Judul Modul Logika Matematika Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel Kebenaran 2. Tautologi dan Kontradiksi 3. Aljabar Proposisi dan Argumen 4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. KB 1. Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran definisi) di modul ini a. Kalimat dan Pernyataan Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut tata bahasa dan mengandung arti Pernyataan Dalam logika matematika hanya dibicarakan kalimat-kalimat yang berarti menerangkan (kalimat deklaratif) nilai kebenaran adalah Pernyataan mungkin bernilai benar saja atau bernilai salah saja pernyataan sederhana/pernyataan primer adalah Pernyataan yang hanya menyatakan pikiran tunggal dan tidak mengandung kata hubung kalimat pernyataan majemuk/pernyataan komposit pernyataan yang terdiri atas dua atau lebih pernyataan sederhana dengan bermacam-macam kata hubung kalimat b. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya c. Pernyataan majemuk negasi adalahpernyataan yang bernilai salah jika pernyataan semula benar, dan sebaliknya. Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “dan”, “tetapi”, “meskipun”, atau “walaupun”. Disjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Implikasi merupakan pernyataan yang dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka 𝑞”.
2. KB 2. Tautologi dan Kontradiksi
a. Kuantor Kuantor universal adalah Kata-kata yang biasa digunakan dalam kuantor universal adalah “semua”, “setiap”, “untuk semua” atau “untuk setiap”. Pernyataan matematika yang dilengkapi dengan kata-kata “terdapat”, “ada”, “sekurang-kurangnya satu”, atau “beberapa” merupakan pernyataan berkuantor eksistensial. b. Tautologi Tautologi adalah Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk setiap substitusi pernyataan tunggalnya dinamakan tautologi. c. kontradiksi kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai salah untuk setiap substitusi nilai kebenaran pernyataan tunggalnya.
3. KB 3. Aljabar Proposisi dan Argumen
a. Aljabar Proposisi Setiap proposisi yang saling ekivalen dapat dipertukarkan atau diganti antara satu dengan yang lainnya daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi adalah Hukum Idempoten, Hukum Asosiatif, Hukum Komutatif, Hukum Distributif, Hukum Identitas, Hukum null/ Dominasi, Hukum Komplemen (Negasi), Hukum Involusi (Negasi Ganda), Hukum Penyerapan (Absorpsi), Hukum Transposisi, Hukum Implikasi, Hukum Ekivalensi, Hukum Eksportasi, Hukum De Morgan. b. Argumen dan Inferensi argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu (satu) konklusi. Inferensi adalah proses atau cara untuk menarik atau menurunkan kesimpulan dalam suatu argumen dari beberapa proposisi (premis). c. Metode inferensi Modus Ponen (Penalaran Langsung) adalah modus ponen adalah bentuk yang paling umum dalam penalaran sehari-hari. Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung) adalah ebalikan dari bentuk modus ponen. Dalam modus tolen, jika diketahui 𝑝 menyebabkan 𝑞, dan 𝑞 adalah salah, maka jelas 𝑝 bernilai salah. Silogisme Hipotesis Bentuk argumen silogisme hipotesis didasarkan pada sifat transitif pada implikasi. silogisme disjungtif didasarkan pada kenyataan jika dihadapkan pada dua pilihan dan tidak memilih pilihan pertama, maka satu-satunya kemungkinan adalah memilik pilihan kedua. Simplifikasi (Penyederhanaan Konjungtif) didasarkan pada kondisi saat memiliki dua buah hal maka keduanya pasti dimiliki. disjungtif didasarkan pada fakta bahwa setiap kalimat dapat digeneralisir dengan penghubung “∨”, sebab penghubung “∨” bernilai benar selama salah satu dari pernyataannya benar. konjungsi didasarkan pada kondisi saat dua buah pernyataan benar, maka gabungannya juga akan bernilai benar. dilema (Pembagian Kasus) didasarkan pada hubungan implikasi dari dua pernyataan yang berdisjungsi Dilema Konstruktif didasarkan pada kombinasi dua buah argumen modus ponen. Dilema Destruktif didasarkan pada kombinasi dua buah argumen modus tolen.
4. KB 4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung
Aturan untuk membantu membuktikan kesahan suatu argumen di antaranya adalah sebagai berikut. a) Modus Ponens b) Modus Tollens c) Silogisme d) Silogisme Disjungtif e) Konstruktif Delema f) Destruktif Delema g) Aturan Konjungsi h) Aturan Penyederhanaan i) Aturan Penambahan Langkah-langkah dalam pembuktian Aturan Bukti Bersyarat adlah sebagai berikut. a) Menulis premis-premis yang diketahui b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi premis baru (premis tambahan) dan konsekuennya merupakan konklusi dari argument (konklusi baru). c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan hukum penggantian untuk menemukan konlusi sesuai dengan konklusi baru. Selain dengan cara Aturan Bukti Bersyarat masih ada cara lain untuk membuktikan kesahan argumen yaitu dengan Bukti Tak Langsung (Reductio Ad Absordum). 2 Daftar materi yang sulit dipahami Daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi di modul ini 3 Daftar materi yang sering Pada daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi banyak macam keperluan deduksi yang mengalami miskonsepsi mengakibatkan miskonsepsi