Anda di halaman 1dari 7

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Nama : Rika Astuti, S.Pd
No UKG : 201900792239

Judul Modul Modul 6 Logika Matematika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
langsung
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran
dipelajari 1. Kalimat dan Pernyataan
a) Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun menurut tata bahasa dan
mengandung arti
b) Pernyataan adalah kalimat yang sudah
dapatditentukan nilai kebenarannya.
c) Nilai kebenaran adalah benar atau
salahnya sebuah pernyataan
d) Kalimat menurut jenisnya:

▪ Kalimat berarti
● Kalimat deklaratif
Bernilai Benar

Bernilai Salah

● Bukan kalimat deklaratif

▪ Kalimat tak berarti


e) Pernyataan menurut komponenya

▪ Kalimat Majemuk/komposit adalah


pernyataan yang terdiri atas dua atau
lebihpernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung kalimat

▪ Kalimat Sederhana adalah Pernyataan


yanghanya menyatakan pikiran tunggal
dan tidak mengandung kata hubung
kalimat

2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidakdapat
ditentukan nilai kebenarannya
3. Pernyataan Majemuk
a. Negasi
Negasi suatu pernyataan adalah pernyataan
yang bernilai salah jika pernyataan semula
benar, dansebaliknya.
b. Konjungsi
Konjungsi merupakan pernyataan
majemukdengan kata penghubung “dan”,
“tetapi”,
“meskipun”, atau “walaupun”
c. Disjungsi
Disjungsi merupakan pernyataan
majemukdengan kata penghubung
“atau”.
1. Disjungsi inklusif
2. Disjungsi ekslusif
d. Implikasi
Implikasi merupakan pernyataan yang dibuat
dari 2 pernyataan tunggal p dan 𝑞 yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka
𝑞”.
e. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “𝑝
jika dan hanya jika 𝑞”.
f. Kuantor

B. KB.2 TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI


1. Kuantor
a. Kuantor Universal ( ∀ )
Kata-kata yang biasa digunakan dalam
kuantor universal adalah “semua”, “setiap”,
“untuk
semua” atau “untuk setiap”. Kuantor
universal dilambangkan dengan ∀.
b. Kuantor Eksistensial ( ∃ )
Pernyataan matematika yang dilengkapi
dengankata-kata “terdapat”, “ada”,
“sekurang-kurangnya satu”, atau “beberapa”
merupakan pernyataan berkuantor
eksistensial.
Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ∃
c. Negasi Pernyataan Kuantor
Dua buah pernyataan (proposisi)
dikatakan ekivalen jika kedua pernyataan
itu memiliki kebenaran yang sama.
Contoh:
𝑝: Guru pahlawan bangsa.
𝑞: Tidak benar bahwa guru bukan pahlawan bangsa
Kedua pernyataan tersebut akan memiliki
nilaikebenaran yang sama. Dengan
demikian 𝑝
ekivalen dengan 𝑞 dan dapat ditulis 𝑝≡𝑞.
d. Teori deMorgan
Misalkan 𝑝(𝑥) adalah sebuah
fungsiproposisional pada 𝐴,
maka:
▪ ~(∀𝑥∈𝐴)𝑝(𝑥)≡(∃𝑥∈𝐴)~𝑝(𝑥);

▪ ~(∃𝑥∈𝐴)𝑝(𝑥)≡(∀𝑥∈𝐴)~𝑝(𝑥)
2. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang
selalubernilai benar untuk setiap substitusi
pernyataan tunggalnya.
3. Kontradiksi

Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai


salah untuk setiap substitusi nilai kebenaran
pernyataan tunggalnya.

C. KB.3 ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN


1. Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat
dipertukarkan atau diganti antara satu dengan
yanglainnya. Hal ini dikarenakan setiap proposisi
yang ekivalen memiliki nilai kebenaran yang
sama. Di
bawah ini disajikan daftar aturan penggantian
untukkeperluan deduksi.
a) Hukum Idempoten

b) Hukum Asosiatif

c) Hukum Komutatif

d) Hukum Distributif
Hukum Identitas

f) Hukum null/Dominasi

g) Hukum Komplemen (Negasi)

h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)

i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)

j) Hukum Transposisi

k) Hukum Implikasi

l) Hukum Ekivalensi

m) Hukum Eksportasi

n) Hukum De Morgan

2. Argumen dan Inferensi


a) Premis
Pernyataan yang dugunakan untuk
menarikkesimpulan
b) Argumen
Kumpulan kalimat yang terdiri atas satu
atau lebih premis yang mengandung bukti
dan satukonklusi
InferensiProses atau cara untuk menarik
kesimpulan dalam suatu argumen dari
beberapa proposisi(premis)
3. Metode Inferensi
a) Modus Ponen (Penalaran Langsung)

b) Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)

c) Silogisme Hipotesis

d) Silogisme Disjungtif

e) Simplikasi (Penyederhanaan Konjungtif)

f) Penambahan Disjungtif
g) Konjungsi

h) Dilema (Pembagian Kasus)

i) Dilema konstruktif

j) Dilema destruktif

D. KB.4 Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


langsung

1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)


Dapat digunakan apabila konklusi argumen
tersebut merupakan implikasi.
langkah-langkah pembuktian Aturan Bukti Bersyarat
yaitu:
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan) dan
konsekuennya merupakan konklusi dari
argument (konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan
hukum penggantian untuk menemukan
konlusi sesuai dengan konklusi baru.
2. Aturan Bukti Tak Langsung adalah :
a) Menulis premis-premis yang diketahui.
b) Menarik ingkaran dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan).
c) Dengan menggunakan aturan penyirnpulan
dan hukum penggantian ditunjukkan adanya
kontradiksi.
Setelah ditemukan kontradiksi kita tinggal menggunakan
prinsip Adisi dan Silogisme Disjungtif .

2 Daftar materi yang sulit 1. Penerapan Metode Inferensi


dipahami di modul ini 2. Aturan Bukti Bersyarat
3. Aturan Bukti Tak Langsung

3 Daftar materi yang sering 1. Penggunaan aturan penggantian


mengalami miskonsepsi 2. Penerapan Metode Inferensi
3. Aturan Bukti Bersyarat
4. Aturan Bukti Tak Langsung

Anda mungkin juga menyukai