KARL MARX :
SEKELUMIT TENTANG HIDUP DAN PEMIKIRANNYA
Oleh:
Yohanes Bahari
(Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)
pasar untuk tenaga kerja, ketimbang lain misalnya sesudah terjadi periode
hubungan manusia tuan secara kemerdekaan berupa tidak
tradisional (Faqih, 2002). dimanfaatkannya alat produksi, maka
Selanjutnya Marx kelebihan komoditi pelan-pelan
menganalisis dari konsep ilmu berkurang. Juga perpanjangan jam
ekonomi bahwa sistem kapitalisme kerja dan berkurangnya upah buruh,
memiliki dua keuntungan dari sistem meningkatnya sejumlah nilai yang
produksinya. Pertama, melalui jam dihasilkan oleh buruh yang dapat
kerja yang berlebihan yang dirampas oleh kapitalis sebagai nilai
sebenarnya adalah hak buruh. Namun surplus dan dipergunakan untuk
dalam prosesnya buruh tidak pernah mempertahankan perusahaannya
menerimanya sehingga tidak merasa selama krisis itu (Johnson, 1986).
dirugikan. Sebaliknya keuntungan itu
menjadi hak penguasa yang telah Kritik Atas Pemikiran Konflik
memiliki kontrak yang Marx
menguntungkan dengan kapitalis. Terjadi perdebatan panjang
Kedua, kapitalis hingga kini mengenai teori konflik
menyatakan bahwa harga jual adalah Karl Marx, terutama kritik terhadap
biaya produksi yang dikeluarkan oleh teori ekonomi politiknya. Jika dikaji
pengusaha (kapitalis). Dengan secara kritis memang terkesan bahwa
demikian buruh tidak menikmati teori Marx tentang masyarakat
keuntungan apapun, karena merupakan teori masyarakat ideal
keuntungan itu langsung menjadi hak karena dalam teori itu Marx sangat
pengusaha (Salim, 2002). menekankan perlunya pemerataan
Perjuangan kompetisinya ekonomi, keadilan sosial yang
untuk memperoleh keuntungan, kaum menjangkau semua lapisan
kapitalis menggunakan mesin-mesin masyarakat dan tidak adanya kelas
baru yang hemat buruh yang dalam masyarakat.
memperbesar kapasitas produksinya. Terhadap teori Marx tersebut
Hal ini merusak keseimbangan antara terdapat sejumlah keberatan yang
kapasitas produksi dan permintaan diajukan para pengeritiknya seperti:
dan hasilnya berupa satu spiral 1. Teori Karl Marx tidak hanya
menurun, dengan permintaan pasar bersifat sosiologis dan ekonomi
berkurang yang mengakibatkan tetapi juga memiliki tujuan
berkurangnya keuntungan, ideologis politik. Dalam teorinya
berkurangnya investasi, berkurangnya Marx mengajak rakyat dan kaum
kesempatan kerja yang buruh miskin melakukan
mengakibatkan berkurangnya terus perlawanan baik terhadap para
permintaan di pasaran dan seterusnya. pemilik modal (kapitalis) dan
Parahnya keadaan kapitalisme di juga kepada negara sebagai
masa krisis ekonomi, periode ini institusi yang turut memberikan
terletak dalam kecenderungan untuk peluang bisnis kepada para
memperbesar kapasitas produksi pemilik modal (Johnson, 1986).
secara berlebih-lebihan. Karena spiral Marx juga menggunakan strategi
ini terus berkembang menurun perjuangan kelas yang antagonis,
akhirnya terciptalah kondisi yang karena konflik dijadikan sebagai
menghancurkan diri-sendiri. Antara
8 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April