Anda di halaman 1dari 6

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 5: BILANGAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak langsung
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran
dipelajari 1. Kalimat dan Pernyataan
a. Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut tata bahasa dan mengandung arti
b. Pernyataan adalah kalimat yang sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya.
c. Nilai kebenaran adalah benar atau salahnya sebuah pernyataan
d. Kalimat menurut jenisnya:
Kalimat berarti
 Kalimat deklaratif
- Bernilai Benar
- Bernilai Salah
 Bukan kalimat deklaratif Kalimat tak berarti
e. Pernyataan menurut komponenya
- Kalimat Majemuk/komposit adalah pernyataan yang terdiri atas dua atau lebih pernyataan sederhana
dengan bermacam-macam kata hubung kalimat
- Kalimat Sederhana adalah Pernyataan yang hanya menyatakan pikiran tunggal dan tidak
mengandung kata hubung kalimat

2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya
3. Pernyataan Majemuk
a. Negasi
Negasi suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai salah jika pernyataan semula benar, dan
sebaliknya.
b. Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “dan”, “tetapi”, “meskipun”,
atau “walaupun”
c. Disjungsi
Disjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”.
1. Disjungsi inklusif
2. Disjungsi ekslusif
d. Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan yang dibuat dari 2 pernyataan tunggal p dan 𝑞 yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka 𝑞”.
e. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan pernyataan yang dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat “𝑝 jika dan hanya jika 𝑞”.
f. Kuantor

KB. 2 TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI


1. Kuantor
a. Kuantor Universal ( ∀ )
Kata-kata yang biasa digunakan dalam kuantor universal adalah “semua”, “setiap”, “untuk semua”
atau “untuk setiap”. Kuantor universal dilambangkan dengan ∀.
b. Kuantor Eksistensial ( ∃ )
Pernyataan matematika yang dilengkapi dengan kata-kata “terdapat”, “ada”, “sekurang-kurangnya
satu”, atau “beberapa” merupakan pernyataan berkuantor eksistensial. Kuantor eksistensial
dilambangkan dengan ∃
c. Negasi Pernyataan Kuantor
Dua buah pernyataan (proposisi) dikatakan ekivalen jika kedua pernyataan itu memiliki kebenaran
yang sama.
Contoh:
𝑝: Guru pahlawan bangsa.
𝑞: Tidak benar bahwa guru bukan pahlawan bangsa
Kedua pernyataan tersebut akan memiliki nilai kebenaran yang sama. Dengan demikian 𝑝
ekivalen dengan 𝑞 dan dapat ditulis 𝑝 ≡ 𝑞.
d. Teori deMorgan
Misalkan 𝑝(𝑥) adalah sebuah fungsi proposisional pada 𝐴, maka:
 ~(∀𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∃𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥);
 ~(∃𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∀𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥)

2. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk setiap substitusi pernyataan
tunggalnya.

3. Kontradiksi
Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai salah untuk setiap substitusi nilai kebenaran
pernyataan tunggalnya.

KB. 3 ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN


1. Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat dipertukarkan atau diganti antara satu dengan yang lainnya.
Hal ini dikarenakan setiap proposisi yang ekivalen memiliki nilai kebenaran yang sama. Di bawah ini
disajikan daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi.
a) Hukum Idempoten
b) Hukum Asosiatif
c) Hukum Komutatif
d) Hukum Distributif
e) Hukum Identitas
f) Hukum null/Dominasi
g) Hukum Komplemen (Negasi)
h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)
i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)
j) Hukum Transposisi
k) Hukum Implikasi
l) Hukum Ekivalensi
m) Hukum Eksportasi
n) Hukum De Morgan

2. Argumen dan Inferensi


a) Premis
Pernyataan yang dugunakan untuk menarik kesimpulan
b) Argumen
Kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti dan satu
konklusi
c) Inferensi
Proses atau cara untuk menarik kesimpulan dalam suatu argumen dari beberapa proposisi (premis)

3. Metode Inferensi
a) Modus Ponen (Penalaran Langsung)
b) Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)
c) Silogisme Hipotesis
d) Silogisme Disjungtif
e) Simplikasi (Penyederhanaan Konjungtif)
f) Penambahan Disjungtif
g) Konjungsi
h) Dilema (Pembagian Kasus)
i) Dilema konstruktif
j) Dilema destruktif

KB. 4 Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak langsung

1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)


Dapat digunakan apabila konklusi argumen tersebut merupakan implikasi. langkah-langkah
pembuktian Aturan Bukti Bersyarat yaitu:
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi premis baru (premis tambahan) dan konsekuennya
merupakan konklusi dari argument (konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan hukum penggantian untuk menemukan konlusi sesuai
dengan konklusi baru.

2. Aturan Bukti Tak Langsung adalah :


a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik ingkaran dari konklusi menjadi premis baru (premis tambahan).
c) Dengan menggunakan aturan penyirnpulan dan hukum penggantian ditunjukkan adanya
kontradiksi.
d) Setelah ditemukan kontradiksi kita tinggal menggunakan prinsip Adisi dan Silogisme Disjungtif .
2 Daftar materi yang sulit 1. Penggunaan aturan penggantian
dipahami di modul ini 2. Aturan Bukti Bersyarat
3. Aturan Bukti Tak Langsung
3 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian
sering mengalami 2. Aturan Bukti Bersyarat
miskonsepsi 3. Aturan Bukti Tak Langsung

Anda mungkin juga menyukai