Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Fitri

ID SIMPKB : 201699627910
Asal Instansi : SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 6 (Logika Matematika)


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel
Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
langsung
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran
yang dipelajari 1. Kalimat dan Pernyataan
a) Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun menurut tata bahasa dan
mengandung arti
b) Pernyataan adalah kalimat yang sudah
dapat ditentukan nilai kebenarannya.
c) Nilai kebenaran adalah benar atau
salahnya sebuah pernyataan
d) Kalimat menurut jenisnya:
▪ Kalimat berarti
● Kalimat deklaratif
⮚ Bernilai Benar
⮚ Bernilai Salah
● Bukan kalimat deklaratif
▪ Kalimat tak berarti
e) Pernyataan menurut komponenya
▪ Kalimat Majemuk/komposit adalah
pernyataan yang terdiri atas dua atau
lebih pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung
kalimat
▪ Kalimat Sederhana adalah Pernyataan
yang hanya menyatakan pikiran
tunggal dan tidak mengandung kata
hubung kalimat
2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang
belum/tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya
3. Pernyataan Majemuk
a. Negasi
Negasi suatu pernyataan adalah
pernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula benar, dan sebaliknya.
b. Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung “dan”,
“tetapi”, “meskipun”, atau “walaupun”
c. Disjungsi
Disjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung “atau”.
1. Disjungsi inklusif
2. Disjungsi ekslusif
d. Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal p dan 𝑞
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
“jika 𝑝 maka 𝑞”.
e. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “𝑝
jika dan hanya jika 𝑞”.
f. Kuantor

KB.2: TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI


1. Kuantor
a. Kuantor Universal ( ∀ )
Kata-kata yang biasa digunakan dalam
kuantor universal adalah “semua”,
“setiap”, “untuk semua” atau “untuk
setiap”. Kuantor universal dilambangkan
dengan ∀.
b. Kuantor Eksistensial ( ∃ )
Pernyataan matematika yang dilengkapi
dengan kata-kata “terdapat”, “ada”,
“sekurang-kurangnya satu”, atau
“beberapa” merupakan pernyataan
berkuantor eksistensial. Kuantor
eksistensial dilambangkan dengan ∃
c. Negasi Pernyataan Kuantor
Dua buah pernyataan (proposisi)
dikatakan ekivalen jika kedua pernyataan
itu memiliki kebenaran yang sama.
Contoh:
𝑝: Guru pahlawan bangsa.
𝑞: Tidak benar bahwa guru bukan
pahlawan bangsa
Kedua pernyataan tersebut akan memiliki
nilai kebenaran yang sama. Dengan
demikian 𝑝 ekivalen dengan 𝑞 dan dapat
ditulis 𝑝 ≡ 𝑞.
d. Teori deMorgan
Misalkan 𝑝(𝑥) adalah sebuah fungsi
proposisional pada 𝐴, maka:
▪ ~(∀𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∃𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥);
▪ ~(∃𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∀𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥)
2. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang
selalu bernilai benar untuk setiap substitusi
pernyataan tunggalnya.
3. Kontradiksi
Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu
bernilai salah untuk setiap substitusi nilai
kebenaran pernyataan tunggalnya.

KB.3: ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN


1. Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat
dipertukarkan atau diganti antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
setiap proposisi yang ekivalen memiliki nilai
kebenaran yang sama. Di bawah ini disajikan
daftar aturan penggantian untuk keperluan
deduksi.
a) Hukum Idempoten

b) Hukum Asosiatif

c) Hukum Komutatif

d) Hukum Distributif

e) Hukum Identitas

f) Hukum null/Dominasi
g) Hukum Komplemen (Negasi)

h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)

i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)

j) Hukum Transposisi

k) Hukum Implikasi

l) Hukum Ekivalensi

m) Hukum Eksportasi

n) Hukum De Morgan

2. Argumen dan Inferensi


a) Premis
Pernyataan yang dugunakan untuk
menarik kesimpulan
b) Argumen
Kumpulan kalimat yang terdiri atas satu
atau lebih premis yang mengandung
bukti dan satu konklusi
c) Inferensi
Proses atau cara untuk menarik
kesimpulan dalam suatu argumen dari
beberapa proposisi (premis)
3. Metode Inferensi
a) Modus Ponen (Penalaran Langsung)

b) Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)


c) Silogisme Hipotesis

d) Silogisme Disjungtif

e) Simplikasi (Penyederhanaan
Konjungtif)

f) Penambahan Disjungtif

g) Konjungsi

h) Dilema (Pembagian Kasus)

i) Dilema konstruktif
j) Dilema destruktif

KB.4: Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


langsung
1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)
Dapat digunakan apabila konklusi argumen
tersebut merupakan implikasi.
langkah-langkah pembuktian Aturan Bukti
Bersyarat yaitu:
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan) dan
konsekuennya merupakan konklusi dari
argument (konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan
hukum penggantian untuk menemukan
konlusi sesuai dengan konklusi baru.
2. Aturan Bukti Tak Langsung adalah :
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik ingkaran dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan).
c) Dengan menggunakan aturan
penyirnpulan dan hukum penggantian
ditunjukkan adanya kontradiksi.
d) Setelah ditemukan kontradiksi kita tinggal
menggunakan prinsip Adisi dan Silogisme
Disjungtif .
2 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian
sulit dipahami di 2. Penerapan Metode Inferensi
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian
sering mengalami 2. Penerapan Metode Inferensi
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai