Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dian Nurul Safitri

Instansi : MAN 3 Banyuwangi


Kelas : Matematika B (UNISMA)

LK 0.6: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 6 LOGIKA MATEMATIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel
Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti
Tak langsung

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep A. KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel
(istilah dan definisi) Kebenaran
di modul ini 1. Kalimat dan Pernyataan
a) Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun menurut tata bahasa dan
mengandung arti
b) Pernyataan adalah kalimat yang sudah
dapat ditentukan nilai kebenarannya.
c) Nilai kebenaran adalah benar atau
salahnya sebuah pernyataan
d) Kalimat menurut jenisnya:
▪ Kalimat berarti
● Kalimat deklaratif
⮚ Bernilai Benar
⮚ Bernilai Salah
● Bukan kalimat deklaratif
▪ Kalimat tak berarti
e) Pernyataan menurut komponenya
▪ Kalimat Majemuk/komposit
adalah pernyataan yang terdiri atas
dua atau lebih pernyataan
sederhana dengan bermacam-
macam kata hubung kalimat
▪ Kalimat Sederhana adalah
Pernyataan yang hanya menyatakan
pikiran tunggal dan tidak
mengandung kata hubung kalimat
2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang
belum/tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya
3. Pernyataan Majemuk
a. Negasi
Negasi suatu pernyataan adalah
pernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula benar, dan
sebaliknya.
b. Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung
“dan”, “tetapi”, “meskipun”, atau
“walaupun”
c. Disjungsi
Disjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung
“atau”.
1. Disjungsi inklusif
2. Disjungsi ekslusif
d. Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal p dan
𝑞 yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat “jika 𝑝 maka 𝑞”.
e. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan pernyataan
yang dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝
dan 𝑞 yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat “𝑝 jika dan hanya jika 𝑞”.
f. Kuantor

B. KB.2 TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI


1. Kuantor
a. Kuantor Universal ( ∀ )
Kata-kata yang biasa digunakan dalam
kuantor universal adalah “semua”,
“setiap”, “untuk semua” atau “untuk
setiap”. Kuantor universal
dilambangkan dengan ∀.
b. Kuantor Eksistensial ( ∃ )
Pernyataan matematika yang dilengkapi
dengan kata-kata “terdapat”, “ada”,
“sekurang-kurangnya satu”, atau
“beberapa” merupakan pernyataan
berkuantor eksistensial. Kuantor
eksistensial dilambangkan dengan ∃
c. Negasi Pernyataan Kuantor
Dua buah pernyataan (proposisi)
dikatakan ekivalen jika kedua
pernyataan itu memiliki kebenaran
yang sama.
Contoh:
𝑝: Guru pahlawan bangsa.
𝑞: Tidak benar bahwa guru bukan
pahlawan bangsa
Kedua pernyataan tersebut akan
memiliki nilai kebenaran yang sama.
Dengan demikian 𝑝 ekivalen dengan 𝑞
dan dapat ditulis 𝑝 ≡ 𝑞.
d. Teori deMorgan
Misalkan 𝑝(𝑥) adalah sebuah fungsi
proposisional pada 𝐴, maka:
▪ ~(∀𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∃𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥);
▪ ~(∃𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∀𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥)
2. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk
yang selalu bernilai benar untuk setiap
substitusi pernyataan tunggalnya.
3. Kontradiksi

Kontradiksi adalah pernyataan yang


selalu bernilai salah untuk setiap
substitusi nilai kebenaran pernyataan
tunggalnya.

C. KB.3 ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN


1. Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat
dipertukarkan atau diganti antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
setiap proposisi yang ekivalen memiliki
nilai kebenaran yang sama. Di bawah ini
disajikan daftar aturan penggantian untuk
keperluan deduksi.
a) Hukum Idempoten

b) Hukum Asosiatif

c) Hukum Komutatif

d) Hukum Distributif

e) Hukum Identitas

f) Hukum null/Dominasi

g) Hukum Komplemen (Negasi)

h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)

i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)

j) Hukum Transposisi

k) Hukum Implikasi

l) Hukum Ekivalensi

m) Hukum Eksportasi

n) Hukum De Morgan
2. Argumen dan Inferensi
a) Premis
Pernyataan yang dugunakan untuk
menarik kesimpulan
b) Argumen
Kumpulan kalimat yang terdiri atas
satu atau lebih premis yang
mengandung bukti dan satu konklusi
c) Inferensi
Proses atau cara untuk menarik
kesimpulan dalam suatu argumen dari
beberapa proposisi (premis)
3. Metode Inferensi
a) Modus Ponen (Penalaran Langsung)

b) Modus Tolen (Penalaran Tak


Langsung)

c) Silogisme Hipotesis

d) Silogisme Disjungtif

e) Simplikasi (Penyederhanaan
Konjungtif)
f) Penambahan Disjungtif

g) Konjungsi

h) Dilema (Pembagian Kasus)

i) Dilema konstruktif

j) Dilema destruktif

D. KB.4 Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


langsung

1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)


Dapat digunakan apabila konklusi
argumen tersebut merupakan implikasi.
langkah-langkah pembuktian Aturan
Bukti Bersyarat yaitu:
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik anteseden dari konklusi
menjadi premis baru (premis
tambahan) dan konsekuennya
merupakan konklusi dari argument
(konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan
dan hukum penggantian untuk
menemukan konlusi sesuai dengan
konklusi baru.
2. Aturan Bukti Tak Langsung adalah :
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik ingkaran dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan).
c) Dengan menggunakan aturan
penyirnpulan dan hukum penggantian
ditunjukkan adanya kontradiksi.
d) Setelah ditemukan kontradiksi kita
tinggal menggunakan prinsip Adisi dan
Silogisme Disjungtif .
2 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian
sulit dipahami di 2. Penerapan Metode Inferensi
modul ini
3. Aturan Bukti Bersyarat
4. Aturan Bukti Tak Langsung

3 Daftar materi yang 1. Penggunaan aturan penggantian


sering mengalami 2. Penerapan Metode Inferensi
miskonsepsi 3. Aturan Bukti Bersyarat
4. Aturan Bukti Tak Langsung

Anda mungkin juga menyukai