Langsung.
No. Butir Refleksi Respon/Jawaban
1. Daftar peta konsep (istilah dan KB1:Kalimat, Pernyataan, dan Tabel
definisi) di modul ini. Kebenaran
1. Kalimat dan Pernyataan
Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun menurut tata bahasa dan mengandung
arti.
Menurut jenisnya, kalimat secara
sederhana dibagi menjadi dua yaitu kalimat
berarti dan kalimat tak berarti. Kalimat
deklaratif (pernyataan) termasuk kalimat
berarti dimana nilai kebenaran (benar atau
salah) dapat dicari.
Menurut komponen-komponen yang
membentuknya, pernyataan dibagi menjadi
dua, yaitu pernyataan majemuk dan pernyataan
sederhana.
- Pernyataan sederhana/pernyataan primer
adalah pernyataan yang hanya menyatakan
pikiran tunggal dan tidak mengandung kata
hubung kalimat.
- Pernyataan majemuk/pernyataan komposit
adalah pernyataan yang terdiri atas dua atau
lebih pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung kalimat.
2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/
tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Dalam matematika, kalimat terbuka bisa
berbentuk persamaan (kalimat terbuka yang
menggunakan tanda “=”) atau berbentuk
pertidaksamaan (kalimat terbuka yang
menggunakan tanda “≠”, “”, “≤”, atau “≥”).
3. Pernyataan Majemuk
a. Negasi suatu pernyataan adalah
pernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula benar, dan sebaliknya.
Negasi pernyataan 𝑝 disimbolkan sebagai:
𝑝̅, −𝑝 , ¬𝑝, atau ~p.
No. Butir Refleksi Respon/Jawaban
b. Konjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung “dan”,
“tetapi”, “meskipun”, atau “walaupun”.
Dua pernyataan 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan
dalam bentuk 𝑝 ∧ 𝑞 disebut konjungsi dan
dibaca “𝑝 dan 𝑞”.
c. Disjungsi merupakan pernyataan majemuk
dengan kata penghubung “atau”. Dua
pernyataan 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan dalam
bentuk 𝑝 ∨ 𝑞 disebut disjungsi dan dibaca
“𝑝 atau 𝑞”.
d. Implikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
“jika 𝑝 maka 𝑞”. Implikasi dilambangkan
dengan 𝑝 ⇒ q.
e. Biimplikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “𝑝
jika dan hanya jika 𝑞”. Biimplikasi
dilambangkan dengan 𝑝 ⇔ 𝑞.

KB2: Tautologi dan Kontradiksi


1. Kuantor
a. Kuantor Universal
Kata-kata yang biasa digunakan dalam
kuantor universal adalah “semua”, “setiap”,
“untuk semua” atau “untuk setiap”. Kuantor
universal dilambangkan dengan ∀.
b. Kuantor Eksistensial
Pernyataan matematika yang dilengkapi
dengan kata-kata “terdapat”, “ada”,
“sekurang-kurangnya satu”, atau “beberapa”
merupakan pernyataan berkuantor
eksistensial. Kuantor eksistensial
dilambangkan dengan ∃.
c. Negasi Pernyataan Kuantor
Dua buah pernyataan (proposisi) dikatakan
ekivalen (berekivalensi logis) jika kedua
pernyataan itu memiliki nilai kebenaran
yang sama.
2. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang
selalu bernilai benar untuk setiap substitusi
pernyataan tunggalnya.
3. Kontradiksi
Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu
bernilai salah untuk setiap substitusi nilai
kebenaran pernyataan tunggalnya.
No. Butir Refleksi Respon/Jawaban
KB3: Aljabar Proposisi dan Argumen
1. Aljabar Proposisi
Aturan penggantian untuk keperluan deduksi
hukum aljabar proposisi, yaitu:
- Hukum Idempoten
- Hukum Asosiatif
- Hukum Komutatif
- Hukum Distributif
- Hukum Identitas
- Hukum null/Dominasi
- Hukum Komplemen (Negasi)
- Hukum Involusi (Negasi Ganda)
- Hukum Penyegaran (Absorpsi)
- Hukum Transposisi
- Hukum Implikasi
- Hukum Ekuivalensi
- Hukum Eksportasi
- Hukum De Morgan
2. Argumen dan Inferensi
a. Premis adalah pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk menarik kesimpulan.
b. Argumen adalah kumpulan kalimat yang
terdiri atas satu atau lebih premis yang
mengandung bukti-bukti (evidence) dan
suatu (satu) konklusi.
c. Inferensi adalah proses atau cara untuk
menarik atau menurunkan kesimpulan
dalam suatu argumen dari beberapa
proposisi (premis).
Argumen valid apabila:
- Pernyataan kesimpulan diturunkan secara
logis dari premis, jika kesimpulan
merupakan implikasi tautologi dari
premis.
- Jika suatu aturan inferensi yang
memungkinkan penurunan kesimpulan
salah dari premis-premis benar, maka
aturan tersebut tidak dapat diterima.
- Aturan inferensi harus memungkinkan
penurunan semua kesimpulan yang
mempertahankan argumen tetap valid.
3. Metode Inferensi
- Modus Ponen (Penalaran Langsung)
- Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)
- Silogisme Hipotesis
- Silogisme Disjungtif
- Simplifikasi (Penyederhanaan Konjungtif)
- Penambahan Disjungtif
- Konjungsi
- Dilema (Pembagian Kasus)
No. Butir Refleksi Respon/Jawaban
- Dilema Konstruktif
- Dilema Destruktif

KB4: Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


Langsung
1. Aturan Bukti Bersyarat dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
- Menulis premis-premis yang diketahui.
- Menarik anteseden dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan) dan
konsekuennya merupakan konklusi dari
argument (konklusi baru).
- Menggunakan aturan penyirnpulan dan
hukum penggantian untuk menemukan
konlusi sesuai dengan konklusi baru
2. Bukti Tak Langsung dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
- Menulis premis-premis yang diketahui.
- Menarik ingkaran dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan).
- Dengan menggunakan aturan penyirnpulan
dan hukum penggantian ditunjukkan adanya
kontradiksi.
Setelah ditemukan kontradiksi kita tinggal
menggunakan prinsip Adisi dan Silogisme
Disjungtif.
2. Daftar materi yang sulit dipahami 1. Pembuktian keabsahan argumen
di modul ini. menggunakan metode Bukti Tak Langsung.
3. Daftar materi yang sering 1. Memprediksi penggunaan aturan keperluan
mengalami miskonsepsi. deduksi dalam penyelesaian masalah.

Anda mungkin juga menyukai