Anda di halaman 1dari 4

Nama : Inokasay Simanjuntak

NIM : 9213311019

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Logika Matematika
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel
Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
Langsung
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. KB 1. Kalimat, Pernyataan, dan Tabel Kebenaran
definisi) di modul ini a. Kalimat dan Pernyataan
 Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun
menurut tata bahasa dan mengandung
arti
 Pernyataan Dalam logika matematika
hanya
dibicarakan kalimat-kalimat yang berarti
menerangkan (kalimat deklaratif)
 nilai kebenaran adalah Pernyataan
mungkin bernilai benar saja atau bernilai
salah
saja
 pernyataan sederhana/pernyataan primer
adalah Pernyataan yang hanya
menyatakan pikiran tunggal dan tidak
mengandung
kata hubung kalimat
 pernyataan
majemuk/pernyataan komposit
pernyataan yang terdiri atas dua atau
lebih pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung kalimat
b. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum/tidak
dapat ditentukan nilai
kebenarannya
c. Pernyataan majemuk
 negasi adalahpernyataan yang bernilai
salah jika pernyataan semula benar, dan
sebaliknya.
 Konjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung “dan”,
“tetapi”, “meskipun”, atau “walaupun”.
 Disjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung
“atau”.
 Implikasi merupakan pernyataan yang
dibuat dari 2 pernyataan tunggal 𝑝 dan
𝑞 yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
“jika 𝑝 maka 𝑞”.

2. KB 2. Tautologi dan Kontradiksi


a. Kuantor
 Kuantor universal adalah Kata-kata yang
biasa digunakan dalam kuantor universal
adalah “semua”, “setiap”, “untuk semua”
atau “untuk setiap”.
 Pernyataan matematika yang dilengkapi
dengan kata-kata “terdapat”, “ada”,
“sekurang-kurangnya satu”, atau
“beberapa” merupakan pernyataan
berkuantor
eksistensial.
b. Tautologi
Tautologi adalah Pernyataan majemuk yang selalu
bernilai benar untuk setiap substitusi
pernyataan tunggalnya dinamakan tautologi.
c. kontradiksi
kontradiksi adalah pernyataan yang selalu bernilai
salah untuk setiap substitusi
nilai kebenaran pernyataan tunggalnya.

3. KB 3. Aljabar Proposisi dan Argumen


a. Aljabar Proposisi
 Setiap proposisi yang saling ekivalen
dapat dipertukarkan atau diganti antara
satu dengan yang lainnya
 daftar aturan
penggantian untuk keperluan deduksi
adalah Hukum Idempoten, Hukum
Asosiatif, Hukum Komutatif, Hukum
Distributif, Hukum Identitas, Hukum null/
Dominasi, Hukum Komplemen (Negasi),
Hukum Involusi (Negasi Ganda), Hukum
Penyerapan (Absorpsi), Hukum
Transposisi, Hukum Implikasi, Hukum
Ekivalensi, Hukum Eksportasi, Hukum De
Morgan.
b. Argumen dan Inferensi
 argumen adalah
kumpulan kalimat yang terdiri atas satu
atau lebih premis yang mengandung
bukti-bukti (evidence) dan suatu (satu)
konklusi.
 Inferensi adalah proses atau cara untuk menarik
atau menurunkan kesimpulan dalam suatu
argumen dari beberapa proposisi (premis).
c. Metode inferensi
 Modus Ponen (Penalaran Langsung)
adalah modus ponen adalah bentuk yang
paling umum
dalam penalaran sehari-hari.
 Modus Tolen (Penalaran Tak Langsung)
adalah ebalikan dari bentuk modus
ponen. Dalam modus tolen, jika
diketahui 𝑝 menyebabkan 𝑞, dan 𝑞 adalah
salah,
maka jelas 𝑝 bernilai salah.
 Silogisme Hipotesis Bentuk argumen
silogisme hipotesis didasarkan pada sifat
transitif pada implikasi.
 silogisme disjungtif didasarkan pada
kenyataan jika dihadapkan
pada dua pilihan dan tidak memilih pilihan
pertama, maka satu-satunya
kemungkinan adalah memilik pilihan
kedua.
 Simplifikasi (Penyederhanaan Konjungtif)
didasarkan pada kondisi saat memiliki dua
buah hal maka
keduanya pasti dimiliki.
 disjungtif
didasarkan pada fakta bahwa setiap
kalimat dapat digeneralisir dengan
penghubung
“∨”, sebab penghubung “∨” bernilai
benar selama salah satu dari
pernyataannya
benar.
 konjungsi didasarkan pada kondisi saat
dua buah pernyataan
benar, maka gabungannya juga akan
bernilai benar.
 dilema (Pembagian Kasus) didasarkan
pada hubungan implikasi dari dua
pernyataan yang berdisjungsi
 Dilema Konstruktif didasarkan pada
kombinasi dua buah argumen modus
ponen.
 Dilema Destruktif didasarkan pada
kombinasi dua buah argumen
modus tolen.

4. KB 4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak Langsung


 Aturan untuk membantu membuktikan
kesahan suatu argumen di antaranya adalah
sebagai berikut.
a) Modus Ponens
b) Modus Tollens
c) Silogisme
d) Silogisme Disjungtif
e) Konstruktif Delema
f) Destruktif Delema
g) Aturan Konjungsi
h) Aturan Penyederhanaan
i) Aturan Penambahan
 Langkah-langkah dalam pembuktian Aturan
Bukti Bersyarat adlah sebagai berikut.
a) Menulis premis-premis yang diketahui
b) Menarik anteseden dari konklusi menjadi
premis baru (premis tambahan) dan
konsekuennya merupakan konklusi dari
argument
(konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan dan
hukum penggantian untuk menemukan
konlusi sesuai dengan konklusi baru.
 Selain dengan cara Aturan Bukti Bersyarat
masih ada cara lain untuk membuktikan
kesahan argumen yaitu dengan Bukti Tak
Langsung (Reductio
Ad Absordum).
2 Daftar materi yang sulit dipahami Daftar aturan penggantian untuk keperluan deduksi
di modul ini
3 Daftar materi yang sering Pada daftar aturan penggantian untuk keperluan
deduksi banyak macam keperluan deduksi yang
mengalami miskonsepsi mengakibatkan miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai