Anda di halaman 1dari 15

PENANGGULANGAN PENCEMARAN TANAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknopreneur yang diampu oleh
dosen :

AL Muzafri, S.T.P., M.Si.

Dibuat oleh :

Riswandi (2027049)

Samuel

Siska Rahmadayanti (2027009)

Siti Romaito (2027107)

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

FAKULTAS PERTANIAN

AGROTEKNOLOGI

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penanggulangan
Pencemaran Tanah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Al Muzafri, S.T.P., M.Si. pada bidang mata kuliah Teknopreneur. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara kita
menganggulangi dampak dari pencemaran tanah ini bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Al Muzafri, S.T.P., M.Si. selaku
dosen Teknopreneur yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pasir Pengaraian, 26 Juni 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
A. Dasar Teori ................................................................................................... 6
B. Pembahasan .................................................................................................. 7
C. Kesimpulan ................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber
daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah
yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda,
sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang
mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur
hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah


Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan
tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak


bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi
masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah
menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun
keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan
masyarakat dan lingkungan.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu


mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang
mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur
kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan
tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang
membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap
lingkungan di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1.Apa saja penyebab pencemaran tanah.


2.Bagaimana proses terjadinya pencemaran tanah.
3.Bagaimana dampak pencemaran lingkungan terhadap lingkungan
sekitar.
4.Bagaimana langkah penyelesaian dari pencemaran tanah.

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:


1. Sebagai bahan kajian kita mengenai dampak pencemaran
terhadap lingkungan.
2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi
dampak pencemaran yang sedang dikaji.
BAB II

A. Dasar Teori

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan


tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Selain udara dan air, tanah juga bisa terkena pencemaran oleh setiap
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern bagi
kehidupan. Tanah sangatlah penting, terutama bagi kehidupan
semua makhluk hidup, karena tanah berfungsi sebagai penyedia
papan maupun pangan bagi kehidupan makhluk hidup. Sebaliknya
tanah juga berfungsi sebagai media bagi penyebaran penyakit-
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan
lingkungan di sekitarnya.

Sumber-sumber yang menyebabkan tanah tidak subur adalah


sebagai berikut :
Ø Limbah pertanian
Ø Limbah pabrik/industry
Ø Rumah tangga
Ø Bahan-bahan yang tak dapat diuraikan oleh microorganisme
misalnya plastik.

B. Pembahasan

1. Penyebab Pencemaran Tanah

a. Limbah Domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman


penduduk, perdagangan, pasar,tempat usaha, hotel, kantor-
kantor pemerintahan dan swasta dan tempat wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.

- Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah


ini tidak dapat diuraikan olehmikroorganisme (non-
biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng
minuman,bekas botol plastik air mineral, dsb.
- Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah
bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah. Timbunan sampah yang berasal dari limbah
domestik dapat mengganggu/ mencemari karena lindi
(air sampah), bau dan estika.

b. Limbah Industri
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan
hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan daging dll.

Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam


suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah
zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam.

Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan,


lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan
yang menimbulkan bau disekitarnya karena adanya
reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. Dengan
tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama,
permukaan tanah menjadi rusakdan air yang meresap ke
dalam tanah terkontaminasi dengan bakteritertentu yang
mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim
kemarau.

c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea,
pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian
akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karenahara tanah semakin
berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang
berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme didalamnya. Selain
itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.

2. Proses Terjadinya Pencemaran Tanah

Yang dimaksud pencemaran tanah / air pertanian adalah


pencemaran oleh pestisida, terutama DDT. Usaha manusia untuk
memberantas hama tanaman yang dapat merusak / menurunkan
hasil panen dijalankan terutama dengan memakai DDT.

Akibat sampingannya adalah terbunuhnya makhluk hidup lain


yang tidak dikehendaki. Beberapa hal yang perlu dicermati
perihal DDT antara lain;
• Sifat kimiawi DDT adalah sangat stabil yaitu tidak terurai
dalam alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam
tanah atau di dasar sungai, danau, atau laut.
• DDT akan larut dalam lemak sehingga DDT dapat tertimbun
dalam jaringan tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan
maupun manusia.

Air yang berasal dari sawah petani yang memakai DDT sebagai
pemberantas hama tentu mengandung pula DDT. Air ini dapat
merembes ke dalam tanah dan terakumulasi dalam air tanah, atau
masuk ke dalam sumur dan terminum oleh manusia. Air ini juga
dapat mengalir ke sungai, danau atau laut. Hal ini menyebabkan
air di tempat-tempat tersebut mengandung DDT. Plankton yang
hidup di sungai, danau, maupun laut mendapatkan makanan dari
air yang sudah mengandung DDT. Plankton tersebut selanjutnya
dimakan ikan atau udang. Ikan dan udang selanjutnya dimakan
oleh burung atau manusia, akibatnya bisa mematikan burung
pemakan ikan. Akibat DDT yang terrdapat dalam air yang
terminum manusia dalam jangka panjang sukar dipastikan.
Walaupun demikian manusia wajib waspada terhadap cemaran
DDT dalam air atau pada tanah. Penelitian pada bebek yang
digembalakan pada sawah habis panen yang disemprot dengan
DDT, mengakibatkan terjadi perubahan ketebalan kulit telur.
Hal ini menunjukkan bahwa DDT mempengaruhi metabolisme
dalam tubuh bebek.

3. Dampak Pencemaran Tanah

a. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung pada tipepolutan, jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak,karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada


konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut
yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk
paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.

b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem.Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberiakibat
yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yanglama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek
ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDTpada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan
hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yangpada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di
mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh
yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

4. Langkah Penanggulangan Pemcemaran Tanah

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan


penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Tindakan
penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar
tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang
menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat
ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat
sertatidak punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah
penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh
pencemaran tanah. diantaranya adalah :

a. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi
tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman,tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan kebak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.

b. Bioremidiasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air).

Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan


seperti:

- Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan


(berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah
atau dilakukan daur ulang menjadi barang - barang lain
yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak,
dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed
atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di
daur ulang menjadi vaskembang, plastik di daur ulang
menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur
ulang sampah.

- Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir,


kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah
menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir,
melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan
tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

- Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak


sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah
dengan kapur agar pH asam berkurang

C. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial yaitu penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah yaitu air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat ( illegal dumping).

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran


tanah,diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.Remediasi
yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Sedangkan Bioremediasidengan cara proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).
DAFTAR PUSTAKA

• http://tutut-hardiyanti.blogspot.com/2012/05/dampak-
pencemaran-tanah-terhadap.html
• http://sanitationhealth.blogspot.com/2012/02/proses-
terjadinya-pencemaran-dan.html
• http://id.scribd.com/doc/55449229/Penyebab-Pencemaran-
Tanah
• http://zuliblog-zulismkn8.blogspot.com/2009/02/penyebab-
pencemaran-tanah.html
• http://arieefalockersz.blogspot.com/2010/07/makalah-
pencemaran-tanah.html
• http://id.scribd.com/doc/79188848/Makalah-pencemaran-
tanah
• http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-
pencemaran-tanah/

Anda mungkin juga menyukai